
Peringatan Terhadap Huru‐Hara Hari Kiyamat
Segala peuji bagi Allah yang telah menunjukkan akal fikiran para waliNya kepada tauhid
dan petunjukNya, dan menetapkan kalimat ikhlas di dalam hati para kekasihnya di tengah badai
ujian yang melanda:
“Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya Sesungguhnya Tuhanku benar
benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. QS. Hud: 41.
Dan Dia telah membutakan mata hati orang‐orang munafiq sebagaimana mereka berpaling dari
agama dan tidak menanamkan kecintaan padanya sebagaiamana yang diserukna oleh iman,
sesungguhnya bukan mata yang buta melainkan pandangan mata yang terdapat di dalam hati
itulah yang buta. Maha Suci Allah, Tuhan Yang Maha Kuat dan Agung, tiada seorangpun yang
sepertiNya dan tiada seorangpun yang menandingiNya. Dia‐lah Allah Yang Maha Mulia, Raja Yang
Maha Tinggi. Aku memuji Allah Yang Maha Suci atas segala nikmatNya yang tiada henti:
Yang Mengampuni dosa dan Menerima tobat lagi keras hukuman‐Nya; Yang mempunyai karunia.
Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada‐Nya lah kembali (semua makhluk).
QS. Gafir: 3.
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah,
yang tiada sekutu bagiNya, yaitu kesaksian orang yang mengetahui tuntunan kalimat tauhid
tersebut ketika dia membaca firman Allah:
Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta
alam, tiada sekutu bagi‐Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah
orang yang pertama‐tama menyerahkan diri (kepada Allah)". QS. Al‐An’am: 162‐163.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya yang telah menjelaskan
tentang makna kalimat tauhid keagungan dan makna kalimat tersebut, dan beliau berjihad untuk
3
menegakkan syahadah dengan lisan dan pedangnya sehingga kalimat tersebut tegak dan terjaga
guna mewjudkan perintah Allah di dalam firmanNya:
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu
kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat‐Nya. Allah
memeliharakamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang‐orang yang kafir.. QS. Al‐Maidah: 67.
Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam yang besar kepada Muhammad hamba dan
utusan Allah, dan kepada para keluarga serta shahabat beliau yang telah berpegang teguh atas
sunnah‐sunnah beliau, mereka berpegang teguh dengan tali ikatannya dan shalawat serta salam
semoga tercurah kepada seluruh orang yang mengikuti jejak mereka sampai hari kiamat…amma
ba’du:
Wahai sekalian manusia, takutlah kepada Allah Ta’ala, ingatlah pengawasanNya,
agungkanlah segala perintahNya, dan janganlah bermaksiat kepadaNya, janganlah lalai dan
berpaling dariNya, sebab di hadapan kalian adalah alam kubur maka waspadalah terhadap
tekanan liang kubur dan kegentingan yang terdapat did alamnya, dan terdapat keadaan yang
justru lebih dahsyat dari liang kubur. Bayi‐bayi menjadi beruban karena kedahsyatan hari tersebut.
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah
suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat
keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan
gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk,
padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras. QS. Al‐Hajj: 1‐2.
Ketahuilah bahwa setelah alam kubur teradapat alam yang lebih dahsyat, alam yang
abstrak, kedatangannya pasti, siksa yang terdapat padanya menakutkan, jalan‐jalan yang dilalui
4
penuh dengan kegelapan, orang yang menjadi penghuninya akan kekal padanya, apinya menyala
untuk selamanya dan suaranya mengelegak, penghuninya akan memakan buah zaqqum dan
meminum dari timah yang mendidih:
Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka.).
Dan untuk mereka cambuk‐cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka
lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka
dikatakan): "Rasailah azab yang membakar ini". QS. Al‐Hajj: 20‐22.
Malaikat Zabaniyah menghancurkan mereka, neraka hawiyah menghimpun mereka,
mereka mendapat kebinasaan dan berteriak padanya, apinya membakar mereka, angan‐angan
mereka pudar dan merek binasa dan tidak bisa terbebas dari siksanya, bagaimanan mereka bisa
keluar, sementara di hadapan mereka terdapat para malaikat yang keras dan sadis serta
menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah keapada mereka:
“…penjaganya malaikat‐malaikat yang kasar, yang keras ،yang tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan‐Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”. QS.
Al‐Tahrim: 6.
Kaki‐kai mereka terbelenggu pada kening‐kening mereka sendiri, wajah‐wajah mereka
menghitam karena kehinaan kemaksiatan.
(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (Dikatakan kepada mereka):
"Rasakanlah sentuhan api neraka." QS. Al‐Qomar: 48.
