Artikel

Iman Kepada Hari Akhhir





Muqodimah


Segala puji hanya bagi Allah, yang telah mengajari manusia dengan perantara baca tulis, dan mengajari mereka dengan apa yang mereka tidak ketahui. Segala puji bagiNya yang telah mencipatkan manusia dan mengajari mereka dengan al-Bayan.


Shalawat dan salam teriring kepada insan yang tidak pernah mengucap menurut hawa nafsunya, namun ucapan yang keluar darinya adalah wahyu yang diwahyukan. Amma Ba'du:


Hakikat Iman Pada Hari Kemudian


﴾ 1 ﴿


Kajian kita kali ini adalah yang berkaitan dengan keimanan pada hari akhir. Sudah dimaklumi bersama bahwa keimanan pada hari akhir merupakan rukun kelima dari rukun iman yang enam. Dan Allah Azza wa jalla menegaskan hal itu adalah firmanNya:





"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, dan hari Kemudian..". (QS al-Baqarah: 177).


4


Demikian juga, berdasarkan sebuah sabda Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Sahabat Umar bin Khatab radhiyallahu 'anhu, dalam haditsnya Jibril yang mashur, yang mana beliau berkata: "Rasulallahu Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:





"Iman adalah engkau mempercayai Allah, para malaikat, kitab, para rasul dan hari kemudian, serta engkau mempercayai adanya takdir yang baik maupun yang buruk". 0F1


a. Beriman pada hari kemudian menjadikan pola kehidupan seorang muslim lebih tertata, serta sensitif, sehingga menggerakkan anggota badan untuk giat beribadah.


Hal itu sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah Ta'ala dalam firmanNya:





1 . HR Muslim. Bab: Bayaanul Iman wal Islam wal Ihsan.


5


"Hanya saja orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk". (QS at-Taubah: 18).


Diantara amalan tersebut ialah:


1. Jiwanya menjadi sensitif, sehingga cepat tanggap terhadap nasehat.


Seperti apa yang tercantum dalam firmanNya:





"Apabila kamu mencerai isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya, Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan calon suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma'ruf. Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu kepada Allah dan hari kemudian. itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui". (QS al-Baqarah: 232).


6


Dan juga sebagaimana yang tersirat dalam firmanNya:





"Apabila mereka telah mendekati usai masa iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar". (QS ath-Thalaaq: 2).


2. Senang dalam menggemban amanah.


Allah Azza wa jalla berfirman:





"Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman


7


kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS al-Baqarah: 228).


3. Bijak dalam berinteraksi, serta jauh dari perbuatan tercela.


Sebagaimana yang digambarkan dalam sebuah hadits, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata: "Bahwa Rasulallahu Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:





"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya tidak menyakiti tetangganya. Dan barang siapa benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia memuliakan tamunya,. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia tidak berkata kecuali yang baik atau diam".1F2


2. HR Bukhari no: 6018. Bab: Man kaana Yu'minu billah wal Yaumil Akhir.


8


4. Tidak berani menerjang larangan-larangan Allah Ta'ala.


Di riwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu 'anhu, dia berkata: "Rasulallahu Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:





"Haram bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir, bepergian selama tiga hari atau lebih melainkan harus ditemani oleh ayah atau anak, atau suami, atau saudara atau mahramnya".2F3


Iman Kepada Hari Kemudian


Yang dimaksud beriman kepada hari akhri yaitu mengetahui setiap perkara yang berkaitan dengan kejadian setelah kematian seorang hamba sambil dibarengi keyakinan yang sempurna.


Dan keimanan ini mencakup berbagai aspek, serta gambaran garis besarnya, mulai dari adanya siksa dan nikmat kubur, hari kebangkitan, berkumpul dipadang mahsyar, penghitungan semua amal, pembalasan, pembagian kitab, timbangan, telaga, melewati shirat, surga dan neraka.


3 . HR Muslim no: 3334. Bab: Safarul Mar'ah ma'al Mahram.


