Artikel

Mensyukuri Nikmat 





 Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi 


Terjemah : Muzaffar Sahidu 


Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad    


2010 - 1431 


 


Mensyukuri Nikmat 


Segala puji hanya bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga tetap 


tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, dan aku bersaksi bahwa 


tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang 


Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad 


adalah hamba dan utusan -Nya… Amma Ba’du:  


Sesungguhnya nikmat Allah yang diberikan kepada kita tidak 


terhitung dan tidak terbatas, nikmat-nikmat itu datang silih berganti baik 


pada waktu siang atau malam. Allah SWT berfirman:  





 Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang 


kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, 


tidaklah dapat kamu menghinggakannya .Sesungguhnya manusia itu, sangat 


lalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). QS. Ibrahim: 34 


Allah SWT berfirman:  





 Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah -lah 


(datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada -Nya lah kamu meminta pertolongan. (QS. Al-Nahl: 53). 


Dan nikmat yang paling besar yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita 


adalah nikmat mendapat hidayah agama Islam. Allah SWT berfirman:  





 Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah 


Ku cukupkan kepadamu nikmat -Ku, dan telah Ku ridhai Islam  jadi agama 


bagimu. (QS. Al-Maidah: 3) 


Allah SWT berfirman:  






Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada 


mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: 


"Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami kepada (surga) ini. Dan 


kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi 


kami petunjuk.( QS. Al-A’rof: 43) 


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Seorang selalu berada 


di antara nikmat Allah SWT yang wajib disyukurinya, dan dosa yang 


menuntut taubat, dalam kedua perkara inilah seorang hamba menjalani 


hidupnya setiap hari, manusia senantiasa hidup dalam nikmat ….sampai 


akhir perkataannya”.1 


Diantara nikmat-nikmat Allah SWT itu adalah nikmat pendengaran, 


pengelihatan dan  hati. Allah SWT berfirman:  





Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak 


mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan 


dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. Al-Nahl: 78) 


Di antara kenikmatan itu adalah kenikmatan hidup aman di dalam 


negeri sendiri. Sesungguhnya kebutuhan manusia kepada hidup dalam 


kondisi aman lebih besar dari kebutuhan mereka kepada makanan dan 


minuman, dan Ibrahim telah mendahulukannya atas permintaan akan rizki 


sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah:  


                                                 


1 Al-Tuhfatul Iroqiyah: 1/79 


 5 


Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri 


ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan 


kepada penduduknya. (QS. Al-Baqarah: 126) 


Sebab manusia tidak akan makan dan minum dengan tenang dan 


baik jika  dibarengi dengan ketakutan. Allah SWT berfirman tentang nikmat 


yang diberikan kepada penduduk Quraisy:  





Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini 


(Ka’bah). (4)Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk 


menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. QS. Al


Quraisy 3-4 


Banyak nikmat lain yang tidak terhitung yang diberikan oleh Allah dan 


tidak pula bisa dibatasi. Sungguh benar firman Allah SWT:  





Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan 


untuk (kepentingan) mu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi 


dan menyempurnakan untukmu nikmat -Nya baik lahir dan batin.  ) QS. 


Lukman: 20) 


Semua nikmat ini jelas membutuhkan rasa syukur. Allah SWT berfirman:  





Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan "Sesungguhnya 


jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan 


jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat 


pedih." (QS. Ibrahim: 7). 


Beberapa sebab yang membantu seseorang mensyukuri nikmat adalah: 


 6 


Pertama: Merenungkan nikmat Allah SWT dan merasakan kehadiran 


nikmat pada setiap waktu dan kesempatan serta tidak melalaikannya. 


Banyak orang yang merasakan banyak kenikmatan baik berupa makanan, 


minuman, kendaraan dan tempat tinggal namun walau demikian mereka 


tidak merasakan keberadaan nikmat itu, sebab nikmat tersebut tidak 


pernah hilang walau satu hari dan mereka terbiasa dengannya. Oleh karena 


itu, Allah SWT menginginkan agar kita  merenungkan nikmat tersebut. 


Allah SWT berfirman:  





Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta 


selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan 


bumi? Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka mengapa 


kamu berpaling (dari ketauhidan)?. (QS. Fathir: 3) 


Kedua: Hendaklah salah seorang di antara kita melihat kapada orang yang 


lebih rendah darinya. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abi 


Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Lihatlah kepada 


orang yang lebih rendah dari kalian dan janganlah memandang kepada 


orang yang lebih tinggi dari kalian, sebab hal itu lebih baik agar kalian tidak 


menghina nikmat Allah”.2 Di dalam sebuah riwayat disebutkan, Apabila 


salah seorang di antara kalian telah memandang orang yang diberikan 


kelebihan dalam urusan harta dan bentuk badan maka hendaklah dia 


melihat kepada orang yang lebih rendah darinya, yaitu orang yang lebih 


kurang dari dirinya”.3 


Ibnu Jarir berkata: Hadits ini sangat global dalam masalah kebaikan, 


sebab jika seseorang melihat orang lain yang dilebihkan dalam urusan 


duniawi maka dirinya tertuntut untuk itu dan merendahkan nikmat Allah 


yang ada pada dirinya, dan berupaya untuk selalu bertambah agar 


mengikuti orang yang lebih darinya atau mendekatinya. Inilah yang terjadi 


pada sebagian  besar manusia. Adapun jika seseorang melihat kepada orang 


                                                 


