Artikel




Sesungguhnya pegaruh sifat pribadi bagi manusia suatu hal yang lumrah dan nampak adanya,tidak ada perbedaan dikalangan para ahli,dan sungguh pada kepribadian yang besar,dan pemimpin yang besar sangat berpengaruh terhadap tersebarnya semboyan-semboyan,dan berdirinya suatu Negara,dan tertanamnya suatu idiologi yang dibawah oleh kepribadian dan pemimpin itu.Dan kita tidak bisa menjelaskan dengan rinci antara sebab-sebab kekuatan dan keberhasilan dalam pemikiran saja,dan antara kebutuhan akan seorang pemimpin yang besar yang mampu menyaukan hati.


Maka suatu kekuatan besar mampu megambil akal dan pemikiran orang banyak,dan penjelasan yang gamblang mampu menyihir setiap orang.Rasulullah SAW bersabda: ”Sungguh penjelasan adalah sihir.” Dan sifat yang baik menyebabkan orang simpatik kepadanya. Bahkan semboyan-semboyan yang berdiri atas pondasi yang menolak sifat-sifat seseorang ,dan meremehkan dasarnya dalam masyarakat maka tidak menjamin terbentuknya para pribadi-pribadi yang handal dan pemimpin yang mampu melebihi gerakan-gerakan yang tetap sehiggah dia mampu menempuh jalan keberhasilan sementara.Dan demikianlah jelas bagi seorang yang mempelajari gerakan-gerakan kemasyarakatan dan gerakan politik akn nampak besarnya pengaruh suatu kepribadian pemimpin dalam semboyan-semboyan bagaimanapun hakikat semboyan tersebut.


Sungguh merupakan karunia Allah bagi kita dan bagi seluruh dunia bahwa semboyan Islam telah mencakup semua pemikiran yang benar dan sesuai dengan kehidupan dan menyeluruh semua sebab kekuatan dan keberhasilan,dan kepribadian yang besar adala pada diri Rasulullah Sallalahu ‘alaihi wasallam. Sungguh Beliau merupakan pahlawan yang terbesar bagi manusia dalam sejarah,kita katakan demikian atas dasar Al-Qur’an yang tidak mampu dirubah dari segala hal, Allah Ta’ala berfirman: ”Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari kaummu sendiri,berat terasa olehnya penderitaanmu,sangat menginginkan(keimanan dan keselamatan) bagimu,amat belas kasihan dan penyayang terhadap orang-orang mukmin.


Firman Allah yang lain: ”Dan Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, maka akan Aku tetapkan Rahmat-Ku kepada orang-orang yang bertaqwa,yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami (yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul,Nabi yang Ummi yang( namanya) yang namnya mereka dapati tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari meeka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an),mereka itulah orang-orang yang beruntung. {Al-A’raf: 156-157}.


Firman Allah: ”Hai Nabi,sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi,dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi”. {Al-Ahzab:45-46}.


Firman Allah: ”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.{Al-qalam:4}. Dan sungguh orang-orang yang hidup dan bergaul dengannya telah menyaksikan semua itu dan siapa saj yang datang setelah mereka dari pengikutnya ataupun yang menentangnya,iya sungguh orang-orng yang tidak memeluk islampun menyaksikan sifat beliau yang mulia.


Dan sungguh telah ditulis berbagai tulisan yang mengumpulkan perkataan mereka,dan kita bisa sebutkan  bahwa sebagian mereka adalah musuh islam,namun mereka tidak bisa berbuat kecuali mengakui keagungan Rasul yang mulia ini. Contoh tulisan tersebut adalah:karangan syek Ahmad bin Hajar(Qodhi Qatar),dengan judul: ”Agama Islam dan Rasul dalam pandangan pertengahan  antara Timur dan Barat.” Cetakan pertama 1397 H.


Juga tulisan yang dikeluarkan oleh lembaga Attamadun al-Islamy di Damaskus dengan judul:”Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam,perkataan-perkataan para peneliti dan ahli adab nashara yang bersikap pertengahan.” Dicetak di percetakan Atturqy Damsyik,1384 H/1964 M.


Dan tulisan yang dikeluarkan oleh Syek Husain Abdullah Basalaamah,dengan judul: ”Islam dalam padangan ilmuan 


barat”.dan juga tulisan yang dikeluarkan oleh WAMY dengan 





judul:”Mereka berkata tentang Islam”pengarang :Imaduddin kholil.


Sungguh telah terkumpul dengan karunia Allah SWT pada dakwah Islam semua sumber-sumber keberhasilan,    maka Allah menentukan baginya dan bagi orang yang berjalan diatasnya kemenangan dan kesuksesan,dan jalan yang paling penting adalah Taufik Allah dan Pertolongan-Nya dan kepribadian pemimpin yang agung Nabi kita Muhammad Sallallahu ‘alaihi wasallam.


