
Sifat-Sifat Penghuni Surga –semoga Allah
subhanahu wa ta’ala menjadikan termasuk dari
mereka dengan karunia dan kemurahan-Nya-.
Segala puji bagi Allah subhanahuwata'ala Yang menciptakan
segala sesuatu dan memantapkan penciptaannya, membelah
langit dan bumi, dan keduanya terbelah. Membagi dengan
hikmah-Nya kepada para hamba, maka Dia menjadikan beruntung
dan celaka. Menjadikan bagi keberuntungan sebab-sebab, maka
orang yang taqwa menelusurinya. Ia melihat dengan mata hati
kepada kesudahan lalu ia memilih yang kekal. Aku memuji-Nya
dan aku tidak bisa memuji sebagaimana mestinya. Aku bersyukur
kepada-Nya Dia senantiasa berhak disyukuri. Aku bersaksi bahwa
tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah saja, tiada
sekutu bagi-Nya, yang memiliki semua jiwa. Dan aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, manusia paling
sempurna bentuk dan akhlak. Semoga shalawat dan salam selalu
tercurah kepadanya, kepada sahabatnya Abu Bakar ra yang
mendapatkan keutamaan mengikuti lebih dahulu. Kepada Umar
ra yang bersikap adil maka ia tidak berpura-pura terhadap
makhluk. Kepada Utsman ra yang berserah diri untuk mendapat
3
syahadah dan ia tidak berjaga diri. Dan kepada Ali ra yang menjual
yang fana dan memberi yang kekal. Dan kepada keluarganya dan
para sahabatnya yang memberi agama Allah subhanahuwata'ala.
Saudaraku: Anda telah mendengar sifat-sifat surga,
kenikmatannya dan kebahagiaan serta kesenangan yang ada di
dalamnya. Demi Allah, ia sudah pasti bahwa beramal orang yang
beramal untuknya, berlomba padanya orang-orang yang
berlomba dan manusia menghabiskan usianya dalam mencarinya,
zuhud pada dunia. Jika anda bertanya tenang amal untuknya dan
jalan yang menyampaikan kepadanya, maka Allah subhanahu wa
ta’ala telah menjelaskan lewat wahyu-Nya kepada makhluk-Nya
yang paling mulia, firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, * (yaitu) orang
orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan. * Dan (juga) orang-orang yang apabila
mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka
ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa
mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari
pada Allah - Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,
sedang mereka mengatahui. (QS. Ali Imran:133-135)
Inilah beberapa sifat penghuni surga:
Sifat pertama:
yaitu orang-orang yang
bertaqwa kepada Rabb mereka dengan menjadikan pemelihar
dari siksa-Nya dengan melakukan yang diperintah-Nya karena taat
kepada-Nya dan mengharap pahala-Nya, dan meninggalkan yang
dilarang-Nya kepada mereka karena taat kepada-Nya dan takut
dari siksa-Nya.
Sifat kedua:
mereka
menginfakkan apa yang mereka disuruh menginfakannya
menurut cara yang dituntut darinya, berupa zakat, sedekah, dan
nafkah kepada yang harus diberi nafkah, nafkah dalam jihad dan
5
lainya dari berbagai jalan kebaikan, mereka berinfak dalam
senang dan susah. Kesenangan dan kebahagian yang mendorong
mereka mencintai harta dan kikir padanya karena ingin
menambahnya, dan kondisi berat dan susah tidak mendorong
mereka menahan harta karena khawatir membutuhkannya.
Sifat ketiga:
yaitu orang-orang yang
menahan kemarahan mereka apabila marah, maka mereka tidak
melakukan tindakan melampaui batas dan tidak dengki kepada
orang lain karenanya.
Sifat ke empat:
mereka memaafkan
orang yang berbuat zhalim kepada mereka dan melakukan
tindakan melewati batas. Maka mereka tidak melakukan
pembalasan dendam padahal mereka mampu melakukannya. Dan
dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala:
merupakan isyarat bahwa memaafkan tidak dipuji kecuali apabila
dari sikap ihsan, dan hal itu dengan meletakkan di tempatnya
yang menjadi perbaikan. Adapun pemberian maaf yang
menambah kejahatan pelakunya maka hal itu bukan tindakan
terpuji dan tidak mendapat pahala. Firman Allah subhanahu wa
ta’ala:
maka barang siapa mema'afkan dan berbuat baik maka pahalanya atas
(tanggungan) Allah. (QS. asy-Syura-:40)
Sifat ke lima:
Fahisyah adalah dosa-dosa keji, yaitu dosa-dosa besar
seperti membunuh jiwa yang diharamkan, durhaka kepada kedua
orang tua, makan riba, memakan harta anak yatim, kabur dari
peperangan, zinah, mencuri dan semisalnya dari dosa-dosa besar.
