Berakhlak Mulia
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah
saw, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah
dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu
bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusanNya. Wa Ba’du:
Sesunguhnya di antara perbuatan yang diserukan dan
diantjurkan oleh syara' adalah berakhlak yang baik, dia adalah
karunia Allah yang paling besar bagi hambaNya. Firman Allah Ta'ala
tentang Nabi saw:
Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung.1
Dari Abi Darda' ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Tidak ada
amal shaleh lebih berat bagi timbangan seorang hamba yang beriman
pada hari kiamat selain dari akhlak yang mulia sesungguhnya Allah
murka terhadap orang yang berlaku kotor lagi kasar". 2
Berakhlak yang baik harus meliputi berbagai aspek kehidupan
seorang mslim baik dalam perkataan, perbuatan dan ibadahnya
kepada Tuahannya dan m'amalahnya dengan sesama makhluk.
Firman Allah Ta'ala:
"Dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya
1 QS. Al-Qolam: 4
2 HR. Turmudzi: 4/362 no: 2002
syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia".3
Firman Allah Ta'ala:
" …serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,.."4
Firman Allah Ta'ala:
."… Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, Maka tibatiba
orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah
Telah menjadi teman yang sangat setia".5
Ibnu Abbas berkata: Allah memerintahkan kepada orang-orang yang
beriman agar mereka bersabar pada saat marah dan bersikap santun
pada saat tidak mengetahui, memberi maaf ketika orang lain berbuat
jahat kepadanya, jika mereka melakukan hal itu niscaya menjaga
mereka dan menundukkan musuh mereka".6
Di antara wasiat Nabi saw kepada kedua shahabatnya yang
mulia Abi Dzar dan Mu'adz bin Jabal radhiallahu anhma:
Bertaqwalah kepada Allah di manapun engkau berada dan balaslah
perlakuan buaruk dengan balasan yang baik niscaya dia akan
menghapuskannya dan berakhlaklah kepada manusia dengan
akhlak yang baik".7
Ibnl Qoyyim Rahimhullah berkata: Nabi saw menggambungkan
antara bertqwa kepada Allah dan berakhlak yang baik, sebab
bertaqwa kepada Allah akan menjai baik hubungan antara seorang
hamba dengan TuahanNya, dan akhlak yang baik akan memperbaiki
hubngan seorang hamba dengan hamba yang lain, maka bertqwa
kepada Allah akan mendatangkan kecintaan Allah dan akhlak yang
baik akan mengarahkan orang lain untuk mencintai dirinya".8
3 QS. Al-Isro': 53
4 QS. Al-Baqoroh: 83
5 QS. Fushilat: 34
6 Tafsir Ibnu Katsir: 4/101
7 Sunan Tirmidzi: no: 1987 dan dia berkata: Hadits hasan shahih
8 Al-Fawaid: 84-85
Tidak akan sempurna iman seseorang sehingga dia diberikan taufiq
untuk berakhlak yang baik. Dari Abi Hurairah ra berkata: Rasulullah
saw bersabda: Orang mu'min yang paling sempurna imannya adalah
orang yang baik akhlaknya dan orang yang terbaik di antara kalian
adalah orang yang terbaik prilakunya kepad istrinya".9
Sebagian ualam salaf berkata: Sasaran akhlak yang baik ada
dua: Salah satunya adalah akhlak terhadap Allah yaitu menyadari
bahwa apa yang muncul dari dirimu membutuhkan permintaan maaf
dan apa-apa yang datang dari Allah menuntut syukur".
Kedua: Berakhlak baik dengan manusia dan kelompok,
terwujud dalam dua realitas: Berbuat baik kepada orang lain baik
dengan perkataan dan perbatan dan menahan diri dari berbuat yang
buruk baik secara perbatan dan perkataan".10
Maka sungguh tepat jika orang yang komitment dengan perkara
ini akan sampai kepada tingkat Al-Amilin (orang yang mampu
mewujudkan) . Dari Aisyah ra bahwa Nabi saw bersabda:
Sesungguhnya seorang mu'min dengan kebaikan akhlaknya pasti
meraih tingkatan orang yang selalu berpuasa dan melaksanakan
ibadah malam".11
Dan sesungguhnya Nabi saw adalah orang yang paling agung
akhlakanya, maka barangsiapa yang ingin meraih akhlak yang tinggi
maka hendaklah dia mengikti akhlak Muhammad saw.
