Artikel




Rukun-rukun Iman


1- Allah


Al-Wahid, al-Ahad (Yang Satu, YangTunggal):


Yang menyendiri dengan segala kesempurnaan,


tidak ada seseorang yang menyekutui-Nya padanya


Al-Khaliq (Yang Maha Pencipta): Yang menciptakan


makhluk tanpa ada Contoh sebelumnya


Ar-Rahman ar-Rahim: Dia Yang Maha Pengasih


lagi Maha Penyayang: yang Rahmat-Nya lebih


melebihi luas segala sesuatu


Al-Malik: Dia Yang Maha Merajai: yang merajai


semua makhluk.


Al-Maalik: Dia Yang Maha Memiliki: yang


memiliki semua kerajaan, raja-raja dan hamba.


Al-maliik: Pemilik Kerajaan: yang terlaksana


perintah-Nya di dalam Kerajaan -Nya. Di tangan-


4


Nya kerajaan. Dia memberikan kerajaan kepada


Orang yang dikehendak-Nya dan mengambil


kerajaan dari orang yang Dia kehendaki.


Al-Quddus (Yang Maha Suci): yang maha suci


dari kekurangan dan cela, yang diberikan sifat


dengan sifat kesempurnaan.


As-Salaam (Yang Memberi Keselamatan, Yang


Melimpahkan kesejahteraan, Yang Terhindar dari


segala kekurangan): yang terhindar dari segala cela,


penyakit, dan kekurangan.


Al-Mukmin (Yang Memberi Keamanan): yang


makhluk-Nya aman dari Perbuatan zhalim-Nya. Dia


menciptakan keam-anan dan memberikan Keamanan


kepada hamba-Nya yang dikehen-daki -Nya.


Al-Muhaimin (Yang Maha Memelihara): Yang


menyaksikan atas makhluk-Nya dengan apa saja


yang bersumber dari mereka, tiada suatu pun yang


tidak nampak dari-Nya.


5


Al-'Aziz (Yang Maha Perkasa) : Yang milik-Nya


semua keperkasaan. Dia-lah yang maha perkasa


yang tidak ada tandingnya. Yang Maha Perkasa


yang tidak bisa dikalahkan, Yang Maha Kuat lagi


keras, yang semua makhluk tunduk kepada-Nya.


Al-Jabbar (Yang Maha Kuasa memaksakan


semua kehendak-Nya kepada semua makhluk-Nya):


Yang Maha Tinggi di at-as makhluk-Nya, yang


berkuasa terhadap mereka menurut yang Dia I


kehendaki, yang memiliki alam jagat raya dan


kebesaran yang memaksa hamba-Nya dan memperbaiki


kondisi mereka.


Al-Mutakabbir (Yang Mempunyai segala kebesaran


dan keagungan): yang mempunyai kebesaran


dari sifat, maka tidak ada sesuatu yang seumpama-


Nya, yang mempunyai keagungan dari setiap yang


buruk dan zalim.


Al-Kabir (Yang Maha Besar): Yang segala ses-


6


uatu adalah kecil di bawah Nya. Milik-Nya kebesaran


di langit dan bumi.


Al-Khallaaq: Yang telah menciptakan dan terus


menciptakan segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya.


Al-Bari` (Yang Mengadakan): Yang mengadakan


makhluk, maka Dia mengadakan mereka dengan


kekuasaan, dan membedakan sebagian makhluk-Nya


dari yang lain serta menjadikan mereka bebas.


Al-Mushawwir (Yang Membentuk rupa): Yang


memunculkan makhluk-Nya berdasarkan rupa yang


berbeda-beda, berupa panjang dan pendek, besar


dan kecil.


Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi): Yang bermurah


hati dengan pemberian dan nikmat secara


terus menurut.


Ar-Razzaq (Yang Maha Pemberi Rizqi): yang


rizqi-Nya meluasi semua makhluk.


7


Ar-Raziiq (Yang Memberi Rizqi): Yang menciptakan


segala rizqi dan menyampaikannya kepada


makhluk-Nya.


Al-Ghafur al-Ghaffar (Yang Maha pengampun):


yang dikenal dengan pengampunan dan maaf.


Al-Ghafir : Yang menutupi dosa hamba-Nya.


Al-Qaahir (Yang mempunyai kekuasaan tertinggi):


Yang maha tinggi, yang mempunyai kekuasaan


tertinggi di atas hamba-hamba-Nya. Yang tunduk


kepada-Nya semua jiwa dan menghinakan diri kepada


Al-Qahhar (Yang Maha Mengalahkan): Yang


mengalahkan semua makhluk menurut apa yang


dikehendaki-Nya. Dia-lah Yang Maha Mengalahkan


dan apa yang selain-Nya dikalahkan.


Al-Fattah (Yang Maha Pemberi Keputusan):


Yang memutuskan di antara hamba-Nya dengan


benar dan adil, dan Dia membuka untuk mereka


8


pintupintu rahmat dan rizqi, Yang Maha Penolong


bagi hamba-hamba-Nya yang beriman, Yang


menyendiri mengetahui kunci-kunci yang gaib.