Adapun berbuat aniaya terhadap diri sendiri maka bersifat lebih
umum karena mengandung dosa besar dan kecil. Apabila mereka
melakukan sesuatu dari hal itu, mereka teringat keagungan yang
mereka durhaka kepada-Nya maka mereka takut dari-Nya, dan
mereka teringat ampunan dan rahmat-Nya, maka mereka
berusaha melakukan sebab-sebab hal itu, mereka meminta
ampun terhadap dosa-dosa mereka dengan memohon ditutupnya
dan dilepaskan dari siksanya. Dan dalam firman-Nya :
merupakan isyarat bahwa mereka tidak meminta ampunan dari
selain Allah subhanahu wa ta’ala karena tidak ada yang
mengampuni dosa selain Dia subhanahu wa ta’ala.
7
8
Sifat ke enam:
maksudnya mereka tidak terus menerus melakukan dosa,
mengetahui bahwa ia adalah dosa, mengetahui keagungan Siapa
yang dia durhaka kepada-Nya, dan mengetahui kedekatakan
ampunan-Nya, bahkan mereka segera berhenti dan bertaubat
darinya. Maka terus menerus di atas dosa padahal mengetahui
menjadikan dosa-dosa kecil menjadi dosa besar, dan bisa
menyeret pelakunya kepada perkara-perkara berbahaya yang
sulit. Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, * (yaitu)
orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya, * dan orang-orang
yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada
berguna, * dan orang-orang yang menunaikan zakat, * dan
orang-orang yang menjaga kemaluannya, * kecuali terhadap
isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. * Barangsiapa
mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang
melampaui batas. * Dan orang-orang yang memelihara amanat
amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, * dan orang-orang yang
memelihara shalatnya. * Mereka itulah orang-orang yang akan
mewarisi, * (ya'ni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka
kekal di dalamnya. (QS. al-Mukminun:1-11)
Ayat-ayat yang mulia ini mengumpulkan beberapa sifat penghuni
surga.
Sifat pertama:
)
orang-orang yang beriman kepada
Allah subhanahu wa ta’ala dan dengan semua yang wajib diimani,
seperti beriman kepada para malaikat Allah, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, hari akhir, qadar baik dan buruknya. Mereka
beriman dengan hal itu dengan iman yang mengharuskan
menerima, tunduk, dan patuh dengan ucapan dan perbuatan.
9
Sifat kedua:
hati mereka hadir,
anggota tubuh mereka tenang, merasakan bahwa mereka berdiri
dalam shalat di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala, berbicara
dengan-Nya dengan kalam-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya
dengan mengingat-Nya, kembali kepada-Nya dengan berdo’a,
maka mereka khusyu’ secara lahir batin.
Sifat ke tiga:
laghw adalah
segala sesuatu yang tidak ada gunanya dan tidak ada kebaikan
dari ucapan dan perbuatan. Mereka berpaling darinya karena
kuatnya semangat, tidak melewatkan waktu yang sangat berharga
kecuali pada sesuatu yang berguna. Sebagaimana mereka
menjaga shalat mereka dengan khusyu’, mereka menjaga waktu
mereka dari kesia-siaan. Apabila di antara sifat mereka adalah
berpaling dari perbuatan sia-sia, maka mereka berpaling dari yang
berbahaya tentu lebih utama.
Sifat ke empat:
bisa jadi maksud
zakat di sini adalah bagian yang harus dikeluarkan dari harta. Dan
bisa pula maksudnya adalah segala sesuatu untuk membersihkan
diri mereka berupa ucapan dan perbuatan.
Sifat ke lima:
Mereka menjaga kemaluan mereka dari zina dan
homoseksual karena mengandung durhaka kepada Allah
subhanahu wa ta’ala, kemunduran akhlak dan sosial.
Kemungkinan menjaga kemaluan ini meliputi sesuatu yang lebih
umum dari hal itu, maka mencakup menjaganya dari memandang
dan meraba pula. Dan dalam firman-Nya
merupakan isyarat bahwa pada dasarnya adalah dicelanya
manusia terhadap perbuatan ini kecuali terhadap istri dan budak
wanita karena hal itu merupakan kebutuhan alami, mendapatkan
keturunan dan kepentingan lainnya. Dan dalam firman-Nya:
merupakan dalil
haramnya onani yang biasa dinamakan ‘kebiasaan rahasia’ karena
ia termasuk perbuatan selain dengan istri dan budak wanita.
