Artikel

Kritik Terhadap Hadits Dha'if Tentang Kondisi


Ahli Kubur





Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa


Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali


Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad





Kritik Terhadap Hadits Dha'if Tentang Kondisi Ahli Kubur


Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa


Pertanyaan: Saya pernah membaca beberapa kitab Syaikhul Islam tentang orang mati


yang berbicara, ia menyebutkan: Sesungguhnya hal itu dari syetan, di mana ia keluar dari kubur


dan berbicara kepada orang yang datang kepadanya. Apakah cerita Mutharrif yang disebutkan


oleh Ibnul Qayyim termasuk jenis ini? Apakah batas yang memisahkan di antara pembicaraan


orang yang mati, jika ia dari syetan atau bukan?


Jawaban: Dekatnya ruh orang-orang yang mati dari kubur mereka pada hari atau malam


Jum'at, mereka lebih mengenal orang yang ziarah atau melewati dan memberi salam kepada


mereka melebihi di hari yang lain, dan bertemunya orang yang hidup dan mati di hari itu, semua


ini termasuk perkara gaib yang hanya Allah Shubhanahu wa ta’alla saja yang mengetahuinya.


Tidak bisa diketahui kecuali dengan wahyu dari Allah Shubhanahu wa ta’alla kepada salah


seorang nabi-Nya. Sejauh yang kami ketahui, tidak ada riwayat yang shahih tentang hal itu dari


Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam Dalam mengetahui hal itu, tidak cukup hanya


lewat mimpi yang bisa salah dan bisa benar. Maka mengatakan dan berpegang dengannya


termasuk meramal yang gaib.


Kedua: berdasarkan kitab yang telah kamu baca dari kitab Zaadul Ma'aad karya Ibnul


Qayyim dalam masalah ini bersumber dari riwayat Abu Bakar Abdullah bin Muhammad bin


Ubaid bin Abid Dunya dalam kitab 'Qubur', bab 'Orang yang mati mengetahui ziarah orang yang


hidup', bersumber dari hadits-hadits yang tidak kuat, atsar dan mimpi. Berikut ini adalah


penjelasan dan kritikannya:


Ibnu Abid Dunya berkata: 'Muhammad bin 'Aun menceritakan kepada kami, ia berkata,


'Yahya bin Yaman menceritakan kepada kami.' Ia berkata, 'Abdullah bin Sam'an menceritakan


kepada kami. Dari Zaid bin Aslam, dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:





Rasulullah bersabda: "Tidak ada seseorang yang ziarah ke kubur saudaranya dan duduk di


sisinya, melainkan ia mengenal dan menjawab atasnya sampai ia berdiri."&


Di dalam sanadnya ada Yahya bin Yaman, Ibnu Hajar berkata dalam at-Taqrib$:Yahya bin


Yaman al-'Ajali al-Kufi, shaduuq, ahli ibadah, banyak yang salah (dalam meriwayatkan hadits) dan


berubah (banyak lupa hapalannya di masa terakhirnya). Di dalam sanadnya juga ada: Abdullah


bin Ziyad bin Sulaiman bin Sam'ah al-Makhzumi al-Madani. Ibnu Hajar berkata dalam at-Taqrib):


'Matruk, Abu Daud dan yang lainnya menuduhnya pembohong.'


Ibnu Abid Dunya berkata: 'Muhammad bin Quddamah al-Jauhari menceritakan kepada


kami. Ia berkata, 'Ma'an bin Isa al-Qazzaz menceritakan kepada kami. Ia berkata, Hisyam bin


Sa'ad mengabarkan kepada kami. Ia berkata, 'Zaid bin Aslam menceritakan kepada kami. Dari


Abu Hurairah adiyallahu’anhum, ia berkata: Apabila seseorang melewati kubur saudaranya yang


dikenal, lalu memberi salam kepadanya, niscaya ia menjawab salamnya dan mengenalinya. Dan


apabila ia melewati kubur yang tidak dikenalnya lalu memberi salam kepadanya, niscaya ahli


kubur menjawab salamnya.'


Di dalam sanadnya ada: Muhammad bin Quddamah al-Jauhari, al-Anshari Abu Ja'far al-


Baghdadi, Ibnu Hajar berkata dalam Taqrib(: 'Padanya ada layyin (lemah).' Di dalam sanadnya


juga ada: Hisyam bin Sa'ad al-Madani Abu Abbad al-Madani atau Abu Sa'ad al-Qurasyi,


didha'ifkan oleh Yahya bin Ma'in dan an-Nasa`i. Harb berkata: Imam Ahmad tidak senang


kepadanya. Ibnu Abdil Barr menyebutkannya dalam bab 'Orang yang dipandang lemah dari


orang yang ditulis haditsnya'. Ibnu Sa'ad berkata: 'Ia banyak meriwayatkan hadits, dianggap


dha'if (lemah) dan cenderung kepada Syi'ah. Ibnu Hajar berkata dalam at-Taqrib@: 'Shaduq,


banyak melakukan kekeliruan, dan dituduh termasuk golongan Syi'ah'.


