
Mu’jizat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
Segala puji bagi Allah, kami memuji, memohon
pertolongan, meminta petunjuk, dan ampunan hanya kepada
Nya. Dan kami berlindung kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla
dari segala kejahatan prilaku dan perbuatan kami. Barangsiapa
yang diberikan petunjuk maka tiada seorangpun yang mampu
menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan tiada
seorangpun yang mampu memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah
dengan sebenarnya kecuali Allah Shubhanahu wa ta’alla, Yang
Maha Esa dan tiadak sekutu bagi -Nya. Dan aku bersaksi bahwa
Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya. Hamba pilihan
dan kekasih -Nya.
Wahai sekalian hamba Allah Shubhanahu wa ta’alla. Aku
berwasiat kepada diriku sendidi dan kepada kalian semua agar
selalu bertqwa kepada Allah Yang Maha Tinggi. Allah Ta’ala
berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS.Al Hasyr : 18)
Wahai sekalian hamba Allah! Allah Ta’ala telah mengutus
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam untuk memberikan
petunjuk kepada manusia pada jalan kebenaran, agar manusia
4
selamat dari kesesetan, bebas dari kebutaan, menyelamatkan
manusia dari neraka, dan Allah mengutus beliau untuk
mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya Al-Qur’an
yang agung.
Wahai sekalian hamba Allah! Setiap Nabi memiliki
mu’jizat yang diperuntukkan bagi kaumnya masing-masing. Nabi
Musa alihis salam diberikan sebuah tongkat, Nabi Isa alaihis salam
diberikan kemampuan menyembuhkan orang yang terkena
penyakit kusta dan belang serta menghidupakn orang yang sudah
mati, memberikan kesembuhan bagi orang yang berpenyakit,
Nabi Soleh alaihis salam diberikan seekor unta betina…begitu juga
dengan para Nabi dan Rasul lainnya….
Dan kita melihat bahwa mu’jizat setiap Nabi terputus
dengan kematian Nabi tersebut atau umatnya. Akan tetapi Allah
Ta’ala telah memberikan Mu’jizat yang abadi kepada Nabi kita
Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, mu’jizat ini selalu
relevan hingga hari kiamat kelak. Itulah Al-Qur’an yang mulia, di
mana Allah Ta’ala berfirman:
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan
dapat membuat yang serupa dengan Dia, sekalipun sebagian
mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (QS. Al-Isro’:
88).
Bahkan Allah Ta’ala menantang jin dan manusia agar mereka
mendatngkan satu surat tandingan yang menyamai salah satu
surat Al-Qur’an yang mulia:
‘Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang
kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah[31]
satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong
penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
24. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu
tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka
yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi
orang-orang kafir’. (QS. Al-Baqarah: 23-24).
Demikaianlah, tantangan ini akan tetap berlaku sampai Allah
mewariskan bumi beserta seluruh isinya, di mana tiada
seorangpun yang mampu menjawab tantangan tersebut walau
seberapapun tingkat kepandaian mereka dalam berbahasa dan
menguasai sastra, walaupun mereka saling menopang dalam
membuat tandingan tersebut.
Di antara mu’jizat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
adalah peristiwa bertambahnya makanan. Diriwayatkan oleh
Imam Bukhari dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu berkata:
Abdullah bin Amru bin Haram meninggal dunia dengan
meninggalkan hutang piutang. Maka akupun meminta tolong
kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam agar orang
orang yang memberikan hutang kepadanya menggugurkan
hutang piutangnya. Maka Nabipun memohon kepada para
pemberi hutang agar mereka menghapuskan hutang tersebut
namun mereka semua enggan melakukannya. Maka Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam berkata kepadaku:
Pergilah, dan bagilah kurma yang engkau miliki menjadi beberapa
bagian. Kurma Ajwa dikumpulkan dalam kelompok tersendiri dan
kurma milik Zaid dikumpulkan dalam kelompok yang lain lalu
bawalah kurma tersebut kepadaku. Maka akupun menjalankan
perintah beliau lalu membawa kurma tersebut kepada beliau. Lalu
beliau datang dan duduk di atas kumpulan kurma tersebut atau di
tengah-tengahnya kemudian beliau bersabda: Berikanlah setiap
orang sesuai dengan ukuran masing-masing. Maka akupun
menimbangnya sehingga setiap orang telah terpenuhi hanya
masing-masing. Sementara kurma milikku tetap tersisa seakan
akan tidak berkurang apapun darinya”.HR. Al-Bukhari.
