Artikel




SISI DAKWAH DARI SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW


PENDAHULUAN


Sesungguhnya hanya kepada Allah SWT kita memuji, meminta pertolongan, memohon ampun, dan kita berlindung kepada-Nya dari keburukan diri kita, dan dari kejahatan amal perbuatan kita. Siapa yang Allah SWT berikan hidayah maka tiada seorangpun yang dapat menyesatkannya, dan siapa pun yang disesatkan-Nya maka tiada seorangpun yang dapat memberikan petunjuk kepadanya. Saya bersaksi bahwa tiada sembahan yang hak disembah kecuali Allah SWT semata, dan tiada tandingan-Nya,dan saya bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah hambah dan utusan-Nya.


Selanjutnya…..


Sesungguhnya sisi dakwah dari sejarah Nabi adalah persoalan yang sangat penting untuk diutarakan kepada umat terutama para dai. Sesungguhnya sisi dakwah dalam sejarah Nabi mengandung sejarah secara keseluruhan, karena Rasulullah SAW sebagai saksi dan pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan dan penyeru kepada Allah SWT bahkan Beliau adalah penghulu para dai. Allah Ta’ala berfirman: ”Wahai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu sebagai saksi, pemberi kabar gembira, pemberi peringatan dan pengajak kepada Allah dengan izin-Nya dan sebagai lampu penerang.”{QS. Al-Ahzab: 45-46}.


Oleh karenanya, saya tidak akan menjelaskan keadaan Rasulullah dalam dakwah dalam bentuk yang lengkap,karena hal tersebut menyebabkan saya harus menjelaskan secara keseluruhan sejarah Nabi dari awal sampai akhir, akan tetapi saya akan jelaskan bagaimana seorang dai mampu mengambil manfat dari sejarah dan bagaimana umat yang diseru bisa mengambil manfaat dari sejarah tersebut.


Masalah ini sangat luas dan tidak ada batasnya, oleh karenanya saya akan menjelaskan beberapa poin dan hal-hal penting mengenai masalah ini dan saya ingin menyebutkan pada pendahuluan ini hubungan saya dengan sejarah Nabi….Sungguh sejarah Nabi bukanlah hal yang baru bagi saya, karena sejak kecil saya sudah banyak mendengarkan sejarah tersebut….Dan saya masih ingat ketika berkumpul dengan ibu  untuk mendengarkan cerita beliau yang tercinta. Ibu bercerita kepada kami banyak kisah yang indah dari kehidupan Nabi Muhammad SAW. Beliau menceritakan kisah tersebut dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Sungguh kisah-kisah tersebut sangat kami sukai, dan ibu kami begitu indah cara menceritakannya, dan beliau menghafal kebanyakan kejadian-kejadian sejarah nabi, dan peperangan-peperangan Beliau yang ibu kisahkan lewat bapaknya yang pernah jadi pedagang dan penuntut ilmu. Semoga Allah SWT memberikan rahmat yang luas bagi beliau dan membalasnya dengan kebaikan. Amin


Semoga Allah SWT juga memberikan Rahmat-Nya kepada ayahkami. Beliau senantiasa mengumpulkan kami tatkala telah mulai dewasa dan menjadi pemuda. Beliau mengumpul kami pada waktu malam hari untuk membaca sejarah nabi, dan beliau tidak pernah menentukan bagian tertentu dari yang kami baca. Hal itu memberikan pengaruh besar dalam diri saya dan bagaimana saya mendapatkan ilmu. Semoga Allah SWT merahmatinya dengan rahmat yang luas, dan membalasnya dengan kebaikan.


Ketika saya mulai menuntut ilmu syariah, pelajaran yang saya ambil dari para Masyaikh di antaranya adalah Sejarah Nabi. Saya membaca buku lengkap tetang sejarah,dan di sisi lain kami juga membaca sejarah di kitab-kitab yang besar seperti Sirah Alhilyah, Sirah ibnu Hisyam, dan Bidayah wa Nihayah oleh Ibnu Katsir dan lain sebagainya.


Saya senantiasa mengambil pelajaran dari sejarah dalam khutbah Jum’at, dan dalam ta’lim-ta’lim saya di masjid, dan ketika Allah SWT mengaruniakan anak-anak kepada saya, maka saya menjadikan pelajaran tiap hari kepada mereka dan pelajaran yang sangat penting adalah sejarah Nabi. Sungguh anak-anakku telah terikat dengan pelajaran tersebut sampai kalau ada di antara mereka yang berbuat salah maka dia dilarang ikut pelajaran. Dengan demikian si anak yang tidak boleh ikut pelajaran itu sampai menangis dan meminta bantuan ibunya dan berjanji tidak mengulangi perbuatan salahnya  agar dia dibolehkan ikuti pelajaran. Sungguh pelajaran-pelajaran tersebut sangat bermanfaat bagi anak-anak Alhamdulillah…


Saya selalu bersama dengan sirah, saya baca dengan penuh perasaan, dan saya mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian sejarah dengan apa yang saya  tulis. Sesungguhnya pembicaraan kita tentang sejarah dalam dakwah mungkin kita bagi dalam dua bagian:





Bagian Para Dai


Bagian Para Mad’u (Yang Menerima Dakwah).


Adapun bagi para dai, mempelajari sejarah bagi mereka dan mengingat-ingat kejadian-kejadian sejarah sangat banyak manfaatnya agar senantiasa mendapat petunjuk dan pegangan dalam pekerjaan mereka secara umum.


