Artikel




Risau karena Was Was dan Lamunan


Ketika dalam shalat dan saya mencoba konsetrasi terhadap arti


bacaan dalam shalat atau ada niatan untuk melakukan kebaikan.


Tiba-tiba datang pemikiran buruk dari syetan sampai masuk ke


dalam akal fikiranku sehingga ada usulan-usulan jelek tentang


segala sesuatu termasuk berkaitan dengan Allah juga. Dan saya


marah karena itu. Saya tidak tahu lagi bahwa tidak ada yang bisa


menerima taubat melainkan Allah. Dikarenakan pemikiran yang


jelek seperti ini saya rasakan tidak ada lamunan yang lebih jelek


dibandingkan apa yang ada lamunan jelek berkaitan dengan Dzat


Allah. Dan saya nenatiasa meminta ampunan kepada Allah setiap


selesai shalat, akan tetapi saya merasakan kesumpekan dalam


dada karena saya ingin menghentikan lamunan-lamunan jelek


yang menempel di fikiranku mengenai Allah. Pemikiran seperti ini


menghilangkan rasa nikmat dalam shalat bahkan sebalilknya saya


merasakan pesimis. Tolong minta nasehat kepada anda supaya


bisa menghilangkan pemikiran jelekku. Terima kasih


Segalal puji hanya milik Allah semata,


Was was yang jelek baik dalam shalat atau yang lainnya


bersumber dari syetan, karena dia bener-bener ingin


menyesatkan orang muslim dan menjauhkan dari kebaikan.


Pernah dahulu shahabat mengadu kepada Rasulullah


sallalahu’alihi wasallam tentang was-was yang dia rasakan


dalam shalat, beliau berkata : “ Sesungguhnya syetan telah


menghalangiku dalam shalat dan bacaanku sehingga sampai


saya lupa. Kemudian Rasulullah sallallahu’alihi wasallam


3


bersabda : “ Dia adalah syetan yang biasa dipanggil dengan


nama “ KHONZAB “ kalau sekiranya engkau merasakannya,


maka berlindunglah kepada Allah darinya dan meludahlah


sebelah kiri sebanyak tiga kali. Dia berkata : “ Kemudian saya


praktekkan hal tersebut, dan Allah telah menghilangkaan dari


rasa was-was tersebut “ HR. Muslin no : 2203


Khusyu’ dalam shalat adalah intisarinya, kalau tidak khhusu’


dalam shalatnya bagaikan jasad tanpa ruh. Diantara yang bisa


membantu untuk mendapatkan kekhusyu’an ada dua hal :


Pertama : kesungguhan seorang hamba untuk memahami


apa yang dibaca dan apa yang dia kerjakan, dengan


mentadaburi bacaan, dzikir dan doanya. Begitu juga


menghadirkan bahwa dirinya dalam kondisi munajat kepada


Allah subhanahu wata’ala seakan-akan Allah melihatnya, karena


ketika dia melaksanakan shalat dalam kondisi berdiri, dia


munajat kehadirot ilahi rabbi. Dan ihsan adalah engkau


beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalau


sekiranya tidak bisa melihat-Nya. Maka ketahuilah bahwasanya


Dia melihatmu. Kemudian manakala seorang hamba telah


merasakan kenikmatan dalam shalat, maka keinginan untuk


melakukan shalat lebih kuat, dan hal ini berkaitan penting


dengan kekuatan keimanan seseorang – dan sebab-sebab untuk


menguatkan keimanan banyak sekali –oleh karena itu


Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda : “ Disenangkan


pada diriku urusan dunia adalah wanita dan wewangian. Dan


dijadikan shalat sebagai penyejuk pandangan mataku “. Begitu


juga dalam hadits yang lainnya, beliau bersabda : “ Wahai Bilal,


hiburlah kami dengan shalat “ bukan mengatakan jauhkan dari


shalat.


Kedua : bersungguh-sungguh untuk menolak apa-apa yang


mengganggu hati dan pikiran yang tidak ada manfaatnya.


Dengan mentadaburi apa-apa yang bisa menarik hati maksud


4


dari shalat itu sendiri. Dan hal ini setiap hamba berlainan.


Banyaknya muncul was-was dipengaruhi banyaknya syubhat


dan syahwat serta ketergantungan hati pada yang dicintainya


yang mana hati ingin selalu menggapainya. Dan yang tidak


disukai, hati ingin senantiasa menolaknya. Selesai dari buku


Majmu’ Fatawa Syekhul Islam Ibnu Taimiyah : 22 / 605


Sementara apa yang anda sebutkan dengan munculnya rasa


was-was yang berlebihan sampai memikirkan Dzat Allah dan


apa yang tidak layak untuk Allah, maka hal ini bersumber dari


syetan. Allah telah berfirman : “ Dan ketika ada bisikan-bisikan


dari syetan kepada engkau, maka berlindunglah kepada Allah.