Di antara mu’jizat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
adalah turunnya keberkahan pada air yang sedikit.
Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata: Aku melihat
Rasullah Shallallahu alaihi wa sallam pada saat waktu shalat asar
telah tiba. Maka para sahabatpun mencari air wudhu namun
mereka tidak mendapatkannya. Maka didatangkanlah kepada
Beliau bejana yang berisi air untuk berwudu’. Maka Rasulullah
Shallallahu alai wa sallam meletakkan tangannya di dalam bejana
tersebut, lalu beliau memerintahkan para sahabat untuk berwudu
padanya. Sungguh, Aku menyaksikan bahwa air tersebut keluar
dari bawah jari jemari beliau sampai seluruh sahabat bisa
berwudu dengannya. HR. Bukhari.
Di dalam sebuah riwayat disebutkan. Qotadah berkata: Aku
berkata kepada Anas: Berapa jumlah kalian pada saat kejadian
tersebut: Sekitar tigaratus orang atau kurang lebih tiga ratus
orang”. HR.Al-Bukhari.
Di dalam riwayat yang lain menyebutkan bahwa hal yang sama
pernah terjadi di Al-Hudaibiyah. Dari Jabir radhiallahu anhu
berkata: Para shahabat ditimpa kehausan pada hari terjadinya
perjanjian Al-Hudaibiyah, sementara di hadapan Nabi Muhammad
Shallallahu alaihi wa sallam teradapat sebuah bejana kecil dari
kulit, maka beliaupun berwudhu, lalu para shahabat berdatangan
6
kepada beliau meminta pertolongan. Beliau bertanya: Apa yang
terjadi?. “Kami tidak memliki air untuk berwudhu’ dan minum
kecuali air yang ada di hadapanmu”. Maka beliaupun
memasukkan tangannya ke dalam bejana tersebut, lalu air
menyembur dari jari-jari beliau seakan keluar dari sumber mata
air, maka kamipun meminumnya dan berwdhu darinya”. Jawab
para shahabat. Aku bertanya: Berpakah jumlah kalian pada saat
itu: “Seandainya jumlah kami mencapai seratus ribu maka hal itu
sudah mencukupi, jumlah kami adalah seribu lima ratus orang”.
Di antara mu’jizat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
adalah sembuhnya orang yang sakit dengan izin Allah.
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Al-Barra’ bin Azib radhiallahu
anhu, pada saat dirinya menjalankan sebuah misi yang
diperintahkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam
“….pada suatu malam yang terang aku terjatuh yang
mengakibtakan tulang betisku patah, lalu aku mengiktanya
dengan sorbanku kemudian barulah aku pergi melanjutkan
perjalanan…lalu datang kepada Nabi Muhammad Shallallahu
alaihi wa sallam dan menceritakan apa yang telah terjadi, lalu
beliau berkata: “Rentangkanlah kakimu”. Maka akupun
merentangkan kakiku lalu beliau mengusapnya sehingga sembuh
seakan tidak pernah terjadi sakit apapun”. HR. Al-Bukhari.
Hanya ini yang dapat saya sampaikan, dan aku memohon
ampun kepada Allah Shubanahu wa ta’alla Yang Maha Tinggi
untuk diriku dan kalian semua.