1). Sungguh sejarah Nabi SAW menumbuhkan dalam diri mereka harapan yang luas takala mereka ditimpa musibah dan kelelahan serta berbagai tantangan dan menyebabkan mereka tidak mudah menyerah dan memberi semangat bagi mereka dalam beramal,dan hal itu ketika mereka mengingat bahwa Rasulullah SAW menghadapi dunia seluruhnya yang penuh dengan kesyirikan, kezaliman, dan permusuhan. Beliau menghadapi semua itu dengan tetap sabar serta lemah lembut dan harapan luas….maka seluruh dunia rendah di hadapannya, dan tunduk kepadanya siapapun dari musuhnya. Tidak sampai 100 tahun sejak meninggal Rasullullah SAW dan dakwah telah menyeluruh ke pelosok dunia, dan kalimat tauhid serta takbir dikumandangkan di mana-mana dari batas Prancis sampai Cina. ”Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Saya bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang hak kecuali Allah,  dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya.


2). Sungguh sejarah Nabi SAW menjelaskan bagi para da’i tentang langkah-langkah yang hendaknya ditempuh dalam dalam berdakwah, dangan mencontoh Nabi SAW. Sungguh dakwah beliau di Madinah telah mendapat sambutan yang berbeda dibandingkan dengan dakwah Beliau di Makkah.


3). Juga sejarah menjelaskan tentang hal-hal yang diutamakan dan jenjang-jenjang kewajiban dan yang diharamkan, dan menjelaskan kepada mereka hal-hal yang dengannya dimulai dakwah. Hal tersebut berhubungan dengan aqidah. Rasulullah SAW sangat memperhatikan dan mengutamakan masalah tauhid ketika berdakwah di Makkah dan memperingatakan tentang bahaya syirik.


4). Sungguh sejarah menjelaskan kepada para dai sifat-sifat yang penting bagi yang harus dimiliki oleh seorang dai, dan mengajak manusia kepadanya, dan sifat-sifat yang penting itu adalah: ilmu, perencanaan, bertahap, kelembutan, dan berdakwah dengan hikmah, dan nasehat yang baik, kasih sayang, merasa bertanggung jawab, sabar, pendirian teguh, konsekwen dengan apa yang didakwahkan, zuhud, merasa cukup, berani dalam berkata benar, dan sifat-sifat yang lain yang insya Allah kita akan jelaskan dalam pembahasan ini.


Adapun manfaat sejarah bagi orang yang kita dakwahi ada beberapa hal:


1). Sesungguhnya tatkala mereka mendengar sejarah Nabi SAW maka hal itu akan menumbuhkan kecintaan mereka kepadanya,dan cintanya bagi yang telah menanamkan keimanan, Rasulullah bersabda: ”Demi Yang jiwaku ditangan-Nya, tidak beriman seseorang di antara kamu sehingga dia mencintai saya melebihi cintanya kepada orang tua dan anaknya.” {HR: Bukhari No 14, diriwayatkan dari Abu Hurairah.


Diriwayatkan oleh Bukhari dari Anas Radiyallahu ‘anhu dengan lafadz: ”Tidaklah beriman seseorang di antara kamu sehingga dia mencintaiku melebihi cintanya kepada orang tua dan anak serta seluruh manusia.” {HR: Bukhari No 15, dan Muslim No 44, dan juga diriwayatkan oleh Ahmad, Nasai dan Ibnu Majah.


Kecintaan kepada Nabi SAW sesuatu yang tetap ada dalam diri kaum muslimin walaupun terkadang mereka jatuh ke dalam maksiat, dan hal ini menjadikan para dai mengawasi dan memperhatikan mereka lebih baik lagi dan mereka banyak mengambil manfaat.


2). Dengan mendengar sejarah Nabi akan membantu mereka untuk mengikuti dan mencontohi Nabi Sallalahu ‘alaihi wasal    lam.


3). Dengan mendengarkan sejarah Nabi menjadikan mereka terkesan dengan kepribadian beliau dan sehingga berpengaruh nasehat.


4). Dengan mendengarkan sejarah nabi menjadikan kaum muslimin merasa cukup dengan hukum-hukum yang dibawah oleh Nabi Sallallahu ‘alaihi wasllam yang mampu menyelesaikan segala permasalahan manusia.


5). Sejarah Nabi  merupakan praktek dari dasar-dasar islam,dan menjadikan sesuatu yang tidak nampak bisa dilihat dan dipraktekan dalam kehidupan,maka hal tersebut menampakkan makna-makna yang mulia yang dinginkan oleh para du’at di sebarkan kepada manusia.


6). Sejarah Nabi adalah kisah hidup manusia yng paling agung yang pernah diketahui oleh manusia, merupakan kebiasaan manusia yang  apabila mendengar suatu kisah dan dia terkesan dengan kepahlawanan dalam kisah tersebut maka dia akan berusaha mengikutinya, dan kisah sesuatu yang jiwa cenderung kepadanya, dan kisah hidup Nabi Muhammad SAW yang telah menumbuhkan kecintaannya pada hati-hati manusia sangat membekas dan berpengaruh.


Kita akan menjelaskan secara khusus keutamaan kisah dalam dakwah ini, insya Allah. Sesungguhnya sejarah Nabi telah mencatat kejadian-kejadian yang terjadi pada hidup seorang yang sangat agung yang penah dikenal manusia, dan Rasul yang paling mulia di antara para Rasul SAW. Suatu keberuntungan bagi kita dan manusia yang mana kita bisa mendapatkan kejadiaan-kejadian dalam hidup Nabi SAW yang tidak ditemukan dalam hidup manusia lain. Beliau sebagai panutan yang baik, dan contoh yang utama bagi orang-orang yang beiman, Allah SWT berfirman: ”Sungguh telah ada bagi kamu suri tauladan yang baik pada diri Rasulullah, (yaitu) bagi orang yang mengharap Allah SWT dan hari akhirat dan senantiasa mengingat Allah”. {QS. Al-Ahzab: 21}. Kaum muslimin pada hari ini sangat membutuhkan untuk selalu ingat terhadap sejarah Nabi SAW, untuk bisa mengikuti Beliau dan mencontoi apa yang telah Beliau ajarkan dari Allah SWT tentang kebenaran,    kebaikan dan petunjuk, karena keadaan kaum muslimin sekarang sangat menyedihkan, dan kejahatan orang-orang kafir terhadap mereka semakin meningkat disetiap tempat. Kita akan membicarakan sisi dakwah dari sejarah Nabi yang mulia Insya Allah dalam beberapa fase, dan ini membuat kita harus menentukan tujuan dakwah secara bahasa dan istilah.