Karena sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat


“ Fusilat : 36


Pernah sebagian shahabat mengadu berkaitan tentang


masalah was-was yang sangat memberatkan baginya, sebagian


shahabat datang kepada Nabi sallallahu’alaihi wasallam dan


bertanya : “ Kami mendapatkan pada diri kami yang sangat


berat untuk kami ucapkan. Beliau bertanya : “ Apa benar apa


yang kamu dapatkan / rasakan ??, mereka menjawab : “ Iya “.


Kemudian beliau bersabda : “ Itu adalah keimanan yang jelas “.


Diriwayakan Muslim no : 132 dari Hadits Abu Hurairoh


radhiallah’anhu.


Imam Nawawi berkomentar tentang hadits ini : “ Ungkapan


Rasulullah sallallahu’alihi wasallam “ Itu adalah Keimanan yang


jelas “ maknanya adalah menganggap berat dengan


mengucapkannya (( dengan was-was ini )) itu adalah keimanan


yang jelas. Karena keberatan dan ketakutan darinya. Dan dari


ucapannya apalagi sampai menjadi keyakinannya, hal ini terjadi


pada orang yang benar-benar sempurna imannya dan tidak


akan pernah ragu lagi.


Pendapat lain mengatakan maknanya, sesungguhnya syetan


melakukan was-was ketika dia putus asa untuk


5


mengganggunya, makanya dia memasukkan was-was karena tidak mampu lagi mengganggunya. Sementara orang kafir dia bisa mengganggunya kapan saja, tidak hanya was-was saja bahkan dia bisa permainkan kapan saja dia mau. Dari sini makna hadits tersebut adalah sebab adanya was-was adalah masalah keimanan itu sendiri atau was-was adalah tanda keimanan yang bagus. Lihat Soal no ( 12315 )


Oleh karena itu, ketidak sukaan, kemarahan dan menjauhnya hati dari was-was adalah keimanan yang jelas. Was-was akan mengganggu setiap orang yang ingin menghadap kepada Allah dengan dzikir dan yang lainnya. Sehingga seorang hamba harus sabar menghadapinya, konsisten dengan dzikir dan shalat dan jangan merasa capek. Karena dengan konsisten melakukan seperti itu akan menghalau tipu daya syetan (( Sesungguhnya tipu daya syetan itu lemah )). Setiap kali seorang hamba menghadap kepada Allah, akan datang rasa was-was yang lainnya, karena syetan itu ibarat pembegal jalanan. Setiap kali seorang hamba ingin berjalan dia akan membegal di jalan. Oleh karena itu ada ungkapan salah seorang ulama’ salaf : “ Orang Yahudi dan Kresten mengatakan : “ Kami tidak pernah mengalami was-was “. Memang benar ucapan mereka, bagaiama syetan akan mengganggu rumah yang sudah rusak ??!!. dari Fatawa Syekh Islam Ibnu Taimiya : 22 / 608


Pengobatan


1. kalau engkau merasakan was-was, katakan : “ Saya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya “. Dari Aisyah radhiallahu’anha, sesungguhnya Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda : “ Sesungguhnya salah satu diantara kamu akan didatangi syetan dan bertanya : “ Siapa yang menciptaknmu ?? dijawab : “ Allah “. Sampai dia akan bertanya : “ Siapa yang menciptakan Allah ??!!, ketika didapai salah satu diantara kamu pertanyaan seperti itu, maka katakanlah : “ Saya


6


beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena hal itu bisa menghilangkannya “. HR. Ahmad no : 25671 dan dihasankan oleh Al-Bany di shohehnya No : 116


2. berusaha menghindari dari pemikiran seperti itu semaksimal mungkin dan menyibukkan diri yang bisa melalaikan akan hal tersebut.


Sebagai kata penutup, kami nasehatkan untuk senantiasa kembali kepada Allah dalam segala kondisi, meminta pertolongan, mengaduh dengan sungguh-sungguh dan memohon supaya bisa konsisten sampai meninggal dunia, dan diakhiri dengan amalan sholehat .


wallahu a’lam.


Islam Soal Jawab



Tulisan Terbaru

Menjaga Shalat dan Kh ...

Menjaga Shalat dan Khusyuk dalam Melaksanakannya

Menjampi Air Termasuk ...

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i