Artikel




Rukun-rukun iman ada enam: yaitu yang disebutkan dalam hadits Jibril


r tatkala bertanya kepada Nabi r tentang iman? Nabi r menjawab: 'Kamu


beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari


akhir dan beriman kepada ketentuan baik dan buruk-Nya." Muttafaqun 'alaih.1


1- Iman Kepada Allah I


Iman kepada Allah I mengandung empat perkara:


1- Beriman dengan adanya Allah I:


. Allah I telah memberikan fithrah (insting) kepada setiap


makhluk untuk beriman kepada Penciptanya. Seperti firman Allah I:


Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah


atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada


perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan


manusia tidak mengetahui, (QS. Ar-Rumm :30).


. Akal sehat menunjukkan bahwa alam semesta ini mempunyai sang


pencipta. Sesungguhnya makhluk-makhluk ini, generasi terdahulu dan yang


menyusulnya, harus ada sang pencipta yang mengadakannya. Dia tidak


mungkin menciptakan dirinya sendiri, dan tidak ada secara kebetulan. Maka,


pastilah bahwa dia mempunyai pencipta. Dia-lah Allah I Rabb semesta alam.


Seperti firman Allah I:


Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang


menciptakan (diri mereka sendiri)


Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu; sebenarnya mereka


tidak meyakini (apa yang mereka katakan). (QS. Ath-Thur :35-36)


. Perasaan menunjukkan adanya Allah I. Sesungguhnya kita melihat silih


bergantinya malam dan siang, rizqi manusia dan hewan, mengatur urusan


semua makhluk, memberikan indikasi yang pasti terhadap ada-Nya I:


Allah mempergantikan malam dan siang.Sesungguhnya pada yang demikian


itu, terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai


penglihatan. (QS. An-Nur :44)


. Allah I memperkuat para rasul dan nabi-Nya dengan tanda-tanda dan


mukjizat yang dilihat atau didengar manusia. Mukjizat merupakan perkaraperkara


yang berada di luar batas kemampuan manusia. Allah I memperkuat


1 HR. al-Bukhari no. 50 dan Muslim no. 8 dan ini adalah lafazhnya.


٢


dan menolong para rasul-Nya dengan mukjizat tersebut. Ini merupakan tanda


yang pasti terhadap adanya yang mengutus mereka, Dia-lah Allah I. Seperti,


Allah I membuat api menjadi dingin dan keselamatan terhadap Ibrahim u,


membelah laut bagi Musa u, menghidupkan orang mati bagi Isa u, dan


membelah bulan bagi Muhammad r.


. Sudah sekian banyak Allah I mengabulkan orang-orang yang berdoa,


memberi kepada orang-orang yang meminta, menolong orang-orang


yang kesusahan, yang menunjukkan ada, mengetahui, dan berkuasa-


Nya I.


1, Firman Allah I;


(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu


diperkenankan-Nya bagimu :"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala


bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang bertutut-turut". (QS.


Al-Anfaal :9)


2, Firman Allah I:


dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya:"(Ya Rabbku),


sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha


Penyayang di antara semua penyayang".


Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan


penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya,


dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi


Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (QS.


Al-Anbiya`:83-84)


. Syara' menunjukkan adanya Allah I. Maka, hukum-hukum yang


mencakup untuk segala kepentingan makhluk, dan yang diturunkan oleh Allah


I di dalam kitab-kitab-Nya terhadap para nabi dan rasul-Nya merupakan


bukti bahwa hal itu berasal dari Rabb Yang Maha Bijaksana, Maha Kuasa,


Maha Mengetahui terhadap segala kepentingan hamba-Nya.


2. Beriman dan Percaya bahwa Allah I adalah Rabb satu-satunya, tiada


sekutu bagi-Nya:


Rabb adalah yang memiliki ciptaan, kerajaan, dan perkara. Maka, tiada


yang menciptakan kecuali Allah I, tiada yang menjadi raja selain Allah I,


dan semua perkara adalah milik-Nya. Makhluk adalah makhluk-Nya, kerajaan


adalah kerajaan-Nya, dan perkara adalah perkara-Nya. Yang Maha Perkasa


lagi Maha Penyayang, Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Mengasihi apabila


diminta kasih sayang-Nya, mengampuni apabila diminta ampunan-Nya,


memberi apabila diminta, dan mengabulkan bila dimohon. Yang hidup kekal


٣


lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak pernah mengantuk dan


tidak pula tidur.