Al-'Aliim (Yang Maha Mengetahui): Yang tidak


ada sesuatu yang sama atasnya. Yang Maha


Mengetahui rahasia dan yang samar, segala yang


nampak dan yang tersembunyi, ucapan dan


perbuatan, yang gaib dan nyata, Dia Maha Mengetahui


yang gaib.


Al-Majiid (Yang Maha Mulia/Yang Maha Terpuji):


Yang dipuji dengan perbuatan-Nya. Makhluk-


Nya memuji-Ny aka-rena keagungan-Nya. Dia-lah


yang dipuji di atas kemuliaan, keagungan, dan


kebaikan-Nya.


Ar-Rabb: Yang Maha Memiliki lagi Mengatur


(semua makhluk), Rabb segala-yang memiliki, Yang


memiliki segala makhluk, yang mengatur makhluk-


Nya dan mengatur perkara mereka di dunia dan


9


akhirat. Tidak ada ilah (yangberhak disembah)selain-


Nya. Dan tidak ada Rabb selain-Nya.


Al-'Azhim (Yang Maha Agung): Yang memiliki


keagungan dan kebesaran dalam kerajaan dan kekuasaan-


Nya.


Al-Waasi' (Yang Maha Luas karunia - Nya):


Yang rahmat-Nya meluasi segala - sesuatu, rizqi -


Nya meluasi semua makhluk, Maha luas keagungan,


kerajaan, dan kekuasaan, Maha luas karuania dan


keb-aikan.


Al-Karim (Yang Maha Pemurah/Mulia): Yang


memiliki kemampuan yang besar, Yang mempunyai


kebaikan yang banyak secara terus menerus. Maha


suci dari kekurangan dan aib.


Al-Akram (Yang Paling Pemurah): Yang meliputi


semua dengan pemberiandan karunia-Nya.


Al-Waduud (Yang Maha Pengasih): Yang men-


10


cintai bagi orang yang taat dan kembali kepada-


Nya. Yang memuji mereka.Yang berbuat baik


kepada mereka dan selain mereka.


Al-Muqit (Yang berkuasa memberi rizqi kepada


setiap makhluk, Yang menjaga dan melindungi):


Yang menjaga segala sesuatu, Yang mengurus


segala sesuatu, Yang memberikan rizqi kepada


semua makhluk.


As-Syakuur (Yang Maha mensyukuri): Yang


melipat gandakan segala kebaikan dan menghapus


segala kesalahan.


Asy-Syakir (Yang Mensyukuri amal kebaikan


hamba-Nya): Yang mensyukuri perbuatan taat yang


sedikit, lalu Dia membe-rikan pahala yang besar,


memberikan nikmat yang banyak, ridha terh-adap


syukur yang sedikit.


Al-Lathiif (Yang Maha Halus, Yang Maha lembut


terhadap hamba-Nya): Yang tidak ada sesuatu


11


yang samar atas-Nya, Yang berbuat kebaikan


kepada hamba-Nya, Yang bersikap lembut kep-ada


mereka dari tempat yang tidak mereka ketahui,


Maha Halus yang tidak dapat dicapai oleh


penglihatan mata.


Al-Halim (Yang Maha penyantun): Yang tidak


segera menyiksa hambahamba- Nya karena perbuatan


dosa mereka, bahkan Dia memberikan tempo


agar mereka bertaubat.


Al-Khabiir (Yang Maha Mengenal, Yang Maha


Mengetahui): Yang tidak ada sesuatu yang samar


atas-Nya dari urusan mak-hluk-Nya, dari yang


bergerak dan berdiam diri, berbicara dan membisu,


dan yang kecil dan besar.


Al-Hafiizh (Yang Maha Pemelihara): Yang memelihara


apa yang telah Dia ciptakan. Ilmu-Nya


meliputi segala sesuatu.


Al-Haafizh: Yang memelihara amal perbuatan


12


hamba dan menjaga kekasihkekasih-Nya dari


terjatuh di dalam dosa.


Ar-Raqiib (Yang Maha Mengawasi): Yang mengawasi


hamba-Nya di dalam semua kondisi mereka.


Yang MahaMemelihara, Yang tidak pernah


gaib dari apa yang dipeliharanya.


As-Samii' (Yang Maha Mendengar): Yang mendengar


semua suara.


Pendengaran-Nya meliputi segalasuara.Mendengar


sesuatu tidak mengganggu - Nya dar imendengar


yang lain, kendati berbeda lisan, bahasa,dan


kebutuhan. Tidak ada perbedaan di sisi-Nya yang


rahasia dan terangterangan, yang dekat dan yang


jauh.


Al-Bashir (Yang Maha Melihat): Yang melihat


segala sesuatu. Yang Maha. Mengetahui segala


kebutuhan dan perbuatan ha-mba. Siapa yang


berhak mendapat petunjuk dan siapa yang berhak


13


men-dapat kesesatan. Tidak ada sesuatu yang


terlupakan/hilang dari-Nya. Tidak ada sesuatu yang


gaib dari-Nya.


Al-'Ali, al-A'la, al-Muta'aal (Yang MahaTinggi,


Yang Paling Tinggi) : Yang memilikiketinggian


dan terangkat. Yang segala sesuatu berada di bawah


kekuasaan-Nya. Dia I Yang Maha Agung, Yang


tidak ada yang lebih agung dari-Nya. Yang Maha


Tinggi, tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya. Yang


Maha Besar, tidak ada yang lebih besar dari-Nya.


Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana): Yang meletakkan


segala sesuatu pada tempatnya dengan


hikmah dan keadilan-Nya. Yang Maha Bijaksana


dalam perkataan dan perbuatan-Nya.


Al-Hakam al-Hakim: Yang diserahkan hukum


kepada-Nya, maka Dia tidak berbuat aniaya dan


tidak berbuat zalim kepada seseorang.


14


Al-Qayyum (Yang Tegak dan terus menerus


mengurus makhluk-Nya): Yang berdiri dengan diri-


Nya sendiri, maka Dia tidak membutuhkan seseorang.


Yang menegakkan/mengurus selain-Nya. Yang


tegak mengurus semua makhluk, tidak pernah meng


antuk dan tidak pula tidur.


Al-Hayy (Yang Maha Hidup): Yang Kekal,tidak


akan pernah mati dan tidak pula binasa.


Al-Haasib, al-Hasiib (Yang memberi kecukupan


dengan kadar yang tepat):


Yang memberi kecukupan kepada hamba-Nya


yang selalu mereka butuhkan darinya, yang menghisab


hamba-Nya.


Asy-Syahid (Yang Maha Menyaksikan): Yang


menyaksikan segala sesuatu.


Yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Yang


15


menyaksikan untuk dan atas hamba-Nya dengan apa


yang mereka perbuat.


Al-Qawii, al-Matiin (Yang Maha Kuat, Yang


Maha Kokoh): Yang Memiliki kekuatan sempurna.


Tidak ada yang bisa mengalahkan-Nya. Yang lari


tidak bisa lepas dari-Nya. Yang Maha Kuat yangtidak


terputus kekuatan-Nya.


Al -Walii (Yang Melindungi): Yang memiliki


pengaturan.


Al-Maula: Yang mencintai, menolong,membantu


hamba-hamba-Nya yang beriman.


Al-Hamid (Yang Maha Terpuji): Yang berhak


mendapat pujian. Yang dipuji atas asma` dan sifat-


Nya, perbuatan dan ucapan-Nya, kebaikanNya, syari'at


dan kekuasaan-Nya.


As-Shamad (Yang Maha Sempurna, Yang bergantung


kepada-Nya segala sesuatu): Yang mencapai


16


kesempurnaan dalam kepemimpinan-Nya, keagungan,


dan kemurahan-Nya, yang digant-ungkan kepada-


Nya dalam segala kebutuhan.


Al-Qadiir, al-Qaadir, al-Muqtadir (Yang Maha


Kuasa, Yang Maha Berkuasa) : Yang sempurna


kekuasaan. Tidak ada sesuatu yang melemahkan-


Nya. Tidak ada sesuatu yang luput darinya. Yang


memiliki kekuasaan yang sempurna, kekal dan


mencak-up/meliputi.


Al-Wakiil (Pemelihara, Pelindung): Yang melaksanakan


semua urusan hamba.


Al-Kafiil: Yang memelihara segala sesuatu,


Yang tegak di atas semua jiwa, Yang menjamin


rizqi semua hamba, dan meme-lihara kemashlahatan


mereka.


Al-Ghanii (Yang Maha Kaya): Yang Maha Kaya


dari makhluk, Dia tidak membutuhkan seseorang


secara absolot.


17


Al-Haqq, al-Mubiin (Yang Benar): Yang tidak


ada keraguan keberadaan-Nya, Yang tidak samar


atas makhluk-Nya.


Al-Mubiin (Yang menjelaskan segala sesuatu


menurut hakikat sebenarnya):


Yang menjelaskan kepada makhluk-Nya jalanjalan


keselamatan di dunia dan akhirat. memberi


kepada orang-orang yang meminta, menolong


orang-orang yang kesusahan, yang menunjukkan


ada,meng-etahui, dan berkuasa-Nya I.


Firman Allah I; (Ingatlah), ketika kamu memohon


pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-


Nya-bagimu:"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan


bala bantuan kepadamu dengan seribu


malaikat yang datang bertutut-turut". (QS.


Firman Allah I:


dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru


18


Rabbnya:" (Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah


ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha


Penyayang di antara semua penyayang".


Maka Kamipun memperkenankan seruannyaitu,


lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya


dan Kami kemb-alikan keluarganya kepadanya, dan


Kami lipat gandakan bilangan mereka,seba-gai


suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi


peringatan bagi semua yang menyembah Allah.


Syara' menunjukkan adanya Allah I. Maka,


hukum-hukum yang mencakup untuk segala


kepentingan makhluk, dan yang diturunkan oleh


Allah I di dalam kitab-kitab-Nya terhadap para nabi


dan rasul-Nya merupakan bukti bahwa hal itu


berasal dari Rabb Yang Maha Bijaksana, Mah Kuasa,


Maha Mengetahui terhadap segala kepentingan


hamba-Nya.