Dari Anas ra berkata: Aku telah berkhidmah kepada Nabi saw selama
sepuluh tahun, maka belia tidak pernah mengatakan kata "cih"
kepadaku, beliau tidak pernah mengatakan "mengapa kamu
melakukan ini" terhadap apa yang aku telah perbuat, dan mengecam
dengan mengatakan: "Kenapa engkau meninggalkan ini", terhadap
apa yang aku tinggalkan.12
Dari Atho' bin Yasar berkata: Aku telah bertemu dengan Abdullah bin
Amr bin Ash ra dan aku berkata kepadanya: Sebutkan tentang sifat
Rasulullah saw di dalam kitab Taurat: "Baik , sesungguhnya beliau
disifati di dalam Taurat dengan sebagian sifat yang disebutkan di
dalam Al-Qur'an:
9 HR. Turmudzi no: 1162 dia berkata: Hadits hasan shahih.
10 Tahzibus Sunan, Ibnul Qoyyim, syarah sunan Abu Dawud: 13/130
11 Sunan Abu Dawud: 4798, dishahihkan oleh Al-Albani
12 Sunan Tirmidzi: no: 2015
"Hai nabi, Sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan
pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan",13. Yaitu bagi kaum
yang tidak bisa membaca dan menulis, engkau adalah hamba dan
utusanKu, aku menamkan kamu dengan al-Mutawakkil (orang yang
berserah diri) tidak keras dan kasar dan tidak pula membuat
keributan di dalam pasar-pasar, tidak membiarkan membalas yang
buruk dengan yang buruk, namun dia member maaf dan ampunan,
dan Allah tidak akan mencabut nyawanya sehingga meluruskan
agama yang bengkok sehingga mereka bersaksi: Tiada tuhan yang
berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah, dan Allah
membuka dengannya mata-mata yang buta dan teling-telinga yang
tuli dan hati-hati yang tertutup".14
Abdullah bin Mubarok rahimahullah berkata: Akhlak yang baik
adalah berwajah yang cerah berseri-seri, berbuat baik kepada orang
lain, menahan berbuat buruk terhadap orang lain dan bersabar
terhadap keburukan orang".15
Seorangmuslim pasti pernah mengalami berbagai peristiwa di dalam
hidupnya, maka jika dia tidak berkhlak yang baik niscaya dia akan
gagal di dalam menghadapi kehidupan ini.
Termasuk qaidah di dalam masalah ini adalah agar engkau
tidak tergesa-gesa mencela orang lain yang berbuat buruk kepadamu,
atau meremehkanmu, dan hendaklah engkau mempergaulinya
dengan sikap berbaik sangka terhadapnya dan mencari peluang
untuk bisa memaafkannya, sebaliknya agar engkau tidak berkata
sebuah perkataan dan berbuat suatu perbuatan yang menyebabkan
engkau harus menyesali dan meminta maaf atasnya di kemudian
hari, di dalam sebuah riwayat dari Anas ra berkata: Nabi saw
bersabda: "Jauhkanlah dirimu dari perkara yang memalukanmu".16
Di antara contoh perwujudan akhlak yang baik sehingga
menimbulkan kesan yang positif adalah diriwayatkan bahwa seorang
lelaki menemui Ali bin Al-Husain lalu mencelanya, maka Al-Ubaid
marah kepadanya, maka Ali berkata: Tahanlah dirimu. Lalu dia
mendekati lelaki tersebut dan berkata kepadanya: "Keburukan kami
13 QS. Al-Ahzab: 45
14 HR. Bukahri: 2125
15 Jami'ul ulum wal –Hikam.
16 Al-Dhiaya fil Mukhtaroh: 2199 dihasankan oleh Al-Albani
yang terluput dari pengetahuanmu lebih banyak lagi, apakah engkau
memiliki keperluan yang bisa kami bantu?". Maka lelaki itupun malu
karenanya. Lalu Ali memberikan sebuah selendang kahmisah yang
dipakainya dan memerintahkan untuk memberikan seribu dinar
kepadanya, lalu lelaki tersebut berkata: Aku bersaksi bahwa engkau
termasuk anak cucu Rasul saw.17
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawat serta
salam kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan seluruh
para shahabatnya.
17 Mukhtashar minhjul qoshidin.