1, Firman Allah I:


Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci


Allah, Rabb semesta alam. (QS. Al-A'raaf :54)


2, Firman Allah I:


Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di


dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Maidah:120)


. Kita mengetahui dan meyakini bahwa Allah I menciptakan segala


makhluk, mengadakan semua yang ada, membentuk segala sesuatu yang


ada di jagad raya, menciptakan langit dan bumi, matahari dan bulan, malam


dan siang, air dan tumbuhan, manusia dan hewan, gunung dan lautan.


Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuranukurannya


dengan serapi-rapinya. (QS. Al-Furqan: 2)


. Allah I menciptakan segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya. Dia tidak


mempunyai menteri, tidak memiliki pemberi saran, dan tidak ada penolong.


Maha Suci Dia Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Bersemayam di atas arsy


dengan kekuasaan-Nya, membentangkan bumi dengan kehendak-Nya,


menciptakan segala makhluk dengan keinginan-Nya, menguasai makhluk


dengan kekuatan-Nya, Rabb timur dan barat, tiada Ilah (yang berhak


disembah) selain Dia, Yang Hidup Kekal lagi terus-menerus mengurus


(makhluk-Nya).


. Kita mengetahui dan meyakini bahwa Allah I Maha Kuasa terhadap


segala sesuatu, Maha Meliputi atas segala sesuatu, Raja segala sesuatu,


Maha Mengetahui segala sesuatu, Maha Berkuasa atas segala sesuatu.


Semua jiwa tunduk bagi keagungan-Nya, segala suara khusyu' bagi


kehebatan-Nya (pengaruh-Nya). Orang-orang yang kuat menjadi lemah


karena kekuatan-Nya. Semua pandangan tidak bisa melihat-Nya dan Dia I


melihat segala pandangan. Dia-lah Yang Maha Lembut lagi Maha


Mengetahui/ Mengenal. Dia I melakukan apa yang Dia kehendaki dan


memutuskan apa yang Dia mau.


Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah


berkata kepadanya:"Jadilah!" maka terjadilah ia. (QS. Yasin :82)


. Allah I mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, Maha


Mengetahui yang gaib dan nyata, Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi,


٤


mengetahui beratnya gunung, mengetahui timbangan laut, mengetahui


bilangan/jumlah titik hujan, mengetahui bilangan daun-daun di pepohonan,


mengetahui biji-biji pasir, dan mengetahui yang digelapi malam dan diterangi


siang:


Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang


mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di


daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia


mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi


dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melaimkan tertulis dalam


kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. Al-An'aam:59)


. Kita mengetahui dan meyakini bahwa Allah I setiap hari berada dalam


urusan. Tidak ada sesuatupun di langit dan di bumi yang samar atas-Nya.


Mengatur perkara, mengirim angin, menurunkan hujan, menghidupkan bumi


setelah matinya, memuliakan dan menghinakan siapa yang dikehendakinya,


menghidupkan dan mematikan, memberi dan menegah (menolak memberi),


merendahkan dan mengangkat.


Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia


Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Hadidi :3)


. Kita mengetahui dan meyakini perbendaharaan langit dan bumi,


semuanya milik Allah I. Dan segala sesuatu yang ada, maka khazanahnya


ada di sisi Allah I. Khazanah air, khazanah tumbuhan, khazanah tumbuhan,


khazanah udara, khazanah barang tambang, khazanah kesehatan, khazanah


keamanan, khazanah nikmat, khazanah siksa, khazanah kasih sayang,


khazanah petunjuk, khazanah kekuatan, khazanah kemuliaan, semua


khazanah ini dan yang lainnya ada di sisi Allah dan di tangan-Nya.


Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah nya; dan Kami tidak


menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu. (QS. Al-Hijr:21).


. Apabila kita telah mengetahui hal tersebut dan yakin terhadap


kekuasaan, keagungan, kekuatan, kebesaran, pengetahuan, khazanah, kasih


sayang, dan keesaan Allah I, niscaya hati pasti menghadap kepada-Nya,


terbukalah dada untuk menyembah-Nya, seluruh anggota tubuh tunduk


karena taat kepada-Nya, lisan mengucapkan zikir kepada-Nya karena


mengagungkan dan membesarkan, bertasbih (mensucikan) dan bertahmid


(memuji), maka janganlah kamu meminta kecuali kepada-Nya, jangan


meminta tolong kecuali kepada-Nya, jangan bertawakkal selain kepada-Nya,


jangan takut kecuali dari-Nya, jangan menyembah selain kepada-Nya.


