Artikel




 Merenungi Firman Allah dalam Surat Yasin: 55‐58 





 Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy‐Syaqawi 


Terjemah : Muzaffar Sahidu 


Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 





Merenungi Firman Allah  dalam Surat Yasin 


Segala puji hanya bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga tetap 


tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, dan aku bersaksi bahwa 


tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang 


Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad 


saw adalah hamba dan utusan -Nya… Amma Ba’du:  


Allah SWT berfirman:  





 Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam 


kesibukan (mereka). Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang 


teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. Di surga itu mereka memperoleh buah


buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada mereka 


dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha 


Penyayang. QS. Yasin: 55-58 


Allah SWT berfirman:  





 “Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam 


kesibukan (mereka)”.( QS. Yasin: 55) 


Ibnu Katsir berkata, “Allah SWT memberitahukan tentang keadaan 


penghuni surga bahwa pada hari kiamat kelak setelah mereka melalui 


peristiwa-peristiwa penting pada hari kiamat maka mereka kemudian 


dimasukkan ke dalam taman-taman surga, mereka sibuk dengan 


kesenangan yang abadi dan kemenangan yang besar. Ibnu Abbas berkata, 


“نﻮﻬﻛﺎﻓ” artinya adalah bergembira. Sebagian mufassirin berkata: mereka 


2


 


sibuk dengan menyenangkan jiwa dan memberikan kelezatan bagi jiwa ini 


dengan segala sesuatu yang disenangi oleh jiwa, enak dipandang mata dan 


diinginkan oleh setiap orang yang berangan-angan, di antara kesenangan 


mereka adalah menikah dengan istri-istri dari bidadari di dalam surga, 


mereka adalah sosok-sosok yang menghimpun kecantikan wajah dan badan 


serta kebaikan akhlak”.1 


Allah SWT berfirman:  





 Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh, 


bertelekan di atas dipan-dipan. (Yasin: 56) 


Artinya mereka berada dalam naungan pohon-pohon yang rindang, di atas 


dipan-dipan yang dihiasi dengan pakaian dan hiasan-hiasan yang megah 


lagi baik, mereka bertelekan padanya dengan tenang, tentram, dan nyaman. 


Allah SWT berfirman:      





 (Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari 


Tuhan Yang Maha Penyayang.  (Yasin: 57) 


Artinya buah yang banyak dengan segala macam jenis buah-buahan yang  


lezat, baik anggur, tin dan delima dan lain-lain. Dan di dalamnya mereka 


mendapatkan segala apa yang mereka minta, inginkan dan ketahui. 


Sebagaimana firman Allah SWT:  





 Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan 


di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap 


(dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya." (QS. Al-Zukhruf: 71) 


1 Tafsir Ibnu Katsir: 3/575 dan tafsir Al-Sa’di, halaman: 819 


3


Allah SWT berfirman;     


Kepada 


mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha 


Penyayang). 


Syekh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata, “Ini adalah 


perkataan Allah SWT kepada penghuni surga dan salam Allah kepada 


mereka. Allah SWT menegaskan hal itu dengan firman -Nya: (لﻮﻗ). Dan 


apabila Allah Yang Maha Penyayang mengucapkan salam kepada mereka 


maka para pernghuni surga akan mendapatkan  keselamatan yang 


sempurna, mereka akan mendapatkan penghargaan dan penghormatan dari 


Raja Diraja, Allah, Tuhan Yang Maha Agung, Yang Maha Penyantun dan 


Maha Penyayang, Dia memberikan penghormatan bagi mereka yang 


menghuni surga yang dimuliakan, dan melimpahkan kepada mereka 


keridhaan -Nya, Dia tidak akan pernah murka kepada mereka selama -Nya, 


dan seandainya kalau bukan karena taqdir Allah SWT atas mereka bahwa 


mereka tidak mati dan hati-hati mereka terlepas dari tempatnya karena 


kesenangan, keindahan dan kegembiraan niscaya hal itu pasti terjadi, 


(namun Allah SWT menghendaki mereka tidak mati). Maka kita mengharap 


kepada Allah SWT agar Dia tidak menghalangi kita dari kenikmatan yang 


abadi itu dan memberikan kenikmatan bagi kita dengan melihat wajah -Nya 


Yang Mulia”.2 


Di antara pelajaran yang bisa dipetik dengan ayat yang mulia ini 


adalah:  