Dakwah secara bahasa: Ibnu Faris berkata dalam “Al-Maqaayis”: Huruf Daal,”ain,dan huruf yang mu’tall adalah berasal yang sama, yaitu: Cenderungnya sesuatu kepadamu dengan suara dan perkataan darimu.Kamu katakan: Saya telah mengajak,dan akan mengajak dengan doa.” Al-Fayuumi berkata dalam “Misbahul munir”: Saya berdo’a kepada Allah SWT dengan doa: Saya merendahkan diri kepadanya dengan permintaan,dan saya menginginkan kebaikan dari sisi-Nya, dan saya mengajak Zaid: Saya memanggilnya dan saya ingin dia menghadap saya, dan mu’adzin mengajak manusia untuk mendirikan shalat, maka dia adalah seorang dai Allah SWT, dan jamaknya Du’aat atau Daa’uun..dan Nabi adalah penyeru manusia kepada Tauhid”. Arragib berkata dalam ”Almufradaat”: ”Dan mengajak kepada sesuatu: Semangat atas tujuannya,,,Firman Allah: ”Dan Allah mengajak kepada tempat yang aman”{QS. Yunus: 25}. Firman-Nya: ”Wahai kaumku saya hanya mengajak kepada keselamatan dan kalian mau mengajakku kepada neraka,kalian mengajak saya untuk kufur kepada Allah dan menyekutukan-Nya yang mana saya tidak pernah mengetahui akan hal itu,dan saya mengajak kalian kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”{QS. Ghafir: 41-42}.


Dan doa menurut para ulama Balaghah adalah jenis permintaan, dan demikian itu apabila jadi dari pihak yang rendah kepada yang tinggi. Adapun perintah adalah permintaan unruk mengerjakan sesuatu dari pihak yang tinggi kepada yang rendah, dan jika dari yang sama kedudukannya maka namanya adalah Iltimas.


Sungguh permasalahan dakwah kepada Allah SWT membutuhkan orang-orang yang besar dalam memperbaikinya dan orang-orang yang memiliki kekuatan besar dan kemampuan-kemampuan yang baik dan pengetahuan luas… Dan tidak boleh kita hadapi gerakan-gerakan penghacuran dengan tidak perduli yang mana sebagian du’at mengarah kesana disebabkan oleh penyiksaan yang menimpa mereka sebagai hasil dari musibah yang berkelanjutan kepada sebagian besar du’at di beberapa negara.


Hendaknya ada yang mencoba menggali dengan mendalam dan luas apa yang dapat memperbaiki keadaan kaum muslimin,yang dari hari kehari berubah.


Sungguh pengetahuan tentang keaadaan zaman dan perkembangan-perkembangannya serta kenyataan hidup masyarakat dan keadaan politik,dan perencanaan sesuai dengan pengetahun ini adalah sesuatu yang sangat penting dalam dakwah yang menginginkan keberhasilan.


Dakwah menurut istilah:”Mengajak manusia untuk tetap dalam menjalankan perintah Allah,dan masuk kedalam Agama-Nya,dengan perkataan,tuliasan,pergaulan yang baik dan contoh…..


Dakwah kepada islam berpijak atas dua dasar pokok dalam Agama yaitu Al-kitab dan Sunnah. Dan Al-kitab adalah: Al-Quran yang mulia yaitu Perkataan Allah sebagai mukjizat dan wahyu-Nya yang diturunkan kepada HambaNya dan Rasul-Nya Muhammad SAW yang tertulis dal Mushaf-mushaf yang disampaikan dengan Mutawatir dan bernilai ibadah dengan membacanya.


Sunnah adalah perkataan Rasul SAW dan perbuatannya, apa yang dia setujui, sifat-sifatnya, dan semua itu berhubungan dengan kehidupan Beliau SAW. Oleh karena itu seharusnya bagi seorang dai mampu mempersiapkan dirinya untuk mempelajari berbagai persoalan dan menjadikan akhlak yang baik sebagi sifatnya. Hendaknya dia mempelajari Al-Qur’an dan tafsirnya dan mengetahui tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya. Dan juga mempelajari hadits yang mulia dengan fiqh dan ushulnya,dan sebagai penolongnya dalam kegiatan dakwahnya adalah Sejarah Nabi,dan juga pengetahuan tentang bahasa Arab,dan sudah jelas bahwa dakwah islam mengandung hal-hal yang sangat beragam dan yang paling terpenting adalah Akidah yang benar,dan ibadah,dan menahan diri dari larangan-larangan Allah SWT dari segala urusan pergaulan yang umum maupun khusus, dan berprilaku yang baik.


Bagi dakwah ada cabang-cabangnya dan adab-adab. Maka perkatan yang tertulis dan didengar merupakan cara berdakwah yang penting untuk disampaikan kepada umat, kemudian sikap dan cara bergaul yang baik, Allah SWT berfirman: ”Hendaknya ada sebagian kalian yang mengajak kepada kebaikan dan menyuruh untuk berbuat baik, dan melarang kepada kemungkaran dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” {QS. Ali Imran: 104}.