٥


(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Rabb kamu; tidak ada


Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka


sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. (QS. Al-


An'aam:102)


3. Beriman kepada uluhiyah Allah I:


Kita mengetahui dan meyakini bahwa hanya Allah I saja ilah yang


sebenarnya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya Dia I yang berhak disembah.


Dia-lah Rabb semesta alam, ilah alam jagad raya. Kita menyembah-Nya


dengan cara yang Dia syari'atkan, disertai kesempurnaan hina kepada-Nya,


kesempurnaan cinta dan kesempurnaan pengagungan.


. Kita mengetahui dan meyakini bahwa sebagaimana Allah I Maha Esa


dalam rububiyah-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Maka, demikian pula Dia


Maha Esa pada uluhiyah-Nya, tiada ada sekutu bagi-Nya. Maka, kita hanya


menyembah-Nya saja, tiada sekutu bagi-Nya dan kita menjauhi


penyembahan kepada selain-Nya. Firman Allah I:


Dan Ilah kamu adalah Ilah Yang Maha Esa; Tidak ada Ilah melainkan Dia,


Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah:163)


. Setiap yang disembah selain Allah I, maka uluhiyahnya adalah batil


dan penyembahan kepadanya adalah batil.


(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah


(Rabb) yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah,


itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi


Maha Besar. (QS. Al-Hajj :62)


4. Beriman kepada Asma` dan Sifat Allah I:


Pengertiannya: memahaminya, menghapalnya, mengakuinya,


menyembah kepada Allah I dengannya, dan mengamalkan tuntutannya.


Mengenal sifat-sifat keagungan, kebesaran, kemuliaan, dan keagungan Allah


I mengisi hati semua hamba dengan rasa takut dan pengagungan terhadap-


Nya.


Mengenal sifat kemuliaan, kemampuan, kekuasaan mengisi hati


dengan sifat hina, tunduk, dan merendahkan diri di hadapan Rabb-nya.


Mengenal sifat-sifat kasih sayang, kebaikan, kemurahan, dan pemberi


mengisi hati dangan rasa ingin dan berharap pada karunia, kebaikan, dan


kemurahan Allah I.


Mengenal sifat ilmu dan meliputi mengharuskan bagi hamba sifat


muraqabah kepada Rabb-nya dalam segala gerakan diamnya.


٦


Gabungan semua sifat ini mengharuskan bagi sifat mahabbah (cinta),


rindu, tenang, tawakkal, dan mendekatkan diri kepada Allah I saja, tidak ada


sekutu bagi-Nya.


. Kita menetapkan bagi Allah I asma` dan sifat yang ditetapkan-Nya untuk


diri-Nya atau yang ditetapkan oleh Rasulullah r bagi-Nya. Kita beriman


kepada asma dan sifat-Nya serta makna dan pengaruh yang terdapat pada


asma dan sifat tersebut . Kita beriman bahwa Allah I (Maha Pengasih) dan


pengertiannya adalah bahwa Dia mempunyai sifat kasih sayang. Dan di


antara pengaruh dari nama ini: bahwa Dia memberikan kasih sayang kepada


orang yang dikehendaki-Nya. Dan, seperti inilah penjelasan pada nama-nama


yang lain. Kita menetapkan hal itu berdasarkan atas sifat dan asma` yang


pantas bagi kebesaran Allah I tanpa ada tahrif (mengubah lafazh dan


membelokkan makna sebenarnya), ta'thil (pengingkaran seluruh atau


sebagian asma` dan sifat Allah I), takyif (menanyakan bagaimana Allah I),


dan tamtsil (menyerupakan Allah I dengan makhluk-Nya berdasarkan firman


Allah I:


Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha


Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Asy-Syura:11)


. Kita mengetahui dan meyakini bahwa Allah I Maha Esa, Dia mempunyai


nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang tinggi dan kita berdoa kepada-


Nya dengannya:


1, Firman Allah I:


Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan


menyebut asma-ul husna itu dan tinggalakanlah orang-orang yang


menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti


mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.


