Artikel

Merenungi Firman Allah SWT 


 


Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah saw, dan 


aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya 


kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi 


bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Wa Ba’du: 


Allah swt menyebutkan kisah Adam alahis salam dengan musuh Allah 


Iblis: 





123.  Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi 


musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu 


barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. 124. Dan 


barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang 


sempit”, QS.Thaha: 123-124.  


Di dalam ayat-ayat ini Allah swt menyebutkan kedaan orang yang mengikuti 


petunjukNya, dan dampak positif yang ditimbulkan berupa penghidupan yang 


sentausa  dan kehidupan yang baik di dunia dan akherat  kelak.  Allah swt 


berfirman: 





(lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka) 


Allah swt menjamin bagi orang yang menjaga petunjukNya dalam ilmu dan amal 


untuk memberikan penghidupan yang baik baginya serta memberikan balasan 


baginya di akherat kelak. Allah swt berfirman: 


 4





97.  Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan 


dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya 


kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada 


mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan. QS. 


Al-Nahl: 97. 


Allah swt berfirman:  





62.  Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap 


mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. 63.  (yaitu) orang-orang yang 


beriman dan mereka selalu bertakwa. 64.  Bagi mereka berita gembira di dalam 


kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. tidak ada perobahan bagi 


kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. yang demikian itu adalah kemenangan yang 


besar. QS. Yunus: 62-64 


Lalu setelah itu, Allah menerangkan keadaan dua kelompok tersebut dalam 


firmanNya:  


Βρ Úã& ã “2Œ 


(Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku). Yaitu kitabKu dengan tidak mengikuti 


dan mengamalkan, maka dia akan mendapatkan penghidupan yang sempit. Ibnu 


Katsir rahimhullah berkata: Yaitu dunia, tidak ada ketenangan baginya dan 


tidak pula ada kelapangan bagi dadanya, bahkan dadanya terasa sesak dan 


 5


 sumpek karena kesesatannya, sekalipun secara lahiriyah kelihatan nikmat dan 


menikmati pakaian serta makanan apapun yang dikehendakinya dan menempati 


istana yang  inginkannya. Sesungguhnya hatinya, selama dia tidak mengarahkan 


dirinya kepada keyakinan dan petunjuk maka dia tetap dalam kebimbangan, 


kebingungan dan keraguan, dia akan selamanya tersiksa dalam keraguannya 


dan inilah penghidupan yang sempit”.1 


Ibnul Qoyyim rahimhullah berkata: Kehidupan yang sempit ditafsirkan 


dengan kehidupan di alam barzakh, dan yang benar adalah penghidupan yang 


sempit di sini mencakup penghidupan di dunia dan di alam barzakh. Maka 


kesempitan akan dirasakannya di dua alam tersebut, yaitu sebuah kehidupan 


yang penuh sesak, pedih dan keras Sementara di akherat kelak, dia akan 


dilupakan saat dirinya tenggelam dalam siksa yang pedih. Berbeda dengan 


kehidupan orang yang berada dalam kebahgaiaan dan keberuntungan, mereka 


menikmati kehidupan yang paling baik dan di alam barzakh serta akherat akan 


mendapatkan balasan yang lebih utama”.2 


Dan firman Allah yang mengatakan: 


 


124. dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". 


Para ulama tafsir berbeda pendapat tentang arti (‘ϑã&) yang bermkana buta, 


apakah yang dimaksud adalah buta mata hati atau buta pandangan. Ulama yang 


mengatakan aratinya adalah buta mata hati berdalil dengan firman Allah yang 


mengatakan:  





22. Pada hari mereka melihat malaikat di hari itu tidak ada kabar gembira 


bagi orang-orang yang berdosa mereka berkata: "Hijraan mahjuuraa”. QS. 


Al-Furqon: 22 


                                          


1 Tafsir Ibnu Katsir: 3/168 


2 AL-Wabilu shayyib: hal: 79 


 6


 


Dan firman Allah swt:  





45. Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tunduk 


Karena (merasa) hina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu. QS. Al


Syuro: 45. Dan banyak lagi ayat-ayat yang lain yang menegaskan bahwa mereka 


masih memilki pandangan mata pada hari kiamat. 


