
Menunaikan Amanah
Muhammad bin Abdullah bin Mu’aidzir
Terjemah : Muzaffar Sahidu
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
Menunaikan Amanah
(Khutbah Petama)
Segala puji bagi Allah, Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji, Yang memulai dan Yang
mengembalikan, Yang memiliki arasy yang mulia, Yang berbuat apapun yang dikehendakiNya,
ilmuNya meliputi segala sesuatu dan Dia Maha menyaksikan atas segala sesuatu.
Aku memuji Allah Yang Maha Suci atas segala karunia, nikmat dan petunjukNya, yang telah
memuliakan anak Adam dengan akal dan kemampuan untuk berbicara dan menjalankan
kewajiban. Allah berfirman:
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak‐anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di
lautan,(^) Kami beri mereka rezeki dari yang baik‐baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. QS. Al‐Isro’: 70
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, dan
tiada sekutu bagiNya, Yang Maha Perkasa dan Maha Terpuji, Sebaik‐baik penolong. Aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya. Orang yang paling baik menyeru kepada
keimanan dan tauhid dengan ikhlas dan amanah maka dia berhak mendapat gelar Al‐Amin (yang
terpercaya) yang diberikan oleh kaumnya.
Ya Allah, curahkanlah shalawat dam salam kepada hambaMu, RasulMu, Muhammad
sebagai pembawa kabar gembira, pelita penerang, dan kepada seluruh keluarga, shahabat beliau
yang telah mengemban amanah setelah beliau shallallahu alaihi wa sallam dan menyampaikan
risalah, sebagaimana diperintahkan, serta salam sejahtera yang banyak kepada orang yang
mengikuti para shahabat dengan kebaikan sampai hari kiamat.
Amma Ba’du,,,,
Wahai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Allah dengan ketaqwaan yang sebenarnya, baik
dalam keadaan sembunyi‐sembunyi atau terang‐terangan, dengan menunaikan segala amanah
3
yang telah ditawarkan kepada langit dan bumi serta gunung‐gunung, namun mereka enggan dan
menolak mengembannya lalu amanah tersebut diemban oleh manusia, lalu mereka
menunaikannya dengan sempurna sebagaimana diperintahkan, di antara amanah tersebut
teradapat amanah yang berhubungan dengan hak‐hak Allah dan amanah yang berhubungan
dengan hak‐hak hamba.
Amanah yang berhubungan dengan hak Allah ditunaikan dengan cara beribadah kepada
Allah dengan ikhlas dalam menjalankan agama, mengikuti sunnah‐sunnah yang telah dicontohkan
oleh penghulu para rasul, Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, tidak mempersekutukan Allah
dengan sesuatu apapun dalam amal perbuatan, tidak bersikap riya dalam tindakan dan prilaku.
Sebab barangsiapa yang memperlihatkan kebaikannya maka Allah akan memperlihatkannya, Allah
akan menampakkan sikap riya’nya di hadapan seluruh makhluk dan menyingkap kebusukannya di
hadapan seluruh makhluk.
Di antara tandanya adalah bermaksiat kepada Allah saat berada dalam suasana sepi, saat
tidak ada yang mengetahui kecuali Allah, menampakkan rasa takut kepada Allah di saat ramai,
yaitu saat manusia melihatnya. Camkanlah firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
“Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut‐nakuti (kamu) dengan kawan
kawannya (orang‐orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi
takutlah kepada‐Ku, jika kamu benar‐benar orang yang beriman”. QS. Ali Imron: 175.
Adapun bentuk menunaikan amanah yang berhubungan dengan hak‐hak para hamba
adalah memperlakukan orang lain dengan cara memberikan nasehat kepada mereka dengan
sepenuh hati, tidak curang, menipu dan membohongi dan khianat. Diriwayatkan di dalam hadits
yang shahih bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Agama itu adalah nasehat”. Para
shahabat bertanya: Kepada siapakah wahai Rasulullah?. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: Bagi Allah, RasuNya, pemimpin kaum muslimin dan seluruh kaum muslimin”. HR.