(QS. Al-A'raaf :180)


2. Dari Abu Hurairah t, bahwasanya Allah I bersabda, "Sesungguhnya Allah


I mempunyai 99 nama, seratus kurang satu. Barangsiapa yang dapat


menghitungnya niscaya ia masuk surga." Muttafqun 'alaih.2


. Asma` Allah I Yang Maha Indah:


Asma` Allah I mengindikasikan atas sifat-sifat kesempurnaan-Nya.


Asma’ diambil dari sifat. Maka, ia adalah asma` dan sifat, karena sebab itulah


ia menjadi indah. Mengetahui Allah I, asma dan sifat-Nya merupakan ilmu


2 HR. al-Bukhari no.7392 dan Muslim no. 2677.


٧


yang paling mulia, paling agung dan paling wajib. Di antara asma` Allah I


adalah:


Allah: yaitu yang dituhankan, yang disembah, dicintai, diagungkan oleh


semua makhluk, tunduk bagi-Nya dan kembali kepada-Nya dalam segala


kebutuhan.


Ar-Rahman ar-Rahim: Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang: yang


rahmat-Nya lebih melebihi luas segala sesuatu.


Al-Malik: Dia Yang Maha Merajai: yang merajai semua makhluk.


Al-Maalik: Dia Yang Maha Memiliki: yang memiliki semua kerajaan, raja-raja


dan hamba.


Al-maliik: Pemilik Kerajaan: yang terlaksana perintah-Nya di dalam


kerajaan-Nya. Di tangan-Nya kerajaan. Dia memberikan kerajaan kepada


orang yang dikehendaki-Nya dan mengambil kerajaan dari orang yang Dia


kehendaki.


Al-Quddus (Yang Maha Suci): yang maha suci dari kekurangan dan cela,


yang diberikan sifat dengan sifat kesempurnaan.


As-Salaam (Yang Memberi Keselamatan, Yang Melimpahkan kesejahteraan,


Yang Terhindar dari segala kekurangan): yang terhindar dari segala cela,


penyakit, dan kekurangan.


Al-Mukmin (Yang Memberi Keamanan): yang makhluk-Nya aman dari


perbuatan zhalim-Nya. Dia menciptakan keamanan dan memberikan


keamanan kepada hamba-Nya yang dikehendaki-Nya.


Al-Muhaimin (Yang Maha Memelihara): Yang menyaksikan atas makhluk-


Nya dengan apa saja yang bersumber dari mereka, tiada suatu pun yang


tidak nampak dari-Nya.


Al-'Aziz (Yang Maha Perkasa)": Yang milik-Nya semua keperkasaan. Dia-lah


yang maha perkasa yang tidak ada tandingnya. Yang Maha Perkasa yang


tidak bisa dikalahkan, Yang Maha Kuat lagi keras, yang semua makhluk


tunduk kepada-Nya.


Al-Jabbar (Yang Maha Kuasa memaksakan semua kehendak-Nya kepada


semua makhluk-Nya): Yang Maha Tinggi di atas makhluk-Nya, yang berkuasa


terhadap mereka menurut yang Dia I kehendaki, yang memiliki alam jagat


raya dan kebesaran yang memaksa hamba-Nya dan memperbaiki kondisi


mereka.


٨


Al-Mutakabbir (Yang Mempunyai segala kebesaran dan keagungan): yang


mempunyai kebesaran dari sifat, maka tidak ada sesuatu yang seumpama-


Nya, yang mempunyai keagungan dari setiap yang buruk dan zalim.


Al-Kabir (Yang Maha Besar): Yang segala sesuatu adalah kecil di bawah-


Nya. Milik-Nya kebesaran di langit dan bumi.


Al-Khaliq (Yang Maha Pencipta): Yang menciptakan makhluk tanpa ada


contoh sebelumnya.


Al-Khallaaq: Yang telah menciptakan dan terus menciptakan segala sesuatu


dengan kekuasaan-Nya.


Al-Bari` (Yang Mengadakan): Yang mengadakan makhluk, maka Dia


mengadakan mereka dengan kekuasaan, dan membedakan sebagian


makhluk-Nya dari yang lain serta menjadikan mereka bebas.


Al-Mushawwir (Yang Membentuk rupa): Yang memunculkan makhluk-Nya


berdasarkan rupa yang berbeda-beda, berupa panjang dan pendek, besar


dan kecil.


Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi): Yang bermurah hati dengan pemberian


dan nikmat secara terus menurut.


