MENGENAL ISLAM
Mengenal Islam 2
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga shalawat
dan salam tercurah untuk imam para rasul, nabi kita Muhammad,
beserta keluarga dan para shahabatnya .
Islam adalah syari’at Allah terakhir yang diturunkan-Nya
kepada penutup para nabi dan rasul-Nya, Muhammad bin
Abdullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia merupakan satu-satunya
agama yang benar. Allah tidak menerima agama dari siapapun
selainnya. Dia telah menjadikannya sebagai agama yang mudah,
tidak ada kesulitan dan kesusahan di dalamnya. Allah tidak
mewajibkan dan tidak pula membebankan kepada para
pemeluknya apa-apa yang mereka tidak sanggup melakukannya.
Islam adalah agama yang dasarnya tauhid, syi’arnya kejujuran,
porosnya keadilan, tiangnya kebenaran, ruhnya kasih sayang. Ia
merupakan agama agung yang mengarahkan manusia kepada
seluruh hal yang bermanfa’at, serta melarang dari segala hal yang
membahayakan bagi agama dan kehidupan mereka di dunia.
Dengannya Allah meluruskan ’aqidah dan akhlak, serta
memperbaiki kehidupan dunia dan akhirat. Dengannya pula Allah
menyatukan hati yang bercerai-berai, dan hawa nafsu yang
berpecah-belah, dengan membebaskannya dari kegelapan
kebatilan, dan mengarahkan serta menunjukinya kepada
kebenaran dan jalan yang lurus. Islam adalah agama yang lurus,
yang sangat bijaksana dan sempurna dalam segala berita dan
hukum-hukumnya. Ia tidak memberitakan kecuali dengan jujur
dan benar, dan tidak menghukum kecuali dengan yang baik dan
adil, yaitu: ’aqidah yang benar, amalan yang tepat, akhlak yang
utama dan etika yang mulia.
Syari’ah Islam bertujuan untuk mewujudkan hal-hal berikut:
1. Memperkenalkan manusia dengan Tuhan dan Pencipta
mereka, melalui nama-nama-Nya yang mulia dan sifat-sifat-
Nya yang agung, serta perbuatan-perbuatan-Nya yang
sempurna.
2. Menyeru manusia untuk beribadah hanya kepada Allah,
tidak ada sekutu bagi-Nya; dengan menjalankan semua
perintah dan menjauhi semua larangan-Nya, yang
merupakan kemaslahatan bagi mereka di dunia dan akhirat.
3. Mengingatkan mereka akan keadaan dan tempat kembali
mereka setelah mati, dan apa yang akan mereka hadapi di
dalam kubur, serta ketika dibangkitkan dan dihisab.
Kemudian tempat kembali mereka surga atau neraka.
Dan hal-hal yang diseru oleh Islam dapat kita simpulkan dalam
penjelasan berikut:
Mengenal Islam 3
Pertama
Aqidah
Yaitu: Meyakini Rukun-Rukun (Pilar-Pilar) Iman yang enam:
1- Beriman kepada Allah, diwujudkan dengan hal-hal berikut:
a. Satu: Beriman kepada rububiyyah Allah Ta’ala,
maksudnya: Allah adalah Tuhan, Pencipta, Pemilik dan
Pengatur segala urusan.
b. Beriman kepada uluhiyyah Allah Ta’ala, maksudnya:
Allah Ta’ala sajalah Tuhan yang berhak disembah, dan
semua sesembahan selain-Nya adalah batil.
c. Beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat-Nya,
maksudnya: bahwasanya Allah Ta’ala memiliki namanama
yang mulia, dan sifat-sifat yang sempurna serta
agung sesuai dengan yang ada dalam Al-Qur’an dan
Sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam .
2- Beriman kepada para Malaikat:
Malaikat adalah hamba-hamba yang mulia. Mereka diciptakan
oleh Allah untuk beribadah kepada-Nya, serta tunduk dan patuh
menta’ati-Nya. Allah telah membebankan kepada mereka berbagai
tugas. Diantara mereka adalah Jibril; ditugaskan menurunkan
wahyu dari sisi Allah kepada nabi-nabi dan rasul-rasul yang
dikehendaki-Nya.
Mikail yang ditugaskan untuk mengurus hujan dan tumbuhtumbuhan.
Israfil yang bertugas meniupkan sangsakala di hari terjadinya
kiamat.
Dan Malaikat Maut, bertugas mencabut nyawa ketika ajal tiba.
3- Beriman kepada Kitab-kitab:
Allah -Yang Maha Agung dan Mulia- telah menurunkan kepada
para rasul-Nya kitab-kitab, mengandung petunjuk dan kebaikan.
