Artikel




ADAB-ADAB HAJI


Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani


Segala puji bagi Allah  shalawat dan salam semoga selalu tercurah


kepada Rasulullah, nabi kita Muhammad bin Abdullah , kepada keluarga, para


sahabat, dan para pengikutnya yang setiap. Amma ba'du:


Adab-adab yang sudah seharusnya diketahui dan diamalkan oleh orang


yang melaksanakan ibadah haji dan umrah untuk memperoleh umrah yang


diterima dan haji yang mabrur lagi penuh berkah sangat banyak, di antaranya


adab yang wajib, adab yang sunnah, dan saya menyebutkan sebagian darinya


sebagai contoh, bukan menyebutkan semuanya, adalah yang berikut ini:


1. Istikharah kepada Allah  dalam menentukan waktu, kenderaan, dan


teman, serta arah jalan jika banyak arah jalan, juga meminta pendapat


orang-orang shalih dalam hal itu. Adapun ibadah haji, sesungguhnya ia


sangan baik, tanpa diragukan lagi. Dan cara shalat istikharah adalah


shalat dua rekaat kemudian berdoa dengan yang warid.1


2. Orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah harus berniat


melaksanakan keduanya karena Allah  dan mendekatkan diri kepadanya,


janganlah ia bertujuan untuk mendapatkan dunia, atau membanggakan


diri, atau mendapatkan gelar, atau riya dan sum'ah. Sesungguhnya hal itu


menjadi penyebab hilangnya pahala ibadah dan tidak diterima. Firman


Allah :





Katakanlah:"Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupki dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb


semesta alam, *


tiada sekutu baginya;dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang


pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS. al-An'aam:162-163)





1 Lihat: al-Istikharah dalam al-Bukhari 7/162 dan Hishnul Muslim hal 45.


4


Katakanlah:"Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan


kepadaku:"Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa". Barangsiapa mengharap


perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia


mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya". (QS.al-Kahf:110)


Seharusnya seperti inilah seorang, ia tidak bertujuan kepada selain Allah 


dan negeri akhirat, dan karena inilah Allah  berfirman:





Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu


apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka


Jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. (QS. al-Isra`18)


Dan di dalam hadits qudsi:





'Aku paling kaya dari sekutu (tidak membutuhkan sekutu), barangsiapa yang


melakukan amal perbuatan yang ia menyekutukan Aku dengan yang lain,


niscaya Aku meninggalkannya dan sekutunya."2


Dan Nabi  merasa khawatir terjadinya syirik kecil terhadap umatnya, beliau


 bersabda:





"Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan terhadap umatku adalah syirik


kecil.' Lalu beliau  ditanya tentang hal itu, beliau menjawab: Riya'.'3


Dan beliau  bersabda:


'Barangsiapa yang ingin didengar (suka didengar orang lain) niscaya Allah 


memperdengarkan dengannya, dan barangsiapa yang ingin dilihat (riya)


niscaya Allah  memperlihatkan dengannya."4


Dan firman Allah :





Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan


kepada-Nya dalam(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan


meunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. al-Bayyinah:5)


2 HR. Muslim, kitab Zuhud dan Raqaiq, bab: Barangsiapa yang menyetukukan dalam ibadahnya kepada selain Allah .


3 HR. Ahmad dalam Musnad 5/428 dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Jami' 2/45.


4 Muttafaqun 'alaih dari hadits Jundub , al-Bukhari, kitab riqaq, bab riya dan sum'ah no. 6499, dan Muslim, kitab


zuhud dan raqaiq, bab di antara syirik kepada selain Allah  dalam ibadahnya.no. 2987.


5


3. Seseorang yang ingin melaksanakan ibadah haji dan umrah harus


memahami hukum-hukum haji dan umrah. Juga hukum-hukum safar


sebelum melaksanakan perjalanan, seperti qashar, jama', hukum-hukum


tayammum, mengusap dua khuf, dan yang lainya yang dibutuhkannya di


dalam perjalanan menunaikan manasik haji. Rasulullah  bersabda:





"Barangsiapa yang Allah  menghendaki kebaikan dengannya niscaya Dia 


memberikan pemahaman kepadanya dalam masalah agama."6


4. Bertaubat dari segala perbuatan dosa dan maksiat, sama saja ia berhaji


atau umrah, atau yang lainnya. Maka ia harus bertaubat dari semua dosa.


Dan hakikat taubat adalah: berhenti dari semua dosa dan


meninggalkannya, menyesali perbuatannya dan berteguh hati tidak akan


mengulanginya. Dan jika berbuat zalim kepada orang lain, ia harus


mengembalikan atau meminta halal darinya. Sama saja ia: merupakan


kehormatan atau harta atau yang lainya dari sisi yang diambil


kebaikannya untuk saudaranya. Jika ia tidak mempunyai kebaikan


niscaya diambil dari dari kejahatan saudaranya lalu dicampakkan


kepadanya.7


5. Orang yang melaksakan haji dan umrah harus memilih harta yang halal


untuk haji dan umrahnya, karena Allah  Maha Baik tidak menerima


kecuali yang baik, dan karena harta yang haram menyebabkan tidak


diterima doa.8 Dan darah apapun yang berasal dari harta yang haram


maka api neraka lebih utama dengannya.9


6. Disunnahkan baginya menulis wasiatnya, dan segala yang terkait hak dan


kewajibannya, ajal (umur) ada di sisi Allah . Firman Allah :


6 Al-Bukhari dari hadits Mu'awiyah , kitab ilmu, bab: Barangsiapa yang Allah  menghendaki kebaikan


dengannya niscaya Dia  memberikan pemahaman kepadanya dalam masalah agama.