Rasulullah SAW bersabda: ”Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat.” {HR: Bukhary: 3461}. Rasulullah juga berkata kepada Ali bin Abi Thalib:..”Kemudian ajaklah mereka kepada Islam dan kabarkan kepada mereka apa-apa yang wajib bagi mereka dari hak-hak Allah. Demi Allah, sungguh Dia akan berikan hidayah seseorang karena kamu lebih baik bagimu dari pada unta yang merah (harta terbesar).” {HR:Bukhari No 3701, dan Muslim No: 2406).


Sungguh dalil-dalil ini mengundang seorang muslim untuk berdakwah,karena para dai adalah orang-orang yang beruntung dan pahala mereka besar,dan orang-orang yang tahu satu ayat banyak sekali dan Rasulullah SAW mengajak mereka untuk menyampaikannya. Yang penting bahwa dakwah itu harus dilakukan dengan lemah lembut dan halus,dan mudah serta menggembirakan,dan dengan hikmah dan nasehat yang baik…..Dan bagi seorang dai mengambil cara-cara berdakwah yang mampu memberikan pengaruh, yang sesuai dengan dengan zamannya dan cocok dengan keadaan yang mendengarkan, dan seharusnya dia memperbanyak cara dalam menyampaikan dakwah dan tidak monoton dengan cara yang tetap yang tidak jitu, hendaknya dia selalu menimbang dan membandingkan….….membandingkan antara kedudukan yang tinggi yang melahirkan kejadian-kejadian sejarah dan kedudukan yang tetap, hendaknya dia pada kesempatan lain menjelaskan kecocokan suatu kejadian yang lewat dengan kenyataan hidup manusia sekarang, dia menjelaskan dengan baik dan meceritakan kejadian tersebut dengan gamblang dan jelas serta mudah dipahami dan berusaha mencari jalan keluar dari suatu masalah dan menghubungkannya dengan kenyataan hidup


Dakwah dan tarbiyah, amar ma’ruf dan nahi munkar dan nasehat: Istilah-istilah islamiyah ini maknanya hampir sama, kadang makna yang satu masuk ke makna yang lain,n ada baiknya kita jelaskan maksudnya dan perbedaan diantara istilah ini, maka dari istilah ini (Attarbiyah), (Amar ma’ruf Nahi Munkar), (Anashihah), jika kita perhatikan maksud dari (dakwah),dan (Tarbiyah)…kita dapatkan bahwa makna dari setiap istilah ini saling menopang.


Maka dakwah lebih umum,karena seorang da’I mengajak manusia semuanya kepada kebenaran dan kebaikan dan hidayah,maka sebagian mereka ada yang menerima dan ada yang menolak.Dan sungguh Rasulullah telah mengumpamakan keadaan para mad’u bersama da’I dengan keadaan bumi dan hujan,maka sebagian bumi ada yang menerima air dan menumbuhkan tanaman dan pepohonan,dan ada juga bumi yang menelan air tapi tidak menumbuhkan pohon dan tanaman,dan ada juga bumi yang berkumpul air disitu maka manusia mengambil manfaatnya darinya namun bumi itu tidak mengambil manfaat.


Dari Abu Musa Radiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: ”Perumpamaan apa yang saya diutus dengannya dari petunjuk dan ilmu, seperti hujan yang turun di bumi,maka sebagian bumi ada yang menerima air maka dia menumbuhkan tanaman dan rerumputan yang banyak,dan ada juga yang kering dan menahan air maka manusia mengambil manfaat darinya dan meminum darinya dan memberikan  minum serta menanam dengannya. dan hujan tersebut juga turun diatas bumi yang lain yang mana dia tidak bisa menahan air dan tidak menumbuhkan tanaman,maka demikian itu sama dengan seorang yang Allah SWT berikan pemahaman terhadap agama, dia mengambil manfaat dari apa yang saya diutus dengannya maka dia tahu dan mengajarkannya,dan perumpamaan yang lain seperti orang yang tidak mau menerima petunjuk Allah SWT yang aku diutus dengannya.” {HR: Bukhari No 22, dan Muslim No 2280}. Maka dari sini ada istilah (ummah dakwah) dan masuk dalam istilah ini siapa saja sang diarahkan kepadanya Dakwah Islamiyah, maka siapa yang menerima maka dia termasuk ke dalam (Ummah Ijabah).


Dakwah adalah yang pertama,maka siapa yang menerima dakwah, hendaknya dilanjutkan dengan tarbiyah dan ta’lim,juga diperhatikan dan di luruskan. Tarbiyah bagi orang yang sudah baik adalah dakwah namun hal ini setelah dia menerima. Kedua kalimat ini pada masyarakat nabawi di Madinah pada waktu itu adalah saling mengisi. Maka Nabi SAW mengajak sahabatnya kepada kebaikan dan melanjutkan dengan mentarbiyah serta memperhatikan. Adapun Amar ma’ruf dan Nahi Munkar maka ini di antara kaum muslimin.Allah berfirman: ”Dan orang-orang yang beriman dari laki-laki dan perempuan sebagian mereka menjadi penolong bagi yang lain,saling mengajak kepada kebaikan dan melarang dari kemugkaran,dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itulah orang-orang yang Allah berikan Rahmat sesungguhya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” {QS. At-Taubah:71}.


Adapun Nasehat maka maknanya dekat dengan dakwah dan Amar ma’ruf nahi munkar, Rasulullah SAW bersabda: ”Agama adalah Nasehat,” Sahabat bertanya:untuk siapa wahai Rasulullah? Beliau menjawab: ”Bagi Allah, dan Kitab-Nya, dan Rasul-Nya dan bagi pemimpin kaum Muslimin dan orang-orang awam.” {HR: Muslim No 55, Abu Dawud No 4944, Nasaa’I: 156/7, Turmudzi: 1926}.


