
Merenungi Firman Allah Ta’ala
MERENUNGI SEBUH FIRMAN ALLAH SWT
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW, dan
aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya
kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya, dan aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya. Wa Ba’du:
Allah SWT berfirman:
69. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu:
Nabi-nabi, para shiddiiqiin[314], orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang
saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. Al-Nisa’: 69)
Dari Aisyah R.A berkata: Seorang lelaki datang kepada Nabi dan berkata:
Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau adalah orang lebih aku cintai dari
diriku sendiri, engkau orang yang lebih aku cintai dari keluarga dan hartaku,
engkau orang yang lebih aku cintai dari anakku, sesungguhnya aku berada di
dalam rumahku bersama keluargaku lalu aku mengingatmu maka aku tidak
bisa bersabar sehingga aku datang melihatmu, lalu pada saat aku mengingat
kematianku aku menyadari bahwa apabila engkau masuk surga maka engkau
akan diangkat bersama para nabi, dan jika aku memasuki surga aku khawatir
jika aku tidak melihatmu. Maka Nabi tidak menjawabnya dengan apapun
sehingga datanglah Jibril alaihis salam dan turun kepada beliau mewahyukan
ayat ini:1
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya),
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: yaitu barangsiapa yang beramal dengan apa
yang perintahkan oleh Allah dan Rasul -Nya dan meninggalkan apa yang
dilarang oleh Allah dan Rasul -Nya, maka Allah swt akan menempatkannya di
tampat yang mulia dan menjadikannya berteman dengan para nabi kemudian
orang yang derajatnya lebih rendah dari nabi, mereka adalah para shiddiqin,
para syuhada kemudian orang-orang yang beriman secara umum dan orang
orang yang shaleh, yaitu orang-orang yang keadaan rahasia mereka baik seperti
keadaan nyata mereka. Kemudian Allah SWT memuji mereka dengan firman
Nya:
“….dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya”2. (QS. Al-Nisa’: 69)
Dari Aisyah R.A berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya tidaklah
seorang nabi dicabut nyawanya sehingga dia melihat tempatnya di dalam surga
lalu diberikan baginya untuk memilih”. Lalu pada saat Nabi mengadu karena
penyakit yang dideritanya dan saat ajalnya menjemput maka diapun pinsan,
lalu pada saat dia telah sadar matanya mengarah ke langit dan berkata: Bersama
orang-orang yang telah Allah diberikan nikmat atas mereka dari para nabi, para
shiddiqin, para syuhada’ dan orang-orang yang shaleh dan merekalah teman
yang sebaik-baiknya. Ya Allah ampunilah aku dan curahkanlah rahmat -Mu
kepadaku dan masukanlah aku bersama ar-rafiqul a’la”. Aisyah berkata: Maka
aku mengetahui bahwa beliau sedang disuruh untuk memilih.3
Ibnu Hajar berkata: Arafiqul A’la: mereka adalah orang-orang yang disebutkan di
dalam firman Allah pada surat Al-Nisa’:
Dari Amru bin Murrah Al-Juhani berkata: Seorang lelaki datang kepada Nabi
Muhammad SAW dan berkata: Wahai Rasulullah bagaimanakah pendapatmu
jika aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya
kecuali Allah dan aku bersakasi bahwa engkau adalah utusan Allah, dan aku
mengerjakan shalat yang lima waktu, menunaikan zakat, berpuasa ramadhan
dan melaksnakan ibadah padanya, maka dari golongan siapakah aku ini?.
Rasulullah SAW menjawab: Engkau berada dalam golongan para shiddiqin dan
syuhada’.5
Dari Rabi’ah bin Malik Al-Asalmi R.A berkata: Aku menginap di rumah Nabi
Muhammad SAW dan aku selalu memberikan air wudhu’ kepada beliau dan
kebutuhannya, lalu beliau berkata kepadaku: Mintalah kepadaku!. Aku berkata:
Wahai Rasulullah aku meminta agar diriku menemanimu di dalam surga. Beliau
bertanya; apakah ada permintaan yang lain?. Aku berkata: Hanya itu. Maka
beliau bersabda: Bantulah diriku agar engkau memperbanyak bersujud”.6
Ibnu Katsir berkata: Yang lebih besar dari semua ini apa yang disebutkan
didalam kitab as-shahihul musnad dan yang lainnya dengan sanad yang
mutawatir, diriwayatkan oleh sekelompok shahabat bahwa Nabi ditanya tentang
suatu kaum namun tidak sederajat dengan mereka? Maka Nabi Muhammad
SAW bersabda: Seorang akan dibangkitkan bersama orang yang dicintainya”.
Anas berkata: Kaum muslimin tidak pernah bergembira seperti gembira mereka
dengan hadits ini.7(8)
Abi Sa’id Al-Khudri R.A bahwa Nabi bersabda: Sesungguhnya para
penghuni surga saling melihat di antara mereka di dalam kamar-kamar surga
yang berada di atas mereka sebagaimana kalian melihat bintang- kejora yang
muncul dari ufuq dari arah timur atau arah barat karena perbedaan tingkat
antara mereka. Mereka berkata: Wahai Rasulullah, tingkatan para nabi tidak
akan pernah didapat oleh selain mereka”. Maka Nabi Muhammad SAW bersabda:
Tidak demi yang jiwaku berada di tangan -Nya, para lelaki yang beriman kepada
Allah dan mempercayai para Rasul “.9
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam
kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan seluruh shahabatnya.