7 Lihat surah an-Nuur ayat 31 dan al-Bukhari, kitab Riqaq, bab qishash di hari kiamat no. 6534, 6535.


8 Lihat Shahih Muslim kitab Zakat, bab menerima sedakah dari hasil usaha yang halal no. 1015.


9 Abu Nu'aim dalam al-Hilyah 1/31, Ahmad dalam az-Zuhd hal 164 dan dalam Musnad 3/321, ad-Darimi 2/229, dan


selain mereka. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Jami' 4/172, dan lihat Fath al-Bari 3/113.





Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah


Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.Dan tiada seorangpun yang


dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok.Dan tiada seorangpun yang


dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha


Mengenal. (QS. Luqman:34)


Dan Nabi  bersabda:





"Tidak ada hak bagi seorang muslim yang dia ingin berwasiat padanya yang


berlalu dua malam kecuali wasiatnya tertulis di sisinya."10


Dia bersaksi atasnya, membayar hutangnya, mengembalikan titipan kepada


pemiliknya atau meminta ijin kepada mereka agar tetap padanya.


7. Dianjurkan agar ia berpesan (berwasiat) kepada keluarganya agar selalu


bertaqwa kepada Allah , dan ia merupakan wasiat generasi pertama dan


terakhir:





...dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan


(juga) kepada kamu; bertaqwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir maka (ketahuilah),


sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang dibumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha


Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. an-Nisaa`:131)


8. Berusaha dalam memilih teman yang shalih dan dari penuntut ilmu syar'i.


Maka sesungguhnya hal ini termasuk sebab mendapat taufik dan tidak


terjerumus dalam kesalahan di tengah perjalanan, saat haji dan


umrahnya. Berdasarkan sabda Nabi :





"Seseorang menurut agama temannya, maka hendaklah salah seorang darimu


melihat siapakah yang ditemani."11


Dan sabdanya :





10 Muttafaqun 'alaih dari hadits Ibnu Umar : al-Bukhari, kitab wasiat, bab wasiat no. 2738, dan Muslim, kitab wasiat


no. 1627.


11 HR. Abu Daud, kitab adab 3/188.


7


"Janganlah engkau berteman kecuali orang yang beriman dan janganlah


memakan makananmu kecuali orang yang taqwa."12


Dan Nabi  menggambarkan teman yang shalih itu bagaikan orang yang


membawa minyak wangi dan teman yang jahat seperti orang yang meniup


pandai besi.13


9. Merantunkan keluarga, karib kerabat, dan para ulama dari tetangga dan


sahabatnya. Nabi  bersabda:





"Barangsiapa yang ingin melakukan safar hendaklah ia berkata kepada yang


ditinggalkan: aku menitipkan kamu kepada Allah  yang tidak sia-sia barang


titipannya."14


Dan Nabi  mengantarkan sahabatnya apabila salah seorang dari mereka


ingin safar, beliau bersabda:





'Aku menitipkan engkau kepada Allah  agamamu, amanahmu, dan


kesudahan/penutup amalmu."15


Dan beliau  bersabda kepada musafir yang memohon nasihat kepada beliau





"Semoga Allah  menambah taqwamu, mengampuni dosamu, memudahkan


kebaikan untukmu di manapun engkau berada."16 Dan seorang laki-laki


datang kepada Nabi , ia ingin safar, ia berkata: Ya Rasulullah, berilah pesan


kepadaku! Beliau  bersabda:





12 HR. Abu Daud, kitab Adab no. 4832, at-Tirmidzi kitab Zuhud, bab berteman orang yang beriman, no. 2395.


dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud no.4832 dan Shahih at-Tirmidzi no. 2519/


13 Muttafaqun 'alaih, dari hadits Abu Musa : al-Bukhari, kitab sembelihan dan buruan, bab misk no. 5534, dan


Muslim, kitab birr dan shilah, bab anjuran duduk bersama orang shalih dan menjauhi teman yang buruk no. 2638.


14 HR. Ahmad 2/403, Ibnu Majah, kitab jihad, bab mengantarkan para pejuang dan melepaskan mereka no. 2825.


dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah ahadits shahihah, no 16 dan 2547. dan shahih Sunan Ibnu Majah


2/133.


15 HR, Abu Daud, kitab Jihad, bab doa saat melepaskan no.2600, at-Tirmidzi, kitab doa-doa, bab ucapan saat


mengantarkan seseorang no. 3442. dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi 3/155.


16 HR. At-Tirmidzi kitab doa, bab ucapan apabila mengantarkan seseorang no. 3444 dan Saikh al-Albani berkata


dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi 3/149: Hasan shahih.