Ar-Razzaq (Yang Maha Pemberi Rizqi): yang rizqi-Nya meluasi semua


makhluk.


Ar-Raziiq (Yang Memberi Rizqi): Yang menciptakan segala rizqi dan


menyampaikannya kepada makhluk-Nya.


Al-Ghafur al-Ghaffar (Yang Maha pengampun): yang dikenal dengan


pengampunan dan maaf.


Al-Ghafir : Yang menutupi dosa hamba-Nya.


Al-Qaahir (Yang mempunyai kekuasaan tertinggi): Yang maha tinggi, yang


mempunyai kekuasaan tertinggi di atas hamba-hamba-Nya. Yang tunduk


kepada-Nya semua jiwa dan menghinakan diri kepada-Nya orang-orang yang


kuat.


Al-Qahhar (Yang Maha Mengalahkan): Yang mengalahkan semua makhluk


menurut apa yang dikehendaki-Nya. Dia-lah Yang Maha Mengalahkan dan


apa yang selain-Nya dikalahkan.


Al-Fattah (Yang Maha Pemberi Keputusan): Yang memutuskan di antara


hamba-Nya dengan benar dan adil, dan Dia membuka untuk mereka pintupintu


rahmat dan rizqi, Yang Maha Penolong bagi hamba-hamba-Nya yang


beriman, Yang menyendiri mengetahui kunci-kunci yang gaib.


٩


Al-'Aliim (Yang Maha Mengetahui): Yang tidak ada sesuatu yang samar


atasnya. Yang Maha Mengetahui rahasia dan yang samar, segala yang


nampak dan yang tersembunyi, ucapan dan perbuatan, yang gaib dan nyata,


Dia Maha Mengetahui yang gaib.


Al-Majiid (Yang Maha Mulia/Yang Maha Terpuji): Yang dipuji dengan


perbuatan-Nya. Makhluk-Nya memuji-Nya karena keagungan-Nya. Dia-lah


yang dipuji di atas kemuliaan, keagungan, dan kebaikan-Nya.


Ar-Rabb: Yang Maha Memiliki lagi Mengatur (semua makhluk), Rabb segala


yang memiliki, Yang memiliki segala makhluk, yang mengatur makhluk-Nya


dan mengatur perkara mereka di dunia dan akhirat. Tidak ada ilah (yang


berhak disembah) selain-Nya. Dan tidak ada Rabb selain-Nya.


Al-'Azhim (Yang Maha Agung): Yang memiliki keagungan dan kebesaran


dalam kerajaan dan kekuasaan-Nya.


Al-Waasi' (Yang Maha Luas karunia-Nya): Yang rahmat-Nya meluasi segala


sesuatu, rizqi-Nya meluasi semua makhluk, Maha luas keagungan, kerajaan,


dan kekuasaan, Maha luas karuania dan kebaikan.


Al-Karim (Yang Maha Pemurah/Mulia): Yang memiliki kemampuan yang


besar, Yang mempunyai kebaikan yang banyak secara terus menerus. Maha


suci dari kekurangan dan aib.


Al-Akram (Yang Paling Pemurah): Yang meliputi semua dengan pemberian


dan karunia-Nya.


Al-Waduud (Yang Maha Pengasih): Yang mencintai bagi orang yang taat dan


kembali kepada-Nya. Yang memuji mereka. Yang berbuat baik kepada


mereka dan selain mereka.


Al-Muqit (Yang berkuasa memberi rizqi kepada setiap makhluk, Yang


menjaga dan melindungi): Yang menjaga segala sesuatu, Yang mengurus


segala sesuatu, Yang memberikan rizqi kepada semua makhluk.


As-Syakuur (Yang Maha mensyukuri): Yang melipat gandakan segala


kebaikan dan menghapus segala kesalahan.


Asy-Syakir (Yang Mensyukuri amal kebaikan hamba-Nya): Yang mensyukuri


perbuatan taat yang sedikit, lalu Dia memberikan pahala yang besar,


memberikan nikmat yang banyak, ridha terhadap syukur yang sedikit.


Al-Lathiif (Yang Maha Halus, Yang Maha lembut terhadap hamba-Nya):


Yang tidak ada sesuatu yang samar atas-Nya, Yang berbuat kebaikan


kepada hamba-Nya, Yang bersikap lembut kepada mereka dari tempat yang


١٠


tidak mereka ketahui, Maha Halus yang tidak dapat dicapai oleh penglihatan


mata.