 Dan ulama yang mengatakan bahwa kebutaan yang dimaksud pada ayat di 


atas adalah kebutaan secara lahiriyah (buta mata), mereka berdalil dengan 


firman Allah yang mengatakan: 





97.  dan kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka 


mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. tempat kediaman mereka adalah 


neraka jahannam. tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, kami 


tambah lagi bagi mereka nyalanya. QS. Al-Isro’: 97 


Ibnul Qoyyim telah memberikan rincian dan beliau menyimpulkan bahwa 


berkumpulnya makhluk di padang mahsyar terbagi dalam dua kelompok: 


Pertama: Dikumpulkan di dalam kubur menuju ke padang mahsyar dan yang 


kedua dikumpulkan di padang mahsyar menuju ke neraka. Pada saat 


dikumpulkan yang pertama kali orang-orang yang berdosa masih bisa 


mendengar, melihat, membantah dan berbicara. Sementara pada saat 


dikumpulkan yang kedua kalinya maka mereka dikumpulkan dengan cara 


digeret pada wajah mereka dalam keadaan  buta, bisu dan tuli, maka setiap 


tempat berkumpulnya  makhluk terdapat keadaan yang sesuai dengan keadaan 


tersebut hal itu sebagai perwujudan keadilan Allah dan kemahabijaksanaanNya. 


 7


 Dan Al-Qur’an saling mendukung kebenaran sebagian ayat terhadap sebagian 


yang lainnya.3 





82. kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat 


pertentangan yang banyak di dalamnya. QS. Al-Nisa’: 82 


Kemudian Allah menyebutkan tentang keadaan orang-orang yang berpaling dari 


ayat-ayat Allah pada hari kiamat, di mana mereka dikuasai rasa hina dan 


rendah dan mereka mengeluh dengan keadaan tersebut, mereka berkata: Ya 


Allah Tuhan kami, kenapa kami dibangkitkan dalam keadaan buta?. Lalu Allah 


menjawab mereka: 





126.  Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat kami, 


Maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari Ini kamupun dilupakan". 


QS. Thaha: 126 


Artinya ini adalah akibat perbuatanmu sendiri, dan balasan bagi sebuah amal 


sesuai dengan amalannya, dan engkau akan diperlakukan sebagaimana 


perbuatanmu, lalu sebagaimana engkau buta dari mengingat Tuhanmu, dan 


lupa mengingatNya serta balasanmu dari Allah maka Allah membutakan 


matamu di akherat kemudian membiarkanmu tenggelam dalam siksa. 


 Pelajaran yang bisa dipetik dari ayat di atas adalah: 


Penjelasan tentang orang yang berpaling dari mengingat Allah di dunia, di mana 


dia akan hidup dalam kesesatan dan kegelapan, terombang ambing dalam 


kebodohan, sementara dirinya menganggap bahwa dia termasuk orang-orang 


yang mendapat petunjuk. Karena berpalingnya mereka dari Al-Qur’an yang 


diturunkan oleh Allah atas RasulNya maka Allah menurunkan akibat dari 


perbuatannya tersebut dengan menguasakan setan yang selalu menemaninya 


dan memalingkannya dari kebenaran serta menghiasi mereka jalan-jalan 


kesesatan. Allah swt berfirman:  


                                                 


3 Tafsir Ibnul Qoyyim: hal: 363 





36. Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al 


Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan itulah 


yang menjadi teman yang selalu menyertainya. 37. Dan Sesungguhnya syaitan


syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka 


menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. QS. Al-Zukhruf: 36-37. Sehingga 


pada saat dirinya menghadap kepada Tuhannya pada hari kiamat bersama 


qorinnya (setan yang selalu menyertainya) dan dia telah menyaksikan 


kebinasaannya maka diapun menyesal. Allah swt menjelaskan: 





38"Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan 


maghrib, Maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)". 


QS. Al-Zukhruf: 38. 


 Di antara pelajaran yang dapat dipetik dari ayat di atas adalah orang yang 


berpegang teguh dengan Al-Qur’an maka dia akan berbahagia di dunia dan 


akherat, dia akan mendapatkan ketenangan dan berlapang dada serta sembuh 


dari penyakit jasmani dan hati serta mendapat petunjuk pada jalan yang lurus. 


Allah swt berfirman: 





82.  Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat 


bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada 


orang-orang yang zalim selain kerugian. QS. Al-Isro’: 82 


Allah swt berfirman:  





44. "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. dan 


orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al 


Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil 


dari tempat yang jauh". QS. Fusshilat: 44 





9.  Sesungguhnya Al Quran Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih 


lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan 


amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, QS. Al-Isro’: 9 


Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam 


kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan seluruh para shahabatnya. 


 



Tulisan Terbaru

Perjalanan Hidup SA’D ...

Perjalanan Hidup SA’D BIN MU’ADZ r.a

Kejadian-kejadian pen ...

Kejadian-kejadian penting yang terjadi setelah Fathu Makkah sampai Rasulullah saw. Wafat. Bagian 1 Oleh: DR. Mustafa as Siba’i.

Peperangan Rasulullah ...

Peperangan Rasulullah saw. Bagian 3 Oleh: DR. Mustafa as Siba’i.

Peperangan Rasulullah ...

Peperangan Rasulullah saw. Bagian 1 Oleh: DR. Mustafa as Siba’i.