8


'Aku berpesan kepadamu agar selalu bertaqwa kepada Allah  dan membaca


takbir di setiap tempat yang tinggi." Maka setelah ia pergi, beliau  berdoa:





'Ya Allah, pendekkanlah bumi untuknya dan mudahkanlah perjalanannya."17


10. Janganlah ia membawa lonceng, suling dan anjing, berdasarkan


sabda Nabi :





'Malaikat tidak menyertai rombomngan perjalanan yang padanya terdapat


anjing dan lonceng."18 Dan darinya, Rasulullah  bersabda:





"Lonceng adalah suling syetan."


11. ◌ِApabila ingin melaksanakan safar untuk melaksanakan haji


bersama salah satu istrinya, jika ia mempunyai lebih dari satu, ia


mengundi di antara mereka, siapapun yang terpilih ia keluar bersamanya,


berdasarkan hadits Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: 'Apabila


Rasulullah  ingin melakukan safar, beliau mengundi di antara para


istrinya. Siapapun yang terpilih, ia keluar bersamanya.'19 Inilah sunnah,


apabila ia ingin safar bersama salah satu istrinya, maka mengundi adalah


pilihan terbaik.20


12. Dianjurkan agar keluar melakukan safar pada hari Kamis di


permulaan siang karena perbuatan Nabi . Ka'ab bin Malik  berkata:


'Jarang sekali Rasulullah  keluar bila melakukan safar kecuali pada hari


Kamis.'21 Dan beliau  mendoakan kepada umatnya agar mendapat


berkah di pagi hari, beliau  bersabda:





17 HR. At-Tirmidzi, kitab doa, bab darinya: pesannya  kepada musafir agar bertaqwa kepada Allah  dan membca


takbir di setiap tempat yang tinggi. No. 3445, Ibnu Majah, kitab Jihad, bab keutamaan berjaga dan membaca takbir saat


berjuang fi sabilillah no. 2771, Ahmad dan al-Hakim. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi 3./156,


Shahih Ibnu Majah 2/124, dan Shahih Ibnu Khuzaimah 4/149.


18 HR. Muslim, kitab pakaian dan perhiasan, bab dibenci anjing dan lonceng dalam perjalanan no. 2113.


19 Muttafaqun 'alaih. Al-Bukhari, kitab hibah, bab pemberian istri kepada selain suaminya, no. 2593, dan Muslim, kitab


keutamaan sahabat, bab keutamaan Aisyah radhiyallahu 'anha no 2445.


20 Saya mendengarnya dari Syaikh kami Imam Ibnu Baz saat menerangkan shahih al-Bukhari no,. 2879.


21 Al-Bukhari, kitab Jihad, bab siapa yang ingin berperang, ia melakukan tauriyah dengan yang lain dan siapa yang


ingin keluar pada hari Kamis. No. 2948.


9


'Ya Allah, berilah berkah untuk umatku di pagi harinya."22


13. Dianjurkan agar membaca doa keluar rumah, ia membaca saat


keluar rumah: 'Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah , tidak


ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah ."23 Ya Allah,


sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu bahwa aku menyesatkan atau


disesatkan, aku tergelincir atau digelincirkan, aku berbuat zalim atau


dizalimi, aku bertindak bodoh atau dibodohi."24


14. Disunnahkan berdoa dengan doa safar, apabila menaiki


tunggangannya, atau mobilnya, atau pesawat, atas kenderaan lainnya,


maka ia membaca:





Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.:(Maha Suci Dia yang telah menundukkan semua ini


bagi kami padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan


kembali kepada Rabb kami") Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu


kebaikan dan taqwa dalam perjalanan kami ini, dan dari perbuatan yang


Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkanlah untuk kami perjalanan ini dan


dekatkanlah jauhnya dari kami. Ya Allah, Engkau ada sahabat dalam


perjalanan, khalifah dalam keluarga. Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung


kepada-Mu dari kesusahan perjalanan, beratnya pandangan dan buruk tempat


kembali dalam harta dan keluarga..." dan apabila pulang, ia membacanya dan


22 HR. Abu Daud, kitab Jihad, bab pagi hari melakukan safar no. 2606, at-Tirmidzi, kitab jual beli, bab pagi hari


berdagang no. 1212, Ibnu Majah, kitab Perdagangan, bab diharapkan berkah di pagi hari no. 2236, Ahmad dalam


Musnadnya (1/154, 3/416). Abu Isa berkata: hadits hasan dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan


Abu Daud 2/494 dan Shahih at-Tirmidzi 2/807.


23 HR. Abu Daud, kitab Adab, bab yang dibaca saat keluar dari rumahnya no. 5090, at-Tirmidzi dalam kitab doa, ba


yang dibaca saat keluar rumahnya no. 3426 dan ia berkata: ini hadits hasan shahih gharib dan dishahihkan oleh Syaikh


al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi 3/410 dan Shahih Sunan Abu Daud 3/959.