Rasulullah SAW menjadikan agama sebagai nasehat, lalu Beliau menjelaskan nasehat secara umum dan cakupannya,dan Nasehat merupakan buah dari persaudaraan yang sebenarnya yang menjadikan setiap muslim apabila melihat aib saudaranya maka dia menasehatinya dan menjelaskan sehingga dia sadar dan memperbaiki diri, dan hal ini sebagaimana dalam Hadits: ”Seorang Mukmin adalah cermin bagi mukmin yang lain.” {H.R: Abu Dawud:4918, Turmudzi:1929}.


Dan Rasulullah menjadikan nasehat bagi setiap muslim termasuk dalam Bai’at seperti Sholat,zakat,sebagaiman dalam Hadits Jarir bin Abdullah yang berbunyi:”Saya berbai’at kepada Rasulullah untuk mendirikan sholat, membayar zakat, dan menasehati sesama kaum muslimin”.{H.R:Bukhari:57,Muslim:56,Abu Dawud:4945}. Sehigga nampak jelas (Wallahu a’lam) bahwa istilah dakwah adalah yang paling luas dan mencakup semua.


Kisah/Cerita termasuk cara berdakwah yang penting,


Jika Sejarah Nabi merupakan kisah yang indah maka ada baiknya kita menjelaskan pada bab ini tentang keutamaan Kisah dalam medan dakwah. Allah berfirman:”Maka ceritakanlah kisah-kisah (ummat terdahulu) agar mereka mau berfikir/mengambil pelajaran.”{QS. Al-A’raf: 176}.


Kisah memiliki pengaruh yang dahsyat,mampu menyihir,dan jiwa begitu terikat dengannya,baik untuk kalangan dewasa maupun anak-anak,orang berilmu maupun awam, orang yang modern atau kampungan, orang kaya atau miskin. Oleh karena itu cerita sudah ada sejak adanya manusia….Maka tidak ada suatu ummat didunia ini kecuali mereka memperhatikan cerita-cerita, dongeng, baik cerita itu yang terjadi atau hanya ilustrasi/khayalan.dan mungkin atas dasar inilah yang membuat periwayatan suatau kejadian dan pemindahannya dalam bentuk dongeng, sehinggah dongeng ini menjadi sumber yang dengannya berdiri ilmu Sejarah. Ini sangat menyenangkan yang membuat anak-anak tergantung kepada nenek mereka yang menghapal berbagai dongeng yang indah dan berpengaruh,demikian juga mampu membuat orang tua berkumpul kepada (Hukuwati) yang duduk di tanah yang tinggi,dia meceritakan kisah Antarh dan Raja Zhohir, mereka membayar dalam pertemuan itu kepada pemilik tempat yang telah mengumpulkan mereka. Hal ini yang menjadi sebab bermunculannya berbagai kisah dan cerita serta drama, kita tahu ketrampilan ini dari barat,yang mana oaring-orang ahli telah menulisnya dengan khusus….dan para penerjemah mulai memindahkan kisah-kisah yang indah kedalam bahasa kita (Arab), Hal tersebut begitu membekas.


Sesungguhnya para dai  kepada Allah SWT yang pertama mereka membutuhkan cara berdakwah yang baik….mereka terpanggil untuk memperbaiki cara mereka dalam menyampaikan dakwah….dan hendaknya mereka memilih cara yang lebih mudah diterima oleh jiwa manusia  secara umum dan secara khusus pula.adapun kekuatan pemikiran dan cocoknya dalam kehidupan,maka hal ini tetap ada dalam Agama yang mengajak manusia kepadanya sejak Allah menurunkannya.


Dan sangat disayangkan bahwa sebagian cara berdakwah bagi para du’at begitu terikat,sehinggah menyebabkan cara-cara tersebut bertolak belakang dengan hasil yang diharapkan oleh du’at tersebut….sungguh kebanyakan dari cara berdakwah itu membuat manusia lari dan tidak mebawa kabar gembira, menjauhkan dan tidak mendekatkan,dan tidak memberikan petunjuk….Maka sungguh para du’at sangat butuh untuk mengkaji ulang cara-cara berdakwah,dan hendaknya mengambil pelajaran dari firman Allah: ”Berdakwahlah kepada jalan Tuhanmu dengan cara yang Hikmah  dan memberikan Nasehat yang baik dan berdiskusilah dengan mereka dengan baik,sungguh Tuhanmu lebih tahu siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia juga lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” {QS. An-Nahl :125}. 


Firman Allah:”Maka dengan Rahmat Allah kamu bebuat lembut kepada mereka,dan jika kamu bersikap keras dan hati yang kasar niscaya mereka akan meninggalkanmu,maka maafkanlah mereka dan mintakan ampun dan bemusyawarahlah dengan mereka dalam urusan,dan jika kamu mau melaksanakan sesuatu maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang tawakal.” {QS. Ali Imran:159}.


Dan firman Allah kepada Musa dan Harun: ”Pergilah kalian berdua kepada Fir’aun sungguh dia telah melampaui batas,dan katakanlah kepadanya perkataan yang lembut mudah-mudahan dia sadar dan takut”{Toha:43-44}.


Dan cara yang sangat bermanfaat dalam berdakwah adalah dengan bercerita.


Sebagian besar para du’at bersama kisah dalam masalah besar,mereka diantara dua keadaan yang saling berlawanan dan tidak mengetahui pertengahan: Mereka yang sama sekali tidak menjadikan kisah sebagai cara dalam berdakwah,mereka hanya mencukupkan dengan apa-apa yang telah diputuskan dalam islam,hukum-hukum syariat, prilaku yang baik, pembicaraan mereka sebagai keputusan yang tetap tidak berubah-ubah,dan sebagian kadang menyebutkan pembagian-pembagian,macam-macam, pemecahan suatu masalah sebagimana yang ada dalam buku-buku fiqih yanv panjang, hal ini bisa membuat jiwa cepat bosan,dan tidak mendatangkan manfaat yang diharapkan.