Khutbah Kedua
Segala puji hanya bagi Allah Shubanahu wa ta’alla,
shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah
Shalallahu’alaihi wa sallam, kepada keluarga dan para shahabat
beliau yang baik dan suci. Wa Ba’du:
7
Sesungguhnya Mu’jizat Nabi Muhammad Shallallahu
alaihi wa sallam yang membuktikan tentang kenabian dan
kejujuran beliau sangat banyak. Dan perlu diperhatikan bahwa
bangsa Arab pada saat itu adalah bangsa yang menguasai
kefasihan berbahasa yang mengagumi ungkapan-ungkapan indah
bermakna. Walau demikian, mu’jizat beliau melebihi realitas ini,
agar mu’jizat Al-Qur’an yang kekal yang dimilikinya dibarengi
dengan mu’jizat nyata yang dapat dilihat dan didengar oleh
masyarakat pada waktu itu. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari
Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu bahwa pada hari Jum’at Nabi
Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam berdiri pada sebuah
pohon atau pada pohon kurma. Lalu seorang wanita atau seorang
lelaki dari kaum Anshar berkata: Wahai Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam tidakkah lebih baik jika kami membuatkan bagi
anda sebuah mimbar? Beliau menjawab: “Tidak mengapa jika
kalian mau”. Maka para sahabatpun membuat sebuah mimbar
bagi beliau. Lalu pada saat hari jum’at datang beliaupun
mendekati mimbar tersebut. Namun pohon kurma (yang pernah
dijadikannya sebagai tempat berdiri) menangis tersedu-sedu
sama seperti menangisnya seorang anak, kemudian Nabi
Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam turun dari mimbar lalu
memeluknya dengan pelukan kasih sayang yang bisa
menenangkannya. Beliau bersabda: Dia menangis karena
mendengar zikir yang pernah disebut pada saat aku berada
diatasnya”.
Diriwayatkan oleh Muslim dari Abi Hurairah radhiallahu
anhu berakta: Abu Jahal berkata: Apakah Muhammad membalut
mukanya agar menjadi putih di hadapan kalian?. Dikataktan
kepadanya: Ya. Dia menjawab: Demi Lata dan Uzza jika aku
melihatnya melakukan hal tersebut maka aku akan menginjak
kepalanya atau memasukkan wajahnya pada debu. Abu Hurairah
menceritakan: Maka diapun mendatangi Rasulullah Shalallahu
alaihi wa sallam yang sedang shalat untuk menginjak mukanya
8
pada tanah. Perwai menceitakan: Manusia terkaget-kaget dengan
keadaannya yang berbalik meninggalkan Nabi Muhammad
Shallallahu alaihi wa sallam sambil melindungi dirinya dengan
kedua tangannya. Dikatakan kepadanya: Apa yang sedang terjadi
dengan dirimu? “Sesungghunya antara diriku dan dirinya
teradapat sebuah parit dari api, dan sesuatu yang menakutkan
serta makhluk yang bersayap”. Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam bersabda: Seandainya dia mendekat padaku maka
malaikat akan mencabik badannya satu persatu…”. HR. Muslim.
Semoga Allah Shubhanahu wa ta’alla memberikan
keberkahan bagi diriku dan bagi kalian semua dengan ayat Al
Qur’anul karim, ayat-ayat yang terdapat padanya memberikan
manfaat bagiku dan bagi kalian semua.
Ya Allah tunjukkanlah kepada kami sebuah kebenaran
dan berikanlah kemudahan bagi kami untuk mengikutinya dan
perlihatkanlah kepada kemi kebatilan itu sebagai sesuatu yang
batil dan jauhkanlah kami darinya. Dan janganlah engkau libatkan
kami dalam perkara yang belum jelas status kebenarannya yang
bisa menjerumuskan diri kami ke dalam hawa nafsu, dengan
rahmat -Mu ya Allah Yang Maha Penyayang.
9