Artikel




Perang Badar Mengubah Sejarah  


       Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam


semoga tercurah kepada Rasulallah. Aku bersaksi bahwa tidak ada


ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah semata


yang tidak ada sekutu bagiNya, dan aku juga bersaksai bahwa


Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam adalah seorang hamba


dan utusanNya. Amma ba'du:


       Perang Badar adalah peperangan pertama yang terjadi antara


kaum muslimin dan orang kafir dalam sejarah Islam, dalam


peperangan tersebut Allah ta'ala memisahkan antara kebenaran


dan kebatilan, menterlantarkan orang-orang kafir beserta hulu


balangnya, dan terbunuhnya tentara Quraiys dan para


pembesarnya.  


       Itulah peristiwa penting yang mampu mengubah sejarah,


kejadian tersebut sebagai awal mula pembuka terjadinya


peperangan berikutnya sampai akhirnya mengantarkan kaum


muslimin mampu menaklukan kota Makah dalam penaklukan


besar yang menghinakan kaum kafir dan mengangkat Islam dan


penghuninya. Allah azza wa jalla berfirman:





"Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah


lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti


lenyap". (QS al-Isra': 81).


 


     Kalau mau kita sebutkan, tentu akan sangat banyak sekali dalil,


baik dari al-Qur'an maupun Sunah yang menjelaskan tentang


 


4


keutamaan peperangan Badar serta orang-orang yang ikut serta


didalamnya, diantaranya ialah:


 


Pertama: Allah menamakan peperangan itu dengan hari Furqan


(pemisah antara yang hak dan yang batil). Sebagaimana yang


disebutkan dalam firmanNya:


 


"Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh


sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk


Allah, rasul, kerabat rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin


dan ibnus sabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa


yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari


Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. dan Allah Maha


Kuasa atas segala sesuatu".  (QS al-Anfa'al: 41).


 


        Al-Hafidh Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya: "Allah


ta'ala mengingatkan pada kita akan nikmat serta kebaikanNya,


yang ditujukan pada makhlukNya, yaitu dengan memisah antara


yang benar dan yang batil pada peperangan Badar. Dan


dinamakan Furqan karena Allah ta'ala meninggikan pada saat itu


kalimat iman diatas kalimat yang batil, serta menampakan


agamaNya dan menolong Nabi serta golonganNya". 1


                                                         


1 . Tafsir Ibnu Katsir 2/313.


5


Kedua: Allah azza wa jalla menolong kaum muslimin dengan


memberi rasa takut pada hati kaum musyrikin. Hal itu


sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam firmanNya:


 


"(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para Malaikat:


"Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian)


orang-orang yang telah beriman". kelak akan Aku jatuhkan rasa


ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah


kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka". (QS


al-Anfaal: 12).


 


       Dan pertolongan dijatuhkan rasa takut ke dalam hati orang


orang kafir merupakan kekhususan yang diberikan oleh Allah


ta'ala kepada Nabi kita Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam,


seperti yang disebutkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Jabir


bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan: "Rasulallah


shalallahu 'alaihi wa allam pernah bersabda:


 


"Aku ditolong oleh Allah dengan dijatuhkan rasa ketakutan pada


musuh sejauh perjalanan satu bulan". HR Bukhari no: 235. Muslim


no: 521.


6


Ketiga: Allah ta'ala mengutus bala bantuan pada kaum muslimin


saat itu, bala tentaraNya dari para malaikat. Allah azza wa jalla


berfirman menyebutkan hal tersebut dalam kitabNya:


 


"Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar,


Padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah.


karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri


Nya. (ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin:


"Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan


tiga ribu Malaikat yang diturunkan (dari langit)?" Ya (cukup), jika


kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang


kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu


dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda".  (QS al-Imran:


123-125).


        Disebutkan oleh Imam Muslim sebuah hadits dari Ibnu Abbas


radhiyallahu 'anhuma, beliau menceritakan: "Tatkala ada seorang


sahabat pada perang tersebut, sedang mengejar seseorang dari


kalangan orang kafir yang ada dihadapannya, tiba-tiba dirinya


mendengar suara pukulan cambuk dari arah atas, dan suara kuda.


Serta suara yang mengatakan majulah Haizum.   


       Lalu dirinya menjumpai orang kafir tadi telah jatuh tersungkur


mati, diapun penasaran sehingga ketika di hampiri dia menjumpai


hidung dan wajahnya ada bekas cambuk, kemudian dia


memanggil teman-temannya untuk melihat.  