Dan para du’at yang lain begitu tergantung dengan kisah-kisah yang tidak benar, Israiliyaat yang dusta,sesuatu hayalan dan karangan,dan pembicaraan mereka dipenuhi dengan hal ini, jelas akan menyebabkan kesalahan dalam memahami islam, menggiurkan manusia, dan menjauhkan mereka dari jalan kebenaran.


Sungguh suatu kisah jika dibangun dari sesuatu yang benar dan masuk akal,maka akan membuat orang yang mendengar befikir akan apa yang menjadi sumber kisah tersebut,dan menyebabkannya terpengaruh dengan kisah tersebut sehinggah dia merasa cukup dengan apa yang kita ceritakan tanpa harus dinasehati dan di arahkan.Bahkan membuat dia cukup dengan pemikiran seakan-akan dia sendiri telah sampai kepada kisah tersebut tanpa pengaruh dari yang lain…dan hal ini yang menyimpan keutamaan kisah dalam berdakwah kepada Allah. Demikian itu karena jiwa terkadang tidak siap menerima nasehat,apalagi kalau orang yang memberi nasehat itu jauh dari cara yng hikmah. Adapun kisah maka jika dia memikirkan kejadian-kejadiannya dan menikmatinya, niscaya membuat seseorang akan memikirkan pelajaran-pelajaran dari kisah tersebut.


Sungguh kisah yang mengandung pelajaran seorang yang suka berdusta dan menyakiti maanusia, lalu engkau membicarakan tentang tanggapan orang-orang terhadapnya, dan juga akibat-akibat yang dihadapinya suatu waktu jika manusia mengetahui perbuatannya, bagaimana cara menghilangkan pentyakit ini,,,sungguh kisah seperti ini yang diceritakan seorang dai membuat orang yang mendengarnya merasa cukup dengan pemikirannya, seakan-akan pemikiran tersebut kita ambil dari dirinya sendiri.


Maka  dia akan mengulang-ulang dalam dirinya bahwa berkata dusta adalah perbuatan yang rendah, dan dia menyebabkan kesengsaraan bagi pelakunya, dan juga menyebakan manusia akan lari dari pendusta… dan juga dusta bisa menyebabkan pelakunya menghadapi berbagai musibah,kesengsaraan,,,dan orang yang selamat darinya jauh dari musibah-musibah dan dia akan benar-benar meninggalkan dusta.


Sungguh perasaan cukup yang membuahkan bagi pendengar kisah adalah apa yang kita dapatkan dalam Firman Allah: ”Maka ceritakanlah Kisah-kisah semoga mereka mau berfikir.” {QS. Al-A’raf:176}.


Dan juga Firman Allah:”Sesungguhnya dalam kisah-kisah para Nabi adalah pelajaran bagi orang-orang yang berakal,Alqur’an itu bukanlah suatu perkataan yang dibuat-buat,akan tetapi  kebenaran dari Allah SWT, dan sebagai penjelas bagi segala sesuatu dan Petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” {QS. Yusuf: 111}.


Sungguh dalam kisah para Nabi bersama kaumnya pelajaran bagi orang-orang yang berakal,dan kenyataan ini ditetapkan Al-Qur’an, dan bagi para dai kepada Allah untuk memahami dengan baik agar mereka dapat menggunakan hal ini dalam berdakwah….memang…dalam kisah ada pelajaran tanpa diragukan lagi,dan akan semakin besar pelajaran yang diambil takala orang yang menceritakannya mampu menyampaikannya dengan baik,dan cara penyampainnya dan bagaimana membuat para pendengar tertarik untuk mengikutinya,dan bagaimana perhatiannya dengan hubungan kenyataan hidup dan kisah tersebut.


Adapun sumber-sumber kisah sangat banyak…Sungguh dalam kehidupan sehari-hari mengandung kisah yang sangat membekas,yang membuat hayalan tidak bisa mendatangkannya dengan mendekatkannya,petunjuk-petunjuknya,dan menhukuminya….dan seandainya para pembaca yang terhormat mau kembali melihat kepada diri mereka tentang apa yang mereka hadapi dari kejadian-kejadian nyata,sungguh mereka akan mendapatkan nahwa bagi mereka ada kisah-kisah yang banyak yang tidak ada lebih indah dari kisah tersebut dan lebih bermanfaat dan lebih membekas darinya..dan pada berita-berita di koran adalah kisah-kisah nyata yang tercatat…dan semua itu dari kehidupan.


Dan buku-buku sejarah masa lalu dan sekarang penuh dngan kisah-kisah yang menyentuh,dan juga buku-buku biografi penuh dengan kisah-kisah yang indah,dan buku-buku Adab juga terdapat kisah-kisah yang sangat banyak.dan sebelum itu semua maka kitab Allah SWT terdapat kisah-kisah yang penuh dngan nasehat-nasehat dan pelajaran,dan demikian juga Sunnah Rasulullah SAW dan sejarahnya yang mulia. Dan bagi seorang dai hendaknya memilih dari sumber-sumber kisah yang banyak ini untuk membantunya dalam berdakwah,dan ketika dia mengikat manusia dengan dua hal maka itu lebih memudahkan dalam keberhasilan dan pengaruh.





Dan kedua hal ini adalah:


Kisah-kisah religius yang benar dari Al-Qur’an,dan sunnah dan sejarah. Maka keinginan-keinginan agama berkembang dalam diri-diri masyarakat kita yang sudah menerima dengan baik. Dan menghubungkan mereka dengan kenyataan hidup,dan membawakan contoh-contoh yang hidup dan sesuai dengan apa yang mereka rasakan dan kebiasaan- kebiasaan mereka.


