Artikel

 





HATI MEMILIKI SIFAT





Setiap manusia memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat tersebut pun bisa berubah-ubah setiap waktu. Begitu pula hati, dia pun memiliki sifat. Hati bisa menjadi sehat dan juga bisa menjadi sakit. Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman:





 





قال الله تعالى: ﴿ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٞ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضٗاۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمُۢ بِمَا كَانُواْ يَكۡذِبُونَ ﴾ [ البقرة : 10] 





Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah Shubhanahu wa ta’alla penyakitnya .... [al-Baqarah/2:10]








Hati juga bisa menjadi lunak dan juga bisa menjadi sekeras batu. Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman:





قال الله تعالى: ﴿ ثُمَّ قَسَتۡ قُلُوبُكُم مِّنۢ بَعۡدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَٱلۡحِجَارَةِ أَوۡ أَشَدُّ قَسۡوَةٗۚ ٧٤  ﴾ [البقرة: 74] 





Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi [al-Baqarah/2:74]








Begitu pula hati bisa mengkilap, bersinar dan bisa juga menjadi hitam kelam sebagaimana diterangkan di beberapa hadits Rasulullah ShalAllahu ‘alihi wa sallam. Oleh karena itu, sebisa mungkin seorang Muslim memperhatikan kondisi hatinya setiap saat, jangan sampai menjadi hati yang keras atau mulai mengeras sehingga nantinya akan menjadi keras dan sulit menerima kebenaran. Na’udzu billahi min dzalik.








BAHAYA HATI YANG KERAS





Ayat di atas dengan jelas menerangkan bahwa orang yang hatinya keras sangat tercela dan dalam kesesatan yang nyata. Malik bin Dinar rahimahullah pernah berkata, "Seorang hamba tidaklah dihukum dengan suatu hukuman yang lebih besar daripada hatinya yang dijadikan keras. Tidaklah Allah Shubhanahu wa ta’alla marah terhadap suatu kaum kecuali -Dia akan mencabut rasa kasih sayang    -Nya dari mereka.[2]





 





TANDA-TANDA HATI YANG KERAS ATAU MULAI MENGERAS





Hati yang keras atau mulai mengeras memiliki tanda-tanda sebagai berikut:







  1. Bermalas-malasan dalam mengerjakan kebaikan dan ketaatan, serta meremehkan suatu kemaksiatan.


  2. Tidak terpengaruh hatinya dengan ayat-ayat al-Qur’an yang dibacakan. Berbeda dengan kaum mu’minin, hati mereka akan bergetar jika dibacakan ayat-ayat al-Qur’an atau diingatkan akan Allah Shubhanahu wa ta’alla dalam firman -Nya :






قال الله تعالى: ﴿ إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ ٢﴾ [الأنفال:2] 





Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah Shubhanahu wa ta’alla gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat -Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Rabb-lah mereka bertawakkal. [al-Anfal/8:2]





 







  1. Tidak terpengaruh hatinya dengan berbagai ujian, musibah dan cobaan yang diberikan oleh Allah Shubhanahu wa ta’alla. Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman :






قال الله تعالى: ﴿أَوَلَا يَرَوۡنَ أَنَّهُمۡ يُفۡتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٖ مَّرَّةً أَوۡ مَرَّتَيۡنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلَا هُمۡ يَذَّكَّرُونَ ١٢٦﴾ [التوبة : 126] 





Dan tidakkah mereka (orang-orang munafiq) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran? [at-Taubah/9:126].





 







  1. Tidak merasa takut akan janji dan ancaman Allah Shubhanahu wa ta’alla.


  2. Bertambahnya kecintaan terhadap dunia dan mendahulukannya di atas akhirat.


  3. Tidak tenang hatinya dan selalu merasa gundah.


  4. Bertambahnya dan meningkatnya kemaksiatan yang dilakukannya. Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman:






قال الله تعالى: ﴿فَلَمَّا زَاغُوٓاْ أَزَاغَ ٱللَّهُ قُلُوبَهُمۡۚ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَٰسِقِينَ ٥﴾ [الصف: 5] 





Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah Shubhanahu wa ta’alla memalingkan hati mereka. Dan Allah Shubhanahu wa ta’alla tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik [ash-Shaf/61:5]







  1. Tidak mengenal atau tidak membedakan perbuatan ma’ruf dan munkar.






 





SEBAB-SEBAB KERASNYA HATI.





