Artikel




Adab Makan


Segala puji hanya bagi Allah subhanahu wa ta’ala, shalawat dan


salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah shalallahu


‘alaihi wasallam, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak


disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu


bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -


Nya.. Amma Ba’du:


Sesungguhnya di antara rahasia keagungan agama ini adalah bahwa


Islam tidak meninggalkan satu sisi pun dari kehidupan ini kecuali terdapat


baginya penjelasan dan tuntunan. Di antara aktifitas kehidupan yang


dijelaskan aturannya adalah tata cara makan. Di antara adab dan tata cara


makan itu adalah:


Pertama: Membaca bismillah sebelum makan dan minum. Diriwayatkan


oleh Al-Bukhari dari Amru bin Salamah bahwa Nabi shallallahu alaihi wa


sallam bersabda, “Wahai anak sebutlah nama Allah, makanlah dengan


tangan kananmu dan makanlah apa-apa yang dekat denganmu”.1


Dan apabila seseorang lupa mengucapkan bismillah saat akan menyantap


makanan maka hendaklah dia menyebut nama Allah saat mengingatnya.


Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi di dalam kitab sunannya dari Aisyah


radhiallahu anha bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apabila


seseorang di antara kamu memakan makanan, hendaklah membaca:





Apabila lupa pada permulaannya, hendaklah membaca:





Kedua: Makan dan minum dengan tangan kanan. Dan tidak boleh bagi


seorang muslim makan dan minum menggunakan tangan kiri. Di dalam


riyawat Muslim di dalam kitab shahihnya dari hadits Salamah bin Akwa’


bahwa seorang lelaki makan di sisi Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan


1 Al-Bukhari no: 5376 dan Muslim: 2022


2 HR. Al-Turmudzi: 3767


4


tangan kirinya maka beliau menegurnya, “Makanlah dengan tangan


kananmu”. Lelaki itu berkata: Aku tidak bisa” . Nabi shallallahu alaihi wa


sallam berkata kepadanya: Kamu tidak akan bisa. Tidak ada sesuatu


apapun yang menghalanginya kecuali kesombongan. Perawi berkata: Maka


diapun tidak mampu mengangkat tangannya ke mulutnya”.3


Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Ibnu Umar bahwa Nabi


Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di


antara kalian makan maka hendaklah dia makan dengan tangan kanannya


dan apabila dia minum maka hendaklah dia minum dengan tangan


kanannya, sebab sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan


minum dengan tangan kirinya”.4


Ketiga: Makan dengan menggunakan tiga jari. Diriwayatkan oleh Muslim di


dalam kitab shahihnya dari Ka’b bin Malik bahwa dia berkata sesungguhnya


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam makan dengan tiga jari dan apabila


telah selesai maka beliau menjilati jari beliau”.5


Keempat: Menjilati jari-jari dan piring tempat makan. Apabila seseorang


makan dan terdapat sisa-sisa makanan dan tidak membahayakan dirinya


jika dia memakan makanan tersebut atau terdapat sisa-sisa makanan pada


piring tempat makanan maka disunnahkan menjilatinya sebab seseorang


tidak mengetahui di bagian makanan yang manakah berkah itu tersimpan,


sebagiamana disunnahkan menjilati jari-jari. Diriwayatkan oleh Muslim di


dalam kitab shahihnya dari Ka’ab bin Malik berkata bahwa Rasulullah


shallallahu alaihi wa sallam makan dengan tiga jari dan apabila telah


selesai menyantap makanan maka beliaupun menjilati jari beliau”.6


Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Jabir bahwa Nabi


shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk menjilati jari-jari dan


piring tempat makan dan beliau bersabda, “Sesungguhnya kalian tidak


mengetahui di bagian manakah berkah itu tersimpan”.7


Kelima: Memakan makanan yang berserakan. Diriwayatkan oleh Muslim di


3 HR. Muslim: 2021


4 Muslim: 2020


5 HR. Muslim: 2032


6 HR. Muslim: 2032


7 HR. Muslim: 2032


5


dalam kitab shahihnya dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhuma bahwa


Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apabila ada sisa suapan


makanan kalian yang terjatuh maka janganlah dia meninggalkannya untuk


setan dan janganlah dia mengusap tangannya dengan sapu tangan sehingga


dia menjilati jarinya terlebih dahulu sebab dia tidak mengetahui di bagian


makanan manakah berkah itu tersimpan”.8


Keenam: Makan bersama orang lain, baik dengan istri, anak-anak dan yang


lainnya. Diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam kitab shahihnya dari


Wahsy bin Harb dari bapaknya dan kakeknya radhiallahu anhu bahwa para


shahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata, “Wahai Rasulullah


sesungguhnya kami makan namun kami tidak merasakan kenyang. Beliau


bersabda, “Mungkin kalian makan secara terpisah-pisah?”. Mereka


menjawab: Benar. Beliau bersabda: Makanlah secara bersama, dan sebutlah


nama Allah padanya niscaya Allah akan memberikan keberkahan pada


makanan kalian”.9


Ketujuh: Dilarang bernapas di dalam bejana. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari


di dalam kitab shahihnya dari Abi Qotadah radhiallahu anhu bahwa Nabi


shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara


kalian minum maka janganlah dia bernapas di dalam bejana tersebut”.10


Sama halnya dengan meniup makanan dan minuman. Diriwayatkan oleh


Abu Dawud di dalam kitab shahihnya dari Abi Sa’id Al-Khudri berkata:


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang bernapas pada bejana dan


meniup padanya”.11


Kedelapan: Dilarang mengambil makanan dari bagian atas piring tempat


makan atau dari sisi bagian tengah makanan. Hal ini terbagi menjadi dua


bagian:


Pertama: Makan tersebut satu jenis. Maksudnya adalah makanan


yang terdapat di dalam piring tersebut terdiri dari satu jenis makanan,


maka disunnahkan untuk memakan bagian makanan yang lebih dekat


8 HR. Muslim: 2033


9 HR. Abu Dawud: 3764


10 HR. Bukhari: 153


11 HR. Abu Dawud: 3728


6


darinya, berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam di dalam


sebuah hadits yang telah disebutkan sebelumnya: “dan makanlah apa-apa


yang dekat denganmu”.12 Dan berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa


sallam di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Turmudzi di


dalam kitab sunannya dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma: Keberkahan itu


turun pada bagian tengah makanan, maka makanlah sisi-sisi pinggir


makanan dan janganlah kalian memulai makan pada bagian tengahnya”.13


Kedua: Makanan tersebut terdiri dari banyak jenis, maka tidak


mengapa untuk menyantap makanan dari sisi atas piring, sisi pinggir. Dan


hal ini didasarkan pada riwayat Al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab


shahihnya dari Anas bin Malik berkata, “Aku melihat Nabi shallallahu alaihi


wa sallam mengambil daging unta yang banyak bulunya dari sisi-sisi pinggir


piring”.14


Kesembilan: Dilarang minum dengan cara berdiri. Berdasarkan sabda Nabi


shallallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab


shahihnya dari Abi Hurairah radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi


wasallam bersabda, “Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian


minum secara berdiri dan barangsiapa yang lupa maka hendaklah dia


muntahkan”.15


Kesepuluh: Sederhana saat menyantap makanan. Diriwayatkan oleh Al-


Turmudzi dari Miqdam bin Ma’di Kalrib berkata, “Tidaklah seorang anak


Adam mengisi sebuah bejana yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi


anak Adam itu beberapa suapan untuk menegakkan tulang punggungnya,


dan jika harus maka hendaklah dia mengisi sepertiga perutnya untuk


makanannya, dan sepertiganya untuk minumannya dan sepertiganya lagi


untuk napasnya”.16


Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan


salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad dan kepada


keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau.


12 Al-Bukhari no: 5376 dan Muslim: 2022


13 HR. Turmudzi no: 1805 dan dia berkata hadits hasan shahih.


14 Al-Bukhari no: 2092 dan Muslim no: 2041


15 HR. Muslim: 2026


16 HR. Turmidzi: 2380 dan dia berkata hadits hasan shahih


7



Tulisan Terbaru

Menjaga Shalat dan Kh ...

Menjaga Shalat dan Khusyuk dalam Melaksanakannya

Menjampi Air Termasuk ...

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i