24 HR. Abu Daud, kitab Adab, bab yang dibaca saat keluar dari rumahnya no. 5094, at-Tirmidzi, kitab doa, bab darinya


no. 3427, an-Nasa`i, kitab berlindung, bab berlindung dari doa yang tidak dikabulkan, no. 5536, Ibnu Majah, kitab doa,


bab doa seseorang apabila keluar dari rumahnya. At-Tirmidzi berkata: ini hadits hasan shahih. Dishahihkan oleh Syaikh


al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi 3/959 dan Shahih Sunan Abu Daud 3/410-411


10


menambahkan: 'Kembali, bertaubat, dan menyembah, kepada Rabb kami


memuji."25


15. Disunnahkan agar ia tidak melakukan safar sendirian kecuali


bersama teman, berdasarkan sabda Nabi :





"Jika manusia mengetahui dalam kesendirian seperti yang aku ketahui niscaya


orang yang bertunggangan tidak melakukan perjalanan sendirian."26


Dan beliau  bersabda:





"Satu orang yang bertunggangan adalah syetan, dua orang adalah dua syetan


dan tidak orang adalah rombongan."27


16. Orang-orang musafir mengangkat salah seorang dari mereka sebagai


pemimpin (amir) untuk lebih menyatukan mereka, menguatkan


kesepakatan mereka, memperkokoh untuk memperoleh tujuan mereka,


Nabi  bersabda:





"Apabila tiga orang keluar, maka hendaklah mereka mengangkat salah seorang


dari mereka sebagai pemimpin."28


17. Apabila orang-orang yang musafir singgah di satu tempat,


dianjurkan agar bergabung satu sama lain. Para sahabat Nabi , apabila


singgah di satu tempat, mereka berpencar di berbagai tempat, maka Nabi


 bersabda:





"Sesungguhnya yang memisahkan kamu di lembah dan jurang ini adalah


syetan."29 Setelah itu mereka saling bergabung satu sama lain sehingga bila


dibuka satu pakaian/tikar untuk mereka niscaya sudah mencukupi.


25 HR. Muslim dalam kitab haji, bab yang dibaca apabila mengenderai tunggangan menuju ibadah haji. No. 1342.


26 HR. Al-Bukhari dalam kitab Jihad dan perjalanan, bab perjalanan seorang diri saja no. 2998


27 HR. Abu Daud, kitab Jihad, bab laki-laki melakukan safar seorang diri no. 2607, at-Tirmidzi dalam kitab jihad, bab


dibenci melakukan safar seorang diri saja no. 1674, dan ia berkata: hadits hasan shahih, dan Ahmad dalam musnadnya


(2/186-214), al-Hakinm dalam al-Mustadrak 2/102 dan ia berkata: Shahih isnad dan keduanya tidak mengeluarkannya.


Dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam ash-Shahihah no. 62 dan Shahih at-Tirmidzi 2/245.


28 HR. Abu Daud dalam kitab jihad, bab satu yang safar dan mereka mengangkap salah seorang dari mereka sebagai


pemimpin, no. 8, 26, 9, 26 dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud 2/ 494- 495.


11


18. Apabila singgah di satu tempat di dalam perjalanan atau yang


lainnya, dianjurkan membaca doa yang diriwayatkan dari Nabi :





'Aku berlindung dengan kalimah-kalimah Allah  yang sempurna dari


kejahatan yang Dia ciptakan." Apabila ia membaca doa tersebut maka tidak


ada yang membahayakannya sehingga ia meninggalkan tempat itu.30


19. Dianjurkan agar membaca takbir di dataran yang tinggi dan


membaca tasbih di dataran rendah. Jabir  berkata: "Apabila kami


menaikit dataran tinggi kami membaca takbir dan apabila menuruni


lembah kami membaca tasbih."31 Dan mereka tidak mengangkat suara


mereka saat membaca takbir. Nabi  bersabda:





'Wahai manusia, kasihani dirimu, sesungguhnya kamu tidak memanggil orang


yang tuli dan tidak pula gaib. Sesungguhnya Dia bersamamu, sesungguhnya


Dia  Maha Mendengar lagi Maha Dekat."32


20. Dianjurkan membaca doa saat memasuki perkampungan atau kota,


maka ia membaca saat melihatnya:





"Ya Allah, Rabb tujuh lapis langit dan yang dinaunginya, Rabb tujuh lapis


bumi dan yang dipikulnya, Rabb syetan dan yang mereka sesatkan, Rabb


angin dan yang ditiupnya, aku memohon kepada-Mu kebaikan perkampungan


ini dan kebaikan penduduknya serta kebaikan yang ada padanya dan aku


29 HR. Abu Daud, kitab Jihad, bab dianjurkan bergabungnya tentaran, no. 2628 dan shahihkan oleh Syaikh al-Albani


dalam Shahih Sunan Abu Daud 2/130.


30 HR. Muslim, kitab zikir, doa, taubat, dan istighfar. Bab berlindung dari keburukan qadha, nol. 2709.


31 HR. al-Bukhari, kitab jihad, bab membaca tasbir saat menuruni lembah no. 2993.


32 HR. Al-Bukhari, kitab jihad, bab dimakruhkan meninggikan suara dalam bertakbir no. 2992 dan Muslim dalam kitab


Zikir, doa, taubat dan istighfar, bab dianjurkan merendahkan suara saat berzikir no. 2704.