Hati menjadi keras tentu ada penyebabnya. Penyebab-penyebab kerasnya hati di antaranya adalah sebagai berikut:







  1. Kesyirikan, Kekufuran Dan Kemunafikan.






Inilah sebab yang paling besar yang dapat menutupi hati seseorang dari menerima kebenaran. Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman :





قال الله تعالى: ﴿ سَنُلۡقِي فِي قُلُوبِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱلرُّعۡبَ بِمَآ أَشۡرَكُواْ بِٱللَّهِ مَا لَمۡ يُنَزِّلۡ بِهِۦ سُلۡطَٰنٗاۖ وَمَأۡوَىٰهُمُ ٱلنَّارُۖ وَبِئۡسَ مَثۡوَى ٱلظَّٰلِمِينَ ١٥١﴾ [آل عمران: 151] 





Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, karena mereka telah mempersekutukan Allah Shubhanahu wa ta’alla dengan sesuatu yang Allah Shubhanahu wa ta’alla sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka. Dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zhalim [Ali ‘Imran/3:151].





 







  1. Melanggar Perjanjian Yang Dibuat Kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla.






Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman:





قال الله تعالى: ﴿ فَبِمَا نَقۡضِهِم مِّيثَٰقَهُمۡ لَعَنَّٰهُمۡ وَجَعَلۡنَا قُلُوبَهُمۡ قَٰسِيَةٗۖ ... ١٣ ﴾ [المائدة: 13] 





(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka kami laknat mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu. [al-Ma-idah/5:13]








Ketika menafsirkan ayat ini, Syaikh Abu Bakr Al-Jazairi, “Melanggarnya (perjanjian) dengan (cara) tidak konsisten dengan apa yang ada di dalamnya yang berupa perintah dan larangan.”[3]







  1. Tertawa Berlebihan






Nabi Muhammad ShalAllahu ‘alaihi wa sallam bersabda:





 





قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « لاَ تُكْثِرُوا الضَّحِكَ ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ»





Janganlah kalian banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati [4]





 





 





 







  1. Banyak Berbicara Dan Banyak Makan.






Bisyr bin al-Harits pernah berkata, "(Ada) dua hal yang dapat mengeraskan hati: banyak berbicara dan banyak makan.”[5]







  1. Banyak Melakukan Dosa.






Nabi Muhammad ShalAllahu ‘alaihi wa sallam bersabda:





قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ ، فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ ، صُقِلَ قَلْبُهُ ، فَإِنْ زَادَ ، زَادَتْ ، فَذَلِكَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَهُ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ :[ كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ[ (المطففين : 14) » [حديث حسن رواه أحمد وابن ماجة]





Sesungguhnya seorang Mukmin jika melakukan dosa, maka akan ada bintik hitam di hatinya. Jika dia bertaubat dan berhenti (dari dosa tersebut) serta memohon ampunan, maka hatinya akan mengkilap. Apabila dia terus melakukan dosa, maka bertambah pula noktah hitam itu. Itu adalah ar-ran (penutup) yang disebutkan oleh Allah Shubhanahu wa ta’alla di kitab -Nya: ‘Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka [al-Muthaffifin/83:14].





 







  1. Lalai Dari Ketaatan






Allah Shubhanahu wa ta’alla Azza wa Jalla berfirman :





 





قال الله تعالى: ﴿ و َلَقَدۡ ذَرَأۡنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ لَهُمۡ قُلُوبٞ لَّا يَفۡقَهُونَ بِهَا وَلَهُمۡ أَعۡيُنٞ لَّا يُبۡصِرُونَ بِهَا وَلَهُمۡ ءَاذَانٞ لَّا يَسۡمَعُونَ بِهَآۚ أُوْلَٰٓئِكَ كَٱلۡأَنۡعَٰمِ بَلۡ هُمۡ أَضَلُّۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡغَٰفِلُونَ ١٧٩ ﴾ [الأعراف:179] 





Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah Shubhanahu wa ta’alla), mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah Shubhanahu wa ta’alla) dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah Shubhanahu wa ta’alla). Mereka itu seperti binatang-binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai [al-A’raf/7:179]





 







  1. Nyanyian Dan Alat Musik.






‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyahuanhu berkata:


الْغِنَاءُ يُنْبِتُ النِّفَاقَ فِى الْقَلْبِ





Lagu-laguan menumbuhkan kemunafikan di dalam hati [6]





 







  1. Suara Wanita Yang Menggoda






Allah Shubhanahu wa ta’alla Azza wa Jalla berfirman :





 





 





 





قال الله تعالى:﴿ فَلَا تَخۡضَعۡنَ بِٱلۡقَوۡلِ فَيَطۡمَعَ ٱلَّذِي فِي قَلۡبِهِۦ مَرَضٞ وَقُلۡنَ قَوۡلٗا مَّعۡرُوفٗا ٣٢ ﴾ [ الأحزاب: 32] 





Maka janganlah kamu tunduk (menghaluskan suara) dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik [al-Ahzab/33:32]





 







  1. Melakukan Hal-Hal Yang Merusak Hati.






Hal-hal yang merusak hati sangatlah banyak, akan tetapi, dari semua itu ada lima hal yang menjadi faktor perusak hati. Kelima hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh Ibnul-Qayyim rahimahullah: “Adapun lima hal yang merusak hati adalah banyak bergaul (berkumpul dengan manusia), (banyak) berangan-angan, tergantung kepada selain Allah Shubhanahu wa ta’alla Azza wa Jalla, kekenyangan (banyak makan) dan (banyak) tidur. Inilah kelima hal utama yang dapat merusak hati ”[7].