Beriman dan Percaya bahwa Allah I adalah


Rabb satu-satunya, tiada


19


sekutu bagi-Nya:


Rabb adalah yang memiliki ciptaan, kerajaan,


dan perkara. Maka, tiada yang menciptakan kecuali


Allah I, tiada yang menjadi raja selain Allah I, dan


semua perkara adalah milik-Nya. Makhluk adalah


makhluk-Nya, kerajaan adalah kerajaan-Nya, dan


perkara adalah perk-ara-Nya. Yang Maha Perkasa


lagi Maha Penyayang, Yang Maha Kaya lagi Maha


Terpuji. Mengasihi apabila diminta kasih sayang-


Nya, mengampuni apabila diminta ampunan-Nya,


memberi apabila diminta, dan mengabulkan bila


dimohon. Yang hidup kekal lagi terus menerus


mengurus (makhluk-Nya), tidak pernah mengantuk


dan tidak pula tidur.


Firman Allah I:


Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah


hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta


alam, Firman Allah,Kep-unyaan Allah-lah kerajaan


20


langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan


Dia Maha Kuasa atas segala ses-uatu.


Kita mengetahui dan meyakini bahwa Allah


I menciptakan segala


makhluk, mengadakan semua yang ada,membentuk


segala sesuatu yang ada di jagad raya, menciptakan


langit dan bumi, matahari dan bulan, malam


dan siang, air dan tumbuhan, manusia dan hewan,


gunung dan lautan.


Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia


menetapkan ukuranukurannya dengan serapirapinya..


an, menghidupkan bumi setelah matinya,memuliakan


dan menghinakan siapa yang dikehendakinya,


menghidupkan dan mematikan, memberi


dan menegah (menolak memberi), merendahkan dan


mengangkat.


Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir


dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui


21


segala sesuatu.. Kit amenge-tahui dan meyakini


perbendaharaan langit dan bumi, semuanya milik


Allah I. Dan segala sesuatu ya-ng ada, maka


khazanahnya ada di sisi Allah I. Khazanah air,


khazanah tumbuhan, khazanah tumbuhan, khazanah


udara, khazanah barang tambang ,kha –zanah kesehatan,


khazanah keamanan, khazanah nikmat,


khazanah siksa, khazanah kasih sayang, khazanah


petunjuk, khazanah kekuatan, khaz-anah kemuliaan,


semua khazanah ini dan yang lainnya ada di sisi


Allah dan di tangan-Nya.


Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi


Kami-lah nya; dan Kami tidak menurunkannya


melainkan dengan ukuran terte-ntu.. Apabila kita


telah mengetahui hal tersebut dan yakin terhadap


kekuasaan, keagungan, kekuatan, kebesaran, pengetahuan,


khazanah, kasih sayang, dan keesaan Allah


I, niscaya hati pasti menghadap kepada-Nya,


terbukalah dada untuk menyembah-Nya,seluruh


22


anggota tubuh tunduk karena taat kepada - Nya,


lisan mengucapkan zikir kepada-Nya karena mengagungkan


dan membesarkan, bertasbih (mensucikan)


dan bertahmid (memuji), maka janganlah kamu


meminta kecuali kepada-Nya, jangan meminta


tolong kecuali kepada-Nya, jangan bertawakkal


selain kepada-Nya, jangan takut kecuali dari-Nya,


jangan me-nyembah selain kepada-Nya.


(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu


ialah Allah Rabb kamu; tidak ada Ilah (yang berhak


disembah) selain Dia;Penci-pta segala sesuatu,


maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihar


aseg-ala sesuatu.


Beriman kepada uluhiyah Allah I:


Kita mengetahui dan meyakini bahwa hanya


Allah I saja ilah yang sebenarnya, tidak ada sekutu


bagi-Nya. Hanya Dia I yang berhak disembah.


Dia-lah Rabb semesta alam, ilah alam jagad ra23


ya. Kita menyembah-Nya dengan cara yang Dia


syari'atkan, disertai kese-mpurnaan hina kepada-


Nya, kesempurnaan cinta dan kesempurnaan


pengag-ungan.


Kita mengetahui dan meyakini bahwa sebagaimana


Allah I Maha Esa


dalam rububiyah-Nya, tidak ada sekutu bagi-


Nya. Maka, demikian pula Dia


Maha Esa pada uluhiyah-Nya, tiada ada sekutu


bagi-Nya. Maka, kita hanya menyembah-Nya saja,


tiada sekutu bagi-Nya dan kita menjauhi penyembahan


kepada selain-Nya.


Firman Allah I:


Dan Ilah kamu adalah Ilah Yang Maha Esa; Tidak


ada Ilah melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi


Maha Penyayang.. Setiap yang disembah selain Allah


I, makaulu-hiyahnya adalah batil dan penyembahan


24


kepadanya adalah batil.


(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena


sesungguhnya Allah, Dialah


(Rabb) yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang


mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan


sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi


Maha Besar.. Beriman kepada Asma` dan Sifat


Allah I:


Pengertiannya: memahaminya, menghapalnya,


mengakuinya, menyembah kepada Allah I dengannya,


dan mengamalkan tuntutannya.


Mengenal sifat-sifat keagungan, kebesaran,kemuliaan,


dan keagungan Allah I mengisi hati semua


hamba dengan rasa takut dan pengagungan


terhadap-Nya.


Mengenal sifat kemuliaan, kemampuan,kekuasaan


mengisi hati dengan sifat hina, tunduk, dan


25


merendahkan diri di hadapan Rabb-nya.