Maka mari kita mengnal kepribadian yang besar ini,dengan membaca perjalanan hidupnya yang mulia sallalahu ‘alaihi wasallam,Dan kita berbuat sesuatu yang dapat memelihara nasehat-nasehat beliau dalam Sunnahnya  yang suci,hidup dalam hati dan akal kita,dan menjadi petuntuk bagi kita dalam mengarungi kehidupan.


Sungguh kita tidak akan mendapatkan seorangpun dalam sejarah manusia Pemimpin maupun pejuang yang menyamai Nabi kita Muhammad SAW, atau mampu mendekati ketinggian akhlak yang beliau contohkan…..Sungguh Allah SWT telah menciptakannya dengan sempurna dan di pelihara serta dilindungi dan di tolong lalu dimuliakannya dengan kenabian dan kerasuan,sungguh telah berkumpul pada pribadi ini kepemimpinan yang agung, kemuliaan dan prilaku yang suci dan kenabian serta kerasulan dan kebesaran.


Sejarah Rasulullah SAW lembaran yang senantiasa bersinar pada sejarah kemanusiaan. Martabat kemanusiaan terangkat dengannya yang  belum pernah seorangpun sebelumnya yang mampu berbuat seperti itu dan tidak akan ada manusia setelahnya yang mampu berbuat sepertinya selama-lamanya.


Sungguh sejarah Rasulullah SAW telah menjadi menara yang memanjang di atas kafilah kemanusiaan yang kebingungan dan sekarang menjadi penjaga kehancuran yang disebabkan oleh penolakkannya dibelakang syubhat-syubhat dan syahwat, menara yang menyinari kepada jalan petunjuk dan kesucian serta keistiqamahan.


Dan sejarah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasllam adalah  pelaksanaan dari Pokok-pokok islam,kamu akan dapatkan dasar-dasar islam tersebut hidup ditempat dimana kamu menyaksikan kejadian-kejadian yang menyebabkan munculnya contoh yang baik dalam hidup.akan seimbang didalamnya keinginan-keinginan materi dan sprituil,juga dunia dan akhirat seimbang karena tidak boleh melupakan yang satu dari yang lain.


Oleh karenanya maka mempelajari sejarah Nabi adalah suatu keharusan bagi setiap da’i muslim. 


Sesungguhnya Rasulullah sallallhu ‘alaihi wasallam adalah panutan utama bagi setiap muslim baik yang awam maupun para dai. Allah berfirman: ”Sungguh telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.{Al-Ahzab:21}.


Dan tidak akan sempurna ketauladanan kita kepada beliau ketika belum jelas sejarahnya ditelinga-telinga orang yang memberi petunjuk.Sungguh penyampaian seorang da’i tentang kejadian-kejadian sejarah dalam medan dakwah menjelaskan bahwa betapa hukum-hukum syariat dan dasar-dasar agama islam yang menyeluruh merupakan kenyataan yang bisa dirasakan dalam kehidupan yang penuh kebahagiaan dimasa hidupnya Rasulullah  SAW yang merupakan masa yang terbaik menurut sejarah. Sungguh sejarah Nabi menjamin kepada kita kejelasan dalam sikap pertengahan yang mana dengannya hidup dasar-dasar Islam, dan menjelaskan bagaimana begitu cepatnya dalam pergerakannya mengubah wajah dunia dalam waktu yang begitu singkat.sungguh sejarah menumbuhkan semangat dalam dakwah, dan membangunkan bagi manusia keinginan dalam beragama yang mulia, dan membersihkan dakwah dari kegersangan dan teori belaka. Sungguh kenyataan kaum muslimin sekarang sangat menyakitkan dikarenakan jauhnya mereka dari agama, dan mereka sangat membutuhkan perbaikan yang menyentuh hati-hati mereka yang paling dalam sehinggah merubah apa yang telah ada dalam diri dan pikiran mereka


Dan sungguh kabar-kabar gembira tentang kebaikan,dan tanda-tanda kemajuan mulai nampak dari waktu kewaktu membawa cita-cita,dan meghidupkan hati yang telah mati,dan menghidupkan semangat,dan menggugah untuk beramal,dan kabar-kabar gembira ini menunggu orang-orang yang akan mendukungnya dan mengarahkannya serta mengambilnya dengan penuh perhatian,demikian ini dan yang terpenting dari cara ini yaitu diutus kaum yang terbelakang,dan menyebarkan  hidup yang dasarnya lemah,dan menghidupkan kepahlawanannya dalam pemikiran anak-anak kaum Muslimin,dan memberikan semangat kepada mereka untuk mengikuti dengan usaha dan pengorbanan untuk menyempurnakan apa yanag telah dibangun oleh para pendahulu,dan jika kita mau memperhatikan dalam kepahlawanan kita,,maka kita tidak akan mendapatkan sebagaimana pada sejarah Nabi dalam hal ini secara mutlak.