Sifat ke enam: Amanah
adalah sesuatu yang diamanahkan kepadanya berupa ucapan,
perbuatan dan benda/barang. Siapa yang menceritakan
kepadamu dengan rahasia, berarti ia telah memberi amanah
kepadamu. Dan siapa yang melakukan di sisimu sesuatu yang dia
tidak suka dilihat, berarti ia telah memberi amanah kepadamu.
Siapa yang menyerahkan kepadamu sesuatu dari hartanya untuk
dijaga berarti ia telah memberi amanah kepadamu. Dan janji yaitu
sesuatu manusia harus melakukannya untuk selainnya, seperti
nazar karena Allah subhanahu wa ta’ala dan perjanjian yang
terjadi di antara manusia. Penghuni surga berdiri tegak menjaga
amanah dan janji yang ada di antara mereka dan di antara Allah
subhanahu wa ta’ala, dan yang ada di antara mereka dan sesama
manusia. Termasuk dalam hal itu melaksanakan akad dan syarat
yang dibolehkan padanya.
Sifat ke tujuh:
senantiasa
menjaganya dari tersia-sia dan kelalaian. Dan hal itu dengan
menunaikannya di dalam waktunya menurut cara yang sempurna
dengan segala syarat, rukun dan wajibna. Allah subhanahu wa
ta’ala telah menyebutkan beberapa sifat yang sangat banyak di
dalam al-Qur`an untuk penghuni surga selain yang kami kutip di
sini. Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan hal itu agar orang
yang ingin masuk kepadanya bersifat denganya. Dan dalam
hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak
sekali tentang hal itu.
12
“Barangsiapa yang melewati satu lorong untuk mencari ilmu
berarti Allah subhanahu wa ta’ala telah memudahkan baginya
satu jalan menuju surga.”HR. Muslim. )
F
1 ((
Dan darinya pula, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Maukah kutunjukkan kepadamu sesuatu yang dengannya
menghapuskan kesalahan dan meninggikan derajat? Mereka
menjawab: Tentu, ya Rasulullah.’ Beliau bersabda:
‘Menyempurnakan wudhu di atas kesusahan dan memperbanyak
langkah ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat.’HR.
Muslim. )
F
2 (
Dan baginya dari Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu, Nabi
) 1 ( HR. Muslim 2699, at-Tirmidzi 2945, Abu Daud 2926, Ibnu Majah 225,
Ahmad 2/252, dan ad-Darimi 344.
) 2 ( HR. Muslim 251, at-Tirmidzi 51, an-Nasa`i 143, Ahmad 2/303, dan
Malik 386.
14
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak ada seseorang darimu yang berwudhu lalu
menyempurnakan wudhu, kemudian ia membaca: ‘Aku bersaksi
bahwa tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Allah semata,
tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan rasul-Nya’, kecuali dibukakan baginya pintu
pintu surga, ia masuk dari manapun yang dia kehendaki.’ HR.
Muslim. )
F
3 (
Dan dari Umar radhiyallahu ‘anhu pula, pada orang yang
mengikuti muadzin dari hatinya niscaya ia masuk surga.HR.
Muslim. )
F
4 (Dan dari Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
) 3 ( HR. Muslim 234, at-Tirmidzi 55, an-Nasa`i 148, Abu Daud 169, Ibnu
Majah 270, dan Ahmad 4/146.
) 4 ( HR. Muslim 385 dan Abu Daud 527.
“Barangsiapa yang membangun masjid karena mengharap wajah
Allah subhanahu wa ta’ala niscaya Allah subhanahu wa ta’ala
membangunkan rumah untuknya di surga.’Muttafaqun ‘alaih. )
(
5
F
Dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
« Shalat lima waktu yang diwajibkan Allah subhanahu wa ta’ala
kepada hamba, barangsiapa yang melaksanakannya dan tidak
menyia-nyiakan sedikit pun dariya karena meremehkan haknya,
niscaya janji untuknya di sisi Allah subhanahu wa ta’ala bahwa
Dia memasukkan dia ke dalam surga. »HR. Ahmad, Abu Daud dan
an-Nasa`i. )
(
6
F
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, ia bertanya kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang amal yang
memasukkannya ke surga, beliau menjawab :
5
(
)
6
( HR. Al-Bukhari 439, Muslim 533, at-Tirmidzi 318, Ibnu Majah 736,
Ahmad 1/61, dan ad-Darimi 1391.