12


berlindung kepada-Mu dari kejahatannya, kejahatan penduduknya, dan


kejahatan yang ada padanya."33


21. Dianjurkan saat melakukan perjalanan, agar berjalan di malam hari,


terutama di permulaannya, berdasarkan sabda Nabi :





"Hendaklah kamu lakukan (perjalanan) di saat gelap, maka sesungguhnya


bumi dilipat di malam hari."34


22. Disunnahkan agar membaca di waktu sahur, apabila fajar sudah


nampak:





"Mendengar orang yang mendengar dengan pujian bagi Allah , perlakuan-


Nya yang baik kepada kita, wahai Rabb kami temanilah kami, berilah karunia


kepada kami, kami berlindung kepada Allah  dari api neraka."35


23. Disunnahkan memperbanyak doa di dalam haji dan umrah, sungguh


pasti akan dikabulkan dan diberikan permintaannya, berdasarkan sabda


Nabi :





'Ada tiga doa yang pasti dikabulkan, tidak diragukan padanya: doa orang yang


teraniaya, doa orang yang safar, dan ayah untuk anaknya."36 Dan orang yang


berhaji memperbanyak doa, demikian pula di atas Shafa dan Marwah, di


Arafah, di masy'aril haram setelah fajar, setelah melontar jumrah yang kecil


dan tengah pada hari-hari tasyriq karena Nabi  banyak membaca doa di


enam tempat ini dan mengangkat kedua tangannya.37


33 HR. an-Nasa`I dalam amal yaum wal lailah no. 544, Ibnu Sunni dalam amal yaum wal lailah no. 524, Ibnu Hibban


dalam Mawarid Zham'an no. 2377. Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya nol.2565, al-Hakim dalam al-Mustadrak (1/446,


2/100) dan ia menshahihkannya dan disepakati oleh adz-Dzahabi, dihasankan oleh Ibnu Hajar. Al-Haitsami berkata


dalam Majma' az-Zawaid 10/137, dan diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Ausath dan isnadnya hasan. Ibn Baz


berkata dalam Tuhfatul Akhyar hal 37: Diriwayatkan olah-an-Nasa`I dengan sanad yang hasan.


34 HR. Abu Daud dalam kitab Jihad, bab dalam kegelapan, no. 2571, al-Hakim dalam al-Mustadrak 1/445, dan ia


berkata: Shahih menurut syarat dua syaikh dan keduanya tidak meriwayatkannya, disetujui olleh adz-Dzahabi, al-


Baihaqi salam Sunan Kubra 5/256 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Alabni dalam ash-Shahihah nol. 681 dan dalam


Shahih Sunan Abu Daud 2/467.


35 HR. Muslim dalam kitab Zikir, doa, taubat dan istighfar. Bab berlindung dari keburukan yang dilakukan dan dari


keburukan yang tidak dilakukan. No. 2718.


36 HR. Abu Daud dalam kitab witir, bab doa di belakang no.1536, at-Tirmidzi dalam kitab Biir dan Shilah, bab doa


kedua orang tua no. 1905, Ibnu Majah dalam kitab doa, bab doa ayah dan doa orang yang teraniaya no. 3862, Ahmad


3/258, dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi 4/344 dan yang lainnya.


37 Lihat Zadul Ma'ad karya Ibnul Qayyim 2/227 dan 286.


13


24. Menyuruh yang ma'ruf dan melarang yang mungkar sebatas


kemampuan dan pengetahuannya. Ia harus berdasarkan ilmu dan


pengertian terhadap yang diperintah atau dilarang, selalu dengan cara


lembut. Tidak diragukan bahwa dikhawatirkan orang yang tidak


mengingkari kemungkaran bahwa Allah  akan menghukumnya dengan


tidak diterima doa, berdasarkan sabda Nabi :





"Demi Allah  yang diriku berada di tangannya, sungguh kamu menyuruh


yang ma'ruf dan melarang yang mungkar, atau Allah  menurunkan siksa-Nya


kepadamu, kemudian kamu berdoa, lalu Dia  tidak mengabulkan doamu."38


25. Menjauhkan diri dari semua perbuatan maksiat, maka janganlah ia


menyakiti seseorang dengan lisannya, tidak pula dengan tangannya.


Janganlah ia berdesakan dengan para jamaah yang bisa menyakiti mereka.


Jangan mengadu domba, jangan terjerumus dalam ghibah, jangan


berdebat bersama temannya dan orang lain kecuali dengan yang lebih


baik. Jangan berdusta, jangan berkata kepada Allah  yang dia tidak


mengetahui, dan berbagai macam perbuatan doa lainnya. Firman Allah :





(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam


bulan itu akan mengerjakan Haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di


dalam masa mengerjakan haji.. (QS. Al-Baqarah:197)





Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu'min dan mu'minat tanpa kesalahan yang mereka


perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. (QS. al-


Baqarah :58)


Perbuatan maksiat di tanah haram tidak seperti di tempat lain, firman Allah





38 HR. At-Tirmidzi, kitab al-Fitan, bab amar ma'ruf nahi mungkar no. 2169, Ibnu Majah dan Ahmad dan dihasan oleh


at-Tirmidzi serta dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi 2/460


14


Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan masjidil haram


yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir


dan siapa yang bermaksud di dalamnya malakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami


rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih. (QS. al-Hajj:25)