Muslim.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda: “Tidak beriman salah seorang di antara
kalian sehingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dicintainya untuk dirinya sendiri”.
Muttafaq alaihi
Maka hendaklah para pengemban amanah kaum muslimin untuk menunaikan amanah
yang bebankan kepadanya dan sadarilah bahwa Allah menyaksikan kalian dalam menunaikan
4
amanah tersebut, menunaikan amanah tersebut dengan cara melihat secara langsung keadaan
masyarakat dan setiap orang yang menjadi tanggung jawabnya, mengarahkan mereka kepada
perkara yang lebih berguna bagi mereka baik dalam perkara agama atau dunia, sebab mereka
bertanggung jawab di hadapan Allah tentang keadaan rakyat tersebut, sehingga dia termasuk
orang yang dinaungi oleh Allah di bawah naunganNya pada hari yang tidak ada naungan padanya
kecuali naungan dari Allah, sebagaimana diberitakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
di dalam sabadanya sabda: “Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naunganNya
pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Allah, disebutkan padanya: Imam yang adil”.
HR. Bukhari.
Sebagiamana disebutkan di dalam hadits yang lain: “Setiap kalian adalah peminpin dan
setiap kalian akan ditanya tentang kepemininannya”. Muttafaq Alaihi.
Dan corak masyarakat beragam di antara mereka adalah yang menjadi pedagang, tukang, petani,
guru, pelajar dan banyak lagi medan dan profesi hidup yang lain.
Yang wajib adalah agar setiap individu menunaikan amanah dengan sempurna dalam setiap
profesi mereka dan hendaklah mereka menjalankannya profsei mereka dengan baik, berniat yang
jujur yang teraflikasi dalam perkataan, perbuatan, dalam keadaan tersembunyi dan terang
terangan.
Dan disebutkan di dalam hadits yang shahih bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya Allah senang jika salah seorang di antara kalian mengerjakan suatu perbuatan
dikerjakannya secara professional”. HR. Baihaqi. Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: “Barangsiapa yang menipu kita maka dia bukan termasuk golongan kita”. HR. Muslim.
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Muslim yang satu adalah sebagai saduara
bagi muslim yang lain, maka dia tidak boleh menzaliminya, mengecewakannya, berdusta
kepadanya dan menghinakannya, taqwa itu di sini, dan beliau menujuk kea rah dada beliau tiga
kali kemudian beliau bersabda: Cukuplah buruk bagi seseorang jika dia menghinakan suadaranya
semuslim, muslim yang satu adalah sebagai saudara bagi muslim yang lain. Setiap muslim atas
muslim yang lain diharamkan darahnya, harta dan kehormatannya”. HR. Turmudzi.
Wahai sekalian hamba Allah, takutlah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah tidak
menghalalkan bagi orang yang diberikan menunaikan suatu amanah lalu dia menyia‐nyaiakan
amanah tersebut, tidak didihalalkan bagi orang yang dimanahkan menjaga suatu barang untuk
menempatkan barang tersebut pada tempat yang tidak terjaga dan janganlah dia mengambil
berang tersebut kecuali dengan izin pemiliknya.
5
Ketahuilah bahwa di antara bentuk amanah dalam urusan wanita adalah agar para wali bertqwa
dan takut kepada Allah dan tidak mengahalanginya untuk menikah dengan orang yang setara
dengannya, dan janganlah dia menikahakan anak wanitanya dengan orang yang tidak setara
dengannya baik dalam ilmu, status social dan hendaklah dia memilihkan bagi anak wanitanya
lelaki yang agamanya baik, manah dan berakhlak mulia. Disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu
alaihi wa sallam yang shahih bahwa beliau bersabda: Apabila datang kepada kalian orang yang
kalian redhai dalam urusan agama dan amanahnya maka nikahkalah dia, sebab jika kalian tidak
melakukannya maka sungguh akan terjadi fitnah dan kerusakan yang besar”. HR. Turmudzi.