9


Dan gambaran globalnya dari itu semua, yaitu:


1. Kewajiban setiap muslim, tanpa terkecuali. Dituntut untuk mengetahui serta menyakini, bahwa didalam kubur nanti ada nikmat maupun siksa bagi penghuninya.


Hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits, yang diriwayatkan dari Abu Sa'id radhiyallahu 'anhu, beliau menceritakan: "Bahwa Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:





"Sesungguhnya kubur itu tak ubahnya, bagaikan taman dari taman-taman surga atau lubang dari lubang-lubang neraka". 3F4


Adapun hadits diatas, walaupundi katakan lemah oleh para Ulama, akan tetapi maknanya shahih, hal itu sebagaimana yang telah di tunjukan oleh al-Qur'an serta hadits shahih lainnya dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam.


Dan cukup satu saja sebagai bukti akan keabsahan pernyataan diatas, yaitu firman Allah Ta'ala:


4 . HR Tirmidzi no: 2384. Bab: Maa Ja'a fii Shifati Awaanil Haudh. Dan hadits ini


dilemahkan oleh al-Albani dalam Shahih wa Dha'if Sunan at-Tirmidzi no: 2460.


10





"Dan Fir'aun beserta kaumnya (mereka) dikelilingi oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras". (QS Ghaafir: 45-46).


2. Adalah Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam sebagai teladan kita, beliau biasa dalam do'anya berlindung kepada Allah dari adzab kubur.


Hal itu sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibunda kaum Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha dalam sebuah hadits shahih yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari.


Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa pernah pada suatu hari ada seorang wanita Yahudi berkunjung kerumahnya, kemudian disela-sela pembicaraanya, wanita tersebut menyebut masalah adzab kubur. Maka Aisyah mengatakan padanya semoga Allah melindungimu dari adzab kubur.


Tatkala Rasulallah datang, maka Aisyah menanyakan kepada beliau tentang adzab kubur. Dan beliau menjawab; 'Ia, adzab kubur itu ada'.





Aisyah mengatakan: "Tidak pernah saya melihat Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan sebuah sholat melainkan pasti meminta perlindungan kepada Allah dari adzab kubur". 5


3. Beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam juga menekankan umatnya agar berlindung dari adzab kubur.


Seperti yang ditegaskan dalam haditsnya Aisyah radhiyallahu 'anha dalam sebuah haditsnya. Diriwayatkan dari Aisyah bahwasannya Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam menyuruh umatnya agar mereka berlindung dari adzab kubur.6


4. Adanya hadits shahih yang mengabarkan pada kita sebagian orang yang mendapat adzab kubur.


Dalam sebuah hadits yang shahih dari Rasulallah, mengabarkan kepada kita beberapa orang yang akan mendapat adzab kubur, diantaranya;


Haditsnya Abu Ayub Radhiyallahu 'anhu. Diriwayatkan darinya, di mana beliau menceritakan:





"Pada suatu hari Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar tatkala matahari hampir tenggelam, lalu beliau mendengar ada


5 . HR Bukhari no: 1372. di dalam Bab: Maa ja'a fii Adzabil Qobri.


6 . HR Bukhari no: 1050. di dalam Bab: at-Ta'awudz min Adzabil Qobri.


12


suara, maka beliau bersabda: '(Itu adalah suaranya) orang Yahudi yang sedang diadzab di dalam kuburnya". 7


Dalam hadits yang lain, dijelaskan dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan; 'Bahwasannya Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah melewati dua kuburan yang penghuninya sedang diadzab, maka beliau bersabda:





"Seunggguhnya kedua penghuni kubur ini sedang diadzab, tidaklah mereka diadzab dalam permasalahan yang besar. Adapun yang pertama, dia diadzab karena dirinya tidak menutup aurat ketika sedang kencing. Sedangkan yang satunya lagi, maka dia diadzab karena senang mengadu domba". Kemudian beliau mengambil pelepah kurma yang masih basah, lalu membelah menjadi dua, dan meletakkan diatas tiap kubur tadi. Maka para Sahabat merasa heran dengan tindakan Rasulallah, sehingga mereka bertanya: "Ya Rasulallah, kenapa engkau lakukan ini? Semoga Allah meringankan adzabnya selagi pelepah kurma ini belum kering, jawab beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam". 7F8


Itu beberapa bukti adanya siksa kubur bagi penghuninya. Sedangkan diantara nikmat kubur yang akan diperoleh adalah,


7 . HR Bukhari no: 1375. di dalam Bab: at-Ta'awudz min Adzabil Qobri.