Yang kita ketahui di antara kitab-kitab itu adalah:
a. Taurat, diturunkan Allah kepada Nabi Musa alaihis salam,
ia merupakan kitab Bani Israil yang paling agung.
b. Injil, diturunkan Allah kepada Nabi Isa alaihis salam.
c. Zabur, diturunkan Allah kepada Daud alaihis salam.
d. Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa ’alaihimas salam.
e. Al Qur’an yang agung, diturunkan Allah Ta’ala kepada nabi-
Nya Muhammad, penutup para nabi. Dengannya Allah telah
Mengenal Islam 4
menasakh (menghapus) semua kitab sebelumnya. Dan Allah
telah menjamin untuk memelihara dan menjaganya; karena
ia akan tetap menjadi hujjah atas semua makhluk, sampai
hari kiamat.
4- Beriman kepada para rasul:
Allah telah mengutus para rasul kepada makhluk-Nya. Rasul
pertama adalah Nuh dan yang terakhir adalah Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan semua rasul itu adalah manusia
biasa, tidak memiliki sedikitpun sifat-sifat ketuhanan. Mereka
adalah hamba-hamba Allah yang telah dimuliakan dengan
kerasulan. Dan Allah telah mengakhiri semua syari’at dengan
syari’at Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau diutus
untuk seluruh manusia. Maka tidak ada lagi nabi sesudahnya.
5- Beriman kepada hari akhirat:
Yaitu hari kiamat, tidak ada hari lagi setelahnya, Ketika Allah
membangkitkan manusia dalam keadaan hidup untuk kekal di
tempat yang penuh kenikmatan atau di tempat siksaan yang amat
pedih.
Beriman kepada Hari Akhir meliputi beriman kepada semua
yang akan terjadi setelah mati, yaitu: ujian kubur, kenikmatan
dan siksaannya, serta apa yang akan terjadi setelah itu, seperti
kebangkitan dan hisab, kemudian surga atau neraka.
6- Beriman kepada Takdir:
Takdir artinya: beriman bahwasanya Allah telah mentaqdirkan
semua yang ada dan menciptakan seluruh makhluk sesuai dengan
ilmu-Nya yang terdahulu, dan menurut kebijaksanaan-Nya. Maka
segala sesuatu telah diketahui oleh Allah, serta telah pula tertulis
disisi-Nya, dan Dialah yang telah menghendaki dan
menciptakannya.
Mengenal Islam 5
Kedua
Rukun-rukun (Pilar-Pilar) Islam
Islam dibangun di atas lima rukun. Seseorang tidak akan
menjadi muslim yang sebenarnya hingga dia mengimani dan
melaksanakannya, yaitu:
Rukun pertama: Syahadat (bersaksi) bahwa, tiada Tuhan yang
berhak disembah kecuali Allah, dan bahwasanya Muhammad itu
adalah Rasulullah. Syahadat ini merupakan kunci Islam dan
pondasi bangunannya.
Makna syahadat la ilaha illallah ialah: tidak ada yang berhak
disembah kecuali Allah saja, Dialah ilah yang hak, sedangkan ilah
selainnya adalah batil. Dan ilah itu artinya: sesuatu yang
disembah.
Dan makna syahadat: bahwasanya Muhammad itu adalah
rasulullah ialah: membenarkan semua apa yang diberitakannya,
dan menta’ati semua perintahnya serta menjauhi semua yang
dilarang dan dicegahnya.
Rukun kedua: Shalat:
Yaitu lima shalat setiap hari, Allah syari’atkan sebagai
hubungan antara seorang muslim dengan Tuhannya. Di dalamnya
dia bermunajat dan berdo’a kepada-Nya, di samping agar menjadi
pencegah bagi muslim dari perbuatan keji dan munkar.
Dan Allah telah menyiapkan bagi yang menunaikannya
kebaikan dalam agama dan kemantapan iman serta ganjaran, baik
cepat maupun lambat. Maka dengan demikian seorang hamba
akan mendapatkan ketenangan jiwa dan kenyamanan raga yang
akan membuatnya bahagia di dunia dan akhirat.
Rukun ketiga: Zakat
Yaitu: sedekah yang dibayar oleh orang yang memiliki harta
sampai nisab (kadar tertentu) setiap tahun, kepada yang berhak
menerimanya seperti orang-orang fakir dan lainnya, di antara yang
berhak menerima zakat.
Dan zakat itu tidak diwajibkan atas orang fakir yang tidak
memiliki nisab, tapi hanya diwajibkan atas orang-orang kaya
untuk menyempurnakan agama dan islam mereka, meningkatkan
kondisi dan akhlak mereka, menolak segala bala dari mereka dan
harta mereka, mensucikan mereka dari dosa, di samping sebagai
bantuan bagi orang-orang yang membutuhkan dan fakir di antara
mereka, serta untuk memenuhi kebutuhan keseharian mereka,
sementara zakat hanyalah merupakan bagian kecil sekali dari
jumlah harta dan rizki yang diberikan Allah kepada mereka.