Al-Halim (Yang Maha penyantun): Yang tidak segera menyiksa hambahamba-


Nya karena perbuatan dosa mereka, bahkan Dia memberikan tempo


agar mereka bertaubat.


Al-Khabiir (Yang Maha Mengenal, Yang Maha Mengetahui): Yang tidak ada


sesuatu yang samar atas-Nya dari urusan makhluk-Nya, dari yang bergerak


dan berdiam diri, berbicara dan membisu, dan yang kecil dan besar.


Al-Hafiizh (Yang Maha Pemelihara): Yang memelihara apa yang telah Dia


ciptakan. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.


Al-Haafizh: Yang memelihara amal perbuatan hamba dan menjaga kekasihkekasih-


Nya dari terjatuh di dalam dosa.


Ar-Raqiib (Yang Maha Mengawasi): Yang mengawasi hamba-Nya di dalam


semua kondisi mereka. Yang Maha Memelihara, Yang tidak pernah gaib dari


apa yang dipeliharanya.


As-Samii' (Yang Maha Mendengar): Yang mendengar semua suara.


Pendengaran-Nya meliputi segala suara. Mendengar sesuatu tidak


mengganggu-Nya dari mendengar yang lain, kendati berbeda lisan, bahasa,


dan kebutuhan. Tidak ada perbedaan di sisi-Nya yang rahasia dan terangterangan,


yang dekat dan yang jauh.


Al-Bashir (Yang Maha Melihat): Yang melihat segala sesuatu. Yang Maha


Mengetahui segala kebutuhan dan perbuatan hamba. Siapa yang berhak


mendapat petunjuk dan siapa yang berhak mendapat kesesatan. Tidak ada


sesuatu yang terlupakan/hilang dari-Nya. Tidak ada sesuatu yang gaib dari-


Nya.


Al-'Ali, al-A'la, al-Muta'aal (Yang Maha Tinggi, Yang Paling Tinggi) : Yang


memiliki ketinggian dan terangkat. Yang segala sesuatu berada di bawah


kekuasaan-Nya. Dia I Yang Maha Agung, Yang tidak ada yang lebih agung


dari-Nya. Yang Maha Tinggi, tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya. Yang Maha


Besar, tidak ada yang lebih besar dari-Nya.


Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana): Yang meletakkan segala sesuatu pada


tempatnya dengan hikmah dan keadilan-Nya. Yang Maha Bijaksana dalam


perkataan dan perbuatan-Nya.


Al-Hakam al-Hakim: Yang diserahkan hukum kepada-Nya, maka Dia tidak


berbuat aniaya dan tidak berbuat zalim kepada seseorang.


١١


Al-Qayyum (Yang Tegak dan terus menerus mengurus makhluk-Nya): Yang


berdiri dengan diri-Nya sendiri, maka Dia tidak membutuhkan seseorang.


Yang menegakkan/mengurus selain-Nya. Yang tegak mengurus semua


makhluk, tidak pernah mengantuk dan tidak pula tidur.


Al-Wahid, al-Ahad (Yang Satu, Yang Tunggal): Yang menyendiri dengan


segala kesempurnaan, tidak ada seseorang yang menyekutui-Nya padanya.


Al-Hayy (Yang Maha Hidup): Yang Kekal, tidak akan pernah mati dan tidak


pula binasa.


Al-Haasib, al-Hasiib (Yang memberi kecukupan dengan kadar yang tepat):


Yang memberi kecukupan kepada hamba-Nya yang selalu mereka butuhkan


darinya, yang menghisab hamba-Nya.


Asy-Syahid (Yang Maha Menyaksikan): Yang menyaksikan segala sesuatu.


Yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Yang menyaksikan untuk dan atas


hamba-Nya dengan apa yang mereka perbuat.


Al-Qawii, al-Matiin (Yang Maha Kuat, Yang Maha Kokoh): Yang Memiliki


kekuatan sempurna. Tidak ada yang bisa mengalahkan-Nya. Yang lari tidak


bisa lepas dari-Nya. Yang Maha Kuat yang tidak terputus kekuatan-Nya.


Al-Walii (Yang Melindungi): Yang memiliki pengaturan.


Al-Maula: Yang mencintai, menolong, membantu hamba-hamba-Nya yang


beriman.