8 . HR Bukhari no: 1361. di dalam Bab: al-Jariid 'alal Qobri.


13


seperti yang telah datang penjelasannya dalam haditsnya Abu Darda radhiyallahu 'anhu. Yang isinya menyatakan bahwa tidak ada seorang manusiapun, tanpa terkecuali, baik laki maupun perempuan, ketika mereka meninggal dunia, kemudian dikubur melainkan ruhnya akan langsung dikembalikan kedalam jasadnya, begitu selesai acara pemakaman.


Lalu datanglah dua orang malaikat, yang kemudian keduanya mendudukannya dan menanyakan padanya empat pertanyaan:


Pertanyaan pertama: Siapa Rabbmu?.


Yang kedua: Apa agamamu?.


Yang ketiga: Siapa Nabimu?


Dan yang keempat: Dari mana kamu memperoleh jawaban pertanyaan-pertanyaan diatas.


Jika seandainya dia mampu menjawab keempat pertanyaan tersebut, maka Allah Ta'ala dengan cepat segera memberitahu tentang keberhasilan dalam ujian yang baru saja dikerjakannya. Setelah itu, Allah Ta'ala menyuruh para malaikat agar memberikan padanya enam hadiah sekaligus, sedang dia masih berada di dalam kuburnya. Enam hadiah tersebut yaitu:


Pertama: Kasur dari surga.


Kedua: Pakaian dari surga.


14


Ketiga: Dibukakan baginya pintu menuju surga, sehingga bau surga datang mengalir semerbak kedalam kuburnya, lalu di perlihatkan padanya keindahan surga dan para penduduknya serta segala macam isi yang ada di dalamnya.


Keempat: Berita gembira, kalau dirinya telah mengantongi tiket masuk surga serta termasuk sebagai calon tetap penghuni surga sedangkan ia masih di dalam kuburnya.


Kelima: Diluaskan kuburnya sejauh mata memandang.


Keenam: Kuburnya diterangi dengan cahaya yang terang benderang.


Untuk lebih jelaskan simaklah hadits berikut ini. Dari Baraa' bin Azib radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Shalallahu 'alaih wa sallam pernah menyebutkan seorang hamba yang beriman apabila telah dipendam didalam kuburnya, beliau menceritakan:





"Maka ruh orang tersebut dikembalikan kedalam jasadnya, lalu datanglah dua malaikat, kemudian keduanya mendudukannya, dan bertanya:


Siapa Rabbmu? Ia menjawab; 'Rabbku adalah Allah'. Keduanya bertanya lagi; 'Apa agamamu? Agamaku Islam, jawabnya. Siapa orang ini yang telah diutus ditengah-tengah kalian? Dia adalah Rasulallah. Apa dasarmu? Saya membaca di al-Qur'an maka saya beriman dengannya dan membenarkannya.


Setelah selesai, dan dia mampu menjawab semua pertanyaan tadi, maka terdengar suara dari langit, Sesungguhnya benar apa yang dikatakan oleh hambaKu, berilah ia kasur dari surga, pakaikan padanya pakaian dari surga, lalu bukakan baginya pintu menuju surga.


Kemudian datanglah bau surga serta keindahannya, dan diluaskan kuburnya sejauh mata memandang. Lalu datanglah seorang laki-laki yang bagus rupanya, berpakaian indah dan berbau wangi dan mengatakan padanya; 'Kabar gembira dengan segala yang menyenangkanmu, inilah hari yang telah dijanjikan padamu. Ia bertanya pada orang tersebut; 'Siapa kamu, duhai orang yang wajahnya membawa kebaikan?. Saya adalah amal sholehmu, jawabnya. Lantas ia berdo'a; 'Ya Allah, segera


16


tegakkan hari kiamat sampai kiranya saya bisa kembali pada keluarga dan hartaku".


