Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepada kita
karunia yang tiada terhitung, menghindarkan kita dari berbagai
benacana yang tiada terhingga dan terbilang. Maha Suci Allah
yang telah menjalankan hambaNya pada waktu malam dari
masjidil haram menuju masjdil Aqsha, lalu dinaikannya ke langit
yang tinggi ditemani oleh Jibiril al amin lalu Dia memperlihatkan
baginya tanda-tanda kekauasaan Allah yang sangat agung.
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah
dengan sebenarnya selain Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu
bagiNya, dan Muhamad adalah hamba dan utusanNya. Shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada rasul utusan Allah
yang paling mulia yang diutus sebagai rahmat bagi alam semesta,
di mana Allah mengangkat derajat dan kedudukannya serta
mengistimwakannya dari semua rasul, maka beliau adalah imam
bagi mereka, dan beliau telah naik menembusi langit ke tujuh
dengan jasad dan ruhnya. Allah Ta’ala berfirman:
" 7. Sedang dia berada di ufuk yang Tinggi. 8. Kemudian dia
mendekat, lalu bertambah dekat lagi. 9. Maka jadilah dia dekat
(pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih
dekat (lagi). 10. Lalu dia menyampaikan kepada hambaNya
(Muhammad) apa yang Telah Allah wahyukan". ( QS. Al-Najm: 7-
" Sesungguhnya dia Telah melihat sebahagian tanda-tanda
(kekuasaan) Tuhannya yang paling besar".(QS. Al-Najm: 18)
Wahai sekalian hamba Allah!
Takutlah kepada Allah atas segala karunia dan nikmat Allah yang
telah diberikannya kepada kita, sesungguhnya Allah telah
melimpahkan berbagai karunia dan nikmat kepada kita semua;
Dia telah menjadikan kita sebagai umat terbaik yang diorbitkan
untuk umat manusia.
Dia telah memberikan keistimewaan bagi Nabi kita terhadap nabinabi
yang lain dengan menjadikan risalah beliau sebagai penutup
semua risalah, memberikannya bebragai kelebihan yang tidak
pernah dimiliki oleh seluruh manusia baik yang terdahulu atau
5
akan datang. Di antara keistimewaan yang diberikan kepada beliau shallallahu alaihi wa sallam adalah perjalanan isra’ dan mi’raj, di mana Allah mengistimewakan beliau dengan peristiwa ini sebelum beliau berhijrah meninggalkan kota Makkah. Pada saat beliau tidur di hijir, maka datanglah seseorang yang membelah lubang leher beliau sampai pada perut bagian bawah, lalu dia mengeluarkan hati beliau dan mengisinya dengan hikmah dan keimanan guna mempersiapkan kemampuan beliau untuk mengemban risalah yang dibawanya. Setelahnya, didatangkan kepada beliau seekor binatang putih yang lebih kecil dari bagal dan lebih besar dari himar yang bernama buraq, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam duduk di atasnya ditemani Jibril yang jujur alaihis salam sehingga beliau mendatangi baitul maqdis. Beliau turun padanya lalu shalat menjadi imam bagi para nabi. Seluruh nabi dan Rasul ikut shalat menjadi ma’mum di belakang belau guna memperlihatkan keistimewaan dan kemuliaan yang beliau miliki dan bahwa beliaua adalah nabi yang ikuti. Lalu JIbril alaihis salam membawanya naik menuju langit dunia dan pintu langitpun terbuka dan dikatakan kepadanya: “Siapakah ini”. Jibril”, jawabnya. “Siapakah yang menyertaimu”. Kata malikat kembali bertanya. “Muhammad”, jawab Jibril. “Apakah dia telah diutus”, Tanya malaikat tersebut. “Ya”. Jawab Jibril kembali. Lalu
6