Mengenal sifat-sifat kasih sayang, kebaikan,kemurahan,


dan pemberi mengisi hati dangan rasa


ingin dan berharap pada karunia, kebaikan, dan


kemurahan Allah I.


Mengenal sifat ilmu dan meliputi mengharuskan


bagi hamba sifat muraqabah kepada Rabbnya


dalam segala gerakan diamnya.


Gabungan semua sifat ini mengharuskan bagi


sifat mahabbah (cinta), rindu, tenang, tawakkal, dan


mendekatkan diri kepada Allah I saja, tidak ada


sekutu bagi-Nya.


Kita menetapkan bagi Allah I asma` dan sifat


yang ditetapkan-Nya untuk diri-Nya atau yang


ditetapkan oleh Rasulullah r bagi-Nya. Kita beriman


kepada asma dan sifat-Nya serta makna dan


pengaruh yang terdapat pada asma dan sifat


26


tersebut- Kita beriman bahwa Allah I (Maha


Pengasih) dan pengertiannya adalah bahwa Dia


mempunyai sifat kasih sayang. Dan di antara


pengaruh dari nama ini: bahwa Dia memberikan


kasih sayang kepada orang yang dikehendaki-Nya-


Dan, seperti inilah penjelasan pada nama-nama


yang lain. Kita menetapkan hal itu berdasarkan atas


sifat dan asma` yang pantas bagi kebesaran Allah I


tanpa ada tahrif (mengubah lafazh dan


membelokkan makna sebenarnya), ta'thil(pengingkaran


seluruh atau sebagian asma` dan sifat


Allah I), takyif(mena-nyakan bagaimana Allah I),


dan tamtsil (menyerupakan Allah I dengan makhluk-


Nya berdasarkan firman


Allah I : Tidak ada sesuatupun yang serupa


dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar


lagi Maha Melihat. Kita mengetahui dan meyakini


bahwa Allah I Maha Esa, Dia mem-punyai Nama -


nama yang indah dan sifat-sifat yang tinggi dan kita


27


berdoa kepada- Nya dengannya:


Firman Allah I:


Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah


kepada-Nya dengan menyebut asma-ul


husna itu dan tinggalakanlah orang-orang yang


menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut)


nama-nama-Nya. Nanti


Asal kejadian mereka.


Allah menciptakan para malaikat dari cahaya,


mencipatakan jin dari api dan anak cucu Adam dari


tanah liat, dan Allah telah menciptakan malaikat


terlebih dahulu sebelum menciptakan Adam alaihis


salam. Dalam sebuah hadits disebutkan :


“Malaikat diciptakan dari cahaya, dan jin


diciptakan dari api dan diciptakan anak Adam dari


apa yang telah dijelaskan kepadamu


Malaikat adalah makhluk yang tidak ada seora-


28


ngpun mampu menghitung jumlah mereka kecuali


Allah, karena begitu banyaknya, tidak ada satu


tempat pun dengan jarak empat jari di langit kecuali


disitu ada malaikat yang senantiasa bersujud atau


berdiri, sebagaimana baitul makmur di langitketujuh


setiap hari dimasuki tujuh puluh ribu malaikat,kemudian


mereka tidak (dapat) kembali masuk lagi,


karena begitu banyaknya.


Pada hari kiamat akan didatangkan neraka,baginya


tujuh puluh ribu tali kendali, setiap tali kendali


ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat-Allah


berfirman:


Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu


melainkan Dia sendiri.”.


“Langit merintih kelelahan, dan sewajarnya dia


merintih, tidak ada satu tempat selebar tapak kaki di


langit melainkan disitu ada malaikat yang senantiasa


sujud dan ruku’.” (HR. Bukhori dan Muslim).


29


“Setiap hari dimasuki tujuh puluh ribu malaikat,


mereka tidak kembali (masuk) lagi.”).


Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu alaihi


wasallam bersabda:


Akan didatangkan neraka Jahannam pada hari


itu, padanya terdapat tujuh puluh ribu tali kendali,


beserta setiap tali kendali tujuh puluh ribu malaikat


(yang menariknya).” (HR. Muslim).


Begitu besar jumlah malaikat, dari dua dalil


diatas kira-kira terhitung empat ribu sembilan ratus


juta malaikat, bagaimana dengan yang tidak disebutkan


jumlahnya, maha suci Allah yang telah menciptakan


dan mengaturnya dan Dialah yang tahu


berapa jumlah mereka.


Seorang muslim wajib beriman dengan namanama


malaikat, baik yang disebutkan oleh Allah dalam


Al-Qur’an maupun yang disebutkan Rasulullah


dalam sunahnya. Dan yang paling mulia di antara


30


mereka ada 3 malaikat:


Jibril atau disebut juga Jibrail, dia adalah Ruhul


Qudus yang bertugas menyampaikan wahyu(dengannya


hati menjadi hidup) kepada rasul-rasul Allah..


Mikail atau disebut juga Mikal, dan bertugas


untuk menurunkan hujan (dengannya bumi menjadi


tumbuh) sesuai dengan perintah Allah.


Isrofil bertugas untuk meniup terompet sebagai


tanda akhir dari kehidupan dunia dan awal kehidupan


akhirat. Yang dengannya jasad-jasad hidup


kembali.