Mereka saling bercerita dari sisi sudut‐sudut dan lembah‐lembah, mereka berkata kepada
sebagian yang lain tentang siksa yang mereka rasakan. Dengarkanlah bagiamana Allah
menceritakan penderitaan mereka di hari kiamat, sebagaimana disebutkan di dalam firmanNya:
Dan orang‐orang kafir berkata: "Kami sekali‐kali tidak akan beriman kepada Al Qur'an ini dan tidak
(pula) kepada Kitab yang sebelumnya". Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang
orang yang lalim itu dihadapkan kepada Tuhannya ،sebahagian dari mereka menghadapkan
perkataan kepada sebagian yang lain; orang‐orang yang dianggap lemah berkata kepada orang
orang yang menyombongkan diri: "Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang‐orang
yang beriman." Orang‐orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang‐orang yang
dianggap lemah: "Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu
datang kepadamu? (Tidak), sebenarnya kamu sendirilah orang‐orang yang berdosa". Dan
orangorang yang dianggap lemah berkata kepada orang‐orang yang menyombongkan diri: "(Tidak)
sebenarnya tipu daya (mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu
menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu‐sekutu bagiNya". Kedua
belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan Kami pasang belenggu di
leher orang‐orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka
kerjakan.”. QS. Saba’: 31‐33.
Mereka berteriak: Wahai Malik, rantai besi ini telah membebani kami, Wahai Malik,
daging‐daging kami telah terkelupas, Wahai Malik hati‐hati kami telah tercabik‐cabik, wahai
malaikat Malik tidak ada lebih baik bagiku daripada hidup , wahai Malik keluarkan kami dan kami
berjanji tidak akan kembali lagi kepada perbuatan maksiat kami. Lalu setelah beberapa masa
mereka dijawab:
Allah berfirman: "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.
Sesungguhnya, ada segolongan dari hamba‐hamba‐Ku berdoa (di dunia): 'Ya Tuhan kami, kami
telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat
Yang Paling Baik.' QS. Al‐Mu’minun: 108‐109.
Mereka berseru: "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab: "Kamu akan
tetap tinggal (di neraka ini) Sesungguhnya Kami benar‐benar telah membawa kebenaran kepada
kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu. Bahkan mereka telah
menetapkan satu tipu daya (jahat), maka sesungguhnya Kami akan membalas tipu daya mereka.
Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan‐bisikan mereka?
Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan‐utusan (malaikat‐malaikat) Kami selalu mencatat di
sisi mereka. QS. Al‐Zukhruf: 77‐80.
Semoga Allah memberikan keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al
Qur’an yang mulia, dan Allah memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian dengan ayat‐ayat Allah
Yang Maha Bijaksana yang tertera di dalamnya. Hanya inilah yang bisa aku katakan dan aku
memohon ampunan bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin kepada Allah yang
Maha Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepadaNya dan bertaubatlah kepada Allah, sebab
Dia adalah Zat Yang Pengampun lagi Maha Penyayang.
Khutbah kedua
7
Segala puji bagi Allah atas kebaikan yang telah dilimpahkanNya, kita bersyukur kepada
Allah atas segala karunia dan pemberianNya, aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak
disembah dengan sebenarnya selian Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya. Dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya, semoga Allah mencurahkan shalawat
dan salam yang tiada terhingga kepada beliau, para shahabat dan semua pengikut beliau sampai
hari dikumpulkannya manusia di padang Mahsyar dan hari kebangkitan…amma ba’du:
Wahai sekalian manusia! Takutlah kepada Allah, dan berfikirlah tentang kemaslahatan
duniamu dan akheratmu, berfikirlah tentnag kehidupan dan kematianmu, tentang persiapan
mengadapai hari ini dan masa depan, berfikirlah tentang kehidupan dunia ini, tentang mereka
yang telah tiada dan orang‐orang yang akan datang, sesungguhnya dalam berfikir tentang mereka
terdapat pelajaran yang besar bagi orang yang ingin mengambil pelajaran. Mereka telah
membangun dunia ini dengan berbagai fasilitas, mereka menguasai harta dan anak keturuanan
yang lebih banyak dari kita, bahkan mereka lebih kuat dan lebih maju pembangunannya dari kita,
lalu hari‐hari berlalu dan merekapun tiada, dan menjadi bagian dari sejarah, sesungghnya kejadian
kalian akan sama seperti mereka, akan berjalan seperti perjalanan hidup mereka, kalian akan
meninggalkan istana‐istana megah yang telah kalian bangun menuju alam kubur, kalian akan
hidup menyendiri setelah puas berkumpul dengan keluarga dalam kegembiraan yang tinggi, kalian
hanya akan ditemani oleh amal sendiri, jika amalan kalian baik maka kalian akan diberikan balasan
dengan kebaikan namun jika amalan kalian buruk maka balasannyapun juga akan buruk sampai
hari kebangkitan, pada saat itulah sangkakala ditiup dan setiap makluk akan bangkit dari kuburnya
masing‐masing guna menghadap Allah Tuhan semesta alam, tanpa memakai alas kaki,
bertelanjang dan tidak dikhitan. Nabi shallallahu alaihi wa sallam meneybutkan keadaan ini di
hadapan Aisyah radhillahu anha maka Aisyah berkata: Wahai Rasulullah, laki‐laki dan wanita akan
saling melihat satu sama lainnya. Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam manjawab: Wahai Aisyah
perkaranya lebih besar dari keinginan setiap mereka untuk saling melihat”.
Inilah yang dapat aku sampaikan, dan curahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi
shallallahu alaihi wa sallam sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah Allah…
8