Oleh karena itu bagi para pemikir,dan para penulis hendaknya mencintai Sejarah Nabi sebagaimana mestinya dan memperhatikannya dan mempelajarinya-mereka seharusnya menyampaikan kepada manusia dengan cara yang baik dan menarik—dalam Ceramah-ceramah, khutbah, Ta’lim-ta’lim, dan tulisan, pembicaraan dalam radio, dan seminar-seminardi TV, dan dengan cara penyajian kisah, semua itu dengan memanfaatkan semua cara yang bisa dilakukan. Berkata Abdurrahman ‘azzam: ”Kepahlawanan adalah siapa yang mampu memberikan pengaruh yang luas dengan kekuasaannya….mereka itu yang muncul dalam sejarah manusia,dan mereka itu yang berbuat maslahat yang kekal dan berbekas,dan paling agung dari mereka adalah Nabi Muhammad SAW. {Pahlawan para Pahlawan: 5}.


Sesungguhnya sisi dakwah kepada Allah dari Sejarah Nabi mencakup sejarah seluruhnya,karena Rasulullah sebagai saksi,pembawa kabar gembira,pemberi peringatan,dan peyeru kepada Allah…bahkan beliau sebagai pemimpin para du’at,Firman Allah: ”Wahai Nabi sungguh kami telah mengutusmu sebagai saksi,dan pemberi kabar gembira, pemberi peringatan dan penyeru kepada Allah dengan izin-Nya dan lentera yang menerangi.” {Al-Ahzab:45-46}.


Dari ‘Athaa Bin Yasar beliau menemui Abdullah bin umar bin ‘ash lalu saya katakan`: beritahukan kepada saya tetang sifat-sifat Rasulullah dalam Taurat? Maka beliau menjawab baiklah,sungguh sifal Nabi ada diTaurat seperti dalam Al-qur’an;” Wahai Nabi sungguh kami telah mengutusmu sebagai saksi dan pembawa kabar gembira,pemberi peringatan”Penjagaan bagi orang0oarang ummi,engkau hamba dan Rasul-Ku,dan Aku menamai kamu orang yang berserah diri,kamu tidak keras lagi kasar,dan tidak membalas kejelekan dengan kejahatan,alan tetapi memaafkan dan mengampuni,dan Allah tidak akan mewafatkannya hingga  agama yang mulia ini berdiri dengan kokoh,dengan mereka mengatakan: ”Tidak ada sembahan yang hak kecuali Allah” maka Allah membukakan dengannya mata-mata yang buta, dan telinga yang tuli, dan hati yang lalai”. {H.R: Bukhary No. 4838, dan Ahmad 2/174}.


Sifat ini sesuai dengannya SAW, dan Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan-dan Ibnu Katsir meriwatkan darinya dalam Tafsirnya-ayat ini adalah dalil yang bagus,dari wahab bin munabih yang maknanya benar kita sampaikan disini karena benar maknanya,dan sifat yang pantas bagi Rasulullah 


Sebagai dai dan rasul, Wahab berkata: ”Sungguh Allah SWT telah mewahyukan kepada Nabi dari kalangan para Nabi Bani Israil:….Saya akan mengutus seorang yang Ummi, saya akan mengutusnya sebagai pembawa kabar gembira dan bukan yang kasar lagi keras,jika dia melewati satu cahaya lampu maka tidak padam karena tenangnya,dan jika berjlan diatas atap maka tidak terdengar suara kakinya. Saya mengutusnya sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan,dia tidak berkata khianat. Saya membukakan dengannya mata-mata yang tertutup,dan telinga-telinga yang tuli, saya mendukungnya dalam semua urusan yang baik,dan saya berikan kepadanya semua makhluk yang mulia,dan saya jadikan ketenangan sebagai pakaiannya,dan kebaiakan sebagai syiarnya, dan Taqwa dalam sebagi hatinya,dan Hikmah perkataannya,dan benar serta jujur sebagai kebiasaannya,dan maaf dan kebaikan sikapnya,dan syariatnya benar,dan keadilan jalannya, dan petunjuk sebagai imamnya, dan Ahmad namanya, dia penyebab adanya hidayah setelah kesesatan,dan menyatukan manusia setelah terpecah belah,dan dengannya disatukan manusia setelah terpisah-pisah,dan hati-hati yang berbeda dan hawa nafsu yang bermaca-macam, dan sebagi penolong bagi manusia yang dalam kerusakan yang besar,dan beliau diketahui setelah dilupakan,dan dengannya diperbanyak pengikut setelah sedikit, dan dijadikan ummatnya yang terbaik dikeluarkan kepada manusia mereka saling menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran,mereka orang-orang yang bertauhid, beriman dan ikhlas,membenarkan apa-apa yang dengannya diutus Rasulullah, dia mengajarkan kepada ummatnya mensucikan Allah dan memujinya, dan membesarkan-Nyam, dan Mentauhidkan-Nya, dalam masjid-masjid mereka,perkumpulan-perkumpulan, tempat-tempat tidur, dan tempat tinggal, mereka shalat kepada-Ku dalam keadaan berdiri dan duduk, mereka berperang di jalan Allah SWT dengan berbaris-baris, mereka keluar dari rumah-rumah mereka untuk mencari keridhaan-Ku, mereka membersihkan wajah-wajah dan anggota badannya,pengorbanan mereka dengan darah,dan kitab mereka dalam hati. Para ahli ibadah pada malam hari, dan pejuang pada siang hari,dan Saya jadikan bagi keluarga dan keturunannya orang-orang yang pertama masuk islam dan membenarkan kenabiannya dan para syuhada’ serta orang-orang shaleh,


