
Sifat Seorang Mukmin
Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi
wa sallam. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah
dengan benar melainkan Allah Ta’alla semata yang tidak ada sekutu
bagi -Nya, dan aku juga bersaksai bahwa
MuhammadShalallahu’alaihi wa sallam adalah seorang hamba dan
utusan -Nya. Amma ba'du:
Dalam al-Qur'an, Allah ta'ala banyak sekali memberi
petunjuk untuk kita semua, diantara sekian banyak penerang jalan
kehidupan kita ialah firman Allah azza wa jalla:
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian
mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah
dan Rasul -Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Allah
menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan,
(akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai,
kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang
bagus di surga 'Adn. dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu
adalah keberuntungan yang besar". (QS at-Taubah: 71-72).
Penjabaran ayat:
Berkata Syaikh Abdurhman bin Nashir as-Sa'di menjelaskan
ayat diatas: "Firman -Nya: "Dan orang-orang yang beriman".
Maksudnya baik dari kalangan kaum lelakinya maupun perempuan,
sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lainnya. Baik
dalam masalah kecintaan, loyalitas, kebersamaan serta tolong
menolong.
Lalu Allah ta'ala mensifati mereka: "Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf". Yaitu sebuah nama yang mencakup
bagi setiap perkara yang diketahui kebaikannya, mulai dari perkara
akidah yang selamat dan amal sholeh serta akhlak mulia. Dan orang
terdepan yang menyematkan sifat mulia ini adalah diri mereka
sendiri.
Sifat berikutnya, Allah Shubhanahu wa ta’alla mengatakan:
"Mencegah dari yang munkar". Yaitu setiap hal yang bertabrakan
4
dengan kebaikan serta lawan dari kebajikan, mulai dari keyakinan
yang bathil, perbuatan jelek, serta akhlak yang buruk.
Kemudian sifat mereka selanjutnya adalah: ""Mereka taat
pada Allah Shubhanahu wa ta’alla dan Rasul-Nya". Artinya mereka
senantiasa memegangi ketaatannya kepada Allah Shubhanahu wa
ta’alla dan Rasul -Nya.
Kemudian Allah Shubhanahu wa ta’alla menyebutkan akhir
dari perbuatan mereka ialah: "mereka itu akan diberi rahmat oleh
Allah". Mereka akan dimasukan ke dalam barisan orang yang
mendapat rahmat -Nya serta diliputi dengan karunia -Nya. Karena
Allah Shubhanahu wa ta’alla: "Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana". Maksudnya Allah Shubhanahu wa ta’alla
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, dimana -Dia meletakan segala
sesuatu sesuai pada tempatnya yang layak. Sehingga Allah
Shubhanahu wa ta’alla pantas untuk dipuji oleh makhluk -Nya.
Selanjutnya Allah ta'ala menyebut balasan bagi mereka:
"Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan
perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir sungai-sungai
dibawahnya ". surga ini adalah tempatnya segala macam bentuk
kenikmatan dan kesenangan, mulai dari istananya, rumah,
pepohonan, serta sungai-sungainya yang deras, terus mengalir
mengairi kebun-kebunnya yang indah, yang tidak ada yang
5
mengetahui hakekatnya secara pasti dari kenikmatan serta
berkahnya melainkan Allah azza wa jalla.
Kemudian Allah ta'ala menegaskan: "Kekal mereka di
dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga
'adn". Dimana telah dihiasi dan diperbagusi untuk hamba-hamba –Nya yang bertakwa. Sungguh hal itu sangat menyejukan bagi orang
yang melihatnya, tempat tinggal serta untuk istirahat yang indah,
disatukan pada istana mereka yang tinggi, yang tidak iri bagi satu
dengan yang lainnya.
Sampai kiranya Allah Shubhanahu wa ta’alla menyiapkan
untuk mereka kamar yang sangat bersih lagi indah yang bisa terlihat
dalamnya dari luar, dan kebalikannya. Dan tempat tinggal ini sangat
menyejukan sehingga setiap orang akan merasa nyaman
menempatinya, menentramkan hati, serta dirindukan oleh tiap ruh
dikarenakan itulah surga Adn.