Sifat-sifat malaikat


Malaikat adalah makhluk hakiki, memiliki fisik


yang hakiki, mempunyai sifat-sifat baik kholqiyah


(bentuk tubuh) maupun khuluqiyah (kepribadian),


diantaranya adalah:


Malaikat mempunyai tubuh dan fisik yang


31


besar. Allah ciptakan mereka dalam bentuk yang


besar lagi kuat, sesuai dengan besarnya tugas yang


dipikulkan kepada mereka di langit dan di bumi.


Malaikat mempunyai sayap. Allah ciptakan


untuk mereka sayap, ada yang dua, tiga, empat atau


lebih dari itu, sebagaimana Rasulullah shallallahu


alaihi wasallam pernah menyaksikan malaikat Jibril


dalam rupa aslinya, memiliki 600 sayap sampai


menutupi ufuk. Allah berfirman:


Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi,


yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan


(untuk mengurus berbagai macam urusan) yang


mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua,


tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-


Nya apa yang dikehendaki-Nya


Malaikat itu tidak butuh kepada makanan dan


minuman. Allah ciptakan mereka tidak butuh kepada


makan dan minum, begitu juga mereka tidak


32


kawin dan tidak berketurunan.


Malaikat mempunyai akal dan hati, mereka


berbicara dengan Allah dan Allah berbicara dengan


mereka, sebagaimana pula mereka berbicara dengan


Nabi Adam alaihis salam dan nabi-nabi lainnya.


Malaikat mampu berubah bentuk dari rupa


aslinya. Allah subhanahu wataala telah memberikan


kemam-puan kepada mereka untuk berbentuk


manusia laki-laki.


Ini merupakan jawaban atas pendapat kelompok


penyembah berhala yang meyakini bahwa malaikat


itu adalah anak-anak perempuan Allah.


Dan kita tidak mengetahui bagaimana caranya


mereka berubah rupa dan kita sangat sulit untuk


membedakan mereka dengan manusia kala mereka


berubah rupa sebagai manusia.


Malaikat itu mati. Di hari kiamat semua mala33


ikat akan mati termasuk malaikat pencabut nyawa,


kemudian mereka dibangkitkan kembali untukmelaksanakan


tugas-tugas yang telah dibebankan Allah


kepada masing-masing mereka.


Ibadah malaikat. Para Malaikat melakukan ibadah


kepada Allah dengan berbagai macam ibad-ah,


seperti: salat, do’a, tasbih, ruku’, sujud, rasa takut


kepada Allah, cinta dan sebagainya.


Sifat-sifat ibadah malaikat:


Kontiniu dan terus menerus tanpa ada putus.


Semata-mata ikhlas karena Allah subhanahu


wataala.


Senantiasa mentaati perintah Allah dan jauh


dari kemaksiatan, karena mereka terpelihara dari


dosa dan maksiat.


Tawadhu’ (rendah diri) kepada Allah, disertai


dengan banyak ibadah.


“Tugas-tugas malaikat


Malaikat mengemban berbagai tugas mulia,


34


yang telah di bebankan Allah subhanahu wataala


kepada mereka, di antara mereka :


Maka dari itu tidak perlu berziarah ke kuburan


Nabi sekedar untuk mengucapkan salam, tapi cukup


mengucapkan salawat dan salam kepadanya dari


tempat ia tinggal, karena di sana ada malaikat yang


bertugas menyampaikan salam tersebut kepada Nabi


shallallahu alaihi wasallam, dan maksud dianjurkan


ziarah ke masjid nabawi adalah untuk melakukan


shalat di dalamnya.


Dan masih banyak lagi tugas-tugas malaikat


selain yang disebutkan. Diantara dalil-dali yang


menerangkan tugas-tugas diatas sebagai berikut :


Allah berfirman:


yang memikul arsy dan malaikat yang berada di


sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan memintakan


ampun bagi orang-orang yang beriman.”


“Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka


35


Jibril itu telah menurunkan Al-Qur’an ke dalam


hatimu dengan izin Allah.” Dan firman Allah :


“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat


di waktu orang-orang dzalim (berada) dalam tekanan


sakaratul maut, sedang para malaikat memukul


dengan tangannya: keluarkanlah nyawamu


Hak-hak malaikat terhadap manusia


Beriman kepada mereka.


Mencintai, mengagungkan mereka, dan menyebut-


nyebut keutamaan mereka.


Haram hukumnya mencaci atau menghina


mereka.


Menjauhi apa yang mereka Menjauhi apa yang


mereka benci, karena malaikat merasa tersakiti dari


apa saja yang menyakiti manusia.


Hikmah beriman kepada malaikat:


Sebagai bukti keimanan seseorang, karena tidak


36


sah iman seseorang tanpa beriman kepada malaikat.


Menyadarkan kita akan kebesaran, keagungan


dan kekuasaan Allah subhanahu wataala, karena


kebesaran makhluk adalah sebagai bukti kebesaran


penciptanya.


Dengan mengetahui sifat-sifat, keadaan dan tugas-


tugas malaikat akan menambah keimanan dalam


hati seorang muslim.