Al-Hamid (Yang Maha Terpuji): Yang berhak mendapat pujian. Yang dipuji


atas asma` dan sifat-Nya, perbuatan dan ucapan-Nya, kebaikanNya, syari'at


dan kekuasaan-Nya.


As-Shamad (Yang Maha Sempurna, Yang bergantung kepada-Nya segala


sesuatu): Yang mencapai kesempurnaan dalam kepemimpinan-Nya,


keagungan, dan kemurahan-Nya, yang digantungkan kepada-Nya dalam


segala kebutuhan.


Al-Qadiir, al-Qaadir, al-Muqtadir (Yang Maha Kuasa, Yang Maha


Berkuasa): Yang sempurna kekuasaan. Tidak ada sesuatu yang


melemahkan-Nya. Tidak ada sesuatu yang luput darinya. Yang memiliki


kekuasaan yang sempurna, kekal dan mencakup/meliputi.


Al-Wakiil (Pemelihara, Pelindung): Yang melaksanakan semua urusan


hamba.


Al-Kafiil: Yang memelihara segala sesuatu, Yang tegak di atas semua jiwa,


Yang menjamin rizqi semua hamba, dan memelihara kemashlahatan mereka.


١٢


Al-Ghanii (Yang Maha Kaya): Yang Maha Kaya dari makhluk, Dia tidak


membutuhkan seseorang secara absolot.


Al-Haqq, al-Mubiin (Yang Benar): Yang tidak ada keraguan keberadaan-


Nya, Yang tidak samar atas makhluk-Nya.


Al-Mubiin (Yang menjelaskan segala sesuatu menurut hakikat sebenarnya):


Yang menjelaskan kepada makhluk-Nya jalan-jalan keselamatan di dunia dan


akhirat.


An-Nuur (Pemberi Cahaya):Yang menerangi langit dan bumi. Menerangi hati


orang-orang yang beriman dengan mengenal dan beriman kepada-Nya.


Dzul Jalali wal Ikraam (Yang memiliki kebesaran dan karunia): Yang berhak


ditakuti dan dipuji satu-satunya. Yang memiliki keagungan dan kebesaran.


Yang memiliki rahmat dan kebaikan.


Al-Barr (Yang Melimpahkan kebaikan): Yang Maha Penyayang terhadap


hamba-Nya, Yang Mengasihi mereka, Yang Melimpahkan kebaikan kepada


mereka.


At-Tawwab (Yang Maha Penerima taubat): Yang menerima taubat orangorang


yang bertaubat, mengampuni dosa orang-orang yang kembali,


menciptakan taubat dan menerimanya dari hamba-hamba-Nya.


Al-'Afuww (Yang Maha Pemaaf): Yang maaf-Nya meluasi semua dosa yang


berasal dari hamba-hamba-Nya, terutama bila disertai taubat dan istighfar.


Ar-Rau`uf: Yang memiliki belas kasih. Ar-Ra`fah: kasih sayang yang tertinggi.


Al-Awwaal: Yang telah ada sebelum segala sesuatu.


Al-Akhir: Yang tidak ada sesuatu sesudah-Nya.


Azh-Zhahir: Yang tidak ada sesuatu pun di atas-Nya.


Al-Warits: Yang tetap ada setelah punahnya semua makhluk-Nya. Kepada-


Nya kembali segala sesuatu, Yang hidup tidak pernah mati.


Al-Muhith (Yang meliputi terhadap segala sesuatu): Yang kekuasaan-Nya


mencakup semua makhluk-Nya, mereka tidak pernah mampu melepaskan diri


atau lari dari-Nya. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Menghitung segala


sesuatu.


Al-Qariib (Yang Maha Dekat): dari setiap orang. Yang dekat dari yang berdoa


dan yang mendekatkan diri kepada-Nya dengan berbagai macam perbuatan


taat dan kebaikan.


Al-Hadi (Yang Maha Pemberi petunjuk): Yang memberi petunjuk kepada


semua makhluk menuju kebaikan mereka. Yang memberi hidayah kepada


١٣


hamba-hamba-Nya. Yang menjelaskan kepada mereka jalan yang haq dari


yang batil.


Al-Badii' (Yang Maha Pencipta): Yang tidak ada yang serupa dan sebanding


bagi-Nya. Yang menciptakan semua makhluk tanpa contoh sebelumnya.


Al-Faathir: Yang menciptakan semua makhluk. Menciptakan langit dan bumi


yang sebelumnya tidak ada.