Sungguh bagi para dai  hendaknya memilih dari kisah-kisah yang benar yang berpengaruh yang mampu memberikan perasaan cukup dalam jiwa siapa yang mendengarkannya.


Dan hendaknya mencari kisah-kisah yang benar, karena banyak kisah yang diceritakan para pemberi nasehat hanya karangan yang banyak kesalahan-kesalahan,dan kebohongan yang jauh dari islam dan tujuannya,sehinggah akibatnya sebaliknya.


Kita inginkan para daiI berhasil dalam dakwahnya…dan dari hal penting yang menyebabkan keberhasilan dalam dakwah adalah hendaknya perkataannya menyenangkan dan bermanfaat, dan tidak boleh menengelamkan diri dan orang lain dalam pembicaraan yang hanya teori belaka,karena jika dia melakukan hal itu maka para pendengar berharap dan membuat mereka lari,dan bisa jadimuncul kebosanan dalam perkataan yang dipenuhi dengan kisah-kisah dalam Al-Qur’an atau sunnah dan sejarah Nabi,lalu dia menaggapinya atau kisah-kisah nyata.


Dan juga dari sebab-sebab keberhasilan bagi seorang dai jika dia menentukan bagi para pemuda secara khusus dan bagi para mad’u secara umum,untuk membantunya dalam mencapai keinginannya,seperti menyibukkan bagi pemuda dengan bacaan-bacaan yang dia anjurkan, dan masuk pada kesempatan ini dengan memberikan semangat agar membaca kisah-kisah islamiyah yang membekas,dan kalo mampu dia bagikan bagi mereka yang rajin hadiah maka sungguh sangat baik.


Dan disini saya mengajak orang-orang yang punya kemampuan dalam mengangkat pemikiran Islam, agar mereka mau menyampaikan kepada manusia apa yang bisa dari kisah-kisah…sungguh hendaknya bagi mereka


Menghilangkan kemalasan dan ketidakpedulian;karena zaman tidak menunggu orang yang suka menunda-nunda dan merasa berat,sungguh kita dalam peperangan dengan keburukan,maka harus ada kerjasama dalam berbagai bidang untuk memenangkan kebenaran dan kebaikan,dan menghadapi kebatilan dan kejahatan,dan siapa yang mengajak kepadanya.


Dan hampir saya katakan bahwa menulis adalah kewajiban bagi setiap orang yang mampu dan punya keahlian jika memang mereka benar-benar mau mendirikan Islam.


Hendaknya bagi mereka menundukkan kelebihan-kelebihan dan kekuatan-kekuatan ini untuk kebaikan Islam melalui kisah. Bukankah suatu yang sangat disesalkan bahwa kita mendapati banyak orang-orang rusak dan jatuh kedalam keburukan mereka memanfaatkan kisah untuk menyebarkan kehinaan mereka dan kesesatan lebih luas penggunaanya di kalangan pemuda dan pemudi?!


Sungguh kamu melihat mereka dalam kisah-kisahnya menuduh  kemunduran masyarakat terjadi di negara islam  karena Islam…..dan mereka tahu bahwa Islam bersih dari hal itu…bahkan kemunduran ini tidak terjadi karena islam menghidupkan di sebagian besar rumah-rumah kaum muslimin sejak dulu.


-Saya mengetahui ada satu rumah yang telah berjalan 50 tahun di negara islam,dijadikan pusat di jalan kota,dan mulai menebarkan kisah-kisah yang diterjemahkan dari bahasa Rusia,dan kisah-kisah ini menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial dari sisi pemikiran komunis,dan juga menyebarkan kisah-kisah yang diterjemahkan dari bahasa Eropa,jika buku tersebut bagi orang-orang komunis dan berjalur kiri maka dicetak dengan cetakan yang bagus,dan di keluarkan dengan sangat menarik.


Dan tidak sorang pun dari orang-orang baik kaum Muslimin yang mau memperhatikan rumah ini dan pekerjaanya, dan tidak terlintas dalam pikiran seorangpun  para pemikir dari musuh komunis…bahkan mereka menganggap rendah jika disebutkan hal itu,dan bahkan mengejeknya dan siapa yang yang memperingatkan darinya,dan belum berlalu masa yang panjang sehingga jelaslah pengaruh dan akibat dari rumah tersebut dengan jalan kisah….Jika dikembangkan untuk menerima pemikiran kiri, sehingga muncul generasi yang menerima pemikiran tersebut,dan diketahui akibat pemikiran dan kisah setelah berlalu waktu.


Saya sebutkan hal ini untuk menjelaskan bagaimana pentingnya kisah dan pengaruhnya pada jiwa dan pemikiran,dan seandainya para pemikir dari musuh-musuh komunis mau menghadapi ini,maka seharusnya bagi mereka bergerak untuk menghadapi penyesatan dan pengaruh serta membuka dan menjelaskan kesesatannya,dan hendaknya mereka membagun Rumah-rumah islam untuk menyebarkan kisah-kisah islam yang punya tujuan….karena pemikiran hanya bisa dilawan dengan pemikiran….dan tidak ada tempat bagi kegelapan jika kita sebarkan kebenaran…dan sungguh lilin yang satu dalam satu ruangan bisa menghilangkan kegelapan, dan kita juga melihat bahwa mereka cenderung dalam kisah-kisahnya  tentang hubungan lawan jenis,percintaan,maka mereka menyebarkan perasan-perasan hati dan kejadian-kejadian penghiantan suami istri,yang membuat orang yang membacanya tertarik, dan kenyakan orang yang menjalankan hal ini adalah yang bepemikiran kiri dan merusak yuang kita sudah sebutkan,demikian itu karena kisah seperti ini memberikan andil bagi orang yang sudah terbius dan jatuh…Sungguh banyak buku cenderung menghabiskan usaha untuk jenis ini dari kisah-kisah,dan berbagai macam cara maka mereka merusak akhlak anak-nak kaum muslimin dengan kerusakan yang besar.


