Artikel




Perbuatan Dalam Waktu Singkat Namun Berdampak Besar





Allâh Azza wa Jalla telah menganugerahkan kepada para hamba-Nya


agama yang sempurna. Barangsiapa berpegang teguh dengan agama


ini, Allâh Azza wa Jalla terangi hatinya dan didekatkan kepada-Nya.


Sebaliknya, barangsiapa menelantarkannya, maka Allâh Azza wa


Jalla akan memberikan balasan setimpal. Allâh mencintai dan


memerintahkan ketaatan serta membenci dan melarang


kemaksiatan.


Bahaya kemaksiatan bagi jiwa seperti bahaya racun bagi raga,


diantaranya ada yang menyebabkan pelakunya keluar dari martabat


iman ke martabat islam; Ada juga yang menyebabkan keluar dari


islam.


Sebagaimana Allâh juga memuliakan para hamba-Nya dengan


menganugrahkan pahala yang besar sebagai balasan dari perbuatan


yang kecil maupun ringan, Allâh Azza wa Jalla juga memberikan


ancaman dosa yang besar akibat perbuatan yang dilakukan dalam


waktu singkat.


Lisan diantara anggota tubuh yang mudah digerakkan dan bisa


menghasilkan pahala ataupun dosa. Perbuatan paling buruk yang


dilakukan manusia dengan lisannya adalah berdo’a kepada selain


4


Allâh, dan meminta hajat kepada orang-orang yang sudah mati dan


patung-patung. Karena berdo’a kepada selain Allâh Azza wa Jalla


tergolong perbuatan syirik yang bisa menghapuskan pahala semua


amal kebaikan dan menyebabkan kekal dalam neraka, sementara


yang diminta juga tak kunjung diraih. Allâh Azza wa Jalla berfirman :





Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang berdo'a kepada


selain Allâh yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai


hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka. [al-


Ahqâf/46:5]


Diantara dosa besar yang dilakukan dengan lisan adalah mencela


Allâh, agama-Nya, dan rasul-Nya. Allâh Azza wa Jalla berfirman :





Katakanlah, "Apakah dengan Allâh, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya


kamu selalu berolok-olok ? Tidak usah kamu minta maaf, karena


kamu telah kafir sesudah beriman. [at-Taubah/9:65-66]


5


Barangsiapa yang bergegas melakukan kesyirikan meskipun kecil, seperti thawaf disekitar kuburuan, menyembelih untuknya, atau bernadzar untuknya, maka dia tidak akan pernah mencium bau surga. Karena pengaruh dosa ini sangat buruk pada aqidah seseorang , maka mengancam dengan tidak memberikan ampunan terhadap pelakunya. Allâh Azza wa Jalla berfirman : ﴿


Sesungguhnya Allâh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. [an-Nisâ’/4:48] Diantara perbuatan dosa besar lainnya adalah sihir. Penyihir itu merusak agama dan dunia. Sadar atau tidak, dia menyaingi Allâh Azza wa Jalla dalam rububiyah-Nya; karena penyihir mengaku bisa memberikan manfaat atau menolak bahaya. Hukumannya adalah dibunuh dengan pedang, sementara orang yang datang kepadanya dan memintannya untuk menyihir, maka dia telah kafir. Ilmu ghaib disembunyikan oleh Allâh Azza wa Jalla meskipun dari para malaikat. Allâh Azza wa Jalla berfirman :


6





Katakanlah, "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allâh", dan mereka tidak mengetahui kapankah mereka akan dibangkitkan. [an-Naml/27:65] Oleh karena itu, barangsiapa percaya kepada orang yang mengaku tahu hal yang ghaib seperti para dukun atau orang pintar dengan melihat bintang dilangit atau membaca garis telapak tangan, atau lain sebagainya, maka dia telah kafir. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : )) ى





عَلَيْ وَ لَّمَ (( Barangsiapa mendatangi dukun, lalu mempercayai apa yang dikatakannya maka dia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhamad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [HR. Abu Dawud dan Ahmad].