Selanjutnya orang Anshar tadi datang kepada Rasulallah


shalallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian tersebut,


maka beliau berkata: "Engkau benar, itu adalah malaikat dari


langit ketiga yang diutus oleh Allah". Dan kaum muslimin pada


peperangan Badar tersebut membunuh tujuh puluh orang kafir


serta berhasil menawan tujuh puluh yang lainnya". HR Muslim no:


1763.


Keempat: Orang yang ikut serta dalam peperangan Badar dari


para Sahabat, malaikat serta yang lainnya mempunyai keutamaan


yang tinggi.  


Dijelaskan dalam sebuah hadits, dari Mu'adz bin Rifa'ah bin


Raf'i dari ayahnya, dan ayahnya ini termasuk sahabat yang ikut


perang Badar. Beliau berkata:





 "Jibril datang kepada Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam dan


mengatakan: "Menurut kamu seperti apa orang ikut yang perang


Badar? Beliau menjawab: "Mereka adalah sebaik-baik kaum


muslimin –atau kalimat yang semisalnya, ragu dari rawi- Jibril


menambahkan: "Demikian pula para malaikat yang ikut


peperangan ini". HR Bukhari no: 3992.


Kelima: Bahwa orang yang terbunuh pada saat itu akan


memperoleh surga Firdaus yang tinggi, sebagaimana yang


7


dijelaskan dalam sebuah riwayat yang dikeluarkan oleh Imam


Bukhari dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:





"Bahwa Ummu Ruba'i binti Bara', dia adalah ibunya Haritsah bin


Suraqah pernah datang kepada Rasulallah shalallahu 'alaihi wa


sallam, lalu bertanya: "Wahai Nabi Allah, maukah engkau


menceritakan anak ku Haritsah? (dimana dia), dirinya terbunuh


pada peperangan Badar, terkena panah, jika sekiranya ia disurga


maka aku bersabar, kalau tidak disurga maka biarkan aku


menangis. Maka Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


"Wahai Ummu Haritsah, sesungguhnya ia berada disurga, anak


mu berada di surga Firdaus yang tinggi". HR Bukhari no: 2809.   


Berkata Ibnu Katsir: "Dalam hadits ini mengandung


peringatan yang sangat dalam akan keutamaan ahli Badar, karena


sahabat ini bukan meninggal ditengah-tengah medan tempur,


tidak pula mati berhadapan musuh, manakala perang berkecamuk


keras, namun dirinya meninggal jauh dari medan pertempuran,


dia terkena anak panah ketika sedang minum disumur, namun,


dengan ini dirinya memperoleh surga Firdaus yang merupakan


surga tertinggi, dan pertengahan surga, yang mana dari sanalah


memancar mata air sungai disurga, dimana agama kita menyuruh


8


apabila berdo'a kepada Allah dan meminta surga supaya


dimasukan kedalamnya.  


Apabila keadaannya sedemikian agung, lalu bagaimana


dengan orang yang langsung terjun berhadapan dengan musuh,


tentu derajatnya lebih tinggi tiga kali lipat kedudukannya".2


Keenam: Diantara keutamaanya juga, bahwa para pelakunya akan


diampuni dosa-dosanya.  


Hal itu, sebagaimana yang diterangkan oleh sebuah hadits yang


dikeluarkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah radhiyallahu


'anhu, dan aslinya hadits ini ada pada Bukhari dan Muslim,


bahwasannya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:





 "Sesungguhnya Allah mengawasi ahli Badar, lalu berfirman:


'Lakukanlah apa yang kalian inginkan, karena sungguh, kalian


telah Aku ampuni". HR Ahmad 3/322-323 no: 7940.  


:


 و  ػ


 Berkata Ibnu Hajar mengomentari hadits diatas: "Ini


merupakan kabar gembira yang tidak pernah terjadi selain pada


mereka".3


Ketujuh: Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam berdo'a untuk ahli


Badar agar mereka tidak masuk ke dalam neraka.  


Seperti dijelaskan dalam haditsnya Imam Muslim dari Jabir


radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:


2 . Bidayah wa Nihayah oleh Ibnu Katsir 5/258.


3 . Fathul Bari 7/305.


 


"Bahwa budaknya Hathib pernah datang menemui Rasulallah


shalallahu 'alaihi wa sallam mengadukan perlakuan majikannya


Hathib, dirinya mengadu: 'Ya Rasulallah, sungguh Hathib pasti


akan masuk neraka". Maka Rasulallah menyergah ucapannya tadi


sambil berkata: "Dusta kamu, dia tidak akan masuk neraka,


sesungguhnya dirinya pernah ikut perang Badar dan Hudaibiyah".