26. Menjaga semua kewajiban dan yang terbesar adalah shalat pada


waktunya secara berjamaah dan memperbanyak perbuatan ibadah seperti


membaca al-Qur`an, zikir, doa, berbuat baik kepada orang lain dengan


ucapan dan perbuatan, kasih sayang kepada mereka dan menolong


mereka saat membutuhkan. Nabi  bersabda:





"Perumpamaan orang-orang beriman dalam kasih sayang dan saling


menyayangi di antara mereka adalah seperti satu tubuh, apabila salah


satunya mengeluh/sakit niscaya semua ikut merasakan dengan tidak bisa


tidur dan badan panas."39


27. Berakhlak yang mulia, dan akhlak yang baik itu mencakup: sabar,


lembut, tidak pemarah, perlahan, tidak terburu-buru dalam segala hal,


rendah diri, pemurah, adil, teguh, kasih sayang, amanah, zuhud dan


wara', tepat janji, malu, jujur, berbuat kebajikan, iffah, rajin, muru`ah, dan


karena pentingnya akhlak yang baik, Rasulullah  bersabda: "Orang


beriman yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik


akhlaknya." 40





"Sesungguhnya seorang mukmin bisa mendapat derajat orang yang puasa lagi


shalat malam dengan akhlaknya yang baik."41


28. Menolong yang lemah dan santun di dalam perjalanan: dengan jiwa,


harta, kedudukan, dan membantu mereka dengan kelebihan harta dan


39 Muttafaqun 'alaih, kitab adab, bab kasih kepada manusia dan binatang, no. 6011, dan Muslim dalam kitab Bir dan


shilah dan adab, bab kasih sayang kaum mukminin, dan saling mendukung di antara mereka no. 2586


40 HR. Abu Daud dalam kitab sunnah, bab dalil bertambah dan berkurangnya iman no. 4682, at-Tirmidzi dalam kitab


menyusui, bab hak wanita terhadap suaminya, no. 1162, dan ia berkata: hadits hasan shahih, Ahmad dalam Musnadnya


2/250, 472, al-Hakim dalam al-Mustadrak 1/3, dan ia berkata: hadits shahih menurut syarat Muslim dan disetujui oleh


adz-Dzahabi dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam ash-Shahihah no. 284 dan Shahih at-Tirmidzi 1/594.


41 HR. Abu Daud dalam kitab adab, bab husnul khuluq no. 4798, dan dishahihkan oleh syaikh al-Albani dalam Shahih


Sunan Abu Daud 3/911 dan shahih al-Jami' no. 1932.


15


yang lainnya yang diperlukan. Dari Abu Said : 'Sesungguhnya mereka


(para sahabat) bersama Rasulullah  dalam perjalanan, beliau  bersabda:





'Siapa yang mempunyai kelebihan punggung (punya kekuatan, kemampuan)


maka hendaklah ia mendatangi orang yang lemah, dan barangsiapa yang


punya kelebihan bekal maka hendaklah ia mendatangi orang yang tidak punya


bekal." Lalu beliau menyebutkan beberapa bagian harta sehingga kami


beranggapan bahwa tidak ada hak bagi seseorang dari kami dalam kelebihan


(harta).42 Dan dari Jabir , ia berkata: 'Rasulullah  berada di belakang


dalam perjalanan, maka beliau  menolong yang lemah43 dan membonceng


serta mendoakan mereka."44 Ini menunjukkan kasih sayang beliau dan


kesungguhannya  dalam membantu mereka, agar kaum muslimin


mencontoh beliau  dan terutama sekali para penjabat.


29. Segera pulang dan jangan menetap terlalu lama tanpa keperluan,


berdasarkan sabda Nabi :





"Safar adalah satu bagian dari siksaan, seseorang darimu menahan makan,


minum dan tidurnya. Maka apabila ia telah menyelesaikan keperluannya maka


hendaklah ia segera pulang kepada keluarganya."45


30. Saat pulang dari safarnya, disunnahkan membaca yang


diriwayatkan dari Nabi  apabila pulang dari peperangan, atau haji, atau


umrah: membaca takbir tiga kali di dataran tinggi, kemudian membaca:





Tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah  saja, tiada sekutu bagi-Nya,


bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.


42 HR. Muslim dalam kitab luqathah (barang temuan), bab dianjurkan menolong dengan kelebihan harta no. 1728.


43 Makna juzji gha'if: menggiring dan mendorongnya sehingga bisa menyusul teman-teman. Lihat: Nihayah fi gharibil


hadits karta Ibnul Atsir 2/297.


44 HR. Abu Daud dalam kitab jihad, bab luzum Syaaqqah, no. 2639, al-Hakim dalam al-Mustadrak 3/115 dan ia berkata:


Shahih menurut syarat Muslim dan keduanya tidak mengeluarkannya, disetujui oleh adz-Dzahabi. Dishahihkan oleh al-


Albani dalam Shahih Abu Daud 2/500 dan ash-Shahihah 2120.