7


Itulah diantara kekufuran yang banyak dilakukan orang dalam waktu singkat tapi dampak negatifnya begitu besar dan berbahaya serta akan terasa dalam waktu yang tidak singkat. Jika seseorang selamat dari kekufuran, maka hendaklah dia bersyukur kepada Allâh Azza wa Jalla karena semua itu merupakan karunia dari Allâh Azza wa Jalla. namun juga dia harus tetap waspada, karena setan akan terus membujuk dan menjebaknya agar melakukan dosa besar. Setan akan membujuknya agar membebaskan lisannya mengucapkan kata-kata yang diharamkan Allâh Azza wa Jalla . Perkataan yang paling keji adalah perkataan yang menodai kehormatan Muslim. Oleh karena itu, Allâh Azza wa Jalla melarang ghibah (menggunjing) dan menyamakannya dengan memakan bangkai saudara yang digunjingnya. Dan pada hari kiamat orang yang menghibahi memiliki kuku panjang terbuat dari tembaga dan dia akan mencakar-cakar wajah dan dadanya sendiri sebagai balasan atas perbuatan buruknya. Seandainya perkataan orang yang menghibahi dicampur dengan air lautan, pasti dia dapat mencemarinya. 'Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata kepada Nabi, “Cukuplah dirimu memuji-muji Shafiyah, sesungguhnya dia itu begini dan begitu” yaitu tubuhnya kecil; Lalu Nabi bersabda, “Sungguh kamu telah mengatakan suatu perkataan,


8


jika dicampur dengan air laut pasti dapat mengeruhkannya.” [HR. Abu Dawud] Para Ulama salaf sangat ketat dalam menjaga lisan dari maksiat ini. Imam Bukhari t berkata, “Saya berharap menjumpai Allâh dan Dia tidak menghisabku karena aku menghibahi orang lain.” Orang yang suka memfitnah orang lain merupakan saudara dekat pelaku ghibah. Hukuman dan adzabnya akan dirasakan sejak ada dalam kubur, sementara untuk di akhirat, Allâh Azza wa Jalla telah mengancamnya dengan tidak akan memasukkannya ke dalam surga. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : )) 


Tidak masuk surga orang yang suka mengadu domba. [Muttafaq 'alaih] Sebagaimana Islam melarang mengghibahi orang Muslim yaitu mencelanya saat dia tidak ada, Islam juga melarang mencelanya dihadapannya. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: )) تَااُ الْهُسْلِمِ فُسُ (( ] نخفق علي [


Mencela Muslim adalah kefasikan [Mutafaq Alaih] Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :





Barangsiapa berkata kepada saudaranya, 'Wahai kafir' Maka kekafiran itu bisa kembali kepada salah seorang diantara keduanya, jika perkataannya benar, maka diterima, namun jika salah maka dialah yang kafir.” [HR. Bukhari dan Muslim] Dan masih banyak lagi dosa yang dilakukan oleh manusia dengan lisannya, misalnya qadzaf (menuduhkan perbuatan zina kepada orang yang menjaga kehormatan), suka melaknat kaum Muslimin, suka melakukan kebohongan, meminta-meminta padahal dia sudah berkecukupan dan lain sebagainya. Dosa tidak hanya dilakukan dengan lisan, tapi juga anggota tubuh lainnya. Oleh karena itu, jika seorang Muslim menjaga lisannya, maka dia juga harus menjaga anggota badannya. Karena ada beberapa perbuatan yang bisa dilaksanakan dalam waktu singkat tapi dosanya besar. Diantara yang paling besar adalah membunuh seorang Muslim. Allâh Azza wa Jalla berfirman,


10





"Dan barangsiapa membunuh seorang Mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, ia kekal di dalamnya dan Allâh murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan adzab yang besar baginya." [an-Nisâ/4:93] Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : )) 


Seandainya penduduk langit dan bumi berserikat untuk menghabisi nyawa seorang Mukmin, pastilah Allâh akan menyeret mereka semua ke dalam neraka. [HR. Tirmidzi] Dalam hadits lain, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menandaskan bahwa nyawa seorang Muslim lebih berharga daripada dunia. Karena nyawanya begitu berharga, maka semua celah yang berpotensi dan bisa mengantarkan ke pembunuhan telah ditutup oleh Islam.


