Berpegang Pada Syari'at Kunci
Kemenangan
Berpegang Teguh Pada Syari'at Kunci Kemenangan
Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad
Shalallahu’alaihiwasallam beserta keluarga dan seluruh sahabatnya.
Segala puji hanya milik Allah Ta’alla. Dia-lah yang telah menciptakan
kehidupan dan kematian untuk menguji keimanan seseorang. Dialah
ar Rahman dan ar Rahim, yang menguasai hari pembalasan. Dialah
yang akan memberikan kemuliaan kepada kaum Mukminin, dan
akan menghinakan orang-orang yang lalai. Dia-lah yang akan
memberikan pertolongan bagi hamba-hamba -Nya yang selalu
teguh dan istiqamah di atas agamanya. Shalawat dan salam semoga
tetap tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihiwasallam. Berkat dakwah dan bimbingan beliau, Allah Azza wa
Jalla telah mengeluarkan manusia dari kegelapan syirik menuju
cahaya tauhid, dari kebodohan menuju cahaya ilmu.
Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan kita sebagai
pengikut yang setia kepada beliau, selalu menegakkan sunnahsunnahnya,
sebagai wujud cinta kepada Rasulullah Shalallahu
‘alaihiwasallam, sebagaimana Allah Azza wa Jalla telah berfirman:
Katakanlah : "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali Imran/3 : 31]
Allah Shubhanahuwata’alla telah berjanji akan memberikan
kemuliaan dan pertolongan kepada kaum Mukminin. Lihatlah!
Bagaimana-Dia memberikan pertolongan kepada kaum Mukminin
dari kalangan para sahabat, sehingga mereka selalu berpindah dari
kemenangan yang satu menuju kemenangan yang lainnya.
Sungguh, pertolongan ini akan terus diberikan Allah
Shubhanahuwata’alla kepada kaum Mukminin. Tentunya jika kaum
Mukminin mau menolong agama Allah.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
Dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.
[ar Ruum/30 : 47].
Sesunguhnya Kami menolong Rasul-Rasul Kami dan orang-orang
yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya
saksi-saksi. [al Mu'min/40 : 51]
5
Marilah kita melihat sejarah Islam, satu peristiwa besar yang terjadi
pada bulan Ramadhan yang penuh barakah. Yakni, Allah
Shubhanahuwata’alla telah memenangkan Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam dan para sahabat. Allah Azza wa Jalla meninggikan
kalimat -Nya, dan merendahkankaum musyrikin. Satu kejadian yang
sangat membahagiakan kaum Mukminin, dan menjadi kabar
menyedihkan bagi kaum kafirin. Kejadian itu disebut sebagai al
Furqan, karena Allah Azza wa Jalla telah memisahkan antara yang
hak dan yang bathil. Peristiwa yang terjadi pada bulan Ramadhan
tahun kedua hijriyah tersebut adalah Perang Badar Kubra.
Para ulama sirah menyebutkan, telah sampai kabar kepada
Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallam tentang kepulangan kafilah
dagang Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan. Mereka datang dari
Syam dan menuju Mekkah. Kemudian Rasulullah Shalallahu
‘alaihiwasallam memanggil para sahabatnya, untuk bersiap-siap
merampas harta yang dibawa kafilah dagang tersebut. Setelah
semua dipersiapkan, berangkatlah Rasulullah Shalallahu
‘alaihiwasallam membawa pasukanberjumlah 300 sekian belas
orang. Terdiri 70 orang dari kalangan Muhajirin, dan sisanya dari
kalangan Anshar, dengan dua ekor kuda dan 70 ekor unta. Akan
tetapi Allah Shubhanahuwata’alla berkehendak lain. –Dia
berkehendak mempertemukan antara kaum Muslimin dengan
6
orang-orang kafir, yang sebelumnya tanpa ada kesepakatan waktu
dan juga tempatnya. Akan tetapi, kabartentang keberangkatan
Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallam dari Madinah telah sampai
kepada Abu Sufyan, sehingga dia langsung mengirim utusan kepada
para pemimpin Quraisy, agar segera mengirim pasukan untuk
menghadapi bahaya yang akan menghadang mereka. Sampailah
kabar tersebut kepada orang-orang Quraisy. Mereka pun segera
berangkat, dengan pasukan berjumlah sekitar 1000 orang, dengan
membawa 100 ekor kuda dan 700 ekor unta, maka keluarlah
pemimpin-pemimpin mereka dengan penuh kesombongan,
sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Azza wa Jalla :
Dan janganlah kalian seperti orang yang keluar dari rumah-rumah
mereka dengan sombong dan maksud riya' kepada manusia serta
menghalangi orang dari jalan Allah, dan ilmu Allah meliputi apa
yang mereka kerjakan. [al Anfal/8 : 47].