9


Sedangkan adanya adzab kubur, maka hal ini telah dijelaskan dalam haditsnya Abu Darda radhiyallahu 'anhu, dikatakan bahwasannya tidaklah seorangpun baik kafir maupun munafik, laki maupun perempuan yang meninggal dunia, kemudian di pendam didalam kuburnya melainkan pasti akan dikembalikan ruh kedalam tubuhnya, langsung setelah selesai acara pemakamannya.


Lalu datanglah di dalam kuburnya dua malaikat, lantas keduanya mendudukannya dan bertanya sama seperti pertanyaan-pertanyaan diatas. Namun apabila dirinya tidak mampu menjawab dari pertanyaan tersebut, maka Allah Ta'ala segera memberitahu tentang kegagalannya, dan memerintahkan agar ia diberi empat hal. Tahukah kalian apa empat hal tersebut? yaitu:


Pertama: Pakaian dari neraka.


Kedua: Dibukakan pintu dari kuburnya menuju neraka, sehingga panas dan hawa neraka masuk ke dalam kuburnya.


Ketiga: Dipersempit kuburnya, sampai-sampai meremuk seluruh tulang-belualngnya.


9 . HR Ahmad di dalam Musnadnya no: 17803, 37/490. Dan Abu Dawud no: 4127


di dalam Bab: Fiil Mas'alah fiil Qobri. Hadits ini dinyatakan Shahih oleh Syaikh al-


Bani dalam Shahih wa Dha'if Sunan Abi Dawud no: 4753.


17


Keempat: Kabar buruk sedangkan ia didalam kuburnya, baginya setempel calon penduduk neraka.


Hal itu sebagaimana yang tercantum di dalam haditsnya Baraa' bin Azib radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan: "Bahwa Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda tentang orang kafir apabila telah dipendam dalam kuburnya. Beliau bersabda:





"Lalu setelah itu, ruhnya di kembalikan kedalam tubuhnya. Datanglah dua malaikat, lantas mendudukkannya, dan bertanya: "Siapa Rabbmu? Dia menjawab: "Hah..hah saya tidak tahu". Keduanya bertanya lagi: "Apa agamamu? Dia masih menjawa: " Hah..hah saya tidak tahu". Siapa laki-laki ini yang telah diutus diantara kalian? Hah..hah saya tidak tahu, jawabnya.


Maka terdengar suara dari langit, sungguh dusta apa yang ia ucapkan, berilah dia kasur dari neraka, bukakan untuknya pintu


18


neraka. Lalu merembaslah hawa, bau dan panasnya neraka kedalam kuburnya. Kuburnya menjadi sempit sehingga tulang belulangnya menjadi remuk. Dalam keadaan seperti itu, datanglah seorang laki-laki yang berwajah buruk, pakaiannya jelek, dan baunya busuk, sembari mengatakan: 'Kabar untukmu yang telah berbuat buruk, inilah hari yang dulu pernah dijanjikan padamu". Siapa kamu, wajahmu mendatangkan keburukan? Tanyanya. Sayalah amalan burukmu, jawab orang tersebut. Maka iapun berdo'a: 'Ya Allah, tangguhkanlah kiamat itu".


10


Saudaraku semoga Allah merahmati kalian. Manusia didalam kegelapan kubur berada diantara dua hal, mendapat nikmat atau adzab. Hal itu sampai tegak hari kiamat kelak, dan apabila kiamat telah datang maka Allah Ta'ala mengembalikan ruh mereka kedalam tubuhnya ketika berada didunia, setelah itu Allah lalu menghidupkan mereka. Sebagaimana yang tersirat dalam firman Allah Subhanahu wa ta'ala:





"Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah ilah yang benar dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS al-Hajj: 6).


