MENGHADAPI FITNAH PARA WANITA
Saya membaca sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam: ‘Aku tidak
tinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki
selain fitnah wanita." (HR. Bukhari, no. 5096, dan Muslim, no.
2740).
Pertanyaanku adalah bagaimana diriku selamat dari fitnah ini,
sedangkan aku melihatnya di seluruh tempat, di jalan, televisi,
internet dan pekerjaan.
Alhamdulillah
Allah menciptakan manusia di alam yang penuh cobaan dan
ujian. Dan menjadikan surga tempat bagi para penolong dan
kekasihNya –yang mendahulukan keredoanNya dibandingkkan
dengan keridhaan dirinya dan ketaatan kepadaNya
dibandingkan kesenangan badannya. Dan Dia menjadikan
neraka tempat bagi yang membangkang dari hamba-Nya serta
mereka yang mendahulukan hawa nafsu dibandingkan
keredhaan Tuhannya Subhanahu Wa Ta’ala.
Allah berfirman,
“Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hambahamba
Kami yang selalu bertakwa." (QS. Maryam: 63)
Dan firmanNya:
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran
Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-
Naziaat: 40-41)
Dan Dia berfirman terkait dengan penduduk Neraka:
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek)
yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa
nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS.
Maryam: 59)
Dan firmanNya:
“Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam,
disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka
menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.”
(QS. Al-Kahfi: 106)
Dan firmanNya:
“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih
mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya
nerakalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Naziaat: 37-39)
Bagi seorang muslim bersemangat diri untuk beribadah
kepada Allah, menjauhi apa yang membuat Allah murka, Allah
tidak akan menghilangkan pahala bagi orang yang
melaksanakan amalan terbaik.
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan)
Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalanjalan
Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orangorang
yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut: 69).
Sedungguhnya di antara fitnah yang menjadi cobaan kita
sebagaimana yang ditegaskan oleh Rasulullah sallallahu’alaihi
wa sallam adalah fitnah wanita, ‘‘Aku tidak tinggalkan setelahku
fitnah yang lebih besar bagi laki-laki selain fitnah wanita." (HR.
Bukhari, no. 5096. Muslim, no. 2740).
Berikut ini sebagian kiat yang dapat membantu untuk
menjauhi fitnah ini, kami memohon kepada Allah agar
memperbaiki kondisi umat Islam,
4
1. Beriman kepada Allah Azza Wa Jalla,
Sesungguhnya beriman kepada Allah serta takut kepadaNya
mengandung keamanan dan penjagaan seorang hamba dari
terjerumus ke sesuatu yang haram dan terjerat dalam syahwat
yang datang. Seorang mukmin manakala dididik merasa diawasi
Allah, dan mempelajari rahasia Nama dan Sifat-Nya seperti yang
maha Mengetahui, yang Maha melihat, yang Maha mengawasi,
yang maha Menyaksikan, yang Maha Menghitung, yang Maha
menyimpan dan yang Maha Melingkupi. Hal itu akan
membuahkan rasa takut dariNya Subhanahu baik dalam kondisi
tersembunyi maupun yang nampak. Meninggalkan kemaksiatan
dan sebagai tameng dari ajakan syahwat yang membuat
kebanyakan orang bergejolak ke arah haram.
2. Menahan pandangan dari sesuatu yang diharamkan
Sesungguhnya pandangan itu menghasilkan lintasan buruk
dan perbuatan rendah dalam hati. Kemudian dari lintasan
berkembang menjadi pikiran, kemudian menjadi syahwat
kemudian keinginan kuat maka kemudian melakukan sesuat
yang haram, perhatikan ayat ini yang menggabungkan antara
langkah haram pertama sampai ke akhirnya. Allah berfirman:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat." (QS. An-Nur: 30)
Ibnu Katsir rahimahullah mengomentari: “Ini adalah
perintah Allah Ta’ala kepada para hamba-Nya orang-orang
mukmin. Hendaknya mereka menahan pandangan terhadap
apa yang diharamkan kepada mereka. Maka jangan melihat
5
kecuali apa yang boleh dilihat dan hendaknya menahan pandangan dari apa yang diharamkan. Jika pandangan menangkap sesuatu yang haram tanpa sengaja, maka hendaklah memalingkan pandangan dengan segera."
3. Melawan lintasan pikiran
Sesungguhnya lintasan buruk dalam hati itu bahaya. Kapan saja seorang hamba mengenai bersamanya dan tanpa dilawan, maka akan berkembang menjadi pikiran, kemauan, keinginan, keinginan kuat, dan ingin melaksanan dan melakukan sesuatu yang haram. Maka sikap hati-hati harus terus terbawa dalam lintasan pikiran, bahkan seharusnya melawannya dan menggabungkannya dengan lintasan baik. Maka solusinya adalah melawan lintasan dengan menyibukkan jiwa dengan memikirkan sesuatu yang bermanfaat.
4. Menikah
“Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu, dia berkata, Nabi Sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian mampu menikah, maka menikahlah. Dan barangsiapa yang belum mampu, hendaklah berpuasa. Karena (puasa) itu tameng baginya.: (HR. Bukhari, no. 5065)
5. Berpuasa bagi yang tidak mampu menikah. Berdasarkan hadits tadi yang di dalamnya, ‘Dan barangsiapa yang belum mampu, hendaklah berpuasa. Karena (puasa) itu tameng baginya." (HR. Bukhari, no. 5065)
Al-Qurtuby rahimahullah berkata, "Semakin sedikit makan, maka syahwat makin lemah. Jika syahwat melemah, maka akan sedikit berbuat kemaksiatan.”
6. Menjauhi teman buruk
“Seseorang itu tergantung agama teman dekatnya, maka hendaklah setiap orang memperhatikan siapa teman dekatnya .” (HR. Abu Daud, no. 8433. Dihasankan oleh Al-Albany dalam shahih Abu Daud, no. 4046)
7. Menjauhi tempat-tempat fitnah.
Tidak tersembunyi lagi bahwa kita hidup sekarang di masyarakat yang penuh dengan fitnah. Hal itu terlihat dampaknya di toko-toko, pasar-pasar yang buruk, chanel tv, internet dan lain-lainnya. Maka hendaknya anda lari dari fitnah dan menjauhinya agar anda dan agama anda selamat.
8. Menjaga waktu dengan menyibukkan diri untuk ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla
Sesungguhnya waktu adalah nikmat yang agung kepada hamba di antara nikmat-nikmat Allah. Akan tetapi banyak yang terlena. Ada hadits dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Dua kenikmatan, kebanyakan orang terlena, kesehatan dan waktu kosong.” (HR. Bukhari, no. 6412)
Silahkan lihat soal no. 3234
9. Mengingat nikmat akhirat, lebih khusus mengingat bidadari dan sifat-sifatnya yang Allah persiapkan bagi orang yang sabar dari (godaan) kemaksiatan. Ini dapat mendorong seorang muslim untuk meninggalkan kesenangan sesaat yang hanya