Akan timbul rasa tenang dan aman pada diri


orang mukmin, karena Allah telah menetapkan untuk


setiap mereka malaikat yang senantiasa menyertai


mereka.


Akan menambah rasa cinta kepada mereka,karena


mereka melaksanaan ibadah secara sempurna,


dan mereka mendo’akan ampunan untuk orangorang


mukmin.


Membangkitkan rasa benci terhadap perbuatanperbuatan


maksiat.


37


RUKUN KETIGA


BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLAH


Beriman dengan semua kitab yang diturunkan


kepada para rasul merupakan rukun ketiga dari


rukun iman yang enam. Allah telah mengutus para


Rasul dengan membawa kebenaran yang nyata, dan


Dia turunkan bersama mereka kitab-kitab sebagai


rahmat bagi hamba-Nya dan sekaligus sebagai


petunjuk bagi mereka demi tercapainya kebahagiaan


hidup dunia dan akhirat, dan sebagai pedoman


hidup dan hakim antara mereka dalam masalahmasalah


yang mereka perselisihkan.


Allah berfirman:


Mohamed – IRAHIM – MOSA-ISA – NOH -


ISMAIL ISHAK – JACUP – HAROUN – AYUP –


YEHIA – ZAKARIYE – SALEH – DAWAOOD –


SHOUP ELYAS – LOOT – ZUL KEFL- IIDRES -


Injil adalah kitab yang diturunkan Allah kepada


38


nabi Isa alaihis salam Taurat adalah kitab yang


diturunkan Allah kepada nabi Musa alaihis salam


Zabur Kitab Zabur diturunkan kepada nabi


Dawud alaihis salam


Suhuf (lembaran - lembaran) Ibrahim dan


Musa.


Yaitu Suhuf (lembarang-lembaran)


Seorang muslim wajib beriman kepada semua


kitab yang diturunkan kepada rasul - rasul Allah,


bahwasanya Allah telah berfirman dengan kitab itu


dengan sesungguhnya, dan kitab-kitab tersebut bukanlah


makhluk, barangsiapa mengingkari itu semua


atau sebagiannya maka ia telah kafir.


Allah berfirman:


Semua lafadz dan maknanya serta hakikat alam


dan ilmiah yang dikandungnya adalah mukjizat.


Al-Qur’an merupakan kitab samawiyah yang


terakhir, dengannya ditutup kitab-kitab sebelumnya,


39


sebagai-mana rasulullah shallallahu alaihi wasallam


adalah penutup bagi para nabi sebelumnya.


Sesungguhnya Allah telah menjamin kemurnian


Al-Qur’an, dengan menjaganya dari penyelewengan


dan perobahan, berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya,


telah banyak terjadi penyelewengan dan


perubahan didalamnya.


Al-Qur’an adalah sebagai pembenar terhadap


kitab-kitab sebelumnya.


Al-Qur’an menasakh (menghapus) semua kitabkitab


sebelumnya.


Allah berfirman:


Al-Qur’an adalah kalam (firman) Allah yang


diturunkan kepada Nabi Muhammad - shallallahu


alaihi wasallam penutup para nabi dan rasul. Al-


Qur’an merupakan kitab samawi yang terakhir diturunkan.


Allah subhanahu wataala telah menjamin untuk


40


memeliharanya dari penyelewengan dan perubahan,


dan Allah menjadikannya sebagai nasikh(penghapus)


bagi kitab-kitab sebelumnya.


Allah berfirman


yang diturunkan Allah kepada nabi Ibrahim dan


Musa, akan tetapi Suhuf tersebut telah hilang dan


tidak diketahui sedikitpun kandungannya kecuali


apa yang terdapat dalam Al-Qur’an dan sunah,seperti


firman Allah


“Semua nabi itu adalah saudara sebapak,berlainan


ibu (asal agama mereka satu yaitu tauhid,sekalipun


berbeda rincian syariatnya


Iman kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam


tidak akan terwujud kecuali dengan membenarkannya


dan mengamalkan risalah yangdibawanya.


Inilah makna ketaatan kepadanya. Mentaatiny aberarti


mentaati Allah, dan maksiat kepadanya berarti


maksiat kepada Allah.


41


Maka beriman kepada beliau baru terwujud


dengan membe-narkan dan mengikutinya shallallahu


alaihi wasallam.


Pertama: Ma’rifah (mengenal) RasulullahMuhammad


shallallahu alaihi wasallam. Beliau adalah


Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin


Hasyim, Hasyim dari suku Quraisy, Quraisy dari


Arab dan Arab dari keturunan nabi Ismail bin


Ibrahim alaihis salam. Beliau dikaruniai umur 63


tahun, diantaranya 40 tahun sebelum kenabian dan


tahun mengemban risalah sebagai nabi dan rasul.


Kedua: Membenarkan segala yang diberitakannya,


mentaati seluruh perintahnya dan menjauhi


semua larangannya dan beribadah kepada Allah


sesuai dengan apa yang disyariatkannya.