Mereka akan tinggal di dalamnya kekal selama-lamanya,
keridhoan Allah Shubhanahu wa ta’alla meliputi seluruh penghuni
surga, keridhoan yang lebih besar dari apa yang pernah mereka
rasakan sebelumnya, maka kenikmatan terbesar yang belum mereka
rasakan ialah melihat Rabbnya serta mendapat ridhonya azza wa
jalla.
6
Inilah yang dinamaka keberuntungan yang besar dimana
dirinya bisa mendapatkan segala apa yang menjadi keinginannya
serta hilang segala perkara yang menyusahkan. Semoga Allah
Shubhanahu wa ta’alla menjadikan kita dikalangan penghuni surga".
1
Pelajaran yang bisa kita petik:
1.
Diantara salah satu sifat yang dimiliki oleh orang-orang yang
beriman bahwasannya mereka itu mau saling tolong
menolong, serta saling membantu dikalangan mereka.
Dijelaskan dalam sebuah hadits, sebagaimana dikeluarkan oleh
Imam Bukhari dan Muslim dari Nu'man bin Basyir radhiyallahu
'anhu, beliau berkata: "Rasulallah Muhammad Shalallahu
‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
1 . Tafsir Syaikh as-Sa'di hal: 343-344.
"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam kasih
sayang, mencintai dan belas kasih (diantara mereka) semisal
satu tubuh, yang apa bila ada anggota tubuh yang merasa
sakit maka akan menjadikan seluruh tubuhnya merasakan
sakitnya". HR Bukhari no: 6011. Muslim no: 2586.
2. Pentingnya perkara menyuruh pada yang ma'ruf serta
mencegah dari perbuatan mungkar.
Disebutkan oleh Allah ta'ala dalam firman -Nya bahwa
kita adalah umat terbaik jika terpenuhi sifat diatas, Allah
Shubhanahu wa ta’alla berfirman:
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang
munkar". (QS al-Imran: 110).
9
Dalam hadits sendiri disebutkan, bahwa Nabi Muhammad
Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran maka
hendaknya ia merubah dengan tangannya, jika tidak mampu
maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu juga maka
hendaknya ia mengingkari dalam hatinya, itulah keimanan
yang paling rendah". HR Muslim no: 49. Dari sahabat Abu
Hurairah.
3. Agungnya urusan sholat dan zakat serta kedudukan keduanya
yang begitu tinggi dalam agama Islam.
Hal itu, juga dipertegas oleh Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihi wa sallam sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar radhiyallahu
'anhuma, beliau berkata: "Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
"Agama Islam dibangun diatas lima perkara: Bersaksi bahwa
tidak ada ilah yang berhak disembah melainkan Allah, dan
Muhammad adalah utusan Allah. Mengerjakan sholat,
mengeluarkan zakat, berhaji dan berpuasa ramadhan".HR
Bukhari no: 8. Muslim no: 16.
4. Bahwa ketaatan kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla dan Rasul -Nya merupakan faktor untuk bisa meraih rahmatnya -Nya. Di
tambah memperoleh keberuntungan serta kebahagian didunia
dan akhirat.
Hal tersebut, juga Allah Shubhanahu wa ta’alla nyatakan dalam
firman -Nya yang lain, yaitu:
"Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul -Nya dan
takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka
adalah orang- orang yang mendapat kemenangan". (QS an
Nuur: 52).
5.
Tempat tinggal yang disebutkan dalam surga Adn sangatlah
indah serta bagus bangunannya, dan surga itu bertingkat
tingkat.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Musa al-Asy'ari
radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: "Rasulallah Shalallahu
‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Dua surga yang bejananya serta segala isinya terbuat dari
perak, serta dua surga yang bejana serta segala isinya terbuat
dari emas. Dan tidaklah ada penghalang antara penduduk
surga dengan melihat Rabbnya melaikan jubah kesombongan
11
yang berada diatas wajahnya, itu semua berada didalam surga
Adn". HR Bukhari no: 7444. Muslim no: 180.