Ummatnya setelahnya akan mendapat hidayah pada kebenaran,dan tetap dengannya, Saya akan muliakan orang-orang yang menolong mereka. Saya mendukung siapa yang mendoa’akan mereka, dan saya mengancam dengan keburukan orang-orang yang menentang mereka dan menyakiti mereka,atau orang-orang yang mau merampas apa yang ada dalam kekuasaan mereka, saya jadikan pawaris bagi Nabi mereka, dan para dai kepada Tuhan mereka,saling mengajak kepada kebaikan dan melarang dari keburukan, dan mendirikan shalat dan membayar zakat, menunaikan janji-janji mereka.” {Lihat Ibu Katsir.dalam tafsir surat Al-Ahzab ayat: 45-46}.


Sungguh perkataan yang bagus…disebutkan disitu sebagian dari sifat Nabi SAW dalam berdakwah,dan juga disebutkan keutamaannya yang agung bagi ummatnya yang Alah berikan petunjuk dengannya,juga disbutkan sifat-sifat para du’at yang benar dalam mengikuti Beliau.


Memang Sejarah nabi memberikan gambaran dalam pelaksanaan dasar-dasar islam, oleh Rasulullah sebagai makhluk terbaik Sallallahu ‘alaihi waasalam.


Sungguh kita dapatkan dari sejarah beliau yang hidup dan bersinar Dasar-dasar Islam….sungguh perkataan teori kadang cukup memuaskan tatkala dibarengi dengan kebenaran, dan tatkala penyampaiannya sesuai,dan orang-orang yang mendengar


kannya mengerti dan paham,namun dia tidak melahirkan bagi seseorang semangat,dan tidak menceritakan  keinginan dan usaha untuk menjalankan pokok dari pembicaraan tersebut, adapun jika ditopang perkataan tersebut dngan kenyataan yang terjadi yang mapak dengannya dasar-dasar Islam, dan memunculkan contoh teladan di antara manusia yang mereka lihat dan saksikan dalam kehidupan,maka sungguh yang demikian itu akan membuat jiwa tertarik dan terpesona untuk melaksanakan kebaikan dan melararang kejahatan, dan menampakkan kebenaran dan menghancurkan kebathilan. 


Sungguh Sejarah Nabi telah menutupi kekurangan dalam hal ini yang tidak dapat ditutupi dengan yang lain…hal ini disebabkan karena memunculkan dasar-dasar Islam dan pandangan-pandangan Islam pada berbagai sisi dalam kehidupan begitu jauh dari kenyataan yang sulit bagi manusia untuk mendapatkan rahasia dari pada rahasia-rahasia syariat,dan kekhususan kekhususannya.


Sungguh Syariat ini satu-satunya peraturan yang mengumpulkan antara kenyataan dan percontohan,dan dia merupakan jalan keluar dari berbagi masalh yang dihadapi manusia baik yang nampak maupun yang tidak. Untuk mendapatkan kekhususan ini mengharuskan manusia berkeyakinan yang kuat bahwa syariat ini diturunkan dari sisi Allah tanpa keraguan,dan membuat dia bisa mendapatkan keagungan syariat ini dalam hal pemikiran, prilaku, ekonomi, politik, ibadah dan hukum.


Sungguh mempelajari sejarah dan mempraktekkannya dan memahaminya cukuplah sebagai penjelas dari ruhani yang tinggi yang dengannya berdiri dasar-dasar Islam hidup dan senantiasa berpengaruh,sehinggah menjadi pondasi berdirinya Negara dan bangsa yang mana dalam hal ini tercapai pembinaan dan saling menolong dalam mengikuti dan mencontoi Rasulullah.


Sesungguhnya Sejarah Nabi menjelaskan sifat-sifat yang penting dan pokok yang mesti ada bagi setiap dai, dan sifat-sifat tersebut banyak sekali di antaranya:


1}. ILMU


Sungguh Rasulullah SAW mengajarkan para sahabatnya hukum-hukum Agama,dan mengajak mereka belajar dengan perkataan dan perbuatan, sebagian Sabda Beliau dalam masalah belajar: Sabda Nabi SAW: ”Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim/Muslimah.” {H.R:Ibn Majah no 224},juga Sabda Beliau: ”Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah SWT akan memudahkan baginya jalan ke surga.” {H.R.Muslim no 2699, Abu Dawud no 4946, dan Turmudzi no 1930}. Dan sabda Beliau: ”Ulama’ adalahpewaris para Nabi dan sungguh para Nabi tidak mewariskan Dirham maupun dinar,namunmereka mewariskan Ilmu,maka barang siapa yang mengambil warisan itu sungguh dia telah mengambil bagian yang besar.” {HR. Abu Dawud no 3641,dan Turmudzi no 2682,dan Ibnu Majah no 223,dan Ahmad no 5/196}.