Dan merusak manusia dengan jalan pemuasan nafsu menjadikan jalan kehancuran pemikiran islam,sehinggah merubahnya dengan pemikiran yang rusak yang tidak ada  bandingannya.


Sungguh musuh-musuh islam menjadikan kisah sebagai alat untuk mengajak manusia kepada kesesatan mereka,dan mereka menghancurkan dengannya hukum-hukum islam dan syariatnya,dan mempengaruhi keyakinan manusia akan kebenaran islam.maka apakah kita menyadari kenyataan ini?dan apakah kita berbuat untuk merubahnya?


Sungguh menulis kisah keberhasilan,dari sisi kesenian dan islamiyah,bisa jadi lebih baik dari penyampaian khutbah 100 kali.


Sungguh orang-orang yang ahli banyak, namun mereka butuh untuk diberikan semangat. Bagi pemilik koran-koran dan majalah islamiyah hendaknya mereka membuka pintu hati koran dan majalah mereka untuk kekuatan yang akan tumbuh ini. Pemikir Islam agar mendukung kekuatan ini dan memperbaikinya dan mengambil dengan tangan-tangannya,sehinggah mampu menutupi kekosongan yang besar yang bergerak dalam penyebaran bagi kaum Muslimin sekarang…Hendaknya kita membaca dengan tadabur dan perhatian firman Allah:”Sesungguhnya pada kisah-kisah terdahulu ada pelajaran bagi orang-orang yang berakal”. {QS. Yusuf: 111}.


Beberapa kisah yang diriyatkan dalam kitab-kitab Hadits Nabi…..


Saya ingin meletekkan dihadapan pembaca beberapa kisah nabawiyah yang diriwayatkan dalam kitab “Riyadussholihin,” oleh Imam Nawawi. Saya telah memilih kitab ini karena Hadits-hadits yang beliau pilih Shoheh atau Hasan, dan kitab ini mudah dan dicetak dengan berbagai cetakan dan dia ada di perpustakaan seorang ‘Alim dan penuntut ilmu dan selainnya





1. Cerita para penghuni gua…..dalam keikhlasan.


2. Cerita seorang laki-laki dengan untanya yang hilang….dalam Taubat.


3. Cerita seorang lelaki yang telah membunuh 100 jiwa…dalam Taubat.


4. Cerita tiga orang sahabat Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam …dalam Taubat.


5. Cerita seorang penyihir,Raja dan anak laki-laki….dalam kesabaran.


6. Cerita Abu Tolhah dan Ummu Sulaim….. dalam kesabaran.


7. Cerita seorang Nabi dan harta rampasan….dalam kebenaran.


8. Cerita seorang yang berpenyakit kulit,yang botak dan yang buta…..dalam pengawasan.


9. Cerita seorang lelaki yang memberi minum anjing….tentang  penjelasan bahwa jalan-jalan kebaikan sangat banyak.


10. Cerita Nabi Adam,Nabi Ibrahim, dan Nabi Muhammad …..dalam penjalankan Amanah.


11. Cerita juraij….tentang keutamaan kaum muslmin yang lemah.


12. Cerita Arrahiim …dalam berbakti kepada orang tua.


13. Cerita Zainab istri Ibnu Mas’ud….dalam taat kepada orang tua.


14. Cerita Uais Alqorny alyamany….dalam mengunjungi orang-orang baik.


15. Cerita Umar bin ‘Abasah ….dalam pengharapan.


16. Cerita laparnya Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar serta Umar Radiyallahu ‘anhuma ….tentang keutamaan lapar.


17. Cerita Abi Hurairah dan susu….tentang keutamaan lapar.


18. Cerita ikan yang besar…..tentang keutamaan lapar.


19. Cerita makannya ahli khandak dari makanan jabir….tentang keutamaan lapar.


20. Cerita makan yang banyak dari makanan Abu Tholhah…tentang keutamaan lapar.


21. Cerita awan yang menurunkan hujan atas kebun seseorang….dalam keutamaan kedermawanan dan baik hati.


22. Cerita seorang lelaki yang memberi makan tamunya dari makan anak-anaknya…tentang mengutamakan orang lain.


23. Cerita Ayub dan Emas….dalam masalah berlomba-lomba untuk urusan akhirat.


24. Cerita penawaran Umar anaknya Hafsah kepada Abu Bakar dan Utsman….dalam hal penjagaan rahasia.


25. Cerita Abu Hurairah dan Syetan….Dalam masalah keutamaan sebagian ayat dan surat.


26. Cerita sorang lelaki yang membeli rumah dan mendapatkan didalamnya ada guci yang berisi emas….tentang keutamaan  mengembalikan hak orang lain.


27. Cerita  dua orang wanita yang salah satu anak mereka dimakan beruang….dalam masalah mengembalikan hak orang lain.


28. Cerita manusia di padang Mahsyar dan Syafaatnya Nabi …dalam masalah hak.


29. Cerita Ismail dan Ibrahim di Makkah….tentang hak dan kewajiban.


30. Cerita mimpi nabi Sallallahu ‘alaihi Wasallam dalam masalah haramnya berdusta.


31. Cerita seorang wanita yang masuk neraka karena sebab kucing….tentang larangan menyiksa hewan.


        



Tulisan Terbaru

Menjaga Shalat dan Kh ...

Menjaga Shalat dan Khusyuk dalam Melaksanakannya

Menjampi Air Termasuk ...

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i