11


Dosa besar lainnya adalah zina. Allâh Azza wa Jalla berfirman: ﴿


Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. [al-Isrâ’/17:32] Imam Ahmad rahimahullah mengatakan, “Dosa yang paling besar disisi Allâh adalah syirik, kemudian membunuh, kemudian berzina.”. Karena buruknya dosa zina, maka hukuman bagi pelaku zina yang sudah pernah menikah adalah dirajam yaitu ditanam separuh badannya lalu dilempari oleh siapa saja yang melewatinya sampai mati. Semoga Allâh Azza wa Jalla melindungi kita dari perbuatan-perbuatan buruk yang bisa mendatangkan dosa-dosa besar ini. Disamping dosa-dosa yang telah disebutkan pada khutbah pertama, masih ada lagi dosa-dosa yang berkaitan dengan harta, seperti riba. Riba walapun sedikit bisa mencemari harta yang banyak dan melenyapkan keberkahan harta. Allâh Azza wa Jalla berfirman : ﴿ ييٍ





Allâh memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allâh tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. [al-Baqarah/2:276] Dampak buruk lain dari riba yaitu Allâh melaknat pemakan riba, dan menyatakan perang terhadapnya. Barangsiapa diperangi oleh Allâh Azza wa Jalla pasti dia akan celaka. Dosa besar lainnya yang berkait dengan harta yaitu mencuri. Perbuatan buruk ini diganjar laknat oleh Allâh Azza wa Jalla karena dia telah mengambil hak orang lain dengan cara yang tidak benar. Dosa lainnya yaitu memakan harta anak yatim. Keburukan dosa ini tergambar dari penggambaran islam yang menyamakannya dengan orang memakan api neraka. Diantara dosa lain yang berkait dengan harta yaitu merampas tanah orang lain, meminjam harta dengan niat tidak mengembalikan, melakukan sogok, menghambur-hamburkan harta dan masih banyak lagi yang lainnya. Itulah diantara dosa-dosa yang sering dilakukan oleh manusia dengan anggota badannya. Untuk melakukannya cukup waktu yang singkat tapi akibat dari perbuatan itu akan dirasakan dalam waktu yang tidak terhitung lamanya. Tidakkah ini membuat hati-hati kita menjadi sadar?


13


Kewajiban kita adalah menjaga seluruh anggota badan kita agar tidak terjebak dalam perbuatan dosa. Jika misalnya, wal 'iyadzubillah sudah terjebak dalam perbuatan dosa, maka hendaklah segera bertaubat dan jangan putus asa. Semoga Allâh Azza wa Jalla senantiasa membuka pintu hati kita untuk memahami dosa-dosa itu lalu mendorong organ-organ yang lain untuk menjauhinya. [Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 02/Tahun XVI/1433H/2012M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196] Sumber : almanhaj.or.id





Dampak Negatif Kemaksiatan dan Dosa





3


Dampak Negatif Kemaksiatan dan Dosa


Segala puji hanya bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga tetap


tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, dan aku bersaksi bahwa


tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang


Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad


saw adalah hamba dan utusan -Nya.. Amma Ba’du:


Di antara bencana yang banyak menimpa kaum muslimin pada


zaman sekarang ini adalah merajalelanya kemaksiatan dan dosa,


menyebarnya kemungkaran dengan berbagai tingkatannya. Ibnul Qoyyim


Rahimahullah berkata, “Kemaksiatan ini memiliki bahaya yang sangat besar


bagi hati, sama seperti bahaya racun terhadap tubuh dalam tingkat bahaya


yang berbeda-beda, dan tidakkah di dunia ini muncul suatu kejahatan dan


penyakit kecuali disebabkan oleh kemaksiatan dan dosa-dosa, Sebab


apakah yang mengeluarkan bapak manusia dari surga, tempat kelezatan,


kenimatan, kemegahan, dan kesenangan menuju alam yang penuh


penyakit, kesedihan dan musibah?. Apakah yang mengeluarkan Iblis dari


alam langit, diusir dan dilaknat, rahmat berubah menjadi laknat serta


keimanan berubah menjadi kekafiran?. Lalu sebab apakah yang


menenggelamkan seluruh penghuni bumi sehingga air melampaui puncak


gunung-gunung?. Dan sebab apakah yang menjadikan angin menguasai


kaum ‘Ad sehingga mereka bergelimpangan mati di permukaan bumi,


sehingga mereka seperti pohon-pohon kurma yang tumbang?. Sebab


apakah yang menyebabkan terjadinya siksa yang menyebabkan hati-hati


mereka terputus dari tenggorokan-tenggorokan mereka sehingga hati dan


tenggorokan mereka berserakan dan mereka tewas?, Sebab apakah yang


menyebabkan Fir’aun tenggelam bersama kaumnya, lalu ruh-ruh mereka


kembali berpindah ke neraka Jahannam?. Tubuh mereka tenggelam


sementara ruh-ruh mereka terbakar, sebab apakah yang mengubur Karun


dan rumahnya beserta seluruh hartanya?. Sungguh, semuanya disebabkan


oleh kemaksiatan dan dosa-dosa!.1


1 Al-Jawabul Kafi liman Sa’ala Anil Dawa’i Syafi, halaman: 37-38


4


Allah SWT berfirman:





Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa yang disebabkan karena


dosanya 5maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan


batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang


mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi,


dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali


tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya


diri mereka”. (QS. Al-Ankabut: 40)


Dosa-dosa ini ada yang besar dan ada pula yang kecil, seperti yang


dijelaskan oleh nash-nash di dalam kitab dan sunnah. Allah SWT berfirman:


     z


Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang


dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahankesalahanmu


(dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat


yang mulia (surga). (QS. Al-Nisa’: 31)


Allah SWT berfirman:





(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang


selain dari kesalahan-kesalahan kecil. (QS.Al-Najm: 32)


Maksudnya adalah dosa-dosa yang kecil. Diriwayatkan oleh Al-


Bukhari dan Muslim dari hadits riwayat Ibnu Mas’ud bahwa dia bertanya


kepada Nabi Muhammad SAW: Dosa apakah yang paling besar?. Nabi


menjawab, “Engkau menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah SWT,


padahal Dia-lah yang menciptakanmu”. Kemudian aku bertanya kembali:


5


Kemudian dosa apa?. Nabi menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena


takut jika dia makan bersamamu”. Kemudian dosa apa?. Nabi menjawab: “


Engkau berzina dengan istri tetanggamu”.2


Di antara manusia ada yang terlalu meremehkan dosa dan


kemaksiatan dan berkata: Selama aku masih menunaikan rukun-rukun


Islam, dan kewajiban-kewajiban yang ada padanya maka perkara dosa


adalah enteng, Allah SWT Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang.


Perkataan ini tidak benar, sebab sesungguhnya Allah SWT adalah Maha


Pengampun dan Maha Penyayang, selain itu Dia memiliki siksa yang pedih


bagi orang yang bermaksiat kepada -Nya dan menyalahi perintah -Nya.


Allah SWT berfirman:





Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya Allah amat berat siksa -Nya dan


bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-


Maidah: 98)


Allah SWT berfirman:





Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya Allah amat berat siksa -Nya dan


bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. dan


bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih. (QS. Al-Hijr:


49-50).


Allah SWT memperingatkan para hamba -Nya agar mereka tidak menyalahi


perintah Rasul:





maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut


akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. (QS. An-Nur: 63)


Allah SWT berfirman:


2 Shahih Bukhari, no: 4477 dan shahih Muslim, no: 86


6





“…dan kamu menganggapnya sesuatu yang ringan saja. sedangkan di sisi


Allah adalah besar”. (QS. Al-Nur: 15)


Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab Musnadnya dari Sahl bin


Sa’d bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “hati-hatilah kalian terhadap


dosa-dosa kecil, karena perumpamaannya seperti sebuah kaum yang


singgah di sebuah lembah, lalu masing-masing dari mereka memabawa satu


batang kayu, lalu mereka membakar kayu tersebut hingga bisa memasak


adonan roti mereka karena sesungguhnya dosa-dosa kecilnya itu


bisamembinasakannya”. Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari di dalam kitab


shahihnya dari Anas RA berkata, “Sesungguhnya kalian mengetahui suatu


amalan di mana dalam pandangan kalian dia lebih kecil dari rambut namun


amalan tersebut pada zaman Rasulullah SAW sebagai pembinasa”.3


Satu kemaksiatan menjadi sebab kekalahan para shahabat dalam


perang Uhud, yaitu pada saat Nabi memerintahkan mereka agar tidak turun


dari gunung, namun mereka tidak mentaati perintah Rasulullah SAW


akhirnya tujuh puluh shahabat terbunuh pada perang itu, sebagaimana


disebutkan di dalam sirah yang shahih.4


Satu kemaksiatan telah menjerumuskan seorang wanita ke dalam


neraka, di dalam Ashaihaini dari Ibnu Umar bahwa Nabi saw bersabda,


“Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang diikatnya, tidak


diberinya makan dan tidak pula dibiarkannya makan serangga bumi”.5


Bahkan terkadang seseorang menganggap enteng kalimat yang keluar dari


mulutnya tanpa berfikir tentangnya, sehingga menjadi sebab dirinya


terjerumus ke dalam neraka. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari


Abi Hurairah bahwa Nabi bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba


berbicara dengan satu kalimat yang tidak jelas baginya, namun dia


3 Al-Bukhari no: 6492


4 Al-bukhari no: 3986 dan Muslim: 1763


5 Al-bukhari no: 3318 dan Muslim: 2242


7


terperosok karenanya ke dalam jurang neraka, bahkan lebih dalam dari jarak


antara Masyrik dan Magrib”.6


Satu kemakasiatan telah mengeluarkan Adam dari Surga. Seorang penyair


berkata:


Engkau menambah dosa dengan dosa, lalu dirimu mengharap


Tingkatan-tingkatan surga dan kemenangan seorang ahli ibadah


Apakah kau lupakan Tuhan-mu saat Dia mengeluarkan Adam


Dari Surga menuju dunia hanya karena disebabkan satu dosa


Dampak negatif kemaksiatan sangat banyak, disebutkan oleh Ibnul


Qoyyim di dalam kitab “Al-Jawabul Kafi liman sa’ala ani dawai syafi”, di


antaranya adalah:


Pertama: Kemaksiatan bisa mengakibatkan kehinaan bagi pelakunya,


sesungguhnya kedudukan yang tinggi hanya dapat diraih dengan ketaatan


kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman:





Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka dari Allah-lah


kemuliaan itu semuanya.”. (Fathir: 10)


Allah SWT berfirman;


z


Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul -Nya dan bagi


orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui . (QS.


Al-Munafiqun: 8)


Allah SWT berfirman:





“Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan anak lembu (sebagai


sembahannya), kelak kemurkaan akan menimpa mereka dari Tuhan mereka


6 Al-bukhari no: 6477 dan Muslim: 2988


8


dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah Kami memberi balasan


kepada orang-orang yang membuat-buat kebohongan.”. (QS. Al-A’rof: 152)


Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam musnadnya dari Ibnu Umar


bahwa Nabi bersabda, “Dan Allah SWT menjadikan kehinaan dan


kerendahan bagi orang yang menyalahi perintahku”.7


Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Ya Allah jadikanlah kami mulia


dengan taat kepadamu dan janganlah buat kami hina dengan bermaksiat


kepadamu”. Al-Hasan AL-Bashri rahimahullah berkata, “Sesungguhnya


sekalipun keledai mendedas dengan mereka, dan kuda-kuda melegas


dengan mereka, sesungguhnya kehinaan maksiat bersemayam di dalam hati


mereka, Allah SWT enggan kecuali menghinakan orang yang bermksiat


kepada -Nya”.8


Ibnul Mubarok berkata:


Aku melihat bahwa dosa-dosa itu mematikan hati.


Kecanduan terhadapnya mengakibatkan kehinaan


Dan meninggalkan dosa membuat hati itu hidup


Dan lebih baik bagimu meninggalkan semua dosa


Kedua: Dosa dan kemaksiatan mengakibatkan keterasingan antara seorang


hamba dengan Tuhan -Nya, sekalipun seseorang memiliki semua fasilitas


kenikmatan dunia maka sungguh keterasingan itu tidak akan pernah sirna


darinya. Abdullah bin Abbas berkata, “Sesungguhnya kebaikan itu


memancarkan cahaya pada wajah seseorang, dan cahaya di dalam hati,


keluasan dalam rizki, kekuatan pada badan, kecintaan di tengah-tengah


makhluk, dan keburukan akan mengakibatkan kehitaman pada wajah,


kegelapan dalam hati dan kelemahan badan dan kekurangan rizki serta


kebencian di dalam hati para makhluk Allah”.9


Dan perkataan Ibnu Abbas ini dipertergas oleh firman Allah SWT:





7 Musand Imam Ahmad: 2/92


8 Al-Jawbul Kafi, halaman: 53


9 Al-Jawabul Kafi, halaman: 49


9


Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya


baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada


hari kiamat dalam keadaan buta." Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa


Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya


adalah seorang yang melihat?", (QS. Thaha: 124-125)


Allah SWT berfirman:





Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun


perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan


kepadanya kehidupan yang baik . (QS. Al-Nahl: 97)


Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan


salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad saw dan kepada


keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau.





