Adab Dan Sunah Puasa Ramadhan
Segala puji bagai Allah. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada
Nabi terakhir, Nabi kita Muhammad, keluarganya, para sahabat dan siapa saja
yang mengambil petunjuknya hingga hari kiamat.
Adapun selanjutnya:
Wahai saudaraku Muslim, sesungguhnya puasa memiliki adab-adab yang
disunahkan beradab dengannya, maka itu beradablah wahai saudaraku. Di
antara adab tersebut:
1. Makan sahur. Sahurlah saudaraku Muslim untuk puasamu. Nabi -
shalallahu alaihi wasallam- bersabda:
“Makan sahurlah, sesungguhnya pada makan sahur itu ada berkah.”
[HR. Syaikhân (al-Bukhari dan Muslim)]
Dan sabdanya -shalallahu alaihi wasallam-:
“Pemisah/pembeda antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan
sahur.”
[HR. Muslim]
Di antara makanan sahur yang utama adalah kurma. Dalam hadits Abu
Hurairah -radiallahu'anhu- Nabi -shalallahu alaihi wasallam- bersabda:
“Sebaik-baik makanan sahur orang beriman adalah kurma.”
[HR. Abu Dawud. Hadits sahih]
Sabda Nabi -shalallahu alaihi wasallam-:
“Allah dan malaikat bersalawat kepada mereka yang makan sahur.”
[HR. Ibnu Hibban. Hadits hasan]
Berusahalah saudaraku untuk makan sahur, sekalipun dengan seteguk air.
Jangan meninggalkan makan sahur. Nabi -shalallahu alaihi wasallambersabda:
“Makan sahur berkah, jangan kalian meninggalkannya sekalipun salah
seorang dari kalian hanya meminum seteguk air, sesungguhnya Allah -
azzawajalla- dan para malaikat bersalawat kepada mereka yang makan
sahur.”
[HR. Ahmad. Hadits hasan]
2. Disunahkan mengakhirkan sahur. Mengakhirkannya hingga dekat waktu
terbit fajar. Dalam hadits Anas -radiallahu'anhu- :
“Nabi -shalallahu alaihi wasallam- dan Zaid Ibn Tsabit makan sahur.
Setelah selesai Nabi -shalallahu alaihi wasallam- berdiri dan pergi
melakukan shalat.”
Kami bertanya kepada Anas: “Berapa lama jarak antara makan sahur
dengan shalat.”
“Jaraknya selama bacaan 50 ayat.” Jawab Zaid.
[HR. Al-Bukhari]
Tetapi berhati-hatilah jangan sampai makan dan minum atau melakukan
apapun yang membatalkan puasa setelah terbit fajar.
3. Disunahkan kepadamu, saudaraku muslim, menyegerakan berbuka puasa
jika matahari telah tenggelam, sebagaimana sabda -shalallahu alaihi
wasallam- :
“Manusia senantiasa dalam keadaan baik selama menyegerakan berbuka
puasa.”
[HR. As-Syaikhân (al-Bukhari dan Muslim)]
4. Disunahkan berbuka sebelum shalat magrib. Berbuka dengan kurma
mengkal, jika tidak ada dengan kurma masak, jika tidak ada dengan
beberapa teguk air, jika tidak ada dengan makanan apapun atau minuman
apa saja yang halal. Sebagaimana yang dikatakan Anas -radiallahu'anhu- :
“Dahulu Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- berbuka dengan ruthab
(kurma mengkal) sebelum shalat, jika tidak ada ruthab dengan tamr (kurma
masak), jika tidak ada meminum beberapa teguk air.”
[HR. Ahmad, Abu Dawud dan at-Turmudzi. Hadits hasan]
5. Orang yang berpuasa doanya tidak ditolak. Berdoalah saudaraku muslim
dengan apa yang engkau sukai dari kebaikan dunia dan akhirat. Hendaknya
doamu kau panjatkan hingga engkau berbuka. Nabi -shalallahu alaihi
wasallam- bersabda:
“Ada tiga doa yang tidak tertolak: doa orang tua kepada anaknya, doa orang
yang puasa dan doa musafir (orang yang dalam perjalanan).”
[HR. Al-Baihaqi dalam sunannya. Hadits sahih]
6. Disunnahkah ketika berbuka mengucapkan sebagaimana yang terdapat di
dalam hadits Ibnu Umar -radiallahu'anhu- yang menyebutkan “Dahulu
Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- jika buka puasa mengucapkan:
[Dzahabazzoma u wabtalatil urûqu wa tsabatal ajru insya allah]
“Hilang rasa dahaga, urat-urat kembali basah dan pahala ditetapkan dengan
kehendak Allah.”
[HR. Abu Dawud. Hadits hasan]
7. Dari Abu Hurairah -radiallahu'anhu- bahwa Nabi -shalallahu alaihi
wasallam- bertanya:
“Siapa yang pagi ini berpuasa?”
“Saya.” Jawab Abu Bakar -radiallahu'anhu-.
“Siapa yang hari ini mengiringi jenazah?” Tanya beliau lagi.
“Saya.” Jawab Abu Bakar -radiallahu'anhu-.
“Siapa yang hari ini memberi makan orang miskin?” Tanya beliau lagi.
“Saya.” Jawab Abu Bakar -radiallahu'anhu-.
“Siapa yang hari ini menjenguk orang sakit?” Tanya beliau lagi.
“Saya.” Jawab Abu Bakar -radiallahu'anhu-.
Nabi bersabda: “Tidaklah semua itu terkumpul pada seseorang melainkan
masuk surga.”
Jika dimudahkan bagimu merealisasikan empat perkara tersebut, itu
merupakan kebaikan yang besar. Semoga Allah memudahkanmu
melaksanakannya.