Dalam hadits lain disebutkan, sebagaimana dikeluarkan oleh
Ibnu Majah dari Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu, beliau
menceritakan: "Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
"Surga itu ada seratus tingkat, pada setiap tingkatnya sejauh
langit dan bumi. Dan yang tertinggi adalah surga Firdaus, dan
tengah-tengahnya juga surga Firdaus. Sesungguhnya Arsy
berada diatas Firdaus, dari sanalah memancar sungai-sungai
surga, maka apabila kalian meminta kepada Allah maka
mintalah surga Firdaus". HR Ibnu Majah no: 4331. Dinilai
shahih oleh al-Albani dalam shahih sunan Ibnu Majah 2/346
no: 3496.
Dalam redaksi Imam Ahmad disebutkan dari haditsnya Ubadah
bin Shamit radhiyallahu 'anhu, beliau bersabda:
"Surga itu ada seratus tingkat, jarak antara satu surga dengan
yang lainya sejauh perjalanan seratus tahun". HR Ahmad
37/369 no: 22695.
6. Didalam ayat menjelaskan bahwa ridho Allah Shubhanahu wa
ta’alla atas mereka sangatlah besar, lebih mulia dan agung dari
pada apa yang pernah mereka rasakan dari kenikmatan.
Sebagaimana didukung oleh hadits yang diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu
'anhu, beliau berkata: "Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa
sallam pernah bersabda:
"Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta'ala berfirman kepada
penduduk surga: 'Wahai penduduk surga'. Mereka menjawab:
'Kami penuhi panggilan -Mu wahai Rabb'. Allah bertanya:
'Apakah kalian ridho dengan ini? apa yang menyebabkan kami
tidak ridho, sedangkan Engkau telah memberi sesuatu yang
belum pernah Engkau berikan pada makhluk -Mu. Jawab
mereka. Allah lalu mengatakan: "Dan Aku akan memberi kalian
sesuatu yang lebih baik dari itu". Mereka penasaran: "Wahai
Rabb, apakah ada yang lebih baik dari ini semua? Allah
berfirman: "Aku halalkan atas kalian keridhoan -Ku sehingga
Aku tidak akan murka atas kalian selama-lamanya". HR
Bukhari no: 6549. Muslim no: 2829.
7.
Dimasukannya orang beriman ke dalam surga, serta kekalnya
mereka, plus ditambah keridhoan Allah Shubhanahu wa ta’alla
atas mereka adalah kemenangan yang sangat besar. Bukan
seperti persangkaan orang yang mengartikan dengan
kemenangan seperti yang ada didunia, karena hal tersebut
cepat sekali hilang dan sirnanya.
Sebagaimana yang Allah ta'ala sebutkan dalam salah satu
firman -Nya:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal yang shaleh bagi mereka surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; Itulah keberuntungan yang besar".
(QS al-Buruj: 11).
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdullah bin Anas
bahwasaannya dia mendengar Anas bin Malik radhiyallahu
'anhu, berkata: "Tatkala Haram bin Milhan tertusuk, beliau
adalah pamannya, pada peperangan Bi'ir Ma'unah. Dirinya
mengusap darah yang mengalir pada wajah dan kepalanya,
kemudian mengatakan: "Aku telah menang, demi Allah, Rabb
pemilik Ka'bah". HR Bukhari no: 4092.
Dalam redaksi lain, Anas bin Malik menceritakan: "Allah
ta'ala menurunkan ayat yang berkaitan dengan orang-orang
yang terbunuh pada peperangan Bi'ir Ma'unah yang kami baca
hingga dihapus setelahnya. 'Bahwa telah sampai kaum kepada
Kami, dan bertemu dengan Rabb kami, Dirinya ridho kepada
kami dan kami pun ridho kepadaNya". HR Bukhari no: 4091.
Muslim no: 677.
Akhirnya kita tutup kajian kita dengan mengucapkan segala
puji hanya bagi Allah Shubhanahu wa ta’alla Rabb seluruh makhluk.
Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah curahkan kepada
Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga
beliau serta para sahabatnya.
16