Dosa Merupakan Penyebab Siksa





Dosa Merupakan Penyebab Siksa dan Hilangnya Berkah


Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah


Pertanyaan: Saya pernah membaca bahwa dampak negatif dari dosa


adalah siksaan dari Allah Subhanahuwata’alla dan terhapusnya berkah, lalu


saya menangis karena takut kepada –Nya. Berilah petunjuk kepada saya,


semoga Allah Subhanahuwata’alla membalas kebaikanmu.


Jawaban: Tidak diragukan lagi bahwa melakukan dosa termasuk


penyebab kemurkaan Allah Subhanahuwata’alla, terhapusnya berkah, tidak


turun hujan, dan dikalahkan musuh, sebagaimana firman -Nya





Dan sesungguhnya kami telah menghukum (Fir'aun dan) kaumnya dengan


(mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan,


supaya mereka mengambil pelajaran. (QS. al-A'raaf:130)


Dan firman Allah Subhanahuwata’alla:





Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka


diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan


diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang menguntur, dan diantara


mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang


Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan


tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (QS. al-Ankabuut:40)


Dan ayat-ayat tentang hal ini sangat banyak. Dan diriwayatkan dalam hadits:





Rasulullah Salallahu’alaihiwassalam bersabda: 'Sesungguhnya seseorang


terhalang mendapat rizqi karena dosa yang dilakukannya."1


Setiap muslim laki-laki dan perempuan harus berhati-hati dari


perbuatan dosa dan bertaubat dari segala dosa di masa lalu disertai


persangkaan yang baik kepada Allah Subhanahuwata’alla dan mengharapkan


ampunan-Nya. Sebagaimana firman Allah Subhanahuwata’alla dalam kitab-Nya


yang mulia tentang hamba-hamba-Nya yang shalih:





Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam


(mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada Kami


dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada


Kami. (QS. al-Anbiya`:90)


Dan firman-Nya:





Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada


Rabb mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan


mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab


Rabbmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti. (QS. al-Isra`:57)


Dan firman-Nya:


1 HR. Ahmad 5/277, 280, 282, Ibnu Majah (90 dan 4022), ath-Thabrani dalam al-Kabir 1442, Ibnu Hibban 872, al-


Hakim1/493 (1814) ia menshahihkannya dan disepakati oleh adz-Dzahabi. Isnadnya dihasankan oleh al-Bushiri dalam


Mishbah az-Zajajah 4/187, demikian pula Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah 73, 3248.





Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka


(adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan)


yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat


dan mereka ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh


Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. at-


Taubah:71)


Kendati demikian, disyari'atkan bagi muslim laki-laki dan wanita agar


melakukan usaha (sebab) yang dibolehkan oleh Allah Subhanahuwata’alla.


Dengan demikian ia menggabungkan di antara khauf (takut) dan raja`


(mengharap) serta melakukan sebab (berusaha), bertawakkal kepada Allah


Subhanahuwata’alla, berpegang kepadanya untuk mendapatkan apa yang


diridloi-Nya dan selamat dari yang siksa-Nya. Allah Subhanahuwata’alla Yang


Maha Pemurah lagi Maha Mulia berfirman:





Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan


baginya jalan ke luar. * Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangkasangkanya.


QS. ath-Thalaq:2-3)


Dan Yang berfirman:





Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan


baginya kemudahan dalam urusannya. (QS. ath-Thalaq:4)


Dan Dia-lah Yang berfirman:





Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya


kamu beruntung. (QS. an-Nuur:31)


Engkau wajib bertaubat kepada Allah Subhanahuwata’alla dari segala dosamu


yang terdahulu, istiqamah di atas taat kepada-Nya disertai berbaik sangka


kepada -Nya dan khawatir dari sebab-sebab murka-Nya. Bergembiralah dengan


kebaikan yang banyak dan yang terpuji. Wallahu waliyuttaufiq


Syaikh Bin Baz – Majalah Buhuth edisi no. 32 hal 120-121.



Tulisan Terbaru

Keutamaan Puasa Enam ...

Keutamaan Puasa Enam Hari Syawal Shawal