45 HR.al-Bukhari dalam kitab umrah, bab safar sebagian dari siksaan, no. 1804, Muslim dalam kitab imarah, bab safar


sebagian dari siksaan dan disunnahkan pulang kepada keluarganya setelah menyelesaikan tugasnya no. 1927.


16


(Kami) Kembali, bertaubat, beribadah, sujud, memuji kepada Rabb kami. Allah


 membenarkan janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan menghancurkan tentara


Ahzab (sekutu) sendirian-Nya.46


31. Apabila melihat kampung halamannya, dianjurkan membaca:





(Kami) Kembali, bertaubat, beribadah, sujud, memuji kepada Rabb kami. Dan


mengulangi kalimat itu sehingga memasuki hampung halamannya,


berdasarkan perbuatan Nabi .47


32. Jangan datang kepada keluarganya di malam hari, apabila sudah


lama pergi tanpa keperluan, kecuali apabila berita kedatangannya sudah


sampai kepada mereka dan menyampaikan kepada mereka waktu


kedatangannya di malam hari, berdasarkan larangan Nabi  tentang hal


itu. Jabir bin Abdullah  berkata: "Rasulullah  melarang laki-laki


mengetuk pintu keluarganya di malam hari."48 Di antara hikmahnya


adalah yang disebutkan dalam riwayat yang lain: 'Sehingga ia menyisir


rambut yang kusut dan merapihkan dirinya." dan dalam riwayat yang lain:


'Rasulullah  melarang laki-laki mendatangi keluarganya di malam hari


agar ia tidak mengagetkan mereka atau memergoki mereka."49


33. Dianjurkan bagi yang datang dari safar agar memulai dengan


memasuki masjid yang ada di sampingnya dan shalat dua rekaat di


dalamnya, berdasarkan perbuatan Nabi :





'Beliau  apabila datang dari safar, memulai dengan memasuki masjid, lalu


shalat dua rekaat di dalamnya."50


34. Disunnahkan bagi musafir yang baru tiba, agar bersikap lembut


kepada anak-anak dari keluarga dan tetangganya serta berbuat baik


kepada mereka apabila mereka menyambutnya. Dari Ibnu Abbas , ia


46 HR. al-Bukhari, kitab Umrah, bab yang dibaca saat kembali dari haji no. 1797 dan Muslim dalam kitab haji, bab yang


dibaca saat pulang dari haji dan yang lainnya no. 1344


47 HR. Muslim dalam kitab haji, bab yang dibaca saat menaiki kenderaan melaksanakan haji dan yang lainnya no.


1342.


48 Maksudnya, jangan masuk kepada mereka di malam hari apabila tiba dari safar.


49 HR. al-Bukhari dalam kitab umrah, bab jangan mendatangi keluarganya apabila sampai kota, no. 1801, dan Muslim,


kitab imarah, bab dibenci mendatangi keluarganya di malam hari bagi orang yang datang dari safar, no. 1928/183.


50 HR. al-Bukhari dalam kitab shalat, bab shalat apabila datang dari safar, setelah hadits no. 443,dan Muslim dalam


shalat shalat musafir dan qasharnya, bab disunnahkan shalat dua rekaat di masjid apabila datang dari safar, no. 716.


17


berkata: 'Tatkala Nabi  tiba di kota Makkah, anak-anak dari bani


Muthalib menyambut beliau , lalu beliau  mengangkat salah satunya


dan yang lain di belakangnya.'51 Jabir bin Abdullah  berkata:





'Apabila beliau  datang dari safar, beliau  menemui kami, menemui aku


dan Hasan  atau Husain , lalu mengangkat salah satu dari kami di


depannya dan yang lain di belakangnya sampai kami memasuki kota."52


35. Dianjurkan membawa hadiah, karena menyenangkan hati dan


menghilangkan permusuhan. Dianjurkan menerimanya dan memberi


balasan atasnya. Dimakruhkan menolaknya tanpa alasan syar'i. Karena


inilah Nabi  bersabda:


((ادوا تحابوا))


'Hendaklah kamu saling memberi hadiah niscaya kamu saling mencintai."53


Hadiah adalah penyebab kecintaan di antara kaum muslimin. Karena inilah


sebagian mereka berkata:


Hadiah manusia, satu sama lain - melahirkan keterkaitan di hati mereka


Diriwayatkan bahwa salah seorang jemaah haji pulang kepada keluarganya


dan tidak membawa apa-apa untuk mereka. Maka salah seorang dari mereka


marah lalu membaca sya'ir:


Jamaah haji saat ini tidak beribadah - tidak membawa siwak dan tidak pula


sendal darinya


Mereka datang kepada kami, maka tidak bermurah tangan dengan kayu arak -


Dan tidak pula meletakkan pemberian di telapak tangan anak kami.


Hadiah yang terindah adalah air zamzam karena ia penuh berkah. Nabi 


bersabda tentang air zamzam:


51 HR. Al-Bukhari, kitab umrah, bab menyambut orang haji yang datang dan tiga yang bertunggangan,no. 1798, dan


dalam kitab pakaian dan tiga orang di atas tunggangan no.5965.