malaikat tersebut kembali berkata: “Selamat datang, sungguh orang yang terbaik tersebut telah datang”. Pintupun dibukakan baginya, dan ternyata Adam telah berada di dalamnya. Jibril berkata: Ini adalah bapakmu, ucapkanlah salam kepadanya. Maka nabipun mengucapkan salam baginya yang disambut dengan jawaban salam kepada beliau lalu dia berkata: “Selamat datang wahai anak yang saleh dan nabi yang saleh, sementara di sisi kanan nabi Adam telah berkumpul ruh-ruh para keturunannya yang bahagia dan disebelah kirinya ruh-ruh keturunannya yang sengsara. Jika menoleh ke kanan diapun bergembira dan tertawa namun jika menoleh ke kiri dia manangis. Lalu Jibril membawa Nabi naik menuju langit kedua… dan beliau bertemu dengan Nabi Yahya serta Isa alaihimassalam padanya, mereka adalah anak bibi beliau. Beliaupun mengucapakan salam kepada mereka berdua lalu mereka menjawab salam beliau. Mereka berkata: Selamat datang bagi saudara yang saleh Nabi yang saleh. Lalu Jibril kembali membawa beliau naik menuju langit ke tiga…dan beliau bertemu dengan Yusuf alaihis salam padanya. Jibril berkata: Ini adalah Yusuf, ucapkanlah salam baginya. Maka beliaupun memberikan salam kepada beliau dan Nabi Yusuf menjawab salam beliau. Yusuf berkata: Selamat datang bagi saudara yang saleh dan nabi yang saleh”. Lalu beliau naik bersama Jibril menuju
7
langit ke empat….dan bertemu dengan Nabi Idris alaihis salam. Jibril memberitahukan: ini adalah Idris, ucapkanlah salam kepadanya. Maka Nabipun mengucapkan salam lalu Nabi Idris menjawab salam beliau lalu berkata: Selamat datang bagi saudara yang saleh dan nabi yang saleh. Kemudian Jibril membawa beliau menaiki langit ke lima…beliau bertemu dengan Nabi Harun alaihis salam. Jibril berkata: Ini adalah Harun ucapkanlah salam kepadanya. Maka Nabipun mengucapkan salam yang disambut dengan salam balik dari Nabi Harun dan dia berkata: “Selamat datang wahai saudara yang saleh dan Nabi yang saleh. Lalu Jibril membawa beliau naik ke langit ke enam. Dia bertemu dengan Nabi Musa alaihis salam padanya. Jibril memberitahukan: Ini adalah Nabi Musa ucapkalah salam kepadanya. Maka beliaupun mengucapkan salam yang dikuti salam balik dari Nabi Musa. Lalu Musa berkata: Selamat datang kepada sudara yang saleh dan nabi yang saleh, pada saat beliau melewatinya, diapun menangis. Lalu bertanya kepadanya: Apakah yang menyebabkan kamu menangis?. Aku menangis karena terlahirnya seorang anak yang diutus setelah diriku di mana umatnya yang masuk surga melebihi jumlah umatku. Menangisnya nabi Musa karena sedih terhadap umatnya dan keutamaan yang tidak didapatkannya bukan karena dengki terhadap umat Nabi Muhamad shallallahu alaihi wa
Lajnah Daimah (Tim Tetap) Untuk Riset Ilmiyah dan Fatwa
Pertanyaan: Apakah Mi'rajnya Rasulullah dari Masjidil Aqsha ke langit
dengan ruh dan jasadnya secara bersamaan? Atau hanya ruhnya saja? Apakah
dalil tentang hal itu?
Jawaban: Pendapat Ahlussunnah Wal Jama'ah bahwa Nabi dijalankan
(Isra`) dari Masjidil Haram di malam hari ke Masjidil Aqsha dengan ruh dan
jasadnya, berdasarkan firman Allah :
Maha Suci Allah, yang telah menjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-
Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha (QS. al-Isra`:1)
Maka kata (hamba-Nya) adalah nama ruh dan jasad secara bersamaan.
Dan dinaikkan dengannya (Mi'raj) sama seperti itu dari Masjidil Aqsha ke
langit secara ruh dan jasad, berdasarkan hadits-hadits yang sangat banyak yang
disebutkan oleh Ibnu Katsir dan selainnya saat menafsirkan ayat di atas.
Wabillahit taufiq. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi kita
Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Fatawa Lajnah Daimah untuk riset ilmu dan fatwa 3/266-267.