Artikel




Syarat-Syarat Orang Yang Meruqyah Dan Yang Diruqyah     


Syaikh Abdullah bin Jibrin


 


 Pertanyaan: Apakah sifat-sifat dan adab yang harus ada pada orang


yang meruqyah?


 Jawaban: Membaca ruqyah kepada yang sakit tidak banyak berguna


kecuali dengan beberapa syarat:


 Syarat pertama: kelayakan orang yang meruqyah, bahwa ia orang yang


baik, shalih, istiqamah, menjaga shalat lima waktu, beribadah, zikir, membaca


al-Qur`an, beramal shalih dan banyak berbuat kebaikan. Menjauhi perbuatan


maksiat, bid'ah, kemungkaran, dosa-dosa yang besar dan kecil. Berusaha


selalu makan yang halal dan berhati-hati dari makanan yang haram dan


syubhat, berdasarkan hadits:





Rasulullah Salallahu’alaihiwassala bersabda: "Perbaikilah makananmu,


niscaya engkau dikabulkan doa."1





"Beliau  menyebutkan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh,


berambut kusut dan berdebu, ia mengangkat kedua belah tangannya ke langit


seraya berdoa: Ya Rabb, ya Rabb. Sementara makanannya haram, minumannya


haram, pakaiannya haram dan diberi makanan dari yang haram. Bagaimana


doanya akan dikabulkan?"2


                                                 


1 Satu bagi dari hadits yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Ausath 6/311 (6495) al-Haitsami berkata dalam


Majma': 10/291: Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam ash-Shaghir dan padanya ada yang saya kenal.


2  HR. Muslim 1015


 ٣


 Makanan yang baik (halal) termasuk sebab dikabulkannya doa. Dan di


antaranya juga adalah tidak meminta biaya kepada yang sakit dan menjauhkan


diri dari yang melebihi kebutuhan nafkahnya, maka hal itu dekat kepada


manfaat ruqyahnya.


 Syarat kedua: Mengetahui ruqyah-ruqyah yang boleh dari ayat-ayat al


Qur`an: seperti surah al-Fatihah, al-Falaq dan an-Naas, al-Ikhlash, akhir surat


al-Baqarah, awal dan akhir surah Ali Imran, ayat Kursi, akhir surah at-Taubah,


awal surah Yunus, awal surah an-Nahl, akhir surah al-Isra`, awal surah Thaha,


akhir surah al-Mukminun, permulaan surah ash-Shaaffat, permulaan surah


Ghafir, akhir surah al-Jatsiyah, akhir surah al-Hasyr, dari doa-doa yang


disebutkan dalam al-Kalim ath-Thayyib3 dan semisalnya, serta meniup setelah


membaca, mengulangi ayat tersebut tiga kali atau lebih.


 Syarat ketiga: yang sakit adalah orang yang beriman, shalih, baik,


bertaqwa, istiqamah terhadap agama. Jauh dari yang diharamkan, perbuatan


maksiat dan zalim, berdasarkan firman Allah Subhanahuwata’alla:





Dan Kami turunkan dari al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat


bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada


orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS. al-Israa`:82)





Katakanlah:"al-Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang


yang beriman.Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada


sumbatan, sedang al-Qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka.Mereka itu adalah


(seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh". (QS. Fushshilat :44)


Biasanya, ruqyah tidak memberi pengaruh pada orang yang suka berbuat


maksiat, meninggalkan taat, sombong, mengulur pakaian, mencukur jenggot,


                                                 


3  Karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah.


ketinggalan shalat dan menundanya serta meremehkan ibadah dan semisal


yang demikian itu.


Syarat keempat: Orang yang sakit meyakini bahwa al-Qur`an adalah


penyembuh, rahmat, dan obat yang bermanfaat. Maka tidak berguna apabila ia


ragu-ragu dengan berkata: 'Aku melakukan ruqyah untuk percobaan jika


bermanfaat dan jika tidak juga tidak berbahaya. Akan tetapi ia harus yakin


bahwa ia benar-benar bermanfaat, dan sesungguhnya ia adalah penyembuh


yang sebenarnya sebagaimana yang dikabarkan Allah Subhanahuwata’lla.


Wallahu A'lam.


Syaikh Abdullah bin Jibrin – Fatwa yang beliau tanda tangani.


٤



Tulisan Terbaru

Syarat-Syarat Orang Y ...

Syarat-Syarat Orang Yang Meruqyah Dan Yang Diruqyah

Syarah Makna Salah Sa ...

Syarah Makna Salah Satu Asmaul Husna (As-Syafi)