52 HR. Muslim, kitab keutamaan sahabat, bab keutamaan Abdullah bin Ja'far  no. 2428/67, Abu Daud dalam kitab


Jihad, bab tiga orang menaiki tunggangan no. 2566, dan Ibnu Majah, kitab adab, bab tiga orang di atas tunggangan no.


3773, lihat Fathul Bari 10/396.


53 HR. Abu Ya'la dalam Musnadnya no. 6148, al-Baihaqi dalam sunan kubra 6/169 dan dalam Syu'abul Iman no. 8976,


al-Bukhari Adabul Mufrad no. 594, al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Talkhish Khabir 3/70: Isnadnya hasan.


Demikian pula dihasankan oleh al-Albani dalam Irwaul Ghalil 1601.


18


إا مباركة، إا طعام طعم [وشفاء سقم]


"Sesungguhnya ia penuh berkah, sesungguhnya ia adalah makanan orang


yang makan dan (pengobat sakit)."54


Dari Jabir , ia memarfu'kannya:


((ماء زمزم لما  شِر  ب له


"Air zamzam untuk sesuatu yang ia niatkan."55


Disebutkan bahwa;


((كان يحمل ماء زمزم في الأداوي والقرب، فكان يصب على المرضى ويسقيهم ))


Nabi  membawa air zamzam di bejana dan geriba (tempat air dari kulit),


maka beliau  memberikan kepada yang sakit dan meminumkan mereka."56


36. Apabila musafir datang ke kotanya, disunnahkan berpelukan,


berdasarkan perbuatan para sahabat Nabi :


كانوا إذا تلاقوا تصافحوا، وإذا قدموا من سفر تعانقوا


"Apabila mereka (para sahabat) bertemu, mereka saling bersalaman dan


apabila mereka datang dari safar mereka saling berpelukan."57


37. Dianjurkan mengumpulkan teman-teman dan memberi makan


kepada mereka apabila datang dari safar, berdasarkan perbuatan Nabi .


Dari Jabir bin Abdullah : Sesungguhnya tatkala Rasulullah  tiba di kota


Madinah, beliau  menyembelih unta atau sapi." Mu'azd menambahkan


dari Syu'bah, dari Muharib, ia mendengar Jabir  berkata: 'Nabi 


membeli dariku satu ekor unta dengan dua uqiyah dan satu dirham atau


dua dirham. Maka tatkala beliau  sampai di Shirar,58 beliau  menyuruh


menyembelih sapi, lalu disembelih maka mereka memakannya...'al-


54 HR. Muslim, kitab keutamaan sahabat, bab keutamaan Abu Dzarr no. 2473. yang di antara dua kurung diriwyatkan


oleh al-Bazzar,al-Baihaqi, ath-Thabrani, dan isnadnya shahih. Lihat: Majma' az-Zawaid 3/ 286.


55 HR. Ibnu Majah, kitab manasik, bab minum air zamzam no. 3062, al-Baihaqi dalam Sunan Kubran 5/202, Ahmad


dalam Musnadnya 3/372, dishahihlah oleh al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah 3/59 dan Irwaul Ghalil 1123, dan


ash-Shahihah no. 883.


56 HR. At-Tirmidzi, dalam kitab haji, bab 115 no. 963 secara ringkas dan Hakim dalam al-Mustadrak 1/485 dan


dishahihkan oleh Syikha al-Albani dalam ash-Shahihah no. 883, dan Shahih Jami' no. 4931.


57 HR. At-Thabrani dalam ausaht 5/262, dan Haitsami menyebutkannya dalam Majma' Zawaid 8/36 dan ia berkata:


rijalnya adalah rijal shahih.


58 Nama tempat di luar kota Madinah, tiga mil darinya dari arah timur. Farhul Bari 6/194.


19


hadits.59 Makanan ini dinamakan (naqi'ah), yaitu makanan yang dibuat


orang yang datang dari safar.60 Hadits ini dan yang senada menunjukkan


anjuran bagi imam dan pemimpin untuk memberi makan kepada para


sahabatnya apabila tiba dari safar, dan ia dianjurkan di sisi salaf.61


Inilah yang bisa ditulis berupa adab-adab haji dan umrah. Aku memohon


kepada Allah  agar memberi taufik kepada semua jemaah haji dan umrah


kepada yang dicintai dan diridhai-Nya. Semoga shalawat dalam salam selalu


tercurah kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya sekalian.


Ditulis oleh


Said bin Ali bin Wahf al-Qahthani 19/10/1427 H.


59 HR. Al-Bukhari dalam kitab Jihad dan sair, bab makan saat datang no. 3089, ini adalah lafazhnya, Muslim secara


ringkas dalam kitab shalat para musafir dan qasharnya, bab disunnahkan dua rekaat bagi yang tiba dari safar no. 715/72.


60 Nihayah fi gharibil hadits wal atsar karya Ibnu Atsir 5/109, Qamus al-Muhith hal 992. lihat al-Mughni karya Ibnu


Quddamah 1/191.


61 Dikatakan oleh Ibnu Baththalm seperti dalam Farhul Bari 6/194.



Tulisan Terbaru

Menjaga Shalat dan Kh ...

Menjaga Shalat dan Khusyuk dalam Melaksanakannya

Menjampi Air Termasuk ...

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i