Dan contoh perbuatan Beliau Sallallahu ‘alaihi wasallam adalah anjuran beliau dalam mempelajari sholat untuk dikerjakan sebagaimana dalam Sabdanya:”Sholatlah kalian sebagaimana saya sholat”{H.R Bukhari no  6008,dan mempelajar tata cara pelaksanaan haji dengan perbuatan sebagaiman hadits Beliau: ”Ambillah dariku tata cara pelaksanaan haji.” {HR. Muslim No 1297, Abu Dawud No 1970), dan anjuran beliau untuk belajar menulis dan membaca sabagaimana yang terjadi ketika pembebasan tawanan Ahmad meriwayatkan (Musnad) dengan sanad yang Shoheh dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma berkata: Adalah para tawanan dalam perang Badar mereka tidak ada yang menebus,maka Rasulullah menjadikan tebusan mereka dengan mengajarkan anak-anak Anshar menulis.


2}. PERENCANAAN.


Telah kita pelajari dari sejarah bahwa para dai hendaknya dalam amal dakwahnya memiliki perencanaan. Sungguh Rasulullah SAW merencanakan dan menjalankan rencana seperti dalam rencana hijrahnya. Sesungguhnya Nabi SAW merencanakan untuk berhijrah ke Madinah, lalu Beliau menyusun rencana,dan menentukan waktu,dan mempersiapkan segala persiapannya mulai dari penunjuk jalan,bekal makanan dan tunggangan sebagaimana yang disebutkan dalam Kitab-kitab sunnah dan buku-buku sejarah.


Ketika penganiayaan terhadap kaum muslimin di Makkah bertambah berat dan bagi mereka sudah ada tempat berhijrah di Madinah sejak munculnya Islam maka kaum muslimin mulai berhijrah kesana saru persatu,dan Abu Bakar r.a. juga mau berhijrah, dan ketika hal itu diketahui oleh Rasulullah SAW maka beliau minta untuk tetap tinggal karena bisa jadi dia akan menjadi teman Rasulullah dalam perjalanan tersebut…..Maka Abu Bakar pun bersiap untuk hal itu,maka beliau pun membeli 2 tunggangan dan memeliharanya dengan baik, dan Nabi tidak mau kecuali setelah beliau membayarkan harga tunggangannya…


Dan ketika datang izin dari Allah bagi Rasulullah untuk berhijrah, Beliau datang ke rumah Abu bakar dengan sembunyi-sembunyi dan mengabarkan kepadanya tentang rencana hijrahnya, maka Abu Bakar minta sebagai teman dalam perjalana tersebut dan rasulullah setuju sehinggah begitu bergembiranya Abu Bakar sampai menangis karena gembiradan untuk menjalankan rencana maka Rasulullah menyuruh Ali r.a. untuk tidur di tempatnya agar tidak diragukan akan keberadaanya, demikian itu karena orang-orang Musyrikin mengepung rumah Rasulullah,mereka ingin membunuhnya, sungguh mereka berencana untuk membunuh beliau jika keluar dari rumah dengan satu pukulan pedang seseorang agar darahnya tersesebar kepada seluruh kabilah,mereka melihat dengan cermat melalui celah dinding rumah,dan Rasulullah membebankan kepada Ali agar melaksanakan  Amanahnya.maka Rasulullah keluar sendirian dari Makkah malam hari, dan bertemu Abu Bakar di luar Makkah, lalu keduanya berangkat…


Rasulullah menyewa Abdullah bin Ariqath,dan dia adalah seorang yang banyak tahu tentang jalan-jalan sebagai penunjuk jalan  bagi keduanya,lalu Rasulullah memberikan kepadanya dua tunggangan dan agar mengembaliklnnya setelah 3 hari di Gua Tsur dan berangkatlah rasulullah dan shabatnya dan keduanya bersama ‘Amir bin fahirah yang mengikuti kedunya denga domba agar menghilangkan bekas.  Rasulullah dalam perjalanan tersebut menyiapkan bekal dan meletakkannya dalam sebuah nampan, dan Asma’ binti Abi Bakar Radiyallahu ‘anha memotong kainnya dan mengikat ujung nampan tersebut.