Al-Kaafi (Yang Melindungi hamba-hamba-Nya): Yang memberi kecukupan


kepada semua hamba-Nya apa yang mereka perlukan dan mereka butuhkan.


Al-Ghalib: Yang mengalahkan selamanya. Yang mengalahkan semua yang


meminta. Tidak ada seseorang yang bisa menolak keputusan-Nya, atau


menghalangi apa yang telah berlalu. Tidak ada yang menolak qadha-Nya.


Tidak ada yang mengkritik hukum-Nya.


An-Naashir, an-Nashir: Yang menolong para rasul dan para pengikut


mereka atas musuh-musuh mereka. Di tangan-Nya pertolongan, tidak ada


sekutu bagi-Nya.


Al-Musta'aan (Yang diminta pertolongan): Yang tidak meminta pertolongan,


bahkan dimohon pertolongan dari-Nya. Kekasih-kekasih dan musuh-musuh-


Nya meminta pertolongan kepada-Nya. Dia I memberi pertolongan kepada


mereka semua.


Dzul Ma'arij: Yang naik kepada-Nya para malaikat dan ar-Ruh (Jibril u), dan


naik kepada-Nya segala amal perbuatan dan ucapan yang Shaleh dan baik.


Dzuth-Thaul: Yang menguraikan karunia, nikmat, dan pemberian kepada


hamba-Nya.


Dzul Fadhl: Yang memiliki segala sesuatu, memberi karunia kepada hambahamba-


Nya dengan berbagai macam ni'mat.


Ar-Rafiiq (Yang Maha Lembuh, Maha Halus): Yang menyukai kelembutan


dan pelakunya. Maha belas kasih kepada hamba-hamba-Nya lagi Maha


Penyayang kepada mereka.


Al-Jamiil (Yang Maha Indah): pada dzat, asma`, sifat, dan perbuatan-Nya.


Ath-Thayyib: Yang Maha Suci dari kekurangan dan cacat.


Asy-Syafi (Yang Menyembuhkan): satu-satunya yang menyembuhkan setiap


penyakit, tidak ada sekutu bagi-Nya.


As-Subbuh: Yang Maha Suci dari cacat dan kekurangan, Yang bertasbih


bagi-Nya tujuh lapis langit dan bumi serta yang ada di atasnya, bertasbih


dengan pujian-Nya segala sesuatu.


١٤


Al-Witr (Yang Maha Esa, Tunggal, Ganjil): Yang tidak ada sekutu baginya,


tidak ada yang serupa dan sebanding. Ganjil yang menyukai ganjil dari amal


dan taat.


Ad-Dayyan (Yang Maha Kuasa): Yang menghisab hamba dan membalas


mereka, dan memutuskan di antara mereka pada hari pembalasan.


Al-Muqaddim, al-Mu`akhkhir (Yang Mendahulukan, Yang Mengakhirkan):


mendahulukan dan mengakhirkan siapa dikehendakinya, mengangkat dan


merendahkan siapa dikehendaki-Nya.


Al-Hannan: Yang Maha Penyayang terhadap hamba-Nya, memuliakan


orang-orang yang berbuat baik dan mengampuni yang bersalah.


Al-Mannan (Yang Maha Pemberi, Yang Maha Pemurah): Yang memulai


pemberian sebelum diminta, banyak memberi, memberi nikmat kepada


hamba-hamba-Nya dengan berbagai macam kebaikan, nikmat, rizqi dan


pemberian.


Al-Qaabidh (Yang Menyempitkan rizqi): Yang menyempitkan kebaktian dan


ma'rufnya dari siapa yang dikehendaki-Nya.


Al-Baasith (Yang Melapangkan rizqi): Yang menyebarkan karunia-Nya dan


meluaskan riqzi-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-


Nya.


Al-Hayii, as-Sittiir: Yang menyukai orang yang pemalu dan menutupi (aib,


cela) dari hamba-hamba-Nya. Menutupi banyak dosa dan cela hamba-Nya.


As-Sayyid: Yang sempurna dalam kepemimpinan, keagungan, kekuatan,


dan semua sifat-Nya.


Al-Muhsin: Yang meliputi semua makhluk dengan kebaikan dan karunia-Nya.



Tulisan Terbaru

Menjaga Shalat dan Kh ...

Menjaga Shalat dan Khusyuk dalam Melaksanakannya

Menjampi Air Termasuk ...

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i