Setelah Abu Sufyan merasa aman dan selamat dari bahaya
tersebut, ia memerintahkan pasukan Quraisy untuk kembali ke
Mekkah. Akan tetapi mereka enggan, bahkan dengan penuh
7
kesombongan Abu Jahal berkata : "Demi Allah. Kita tidak akan
kembali ke Mekkah, sehingga kita sampai di Badar dan menginap
disana. Selama tiga malam kita sembelih unta, kemudian makanmakan,
dan menuangkan khamr, sehingga orang-orang Arab
mendengar apa yang kita lakukan, sehingga mereka akan tetap
merasa takut dan gentar kepada kita". Kemudian bagaimana
dengan Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallam? Ketika mengetahui
keberangkatan pasukan Quraisy, maka beliau mengumpulkan para
sahabatnya dan bermusyawarah, tentang apa yang akan mereka
lakukan, terhadap kedatangan orang-orang Quraisy tersebut.
Beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah Shubhanahuwata’alla telah
menjanjikan untukku, antara dua kelompok kafilah dagang atau
pasukan musuh." Mendengar seruan Nabi, maka berdirilah salah
seorang dari kaum Muhajirin, seraya berkata : "Wahai Rasulullah.
Berjalanlah sesuai dengan yang telah Allah Shubhanahuwata’alla
perintahkan kepadamu. Demi Allah, kami tidak ingin seperti orangorang
Bani Israil yang mengatakan kepada Musa :
(Pergilah engkau bersama Rabb-mu dan berperanglah kalian berdua. Sesunguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.–(al Maidah/5 ayat 24).
8
Sesungguhnya kami akan selalu berperang di samping kanan dan kirimu, serta di depan dan belakangmu".
Berdiri pula Sa'ad bin Mu'adz, seorang dari kaum Anshar seraya berkata : "Wahai Rasulullah. Mungkin engkau menganggap kami, orang-orang Anshar akan mengunakan haknya untuk tidak membelamu, kecuali di negerinya sendiri. Maka saya katakan atas nama orang-orang Anshar, bawalah kami sekehendakmu, sambunglah tali orang yang engkau kehendaki, putuskanlah tali orang yang engkau kehendaki, ambillah dari harta kami sekehendakmu, dan berilah untuk kami apa yang engkau kehendaki. Sesungguhnya, apa yang engkau ambil dari kami, lebih kami cintai dari apa yang engkau tinggalkan. Maka perintahkanlah kami sekehendakmu, karena sesungguhnya kami akan mengikuti perintahmu. Wahai Rasulullah, seandainya engkau berjalan sampai ke al Birk yang ada di Ghamdan, tentu kami akan berjalan bersamamu. Seandainya engkau memerintahkan kami untuk mengarungi lautan ini, maka kami akan mengarunginya. Tidaklah kami merasa berat, apabila engkau memerintahkan kami untuk bertemu dengan musuh esok hari. Sesungguhnya kami akan bersabar ketika dalam peperangan, dan jujur ketika bertemu dengan musuh. Semoga Allah Shubhanahuwata’alla memperlihatkan sikap kami ini kepadamu dan menenangkan jiwamu".
9
Maka berbahagialah Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallam ketika mendengar semangat para sahabatnya. Beliau pun berseru : "Berangkatlah dan bergembiralah. Sesungguhnya aku melihat tempat-tempat kematian mereka".