2 Shahih Bukhari: no: 6490 dan shahih Muslim: no: 2963 


3 Al-Bukhari: no: 6490 dan Muslim: no: 2963 


 7 


yang lebih rendah darinya dalam urusan duniawi maka nikmat Allah SWT 


akan tampak jelas baginya, hal itu mendorongnya untuk selalu bersyukur, 


bersikap rendah diri dan mengerjakan kebaikan”.4 


Ketiga: Hendaklah setiap insan menyadari bahwa pada hari kiamat kelak, 


Allah SWT akan bertanya kepadanya tentang apakah dia bersyukur 


terhadap nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh Allah?. Apakah dia 


menunaikan rasa syukur itu atau justru lalai darinya?. Allah SWT telah 


berfirman:  





Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai 


pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, 


semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabannya. QS. Al-Isro’: 36.  


Allah SWT berfirman:  





kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan 


(yang kamu megah-megahkan di dunia). (QS. Al-Taktsur: 8). 


Diriwayatkan oleh Al-Hakim di dalam kitab Al-Mustadrok dari hadits 


riwayat Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, 


“Sesungguhnya hal pertama yang akan dipertanggungjawabkan oleh seorang 


hamba pada hari kiamat bahwa dia akan ditanya: Tidakkah Aku telah 


memberikan kesehatan pada badanmu? Dan memberimu minum dari air 


yang segar?”.5. Di dalam sebuah riwayat di dalam shahih Muslim dari Abi 


Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah 


Ta’ala berfirman kepada seorang hamba pada hari kiamat: Tidakkah Aku 


telah memuliakanmu dan menjadikanmu pemimpin?. Memberikan kamu istri  


dan menundukkan bagimu kuda dan onta dan membiarkanmu memimpin 


dan berkembang?. Maka sang hamba akan menjawab: Benar. Allah bertanya 


kembali kepadanya: Apakah engkau pernah berpikir bahwa dirimu akan 


                                                 


4 Shahih Muslim: Syarhan Nawawi: 6/97 


5 Mustadrokul Hakim: 4/154 no: 7203 dan disahihkan oleh Albani di dalam kitab silsialtus 


shahihah: 2/76 no: 539 


 8 


menghadap -Ku?. Maka sang hamba berkata: Tidak, pernah. Maka Allah 


berfirman: Sesungguhnya Aku melupakanmu sebagaimana dirimu telah 


melupakan Aku”.6 


Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi di dalam kitab sunannya dari Abi Barzah Al


Asalmi RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak akan melangkah 


kedua kaki seorang hamba sehingga dia akan ditanya tentang umurnya di 


manakah dia pergunakan, tentang ilmunya apakah yang diperbuatnya 


dengan ilmu tersebut, dan tentang hartanya dari manakah dia dapatkan dan 


kemanakah disalurkannya”.7 


Keempat: Mensyukuri nikmat ini bisa terwujud dengan perkataan dan 


perbuatan. Allah SWT berfirman:  





"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur 


(kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan 


barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya 


lagi Maha Terpuji."  (QS. Lukman: 12). 


Allah SWT berfirman:  





Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit 


sekali dari hamba-hamba -Ku yang berterima kasih. (QS. Saba’: 13) 


Nikmat ini akan terus menetap karena disyukuri, yaitu syukur yang 


terwujud  dalam tiga cara, sementara menghilangnya nikmat disebabkan 


oleh berbagai kemaksiatan dan dosa-dosa. Allah SWT berfirman:  





Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri 


yang dahulunya aman lagi tentram, rezekinya datang kepadanya melimpah 


ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat 


                                                 


6 Bagian dari hadits riwayat Muslim di dalam kitab shahihnya: 4/2279 no: 2968 


7 Sunan Turmudzi: 4/612 no: 2416 dan dia berkata: Hadits hasan shahih 


Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan 


ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (QS. Al-Nahl: 112). 


Di dalam as-shahihaini dari Aisyah RA bahwa apabila Nabi  


Muhammad SAW  mendirikan shalat malam maka beliau berdiri sehingga 


kedua kakinya bengkak. Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa 


engkau melakukan hal ini padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu 


yang telah lalu dan yang akan datang?. Maka Rasulullah SAW bersabda, 


“Wahai Aisyah, tidakkah aku pantas menjadi hamba yang pandai 


bersyukur?.  


Seorang penyair berkata: 


Apabila engkau berada dalam suatu nikmat maka jagalah nikmat itu 


Sebab segala kemaksiatan akan menghilangkan semua kenikmatan 


Manfaatkanlah nikmat itu dalam mentaati Allah SWT Tuhan semua hamba 


Sebab Allah SWT  cepat memberi balasan atas suatu kejahatan 


Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan 


salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad dan kepada 


keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau. 




Tulisan Terbaru

Mutiara Nasehat Umar ...

Mutiara Nasehat Umar Al-Faruq  radhiyallahu ‘anhuiyallahu ‘anhu 

Mutiara Nasehat Abu U ...

Mutiara Nasehat Abu Ubaidah   radhiyallahu ‘anhu 

Mutiara Nasehat Abu B ...

Mutiara Nasehat Abu Bakar ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu 

Musibah Umat Yang Mem ...

Musibah Umat Yang Memilukan