Dan keduanya berdiam di gua selama tiga hari  hingga keduanya terputus dari keduanya permintaan,dan adalah Abdullah bin Abi Bakar tidur bersama keduanya,lalu bangun pada akhir malam dan kembali ke Makkah dan pagi-pagi sudah disana untuk mencari-cari berita tentang rencana jahat orang-orang musrik kemudisan pada sore hari dia ke gua untuk menyampaikan kepada keduanya apa-apa yang di dengar dari kaumnya.


Dan perencanaan ini tidak bertentangan dengan Tawakkal kepada Allah, demikian itu karena mengambil sebab adalah sesuatu yang disyariatkan,lalu stelah itu baru berserah diri kepada Allah, Rasulullah SAW bersabda kepada seseorang yang bertanya tentang ontanya apakh dia ikat atau serahkan kepada Allah SWT dan membiarkannya tanpa terikat? maka Rasulullah bersabda: ”Ikatlah dia dan betawakkallah.” {H.R; Turmudzi No. 2517}.


Sesungguhnya Rasulullah SAW adalah penghulunya para orang-orang yang Tawakkal. Sungguh Beliau menyusun rancana besar ini untuk berhijrah. Sunguh ini merupakan pelajaran bagi para dai kepada Allah…..Sungguh bagi mereka hendaknya membuat perencanaan dalam program dakwah yang mantap untuk mengikuti contoh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam,dan tidak boleh perbuatan mereka disebabkan karena tingkah musuh yang menyalisih,namun hendaknya perbuatan mereka berdiri diatas perendanaan yang matang setelah megetahui kenyataan yang ada dan keadaan-keadaan yang sedang dihadapi,Semoga Allah memberikan taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita dan semoga Salawat dan Salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.


Sesungguhnya sejarah Nabi telah menjelaskan kepada para dai  kepada Allah SWT bahwasanya sifat-sifat yang pokok yang mestinya mereka miliki adalah perencanaan…dan hendaknya bagi setiap dai menjalankan semua aktifitas dakwahnya dengan rencana yang matang sebagai bukti mengikuti Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam,dan sudah kita contohkan pada pembicaraan yang lalu apa yang Rasulullah lakukan,dari rencana yang mantap dalam berhijrah ke Madinah Munawarah. 


Sebagai rancana yang dengannya kita bisa dapatkan dari Sejarah Nabi adalah beliau tidak pernah meninggalkan satu kesempatan dan momen untuk berdakwak kecuali beliau lakukan….maka tatakala kaumnya menolak dan mendustakan serta menaniaya dan menyakiti para sahabat Beliau, hinggah mereka mau membunuhnya,Rasulullah pun mulai mencari jalan lain, maka Beliau ke Thaif, dan mengajak mereka kepada jalan  Allah SWT, namun mereka tidak menerima ajakan Beliau, bahkan mereka menyakiti Beliau dan menghina serta mengejek. 


Lalu Rasullullah  menuju ke sebidang kebun dan  berdoa: ”YA ALLAH, KEPADAMU AKU MENGELUHKAN KELEMAHANKU,DAN KURANGNYA CARAKU, DAN KELEMAHANKU DARI MANUSIA, WAHAI YANG MAHA PENGASIH LAGI PENYAYANG, ENGKAU TUHAN BAGI YANG LEMAH. DAN ENGKAU TUHANKU, KEPADA SIAPA AKU BERSERAH DIRI? KEPADA ORANG JAUH YANG MEMUSUHIKU? ATAU KEPADA MUSUH YANG ENGKAU MENGUASAI SEGALA URUSANKU? JIKA BUKAN KARENA KEMARAHANMU KEPADAKU, MAKA AKU TIDAK PERDULI, NAMUN AMPUNANMU BEGITU LUAS KEPADAKU, AKU BERLINDUNG KEPADA CAHAYAHMU YANG MENERANGI KEGELAPAN, YANG DENGANNYA MENJADI BAIK URUSAN DUNIA DAN AKHIRAT, ENGAKU TURUNKAN KEPADAKU KEMARAHANMU ATAU ENKAU HILANGKAN, BAGIMU SEGALA KELUHANKU SAMPAI ENGAKAU RIDHA, DAN TIDAK ADA DAYA DAN UPAYA KECUALI DENGAN KEKUATANMU. AMIN…


Lalu Rasulullah kembali ke Makkah dan kaumnya bertambah keras dari yang sebelumnya dari permusuhan, dan menjauhi agamanya keculi beberapa orang yang beriman kepadanaya dari orang-orang yang lemah,adalah beliau menaawarkan agamanya kepada kabilah-kabilah Arab pada musim-musim beliau ajak  mereka kepada Allah dan beliau mengabarkan kepada mereka bahwa dia adalah seorang Nabi yang diutus,,dan beliau meminta mereka agar membenarkannya dan agar membiarkannya sampai Allah menampakkan kepada mereka apa yang dengannya beliau diutus…


