Artikel




Adab Khilaf Di Antara Para Da’i


Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah


Pertanyaan: Fadhilah Syaikh, banyak terjadi perbedaan pendapat di


antara aktivis dakwah ilallah (kepada agama Allah subhanahu wa ta’ala) yang


menyebabkan kegagalan dan hilangnya semangat. Penyebab paling dominan


adalah ketidak tahuan terhadap adab perbedaan pendapat. Tolong berikan


pengarahan dalam masalah ini?


Jawaban: Benar, pesan saya kepada semua saudara para ulama dan du'at


ilallah subhanahu wa ta’ala adalah memilih cara yang baik, ramah dalam


dakwah dan dalam masalah perbedaan pendapat saat diskusi serta muzakarah


dalam hal itu, maka janganlah mempunyai sifat ghirah (cemburu dalam agama)


dan cepat marah karena sifat tersebut mendorong seseorang mengatakan yang


tidak pantas dikatakan, yang bisa menyebabkan perpecahan, perselisihan, saling


marah dan saling menjauh. Namun da'i ilallah dan pengajar yang baik


hendaknya memilih cara yang baik dan ramah dalam ucapannya sehingga katakatanya


diterima dan hati tidak saling menjauh darinya, sebagaimana firman


Allah subhanahu wa ta’ala kepada Nabi-Nya:





Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut


terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah


mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka,


mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam


urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka


bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang


bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imran:159)





Dan firman Allah subhanahu wa ta’ala kepada Musa ‘alaihissalam dan


Harun ‘alaihissalam ketika mengutus mereka kepada Fir'aun:





Maka berbicalah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah


lembut mudah-mudahan ia ingat atau takut". (QS. Thaha:44)


Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:





Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran


yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.. (QS. An-Nahl:125)


Dan firman-Nya:





Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara


yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim diantara mereka,. (QS. Al-


'Ankabut:46)


Dan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:





"Sesungguhnya sikap ramah/lemah-lembut tidak ada pada sesuatu kecuali


menghiasinya dan tidak diambil dari sesuatu kecuali mengotorinya."1


Dan beliau bersabda:





"Barangsiapa yang tidak memiliki sikap lemah-lembut/ramah niscaya ia


terhalang mendapat kebaikan."2


Oleh karena itu, para da'i ilallah dan guru (pengajar) harus memilih cara


yang berfaedah dan bermanfaat, menjauhi sikap keras dan kasar. Karena hal itu


1 HR. Muslim 2594.


2 HR.Muslim 2592.





bisa berdampak penolakan terhadap kebenaran dan bertambah tajamnya


perbedaan dan perpecahan di antara saudara. Tujuannya adalah menjelaskan


kebenaran, berusaha agar diterima dan mendapat faedah dari dakwah, serta


tidak bermaksud memamerkan ilmu yang engkau miliki, atau engkau berdakwah


kepada Allah subhanahu wa ta’ala, atau engkau bersifat ghirah terhadap agama


Allah subhanahu wa ta’ala. Karena Allah subhanahu wa ta’ala Maha mengetahui


rahasia dan yang tersembunyi. Sesungguhnya tujuannya adalah menyampaikan


dakwah dan agar manusia mendapat manfaat dengan kata-katanya. Maka


engkau harus berusaha mencari sebab-sebab supaya bisa diterima dan


menghindari sebab-sebab penolakan dan tidak diterimanya dakwah.


Syaikh Bin Baz –Majmu' Fatawa wa Maqalah Mutanawi'ah (kumpulan fatwa dan


artikel yang beraneka ragam) (5/155-156).



Tulisan Terbaru

Menjaga Shalat dan Kh ...

Menjaga Shalat dan Khusyuk dalam Melaksanakannya

Menjampi Air Termasuk ...

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i