Artikel




Jumlah Rakaat Shalat Tarawih


Pertanyaan: Bagaimana pendapat para ulama fikih,


para pemuka agama tentang shalat Tarawih, apakah yang


sunnah dua puluh rakaat atau delapan rakaat? Apabila yang


sunnah adalah delapan rakaat, kenapa dilaksanakan dua puluh


rakaat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi? Sebagaimana


kami mendengar bahwa dilaksanakan dua puluh rakaat, dan


masyarakat secara umum berdalil dengan hal itu, bahwa yang


sunnah adalah dua puluh rakaat.


Jawaban: Shalat Terawih adalah shalat sunnah yang


dilakukan oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam. Dalil-dalil


menunjukkan bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam tidak


menambah di bulan Ramadhan dan tidak pula di bulan lainnya


dari sebelas rakaat, Abu Salamah bertanya kepada Aisyah


radhiyallahu ‘anha, "Bagaimana shalat Rasulullah shallahu


‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan? Ia menjawab, "Beliau


tidak menambah di bulan Ramadhan dan di bulan lainnya


kecuali sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat, engkau tidak


perlu bertanya tentang bagus dan panjangnya. Kemudian beliau


shalat empat rakaat, maka engkau tidak perlu bertanya tentang


4


bagus dan panjangnya. Kemudian beliau shalat tiga rakaat.


Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: aku bertanya: ‘Ya Rasulullah,


apakah engkau tidur sebelum shalat witir? Beliau menjawab:





“Sesungguhnya kedua mataku tidur dan hatiku tidak tidur.”0F


1


Muttafaqun ‘alaih.


Diriwayatkan pula bahwa beliau shalat sebelas rakaat, berarti


maksud ucapan Aisyah radhiyallahu ‘anha (Beliau tidak


menambah di bulan Ramadhan dan di bulan lainnya atas


sebelas rakaat) adalah berdasarkan kebiasaan, karena


menggabungkan di antara hadits-hadits terkait, dan tidak


mengapa lebih dari itu. Karena Nabi Muhammad shallahu


‘alaihi wa sallam tidak pernah membatasi jumlah rakaat shalat


di malam hari, namun tatkala beliau ditanya tentang shalat


malam, beliau menjawab:





“Dua rakaat, dua rakaat, apabila salah seorang darimu


merasa khawatir masuk waktu subuh, ia shalat satu rakaat


1Muwaththa` Malik1/120 (263), al-Bukhari 1147 dan Muslim 738.


5


mengganjilkan shalat yang telah dia laksanakan.”2 Muttafaqun


‘alaih.


Beliau tidak membatasi sebelas rakaat dan tidak pula jumlah


yang lain, maka hal itu menunjukkan bahwa masalah dalam


shalat malam di bulan Ramadhan dan bulan lainnya adalah luas.


Wabillahittaufiq, semoga shalawat dan salam selalu


tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para


sahabatnya.


Fatawa Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa 7/194-196.


2HR. Al-Bukhari 472, 990 dan Muslim 749.



Tulisan Terbaru

PESAN DARI KHAMAH MUS ...

PESAN DARI KHAMAH MUSLIM KEPADA ORANG KRISTEN

Keutamaan Puasa Enam ...

Keutamaan Puasa Enam Hari Syawal Shawal