Dalam “Sirah Ibnu Hisyam” dijelaskan tentang kabilah-kabilah yang Beliau menawarkan Islam kepada mereka, misalnya: (Rabi’ah bin Ibad Addily berkata: Saya dulu waktu kecil bersama bapakku di Mina, dan Rasulullah berdiri di rumah-rumah para kabilah Arab lalu beliau berkata:”Wahai kaum Fulan sesungguhnya saya adalah utusan Allah SWT kepada kalian, Dia menyuruh kalian untuk menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain, dan hendaknya kalian tinggalkan sembahan selain-Nya dari tandingan-tandingan, dan berimanlah kepadaku, dan benarkanlah saya, dan biarkanlah saya hinggah Allah SWT menampakkan apa yang saya diutus dengannya: ”Beliau berkata :dan di belakangnya ada seorang laki-laki yang punya dua beruang dan memakai kalain ‘adnania dan ketika Rasulullah selesai dari bicaranaya dan apa yang beliau serukan,berkata lelaki tersebut:Wahai kaum fulan sesungguhnya orang ini hanya mengajak kalian untuk menghilangkan latta dan ‘uzza dari leher kalian dan orang-orang setelah kalian ….kepada apa yang dia bawa dari hal baru dan kesesatan,maka jangan dengarkan dia dan jangan membenarkannya,lalu saya bertanya kepada bapakku siapakah lelaki yang selalu mengukuti setiap ucapannya itu? Bapakku berkata: dia adalah pamannya sendiri ‘Abdu ‘Uzzah bin Abdul  Mutthalib, dan Abu Lahab.


Rasulullah menuju  Bani Kilab, namun mereka menolak ajakan Beliau. Lalu Rasullullah datang kepada Bani Hanifah dan mengajak mereka kepada jalan Allah SWT, sayang tidak ada dari kalangan Arab yang lebih buruk sambutannya dari mereka. Lalu Beliau mendatangi Bani ‘Amir Bin Sho’so’a dan mengajk mereka bertauhid kepada Allah SWT akan tetapi mereka juga menolaknya.


Rasulullah senantiasa memanfatkan kesempatan berkumpulnya manusia untuk mengajak mereka kepada Islam dan dia menamppakkan dirinya kepada mereka,dan apa-apa yang beliau bawa dari petunjuk dan rahmat,dan beliau tidak mendengar akaan kedantangan seseorang ke Makkah dari kalangan arab yang terpandang dan memiliki ketenaran kecuali diajak untuk beriman kepada Allah SWT dan menyampaikan apa yang Beliau dakwahkan. Rasulullah tidak pernah berhenti menjalankan setiap rencana, dan tidak merasa jenuh dan bosan dengan situasi yang Beliau hadapi dari penolakkan dan tantangan… Pada suatu musim, Beliau untuk mengajak manusia dan menampakkan dirinya kepada mereka….takala Beliau berada di ‘Aqabah, Beliau bertemu dengan kalangan Yahudi dari Khazraj.


Beliau bertanya: “Siapa kalian?” Mereka menjawab; Kami dari Khazraj. Kemudian Beliau berkata: “Kalian dari kalangan Yahudi?” Mereka menjawab: Ya. Lalu Rasulullah bertanya lagi: “Maukah kalian jika saya menyampaikan sesuatu?” Mereka menjawab: silahkan. Maka mereka duduk bersamanya dan mendengarkan ajakan Beliau kepada Allah SWT, dan Beliau menyampaikan kepada mereka tentang Islam dan membacakan Al-Quran untuk mereka… Tatkala Beliau menyampaikan dan mengajak mereka kepada Islam, mereka saling berkata: Wahai kaum Sesungguhnya dia benar-benar Nabi yang dijanjikan kepada Yahudi, maka janganlah sampai mereka mendahului kamu kepadanya. Mereka mendengar ajakan Baliau dan membenarkannya, dan menerima apa yang Beliau sampaikan tentang Islam. Mereka mengajak Rasulullah SAW untuk datang  ke Madinah….lalu mereka kembali ke kampung halamannya.


Ketika sampai di Madinah, mereka mulai menyampaikan kepada kaumnya tentang Rasulullah SAW dan mengajak mereka kepada Islam, hinggah tersebar di antara mereka, sampai tidak tersisa satu rumah pun kecuali di dalamnya disebutkan nama Rasulullah. Pada  tahun berikutnya datang 12 orang dari kalangan Anshar, mereka menemui Rasulullah di ‘Aqabah dan terkenal dengan ‘Aqabah pertama. Mereka lalu berbai’at kepada Rasulullah dengan Bai’at wanita, dan hal ini terjadi sebelum diwajibkan jihad bagi mereka.


Bai’at Wanita sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an: ”Wahai Nabi jika datang kepadamu para wanita yang beriman yang mau berbai’at kepadamu untuk tidak mensyarikatkan Allah SWT dengan sesuatu apapun dan tidak mencuri dan tidak berzina dan tidak membunuh anak-anak mereka dan tidak mendatangkan kebohongan dengan tangan dan kaki mereka dan tidak bermaksiat kepadamu dalam kebaikan maka bai’atlah mereka dan mintakanlah ampunan Allah SWT bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”{QS. Al-Mumtahanah:12}.


