Apakah pertanyaan kedua malaikat Munkar dan Nakir di dalam kubur?, Bagaimanakah bentuk keduanya?, Apakah hadits yang khusus tentang mereka berdua, dari Umar bin Khatab –radhiyallahu ‘anhu- shahih?, dan bahwa mereka berdua menyeret rambutnya, mata mereka laksana kilat, suara mereka seperti petir, memecah kubur dengan kedua tanduk mereka, dan berkata: Siapa Tuhanmu?, apa agamamu?, siapa Nabi yang diutus kepadamu? Alhamdulillah. Pertama: Yang benar tentang sifat dua malaikat yang beri tugas untuk menanyakan mayit di dalam kubur bahwa mereka berdua adalah hitam dan biru, satunya Mungkar dan yang lain Nakir. Imam Tirmidzi (1071) meriwayatkan dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu- berkata: Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: ( إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ : هُوَ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . فَيَقُولانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ هَذَا ، ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي سَبْعِينَ ، ثُمَّ يُنَوَّرُ لَهُ فِيهِ ، ثُمَّ يُقَالُ لَهُ : نَمْ ، فَيَقُولُ : أَرْجِعُ إِلَى أَهْلِي فَأُخْبِرُهُمْ ، فَيَقُولَانِ : نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لا يُوقِظُهُ إِلا أَحَبُّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ . وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ : سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ لا أَدْرِي . فَيَقُولَانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ ، فَيُقَالُ لِلأَرْضِ : الْتَئِمِي عَلَيْهِ ، فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ ، فَتَخْتَلِفُ فِيهَا أَضْلاعُهُ ، فَلا يَزَالُ فِيهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ ) والحديث حسنه الألباني في صحيح الترمذي . “Apabila mayit atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Mungkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata: Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)?, maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia: Abdullah dan Rasul-Nya, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Keduanya berkata: Kami telah mengetahui bahwa kamu dahulu telah mengatakan itu. Kemudian kuburannya diperluas 70 x 70 hasta, dan diberi penerangan, da dikatakan: Tidurlah. Dia menjawab: “Aku mau pulang ke rumah untuk memberitahu keluargaku”. Keduanya berkata: “Tidurlah, sebagaimana tidurnya pengantin baru, tidak ada yang dapat membangunkannya kecuali orang yang paling dicintainya, sampai Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya tersebut”. Apabila yang meninggal adalah orang munafik, ia menjawab: Aku mendengar orang mengatakan akupun mengikutinya dan saya tidak tahu. Keduanya berkata: kami berdua sudah mengetahui bahwa kamu dahulu mengatakan itu. Dikatakan kepada bumi: Himpitlah dia, maka dihimpitlah jenazah tersebut sampai tulang rusuknya berserakan, dan ia akan selalu merasakan adzab sampai Allah bangkitkan dari tempat tidurnya tersebut. (Hadits ini dihasankan oleh Al Baani dalam shahih Tirmidzi) Adapun hadits Umar bin Khatab –radhiyallahu ‘anhu- yang anda sebutkan tadi, telah diriwayatkan dari jalur yang lemah, di antaranya yang diriwayatkan oleh Abdur Razaq dalam Mushannafnya (6738) dengan derajat ‘mursal’, dari Amr bin Dinar bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda kepada Umar: ( كيف بك يا عمر بفتاني القبر إذا أتياك يحفران الأرض بأنيابهما ، ويطآن في أشعارهما ، أعينهما كالبرق الخاطف ، وأصواتهما كالرعد القاصف ، معهما مزربة لو اجتمع عليها أهل منى لم يقلوها . قال عمر : وأنا على ما أنا عليه اليوم ؟ قال : وأنت على ما أنت عليه اليوم . قال : إذاً أكفيكهما إن شاء الله ( “ Bagaimana denganmu wahai Umar, dengan kedua fitnah kubur, apabila mereka berdua mendatangimu dengan menggali tanah dengan taring-taringnya, berpijak pada rambutnya, mata mereka seperti kilat yang menyambar, suara mereka seperti petir yang menggelegar,keduanya membawa gada yang jika semua penduduk Mina berkumpul mereka tidak akan mampu mengangkatnya. Umar berkata: Apakah saya seperti saat saya di dunia ?, Rasulullah menjawab: “Engkau seperti saat engkau berada di dunia sekarang”. Jadi, saya mencukupkan anda dari mereka berdua –insya Allah-. Al ‘Iraqi dalam Takhrij Ihya’ Ulumud Diin: 4/223: “Hadits di atas diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya dalam bab kubur, dengan derajat ‘mursal’ dengan sanad dapat dipercaya. Al Baihaqi berkata dalam ‘al I’tiqaad’ : “Kami meriwayatkannya dari jalur yang shahih, dari ‘Atha’ bin Yasar dengan derajat mursal. Saya berkata: “Ibnu Baththah menyambungkan hadits tersebut dalam ‘al Ibanah’ dari hadits Ibnu ‘Abbas. Dan al Baihaqi meriwayatkan dalam ‘al I’tiqad’ dari hadits Umar, dan berkata derajatnya: gharib dengan sanad ini dari jalur ‘Mufadhdhal’. Dan riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban, dari hadits Abdullah bin Umar, bahwa Umar berkata: “Apakah akal fikiran kami dikembalikan ?, beliau bersabda: “Ya, seperti pada saat ini”. Maka Umar berkata: “maka mulutnya dijaga”. Ustadz Farih bin Shaleh al Bahlal, dalam tahqiq “al I’tiqad” punya al Baihaqi, hal. 254, setelah menunjukkan jalur yang lemah: “Semoga dengan jalur ini dan beberapa kesaksian yang lain, sanadnya menjadi hasan”. Kedua: Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kedua malaikat bagi orang yang meninggal dunia di dalam kubur adalah: siapa Tuhanmu ?, Apa agamamu ?, Siapakah orang ini yang diutus kepadamu ?.Pertanyaan
Teks Jawaban