Mengenal Islam 6
Rukun keempat: Puasa
Yaitu selama satu bulan saja setiap tahun, pada bulan
Ramadhan yang mulia, yakni bulan kesembilan dari bulan-bulan
Hijriah. Kaum muslimin secara keseluruhan serempak
meninggalkan kebutuhan-kebutuhan pokok mereka; makan,
minum dan jima’, di siang hari; mulai dari terbit fajar sampai
matahari terbenam.
Dan semua itu akan diganti oleh Allah bagi mereka -berkat
karunia dan kemurahannya- dengan penyempurnaan agama dan
iman mereka, serta peningkatan kesempurnaan diri, dan banyak
lagi ganjaran dan kebaikan lainnya; baik, di dunia maupun di
akhirat yang telah dijanjikan Allah bagi orang-orang yang
berpuasa.
Rukun kelima: Haji
Yaitu menuju Masjidil haram untuk melakukan ibadah
tertentu. Allah mewajibkannya atas orang yang mampu sekali
seumur hidup. Pada waktu itu kaum muslimin dari segala penjuru
berkumpul di tempat yang paling mulia di muka bumi ini,
menyembah Tuhan Yang Satu, memakai pakaian yang sama, tidak
ada perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, antara si
kaya dan si fakir dan antara yang berkulit putih dan berkulit
hitam. Mereka semua melaksanakan bentuk-bentuk ibadah
tertentu, yang terpenting di antaranya adalah: Wukuf di padang
Arafah, thawaf di Ka’bah yang mulia, kiblatnya kaum muslimin,
dan sa’i antara bukit Shafa dan Marwah.
Dan di dalam pelaksanan haji itu terdapat manfaat-manfaat
yang tidak terhingga banyaknya, baik dari segi agama maupun
dunia.
Mengenal Islam 7
Ketiga
Selanjutnya, Islam juga telah mengatur kehidupan pemeluknya
secara individu dan kelompok, dengan konsep yang menjamin
kebahagiaan hidup mereka dunia dan akhirat. Islam
membolehkan bahkan mendorong mereka untuk nikah, dan
sebaliknya mengharamkan atau melarang perbuatan zina, sodomi
dan segala bentuk prilaku kotor lainnya. Ia mewajibkan menjalin
hubungan antar kerabat, mengasihi orang-orang fakir dan miskin
serta menyantuni mereka, sebagaimana Islam juga mewajibkan
dan mendorong untuk berakhlak mulia, serta mengharamkan dan
melarang segala bentuk moral yang hina.
Islam membolehkan bagi mereka usaha yang baik melalui
perdagangan, persewaan dan semacamnya, serta mengharamkan
praktek riba, segala bentuk perdagangan yang terlarang dan
semua yang mengandung unsur penipuan atau pengelabuan.
Sebagaimana Islam juga memperhatikan perbedaan manusia
dalam konsisten terhadap ajarannya dan memelihara hak-hak
orang lain, untuk itu ditetapkan sanksi-sanksi yang mencegah
untuk terjadinya berbagai pelanggaran terhadap hak-hak Allah
seperti: murtad, berzina, meminum khamar dan semacamnya,
begitu juga ditetapkan sanksi-sanksi yang mencegah akan
terjadinya pelanggaran terhadap hak-hak sesama manusia, seperti
membunuh, mencuri, menuduh orang lain berbuat zina, atau
menganiaya dengan memukul atau menyakiti. Sanksi-sanksi
tersebut sangat sesuai dengan bentuk kejahatannya tanpa
berlebih-lebihan.
Sebagaimana Islam juga telah mengatur dan memberi batasan
terhadap hubungan antara rakyat dan penguasa, dengan
mewajibkan rakyat untuk ta’at selama bukan dalam maksiat
kepada Allah, dan mengharamkan kepada mereka memberontak
atau menentang, karena bisa menimbulkan kerusakan-kerusakan
secara umum atau khusus.
Sebagai penutup, dapat kita katakan bahwa Islam telah
merangkum ajaran yang membangun dan menciptakan hubungan
yang benar dan amalan yang tepat antara hamba dan Tuhannya
dan antara seseorang dengan masyarakatnya dalam segala
urusan. Maka tak satupun kebaikan, baik itu dari segi akhlak
maupun mu’amalat, melainkan Islam telah membimbing dan
mendorong ummat untuk melaksanakannya, dan sebaliknya tak
satupun keburukan dalam hal akhlak ataupun mu’amalat
melainkan Islam telah mencegah dan melarang ummat untuk
melakukannya. Ini semua membuktikan kesempurnaan dan
keindahan agama ini, dalam seluruh sisi dan bagiannya.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.