10 . Sama seperti di atas.


19


Dalam hadits disebutkan, dari Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: "Saya pernah mendengar Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:





"Kemudian Allah menurunkan hujan seperti gerimis atau deras maka hujan tersebut menumbuhkan jasad manusia".10F11


Inilah beberapa fase perjalanan seorang manusia setelah kematiannya lalu dikubur hingga ia dibangkitkan dan dikumpulkan oleh Allah Ta'ala sehingga ia mengetahui, apakah sebagai penghuni surga atau neraka:


 Apabila Allah telah menghendaki agar manusia hidup kembali, maka Dia menyuruh bumi menghimpun mereka agar keluar dari dalam kuburnya.


Hal itu sebagaimana yang dijelaskan dalam firmanNya:





"Kemudian apabila Dia memanggil kalian sekali panggil dari bumi, maka seketika itu (juga) kamu keluar (dari dalam kubur)". (QS ar-Ruum: 25).


11 . HR Muslim no: 7568. Dalam Bab: Fii Khurujul Dajjal.


20


Dalam ayat yang lain Allah Azza wa jalla berfirman:





"Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat)


menyeru dari tempat yang dekat. (Yaitu) pada hari mereka


mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya itulah hari ke luar


(darid dalam kubur). Sesungguhnya Kami menghidupkan dan


mematikan dan hanya kepada Kami-lah tempat kembali (semua


makhluk). (Yaitu) pada hari bumi terbelah-belah menampakkan


mereka (lalu mereka ke luar) dengan cepat. Yang demikian itu


adalah pengumpulan yang mudah bagi Kami". (QS Qaaf: 41-44).


 Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam adalah orang pertama yang bangkit dari kuburnya.


Seperti tercantum dalam hadits shahih, yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau menceritakan: "Rasulallahu Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:





"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)". (QS az-Zumar: 68).


Dalam hadits, hal senada juga telah dijelaskan, hal itu sebagaimana yang dikatakan ole Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhu: "Saya pernah mendengar Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:





"Kemudian sangkakala ditiup, maka tidak ada seorangpun yang mendengarnya melainkan pasti semuanya mati. Setelah itu Allah menurunkan hujan gerimis atau deras yang menumbuhkan jasad mereka. Lalu sangkakala ditiup sekali lagi, maka mereka berdiri menunggu (perintah selanjutnya). Kemudian terdengar suara yang menyeru; 'Wahai manusia kemarilah kepada Rabb kalian'. Lalu mereka berhenti menunggu, sesungguhnya mereka semua akan ditanya (tentang amalannya)".12F13


Bila semua orang telah bangkit dari kuburnya, Allah Ta'ala kemudian menyuruh menggiring dan mengumpulkan mereka disatu tempat, guna mempertanggang jawabkan amalannya masing-masing tatkala didunia, dan menerima balasan atas amalannya tersebut, jika baik maka ia memetik yang baik, dan bila amalannya jelek maka dia juga akan mengunduh hasilnya. Hal itu, sebagaimana yang Allah Ta'ala firmankan dalam ayatnya:





"Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang akan menghimpunkan mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui". (QS al-Hijr: 25).


13 . HR Muslim no: 7568. di dalam Bab: Fii Khurujul Dajjal.


23





"Kelak pada hari kiamat Allah akan mengumpukan seluruh makhluk, dari generasi pertama sampai yang paling akhir disatu tempat. Lalu mereka dipanggil, yang memalingkan seluruh pandangan kearahnya. Kemudian matahari didekatkan pada mereka, sehingga manusia pada saat itu dalam kesulitan dan kepayahan yang tidak sanggup lagi mereka rasakan".13F14


14 . HR Muslim no: 287. Di dalam Bab: Adna Ahlil Jannah Manzilatan fiiha.



Tulisan Terbaru

Menjaga Shalat dan Kh ...

Menjaga Shalat dan Khusyuk dalam Melaksanakannya

Menjampi Air Termasuk ...

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i