Ibnu Abid Dunya berkata: 'Muhammad bin Husain menceritakan kepada kami. Ia berkata:


'Yahya bin Bastham al-Ashghar menceritakan kepada kami. Ia berkata: 'Misma' menceritakan


kepada saya'. Ia berkata: 'Seorang laki-laki dari keluarga 'Ashim al-Juhdari menceritakan kepada


kami. Ia berkata: 'Aku melihat 'Ashim al-Juhdari di dalam tidurku dua tahun setelah


kematiannya. Aku berkata: 'Bukankah engkau telah mati? Ia menjawab: Tentu. Aku bertanya: Di


manakah engkau? Ia menjawab: Demi Allah, aku berada di salah satu taman surga. Aku bersama


1 Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/439) saat menafsirkan dua ayat 52-53 dari surah ar-Ruum.


2 Taqribut Tahzib (7679).


3 No. 3326


4 No. 6234.


5 Referensi yang sama hal. 7294.





sekelompok sahabatku berkumpul setiap malam Jum'at dan padanya kepada Bakr bin Abdullah


al-Muzani, maka kami menerima berita anda. Aku bertanya: dimanakah jasad atau ruh kamu? Ia


menjawab: Sangat jauh. Jasad telah hancur, yang saling bertemu adalah ruh. Aku bertanya:


Apakah kamu mengetahui ziarah kami kepadamu? Ia menjawab: Ya, kami mengetahuinya di sore


Jum'at dan semua hari Jum'at serta malam Sabtu hingga terbit fajar. Aku berkata: Bagaimana jika


hal itu dilakukan dihari-hari lainnya? Ia menjawab: Karena keutamaan dan keagungan hari


Jum'at.


Di dalam sanadnya ada seseorang yang mubham (tidak dikenal). Di dalam sanadnya juga


ada Yahya bin Bastham, Ibnu Hajar berkata dalam Lisanul Mizaan: Abu Hatim berkata: Shaduq.


Ibnu Hibban berkata: Tidak sah riwayat darinya, karena ia mengajak kepada pemikiran Qadariyah


dan di dalam riwayatkan banyak yang munkar. Al-'Uqaili menyebutkannya dalam adh-Dhu'afaa`.


Abu Daud berkata: Mereka meninggalkan haditsnya. Mu'tamir bin Sulaiman berkata: 'Apakah


engkau seorang Qadariyah? Ia menjawab: Ya.A


Andaikan sanadnya shahih tentu tidak bisa dijadikan pedoman, karena ia adalah mimpi


dari seseorang yang tidak ma'shum, maka tidak bisa dijadikan hujjah.


Ibnu Abid Dunya berkata: Khalid bin Khidasy menceritakan kepada kami. Ia berkata: Ja'far


bin Sulaiman menceritakan kepada kami. Dari Abut Tayyah, ia berkata: Mutharrif berjalan di


pagi hari, apabila malam Jum'at ia berjalan di malam hari. Ia berkata: Aku mendengar Abut


Tayyah berkata: 'Sampai berita kepada kami bahwa bercahaya baginya pada bagiannya. Maka ia


datang pada suatu malam hingga sampai di pemakaman sedang dia berada di atas kudanya. Lalu


ia melihat para penghuni kubur, setiap penghuni kubur duduk di atas kuburnya. Mereka berkata:


Ini Mutharrif datang di hari Jum'at. Aku berkata: 'Dan kamu mengetahui di sisimu hari Jum'at?


Mereka menjawab: Ya dan kami mengetahui yang dikatakan oleh burung. Aku bertanya: Apakah


yang mereka katakan? Mereka menjawab: 'Salam, salam.'B


Khalid bin Khidasy: Ia adalah Abul Haitsam al-Mahbali. Ibnu Hajar berkata padanya dalam


at-TaqribC: Shaduq, sering keliru. Kemudian, riwayat ini adalah mimpi yang tidak bisa jadi hujjah


yang bisa menandingi dasar yang pasti dan sunnatullah yang tetap bahwa orang yang mati tidak


bisa berbicara dengan yang hidup, dan sesungguhnya orang yang hidup tidak bisa mendengar


6 Lisanul Mizan 6/243 (854).


7 Lihat: Hilyatul Auliya` 2/205, dan ar-Ruuh karya Ibnul Qayyim hal 6.


8 At-Taqrib at-Tahdzib 1623.





ucapan orang yang mati, kecuali mu'jizat bagi salah seorang nabi 'alaihimush shalatu was salam.


Juga mereka tidak keluar dari kubur mereka kecuali pada hari kiamat, sebagaimana firman Allah:





Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. * Kemudian,


sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat (QS. al-


ukminun'()-(*)


Adapun menjawab, ada hadits yang dha'if (lemah) padanya dan disebutkan oleh Ibnu


Abdul Hadi dalam ash-Sharimul anky.D Andaikan mimpi itu benar, tidak berarti apa yang


disebutkan oleh Ibnul Qayyim tersebut adalah benar dari cerita yang dia kutip, karena ia adalah


berita dari orang yang tidak ma'shum, dari orang yang majhul (tidak diketahui).


Wabillahit taufiq, semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada nabi Muhammad, keluarga


dan para sahabatnya.


atawa Lajnah Daimah Untuk iset Ilmu Dan atwa &F((%-(().


9 Ash-Sharimul Manky 1/296-297.



Tulisan Terbaru

Mengenal Sosok Syaik ...

Mengenal Sosok Syaikul Islam Ibnu Taimiyah

Mengatasi Problematik ...

Mengatasi Problematika Remaja

Mengapa Kita Harus B ...

Mengapa Kita Harus Berdakwah?

Meminta Tolong Jin un ...

Meminta Tolong Jin untuk Mengetahui Penyakit