)
HR. An-Nasa`i 461, Abu Daud 1420, Ibnu Majah 1401, Ahmad 5/316,
Malik 270, dan ad-Darimi 1577. Baginya ada beberapa jalur yang saling
memperkuat satu sama lain
15
“Kamu harus memperbanyak sujud, maka sesungguhnya engkau
tidak melakukan satu sujud karena Allah subhanahu wa ta’ala
kecuali Allah subhanahu wa ta’ala mengangkat derajatmu dan
menggugurkan kesalahan darimu.’HR. Muslim. )
(
7
F
Dari Ummu
Habibah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
“Tidak ada seorang muslim yang shalat sunnah karena Allah
subhanahu wa ta’ala setiap hari dua belas rekaat yang bukan
fardhu, kecuali Allah subhanahu wa ta’ala membangun surga
untuknya di surga.”HR. Muslim )
(
8
F
.
Ia adalah empat rekaat sebelum dzuhur dan dua rekaat
sesudahnya, dua rekaat setelah Maghrib, dua rekaat setelah Isya,
(
7
)
HR. Muslim 488, at-Tirmidzi 388, an-Nasa`i 1139, Ibnu Majah 1433,
dan Ahmad 5/276.
(8 ) HR. At-Tirmidzi 2616, Ibnu Majah 3973, dan Ahmad 5/231.
16
dan dua rekaat sebelum Subuh. Dari Mu’adz bin Jabar
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam: “Ceritakannlah kepadaku amal yang
memasukkan aku ke surga dan menjauhkan aku dari
neraka.’Nabibersabda:
“Sungguh engkau telah bertanya tentang yang agung, dan
sesungguhnya ia mudah bagi orang yang diberi kemudahan oleh
Allah subhanahu wa ta’ala: engkau menyembah Allah subhanahu
wa ta’ala dan tidak menyekutukan sesuatu dengannya,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan naik
haji ke Baitullah.” )
9
F
( Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang dinamakan
17
18
Rayyan, yang dimasuki oleh orang-orang yang puasa di hari dan
tidak ada seorang pun yang memasukinya selain
mereka.’Muttafaqun ‘alaih. )
F
10 Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Satu umrah kepada umrah berikutnya merupakan kafarat di
antara keduanya, dan haji mabrur tidak balasannya kecuali
surga.”Muttafaqun ‘alaih. )
F
11 ( Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang mempunyai tiga orang putri yang dia
mengurus, menyayangi dan menjamin mereka niscaya wajib
baginya surga.’ Ada yang bertanya: Ya Rasulullah, jika hanya dua
orang? Beliau menjawab: ‘Sekalipun hanya dua orang.’ Sebagian
) 10 ( HR.al-Bukhari 1797, Muslim 1152, at-Tirmidzi 765, an-Nasa`i 2237,
Ibnu Majah 1640, Ahmad 5/333.
) 11 ( HR. Al-Bukhari 1683, Muslim 1349, at-Tirmidzi 933, an-Nasa`i 2926,
Ibnu Majah 2888, Ahmad 2/246, Malik 776, dan ad-Darimi 1795.
dari pendengar berpendapat bahwa jika seseorang bertanya: ‘Jika
hanya satu? Tentu beliau bersabda: Sekalipun hanya satu orang.
Diriwayatkan oleh Ahmad dan isnadnya lemah. )
F
12 Akan tetapi ada
beberapa hadits penguat yang shahih, di antaranya hadits:
“Barangsiapa yang diberi cobaan lewat beberapa putri, lalu ia
memperlakukan mereka dengan baik, niscaya mereka menjadi
penutup dia dari neraka.”HR. Muslim. Dan dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sering
ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukkan orang
ke dalam surga, beliau menjawab:
“Taqwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan Akhlak yang
baik.’HR. at-Tirmizi. Sanadnya tidak terlalu kuat, namun matannya
shahih. )
(
13
F
Dan dari ‘Iyadh bin Hamar al-Majasyi’i radhiyallahu
‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
(
12
(
)
13
HR. Ahmad 3/303.
)
HR. At-Tirmidzi 2004, Ibnu Majah 4246, Ahmad 2/442.
19
“Penghuni surga ada tiga: Pemilik kekuasaan yang adil,
bersedekah lagi benar, laki-laki yang penyayang, lembut hati bagi
karib kerabat, dan seorang muslim menahan diri dari yang haram,
tidak meminta-minta serta punya banyak tanggungan.”HR.
وذ فِ � فعتم
Muslim dalam hadits yang panjang. )
dalam hadits yang panjang.
14
F
( Diriwayatkan oleh Muslim
Inilah wahai saudaraku, sebagian dari hadits-hadits Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan amal-amal
penghuni surga yang sangat banyak bagi siapa yang ingin sampai
kepadanya. Aku memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala
agar memudahkan kami dan kamu jalannya dan meneguhkan kita
di atasnya, sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.
Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada nabi kita
Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
(
14
)
HR. Muslim 2865 dan Ahmad 4/162.
20