HR Muslim no: 2495.


 


Delapan: Pemberitaan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, kalaulah


sekiranya bukan ahli Badar tentu agama Islam tidak akan sampai


pada generasi setelahnya, karena Islam habis riwayatnya bersama


mereka.


        Disebutkan oleh Imam Muslim dari Umar bin Khatab


radhiyallahu 'anhu, beliau bercerita:


 


"Pada saat terjadi peperangan Badar, Rasulallah shalallahu 'alaihi


wa sallam memandangi jumlah kaum musyrikin yang jumlahnya


lebih seribu orang, sedangkan sahabatnya hanya tiga ratus


sembilan orang.  


      Kemudian beliau berpaling lalu menghadap kiblat,


mengangkat kedua tangannya kemudian berdo'a pada Rabbnya:


"Ya Allah, penuhilah apa yang pernah Engkau janjikan padaku, Ya


Allah berilah apa yang dulu Engkau janjikan padaku. Ya Allah


kalau seandainya Engkau binasakan sekelompok orang ini dari


ahli Islam, maka Engkau tidak akan disembah dimuka bumi". HR


Muslim no: 1763.  


 


Sembilan: Bahwasannya Allah ta'ala menghalalkan harta


rampasan perang untuk umat ini pada peperangan ini.  


Sebagaimana yang disitir oleh Allah melalui firmanNya:





"Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah


kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan


bertakwalah kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha


Pengampun lagi Maha Penyayang".  (QS al-Anfaal: 69).


 


      Diriwayatkan oleh Thayalisi dalam musnadnya dari haditsnya


Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:  


"Pada saat terjadi perang Badar manusia sangat menginginkan


ghanimah, dan benar akhirnya mereka mendapatkan. Maka


Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya


ghanimah tidak pernah dihalalkan untuk anak cucu Adam selain


kalian". Adalah Nabi serta sahabatnya sebelum kita, jika mereka


 


12


memperoleh harta rampasan perang maka mereka


mengumpulkan jadi satu, kemudian turun dari langit api yang


menyambarnya. Maka Allah menurunkan ayat ini:





"Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari


Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan


yang kamu ambil. Maka makanlah dari sebagian rampasan


perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal


lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; Sesungguhnya Allah


Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".  (QS al-Anfaal: 68-69).


HR ath-Thayalisi 2/19. Tirmidzi no: 3085, beliau mengatakan


hadits hasan shahih gharib.


 


Sepuluh: Allah ta'ala telah mengabarkan akan hasil dari perang


tersebut sebelum terjadinya peperangan. Yaitu dengan


kemenangan yang diraih oleh kaum muslimin atas orang-orang


kafir.  


Yaitu sebagaimana yang termaktub dalam firmanNya:


 


"Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah


satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu,


sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai


kekekuatan senjatalah yang untukmu, dan Allah menghendaki


untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan


memusnahkan orang-orang kafir. Agar Allah menetapkan yang


hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang


orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya".  (QS al


Anfaal: 7-8).


Disebutkan oleh Imam Ahmad dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu,


beliau menceritakan:  


"Dikatakan kepada Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam


manakala telah usai perang Badar; untukmu hanya kafilah tidak


ada yang lain. Maka al-Abbas bin Abdul Muthalib berkata lantang:


"Sesungguhnya ini lebih baik untukmu", kenapa, tanya beliau.


Karena Allah hanya menjanjikan untukmu salah satu dari dua


kelompok mereka, namun Allah telah memberi untukmu


semuanya". HR Ahmad 3/466 no: 2022.4


Sebagai penutup kita ucapkan segala puji hanya milik Allah,


Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa


tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarga beliau serta


para sahabatnya.


4 . Lihat pembahasan ini secara panjang lebar dalam kitab Hadatsa


Ghoyara Majra Taarikh oleh penulis hal: 39-49.


13



Tulisan Terbaru

Perjalanan Hidup SA’D ...

Perjalanan Hidup SA’D BIN MU’ADZ r.a

Kejadian-kejadian pen ...

Kejadian-kejadian penting yang terjadi setelah Fathu Makkah sampai Rasulullah saw. Wafat. Bagian 1 Oleh: DR. Mustafa as Siba’i.

Peperangan Rasulullah ...

Peperangan Rasulullah saw. Bagian 3 Oleh: DR. Mustafa as Siba’i.

Peperangan Rasulullah ...

Peperangan Rasulullah saw. Bagian 1 Oleh: DR. Mustafa as Siba’i.