Pertama: Sesungguhnya di dalam surga ada istri-istri yang suci di mana 


manusia menikmatinya dan bersenang-senang dengannya, sambil duduk


duduk di atas dipan-dipan, mereka bertelekan padanya, mereka akan 


dilayani oleh anak-anak dan para pembantu. Allah SWT berfirman:  





 “dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di 


dalamnya”.  (QS. Al-Baqarah; 25) 


2 Tafsir Asl-Sa’di, halaman: 819-820 





 Mujahid berkata: Suci dari menstruasi, buang air besar, kencing, ingus, air 


liur, mani dan anak”. Allah SWT berfirman:  





Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan 


pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka 


(penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh 


jin. (QS. Al-Rahman: 56) 


Di dalam Ash-Shahihaini dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi 


Muhammad SAW berasabda, “Sungguh, pergi pada waktu pagi di jalan Allah 


SWT, atau pergi pada waktu petang lebih baik daripada dunia dan seisinya, 


dan kecilnya jarak panah salah seorang di antara kalian dari surga atau 


tempat ikatannya lebih baik daripada dunia dan seisinya, dan seandainya 


seorang wanita dari surga turun ke bumi niscaya dia akan menerangi apa 


yang ada di antara keduanya, dan dia akan menyebarkan bau semerbak, 


dan selendang yang menempel dikepalanya lebih baik daripada dunia dan 


seisinya”.3 


Diriwayatkan oleh Al-Darimi di dalam sunannya dari hadits riwayat Zaid bin 


Arqom RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang 


lelaki dari penghuni surga akan diberikan kekuatan seratus lelaki dalam 


urusan makan, minum, bersetubuh dan kekuatan syahwat”.4 


Kedua: Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat sungai-sungai dan buah


buahan, namun dia berbeda dengan apa yang ada di dunia ini dengan 


perbedaan yang besar. Namun dia tidak akan dijangkau oleh manusia 


dengan indra duniawinya, sebagaimana firman Allah SWT:  





Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka 


yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata 


sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Sajdah: 


17). 


                                                 


3 Al-Bukhari: no: 2796 dan Muslim; no: 1880 


4 Sunan Al-Darimi; no: 2825 


Ibnu Abbas berkata, “Tidak ada sesuatu apapun di dunia ini yang 


menyerupai benda-benda di surga kecuali nama saja”. Diriwayatkan oleh 


Imam Bukhari dan Muslim di dalam Ash-Shahihaini dari Abi Hurairah RA 


bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Allah SWT berfirman; Aku telah 


mempersiapkan bagi hamba-hamba -Ku yang shaleh apa-apa yang tidak 


pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pula 


pernah terlintas di dalam benak seorang manusiapun, bacalah firman Allah 


SWT:  





 “Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka 


yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata 


sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. 


Ketiga: Menetapkan bahwa Allah SWT berbicara dengan penghuni surga. 


Sebagaimana dijelaskan di dalam firman Allah SWT:  





 Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada 


hari mereka menemui -Nya ialah: "salam"; dan Dia menyediakan pahala yang 


mulia bagi mereka . (QS. Al-Ahzab: 44) 


Ibnu Katsir berkata, “Yang dimaksud dengan salam penghormatan kepada 


mereka, wallau A’lam,  adalah penghormatan dari Allah SWT kepada mereka 


pada hari mereka bertemu dengan-Nya adalah “salam” artinya Allah SWT 


mengucapkan salam atas mereka. 


Keempat:  Orang-orang mu’min akan melihat Tuhan mereka di dalam 


surga, dan keridhaan-Nya adalah nikmat yang paling baik yang 


dikaruniakan oleh Allah SWT kepada penghuni surga. Diriwayatkan oleh 


Muslim di dalam kitab shahihnya dari hadits riwayat Shuhaib Ar-Rumi 


bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Apabila penghuni surga telah 


memasuki surga, Rasulullah SAW bersabda: Allah SWT berfirman; Apakah 


kalian menginginkan sesuatu sebagai tambahan nikmat dari Ku?. Mereka 


menjawab: Tidakkah Engkau telah membuat wajah-wajah kami bercahaya?. 