Ubadah Bin Samit Radiyallahu ‘anhu berkata: ”Saya termasuk dari orang yang ikut bai’at ‘Aqabah pertama,dan kami telah berbai’at kepada rasulullah untuk tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu,dan tidak mencuridan tidak berzina dan tdak membunuh anak-anak kami dan tidak mendatangkan kebohongan dari tangan dan kaki kami dan tidak bermaksiyat kepadanya,lalu rasulullah bersabda: ”Maka jika kalian memenuhinya niscaya Sorga sebagai balasannya,dan jika kalian menyalahi sesuatu datrinya maka kalian mendapat ganjaran didunia sebagai penghapusan dosa, dan jika kalian menundanya sampai hari kiamat,maka urusan kalioan dikembalikan kepada Allah, jika Dia mau mengazab atau mengampuni. Lalu Rasulullah mengutus kepada mereka Mus’ab Bin Umair Al-Abdy, dan Abdullah Bin Umi Maktum-beliau adalah anak bibinya Khadijah untuk membacakan kepada mereka Al-Qur’an dan mengajarkan Agama.


Mus’ab Bin ‘Umair adalah seorang yang bijaksana beliau tahu cata berdakwah kepada Allah denngan hikmah dan nasehaqt yang baik,dan beliau sudah pernah Hijrah ke Habasyah lalu kembali lagi. Dan mus’ab tinggal di rumah Abi Umamah As’ad  bin zararah, mulailah Beliau berdakwah kepada manusia semuanya dari kalangan Khazraj maupun Aus dan selain mereka,dan nampak lah keberhasilan beliau dalam berdakwah dan banyak sekali yang menerima Islam.


Dan suatu ketika Beliau berada di kebun dengan As’ad Bin Zararah tiba-tiba dia dikejutkan oleh kedatnagn seorang lelaki yang kuat yang hendak menyakitinya.


Dan hal ini karena Sa’ad bin Mu’adz adalah  kepala Kabilah Aus dia berkata kepada anakpamannya Usaid Bin  Hudhair:Kenapa kalian tidak mendatangi keua orang itu (yang dimaksud adalah Mus’ab dan Ibn maktum)?yang telah datang menghina Tuhan kita,dan mempengaruhi orang lemah untuk masuk kedalam agama mereka,maka pergilah dan usir mereka maka Usaid menerima ajakan Sa’ad dan dia pergi dengan membawa pedangnya dan mendatangi kebun tempat Mus’ab berada,…dan ketika As’ad bin Zararah melihatnya diaberkata kepada Mus’ab: dia adalah Tuan kaumnya, yang dia telah mendatangimu maka Mudah-mudah Allah membenarkan dirinya,ketiakai dia sudah berada dihdapan keduanya dia berkata:Apa yang kalian bawa untuk mempengaruhi orang-orang lemah kami?hendaknya kalian berdua jika ingin selamat.


Maka Mus’ab berkata: Atau maukah kamu duduk sebentar dan dengarkan penjelasanku dan jika kamu ridho suatu hal kamu terima ,dan jika kamu tidak menyukai sesuatu maka kami berhenti untuk berbuat hal itu, Mus’ab membacakan Al-Quran kepadanya, lalu menjelaskan Islam dengan baik. Allah SWT memberikan Hidayah kepadanya dan bersaksi:”Aku bersaksi bahwa tiada sembahan yang hak kecualui Allah SWT dan Muhammad sebagai utusan-Nya”


Dia kembali kepada Sa’ad, lalu Sa’ad bertanya kepadanya apa yang dia telah lakukan. Maka dia berkata:  Sungguh saya tidak melihat sesuatu dari keduanya. Sa’ad marah lalu dia pergi kepada keduanya sambil marah, maka Mus’ab pun melakukan sebagaimana kepada Usaid maka Allah SWT memberikan hidayah Islam kepadanya juga. Sa’ad kembali kepada para pemuka Bani Ashal dan mereka adalah keluarganya dan merupakan pembesar Bani Aus, maka ia berkata: Apa yang kalian pandang terhadapku bagi kalian? Mereka menjawab: kamu adalah pemimpin kami dan anak dari pemimpin kami. Lalu Saad berkata: Ketahuilah bahwa kalian dan wanita-kalian haram bagi saya hingga kalian masukl Islam. Maka tidak tersisa satu rumah dari Bani Abdil Ashal kecuali menerima ajakannya.


Ketika pada masa haji tahun berikutnya, mereka  datang ke Makkah. …dan demikianlah keberhasilah rencana Rasulullah SAW dalam berdakwah...



 



Tulisan Terbaru

Keutamaan Puasa Enam ...

Keutamaan Puasa Enam Hari Syawal Shawal