Ketiga: Meyakini bahwa beliau adalahRasulullah


untuk semua makhluk, baik jin atapun manusia,


maka tidak ada jalan lain bagi siapapun kecuali


harus mengikuti beliau. Allah ta’ala berfirman:


42


Sesungguhnya Allah telah memperkuat beliau


dengan mu’jizat terbesar dan ayat terjelas, yaitu Al-


Qur’an Al-Karim kalamullah (firman Allah), yang


dijaga dari perubahan dan pergantian. Allah ta’ala


berfirman


Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada


penghuni-penghuni neraka (dengan - mengatakan):


"Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh


apa yang Tuhan kami menjanjikannya


kepada kami.


Maka apakah kamu telah memperoleh dengan


sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya


(kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka)


menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru(malaikat)


mengumumkan di antara kedua golongan itu:


"Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang


yang lalim


43


RUKUN KELIMA


BERIMAN KEPADA HARI AKHIRAT


Beriman kepada hari akhirat:


Yaitu: Meyakini akan berakhirnya kehidupan dunia


ini dan setelah itu akan memasuki alam lain,dimulai


dengan kematian dan kehidupan alam kubur


untuk kemudian terjadinya hari kiamat dan selanjutnya


adalah kebangkitan (dari kubur),dikumpulkan


di padang mahsyar dan diputuskan ke surga


atau neraka.


Iman kepada hari akhirat merupakan salah satu


rukun Iman yang tidak sempurna keimanan seseorang


tanpanya, barangsiapa yang mengingkarinya


maka dia telah kafir. Allah berfirman:


Dan tidak diperbolehkan berdoa kepada beliau,


memohon pertolongan kepadanya, thawaf di kuburnya


atau bernadzar dan menyembelih karenanya,


karena ini semua adalah syirik. Dan Allah sangat


melarang mengarahkan ibadah kepada selain-Nya.


44


Demikian pula sebaliknya, tidak menghormati


Nabi shallallahu alaihi wasallam, dengan merendahkannya,


menghina atau mengejeknya adalah perbuatan


murtad (keluar dari Islam) dan kafir kepada


Allah. Allah berfirman pada hari mereka keluar dari


kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi


dengan segera kepada berhala-berhala


Hari ini disebutkan dalam Al-Qur’an dengan beberapa


nama. Diantaranya adalah: yaumul qiyamah


(hari kiamat), Al-Qori’ah, yaumul hisab (hari perhitungan


amal), yaumu din (hari pembalasan), Ath-


Thomah (malapetaka yang sangat besar), (yang


pasti terjadi), Ash-Shokhoh (suara yang memekakkan),


AlGhosy-iah (hari pembalasan) dan sebagainya


“Katakanlah: “Sesungguhnya orang - orang yang


terdahulu dan orang-orang yang kemudian, benarbenar


akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari


yang dikenal


45


AL KADA VE KADAR


Dan Allah berfirman:


“Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan


kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami


tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa


derajat.


Sesungguhnya Tuhanmu maha bijaksana lagi


maha mengetahui. Dan Kami telah menganugerahkan


Ishak dan Ya’qub kepada-nya.


Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri


petunjuk, dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah


Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari


keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub,


Yusuf, Musa dan Harun.


Demikianlah Kami memberi balasan kepada


orang-orang yang berbuat baik. Dan Zakaria,Yahya,


Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang


shaleh. Dan Ismail, Alyasa’, Yunus dan Luthmasing-


masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat


(di-masanya).


(Dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari


bapak-bapak mereka, keturunan mereka dansaud-


46


ara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka


(untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan


Kami menunjuki mereka kejalan yang lurus.” (Al-


An’am:83-87).


Demikian pula Allah subhanahu wata’ala telah


melebihkan derajat sebagian nabi-nabi di atas


sebagian yang lain, sebagaimana dalam firman-Nya:


“Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian


nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain).” (Al-


Isra’: 55).


Sebagaimana Allah subhanahu wata’ala juga melebihkan


sebagian rasul-rasul atas sebagian yang


lain, dalam firman-Nya:


“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka


atas sebagian yang lain.” (Al-Baqarah: 253).


Dan yang paling utama di antara mereka adalah


rasul-rasul ulul azmi. Mereka adalah Nuh, Ibrahim,


Musa, Isa dan nabi kita Muhammad shallalahu


alaihi wasallam. Allah berfirman:


“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang


yang mempunyai keteguhan hati (ulul ‘azmi) dari


rasul-rasul telah bersabar.” (Al-Ahqof : 35).


47


Dan Allah berfirman:


“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian


dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri), dari


Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putera Maryam, dan


Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang


teguh.” (Al-Ahzab : 7).


Dan Muhammad shallalahu alaihi wasallam adalah


rasul terbaik dan penutup para nabi serta


imamnya orang - orang yang bertaqwa, pemimpin


seluruh anak cucu Adam dan imam para nabi jika


mereka berkumpul, dan pembicara mereka jik adalam


utusan, pemilik maqom terpuji yang diimpikan


oleh orang-orang terdahulu ataupun yang akan


datang, pemegang panji pujian dan pemilik telaga di


surga, pemberi syafaat manusia di hari kiamat,


pemilik wasilah dan keutamaan, Allah mengutusnya


dengan membawa syariat dien yang p


Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali,


maka Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak


sepuluh kali.”


 



Tulisan Terbaru

Keutamaan Puasa Enam ...

Keutamaan Puasa Enam Hari Syawal Shawal