Dan janganlah dia menjadikan harta sebagai obsesinya tertingginya, harta adalah
perbandaharaan yang akan hilang, barang yang menghalangi dan pinjaman yang mesti
dikembalikan, tidak ada yang tersisa kecuali amal yang baik dan akhlak mulia dan luhur, citra yang
baik. Dan berikanlah peringatan sebab peringatan itu akan memberikan manfaat bagi orang yang
beriman.
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya,
dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik‐baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat". QS. Al‐nisa’: 58.
Semoga Allah memberikan keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al
Qur’an yang mulia, dan Allah memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian dengan ayat‐ayat Allah
Yang Maha Bijaksana yang tertera di dalamnya. Hanya inilah yang bisa aku katakan dan aku
memohon ampunan bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin kepada Allah yang
Maha Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepadaNya dan bertaubatlah kepada Allah, sebab
Dia adalah Zat Yang Pengampun lagi Maha Penyayang.
6
Khutbah Kedua
Segala puji bagi Allah yang telah mewajibkan kepada para hambaNya untuk menunikan
amanah dan mengharamkan bagi mereka berbuat makar dan berkhianat. Aku bersaksi bahwa
tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya, yang Maha Esa, dan tiada sekutu bagiNya,
yaitu persaksian yang dengannya aku mengharap keselamatan pada hari kiamat, dan aku bersaksi
kepada Muhammad hampa dan RasulNya, penutup risalah, semoga selawat dan salam tetap
tercurahkan kepada beliau, keluaraga dan para shahabat yang adilnya.
Amma Ba’du,,,Wahai para hamba Allah…bertqwalah kepada Allah yang telah menciptakan
kalian dan orang‐orang sebelum kalian, bertqwalah kepada Allah baik dalam kondisi tersembunyi
atau terang‐terangan, takutlah kepada Allah dalam menjalankan amanah, di mana langit dan bumi
serta gunung‐gunung enggan menerima amanah tersebut dan kalian sanggup menerima amanah
tersebut. Tunaikanlah amanah yang berhubungan dengan hak‐hak Allah dan hak‐hak yang
berhubungan dengan manusia. Menunanikan amanah yang berhubungan dengan hak‐hak Allah
terwujud dengan beribadah kepada Allah, ikhlas dalam menjalankan agama, mengikuti sunah Nabi
shallallahu alaihi wa sallam, janganlah mempersekutukan Allah dan riya’ dalam amal perbuatan
kalian.
Adapun bentuk menunaikan amanah dalam urusan yang berhubungan dengan hak‐hak
manusia adalah dengan bergaul manusia dengan cara menasehati mereka dan tulus dalam
bergaul, tidak menipu, dusta, berkhianat dalam segala medah kehidupan. Hendaklah para
pemangku tanggung jawab menunaikan apa‐apa yang diwajibkan oleh Allah kepada mereka
dengan mengamati keadaan rakyatnya, melihat apa‐apa yang memberikan kemaslahatan bagi
mereka. Kepada bapak‐bapak yang mengemban tanggung jawab anak‐anak mereka agar mereka
memperhatikan segala perkara yang menjadi kemaslahatan bagi anak‐anak mereka dan keluaraga
mereka. Hendaklah para pejabat dalam urusan pendidikan menunaikan kewajiban mereka dalam
urusan belajar mengajar, hendaklah mereka memperhatikan generasi muda dan memberikan
mereka fasilitas yang mengarahkan mereka kepada kemaslahatan dan hendaklah menciptakan
cara praktis dan singkat dalam menanamkan ilmu kepada mereka. Setiap orang muslim harus
bersikap amanah dalam segala amal yang diserahkan kepada mereka dan hendaklah mereka
menunaikan kewajiban mereka dengan cara yang sesuai dengan tuntutan.
7
Inilah yang dapat aku sampaikan, dan ucapakanlah shalawat dan salam kepada Nabi yang
membawa kabar gembira dan pemberi peringatan, sebagaimana hal itu diperintahkan oleh Allah
di dalam Al‐Qur’an…
8