 








OBAT HATI YANG KERAS.





Hati yang keras juga memiliki obat agar dia bisa kembali melunak. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat melunakkan hati:







  1. Beriman kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla dan selalu meningkatkan keimanan.






Allah Azza wa Jalla berfirman:





 





قال الله تعالى: ﴿ مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۗ وَمَن يُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ يَهۡدِ قَلۡبَهُۥۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ ١١ [التغابن:11] 





Barangsiapa yang beriman kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla niscaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya [at-Taghabun/64:11].





 







  1. Banyak mengingat Allah Shubhanahu wa ta’alla (ber-dzikr) dan membaca al-Qur’an dengan men-tadabburi-nya (memahami dan merenungi maknanya).






Allah Shubhanahu wa ta’alla Azza wa Jalla berfirman:





 





قال الله تعالى: ﴿ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨ [الرعد:28] 





(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah Shubhanahu wa ta’alla. Ingatlah! Hanya dengan mengingati Allah Shubhanahu wa ta’alla-lah hati menjadi tenteram [ar-Ra’d/13 : 28].





 





 







  1. Belajar ilmu syar’i (ilmu agama).






Tidak diragukan lagi, bahwa ilmu syar’i dapat membimbing seseorang untuk menjadi hamba Allah Azza wa Jalla yang bertakwa. Di awal surat Ali ‘Imran, Allah Azza wa Jalla memuji orang-orang yang memiliki ilmu yang dalam. Tahukah pembaca, doa apakah yang mereka ucapkan? Doa yang diucapkan oleh mereka adalah:





قال الله تعالى: ﴿ رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ ٨  ﴾ [آل عمران:8] 





Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati-hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia) [Ali ‘Imran/3:8].





 





 





Merekalah yang lebih tahu akan Rabb-nya bila dibandingkan orang-orang awam dan mereka juga lebih tahu bahwa hati manusia bisa berubah-ubah, sehingga mereka berdoa dengan doa tersebut.







  1. Berlindung kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla dari hati yang tidak khusyu’ dengan doa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, yang berbunyi:






قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا »





Ya Allah Shubhanahu wa ta’alla! Aku berlindung kepada Engkau dari ilmu yang bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak kenyang dan dari doa yang tidak dikabulkan [8].





 







  1. Berbuat baik terhadap anak yatim dan orang miskin.






Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwasanya seseorang mengadu kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang hatinya yang keras. Beliau pun bersabda:





 





قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنْ أَرَدْتَ أَنْ يَلِينَ قَلْبُكَ ، فَأَطْعِمِ الْمِسْكِينَ ، وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ »





Jika engkau ingin agar hatimu menjadi lunak, maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim [9]





 







  1. Banyak mengingat kematian.






Diriwayatkan dari Shafiyah Radhiyallahu anhuma bahwasanya seorang wanita mendatangi ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma dan mengadukan keadaan hatinya yang keras. Kemudian ‘Aisyah pun berkata, “Perbanyaklah mengingat kematian, engkau akan mendapatkan apa yang kau inginkan.” Kemudian wanita itu pun mengerjakannya. Setelah itu, dia pun mendapatkan petunjuk di hatinya dan bersyukur kepada ‘Aisyah Radhiyallahu anha.[10]


Sa’id bin Jubair[11] dan Rabi’ bin Abi Rasyid[12] Radhiy
allahu anhuma pernah berkata:





قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « لَوْ فَارَقَ ذِكْرُ الْمَوْتِ قَلْبِي سَاعَةً خَشِيت أَنْ يَفْسُدَ قَلْبِي »





Seandainya mengingat kematian terpisah dari hatiku sekejap saja, saya takut hatiku akan menjadi rusak.





 





 







  1. Banyak berziarah kubur.






Abu Thalib, seorang murid Imam Ahmad, pernah berkata, “Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Abu ‘Abdillah (Imam Ahmad) tentang bagaimana melunakkan hatinya. Beliau pun menjawab, ‘Masuklah ke dalam pemakaman dan usaplah kepala anak yatim.”[13]



Tulisan Terbaru

Menjaga Shalat dan Kh ...

Menjaga Shalat dan Khusyuk dalam Melaksanakannya

Menjampi Air Termasuk ...

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i