Tidakkah Engkau telah memasukkan Kami ke dalam surga dan 


6


menyelamatkan kami dari neraka?. Rasulullah SAW bersabda, “Maka 


hijabpun dibuka, dan  tidaklah mereka diberikan sesuatu yang lebih mereka 


cintai dari melihat wajah Tuhan mereka, Allah Azza Wa Jalla”. Dan 


ditambahkan di dalam sebuah riwayat: Kemudian beliau membaca firman 


Allah SWT:  





 Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) 


dan tambahannya. (QS. Yunus 26.5)  


Di dalam Ash-Shahihaini dari Abi Sa’id Al-Khudri bahwa Nabi Muhammad 


SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Yang Maha Tinggi dan Mulia berfirman 


kepada penghuni surga: Wahai penghuni surga!, Aku memenuhi panggilan 


Mu Wahai Tuhan kami dengan senang hati. Lalu Dia bertanya kepada 


mereka: Apakah kalian ridha?. Maka mereka berkata: Apakah yang 


menyebabkan kami tidak ridha sebab Engkau telah memberikan kepada 


kami apa yang tidak Engkau berikan kepada makhlukmu. Allah berfirman 


kepada mereka: Aku akan memberikan kepada kalian sesuatu yang lebih 


baik dari itu. Maka mereka berkata: Wahai Tuhan kami apakah yang lebih 


baik dari apa yang telah Engkau berikan?.  Maka Allah  SWT menjawab: 


Akan memberikan keridhaan-Ku kepada kalian dan tidak akan murka 


kepada kalian setelah ini selamanya”.6 


Kelima: Sesungguhnya setiap apa yang diangan-angankan oleh penghuni 


surga maka mereka mendapatkannya. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam 


kitab shahihnya dari Mughiroh bin Syu’bah RA bahwa Nabi Muhammad 


SAW bersabda: Musa bertanya kepada Tuhannya: Tingkat apakah yang 


paling rendah bagi penghuni surga itu?. Yaitu seorang lelaki yang 


dimasukkan ke dalam surga setelah para penghuni surga dimasukkan, lalu 


dikatakan kepadanya: Masuklah ke dalam surga!. Dia berkata: Wahai 


Tuhanku, manusia telah menempati tempat mereka dan mengambil bagian 


mereka, lalu dikatakan kepadanya: Apakah engkau rela diberikan 


kenikmatan seperti kerajaan seorang raja di dunia?. Maka dia berkata: Aku 


5 HR. Muslim: no: 181 


6 Al-Bukhari: no: 6549 dan Muslim; no: 2829 


7


rela wahai Tuhanku, maka Allah berkata kepadanya: Engkau akan 


mendapatkan itu, dan mendapatkan yang sama denganya, yang sama 


dengannya, yang sama dengannya, yang sama dengannya, dan pada yang 


kelima  orang itu berkata: Aku telah rela wahai Tuhanku, Maka Allah 


berfirman: Ini adalah bagianmu dan juga sepuluh kali lipat yang sama 


dengannya, engkau akan mendapat di dalam surga itu apa yang diinginkan 


oleh dirimu dan dipandang enak oleh matamu, maka orang itu berkata 


kembali: Aku redha wahai Tuhanku!. Musa bertanya kembali: Siapakah 


yang paling tinggi derajatnya? Mereka itulah orang-orang yang  Aku berikan 


kemuliaan untuk mereka dengan tangan –Ku sendiri dan Aku menutupnya, 


maka tidak ada mata yang pernah memandangnya dan tidak pernah 


didengar oleh telinga serta tidak pernah telrintas di dalam hati seorang 


manusiapun”.7 Nabi Muhammad SAW bersabda: Hal ini dibenarkan oleh 


firman Allah SWT:  





 Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka 


yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata 


sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. 


Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan 


salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad saw dan kepada 


keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau. 


7 Shahih Muslim; no: 189 


8



Tulisan Terbaru

Shalawat Kepada Nabi, ...

Shalawat Kepada Nabi, Keutamaan Serta Faidahnya