Keharusan Bersikap Lembut Dan
Ikhlas Bagi Para Da’i
Keharusan Bersikap Lemah-Lembut
Dan Ikhlas Bagi Para Da’i
Pertanyaan: Sebagian orang yang kami kira termasuk
orang yang taat beragama (panatik) memperlalukan manusia
dengan sikap keras dan kasar, dan sebagian mereka selalu
bermuka masam. Apakah kewajiban seorang muslim terhadap
saudaranya sesama muslim? Terutama bila ia kurang taat dalam
beragama?
Jawaban: Menurut sunnah Nabi saw, bahwa seseorang
wajib berdakwah kepada Allah swt dengan hikmah, lembuh dan
kemudahan. Allah swt berfirman kepadanya Nabi-Nya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. (an-Nahl: 125).
4
Dan firman Allah swt:
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemahlembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka,…(Ali Imran: 159).
Dan Allah swt berfirman ketika mengutus Musa dan
Harun ‘alaihamassalam kepada Fir’aun:
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata
yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut".
(Thaha: 44)
Dan Nabi saw mengabarkan:
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah swt Maha
Lemah Lembut, menyukai sikap lemah lembut, dan memberi
kepada sikap lemah lembut sesuatu yang tidak diberikan
kepada sikap kasar.”P0F
Rasulullah saw bersabda: ‘Berilah kemudahan dan janganlah kamu menysahkan, berilah berita gembira dan janganlah kamu membuat orang lari. Sesungguhnya kamu diutus memberikan kemudahan dan kamu tidak diutus untuk menyusahkan.”P1F2
Demikianlah seharusnya seorang dai, hendaklah ia bersikap lembah lembut, muka berseri serta lapang dada, sehingga hal itu lebih mendorong pelakunya lebih diterima mengajak kepada Allah swt. Dakwahnya harus kepada Allah swt, bukan kepada dirinya. Tidak suka membela diri aau membalas dendam kepada yang berjalan menyimpang. Karena apabila ia berdakwah kepada Allah swt saja, dengan demikian ia menjadi ikhlas, Allah swt memudahkan urusan baginya, dan memberi petunjuk lewat tangannya orang yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-
1HR. Muslim 2593
2HR. Al-Bukhari 69 dan Muslim 1734 dari hadits Anas ra.
6
Nya. Akan tetapi bila berdakwah untuk dirinya sendiri, seolah-olah ia ingin membela diri dan seolah-olah ia merasa bahwa ini adalah musuhnya yang ingin membalas diri darinya. Sesungguhnya dakwah akan menjadi kurang dan terkadang bisa diambil berkahnya. Maka nasihat saya kepada saudara-saudaraku para dai agar merasakan perasaan ini, maksudnya bahwa mereka berdakwah kepada Allah swt sebagai rahkah kepada makhluk dan mengagungkan agama Allah swt dan membela-Nya.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin – Majalah dakwa