Setelah itu, berangkatlah Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallam beserta pasukan kaum Muslimin menuju Badar. Sesampainya disana, Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallam mengambil posisi di lembah yang dekat, dan mengarah ke kota Madinah. Sedangkan orang-orang kafir Quraisy berada di lembah yang jauh, dan dekat dengan arah menuju Mekkah. Padamalamharinya, Allah Azza wa Jalla menurunkan hujan yang deras kepada orang-orang kafir, hingga menyebabkan adanya lumpur yang licin. Sebaliknya, hujan ini merupakan gerimis yang mensucikan bagi kaum Muslimin dan melembutkan pasir, sehingga memantapkan langkah-langkah kaum Muslimin. Kemudian kaum Muslimin membangun gubuk untuk Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallam. Beliau segera memantapkan barisan kaum Muslimin dan berjalan menuju tempat peperangan, dan beliau berkata : "Ini adalah tempat kematian fulan, ini adalah tempat kematian fulan, Insya Allah". Maka tempat kematian mereka tidak jauh dari yang telah ditunjukkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallam. Setelah itu beliau melihat kepada pasukan kaum
10
Muslimin dan pasukan Quraisy, seraya berdoa : "Ya Allah, sesungguhnya Quraisy telah datang dengankesombongan dan kuda-kudanya untuk menantang -Mu dan mendustakan Rasul -Mu. Ya Allah, berikanlah kemenangan yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, penuhilah janji -Mu. Ya Allah, jika Engkau binasakan pasukan ini pada hari ini, maka Engkau tidak akan diibadahi lagi". Kaum muslimin juga meminta pertolongan kepada Allah Shubhanahuwata’alla, dan Allah Shubhanahuwata’alla mengabulkan doa mereka. Allah Shubhanahuwata’alla berfirman,
Ingatlah ketikaRabb-mu mewahyukan kepada para malaikat : "Sesungguhnya Aku bersamamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang beriman". Kelak akan Aku letakkan rasa ketakutan ke dalam hati-hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka, dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
11
(Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul -Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul -Nya, maka sesungguhnya Allah amat kera ssiksaan -Nya. Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada (lagi) adzab neraka. [al Anfal/8 : 12-14].
Akhirnya bertemulah dua pasukan, dan terjadilah pertempuran yang sangat hebat, dengan jumlah yang tidak seimbang. Pada saat itu, RasulullahShalallahu ‘alaihiwasallam berada di gubuk, dijaga oleh Abu Bakr dan Sa'ad bin Mu'adz, dan beliau terus-menerus meminta pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla, sembari terus membakar semangat kaum Muslimin dengan sabdanya: Demi yang jiwa Muhammad berada di tangan -Nya! Tidaklah seseorang memerangi mereka pada hari ini, dengan sabar dan mengharapkan pahala dari Allah Azza wa Jalla, dan kemudianterbunuh, terus maju dan tidak mundur, kecuali Allah Azza wa Jalla akan memasukkan dirinya kedalam surga.
Kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallam mengambil segenggam tanah dan menaburkannya. Tidaklah salah seorang dari pasukan Quraisy terkena taburan tanah itu, kecuali matanya akan terpenuhi dengan tanah itu. Dan ini merupakan salah satu dari tanda-tanda kekuasaan Allah Shubhanahuwata’alla, serta
12
pertolongan yang Allah Shubhanahuwata’alla yang diberikan kepada Rasul -Nya. Pada akhirnya pasukankafir Quraisy bisa dikalahkan, dan mereka lari meninggalkan medan pertempuran. Kaum Muslimin berhasil membunuh 70 orang kafir Quraisy dan menawan 70 orang lainnya.
Lihatlah, bagaimana Allah Shubhanahuwata’alla memenangkan hamba -Nya yang beriman, walaupun jumlah mereka sedikit jika dibandingkan dengan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar. Allah Shubhanahuwata’alla berfirman,
Berapa banyak yang terjadi golongan yang sedikit dapat
mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah
beserta orang-orang yang sabar. [al Baqarah/2 : 249].
Mengapa Allah Shubhanahuwata’alla banyak memberikan pertolongan kepada para sahabat RasulullahShalallahu ‘alaihiwasallam? Jawabnya, karena mereka adalah orang-orang yang sangat semangat mengamalkan apa yang telah disyari'atkan Allah Azza wa Jalla. Kemudian kita bertanya, mengapa kaum Muslimin pada saat sekarang ini justru banyak dihinakan, bahkan ditindas
13
oleh orang-orang kafir? Apakah pertolongan Allah Azza wa Jalla terlambat datang? Apakah Allah Azza wa Jalla mengakhiri janji -Nya?
Demi Allah, tidak. Allah Shubhanahuwata’alla pasti akan menunaikan janji -Nya. Akan tetapi, perlu kita tanyakan kepada kaum Muslimin, apakah kaum Muslimin sudah melakukan syarat untuk mendapatkan pertolongan-Nya? Atau justru mereka jauh dari syarat tersebut? Atau bahkan meninggalkannya? Ketahuilah, wahai kaum Muslimin! Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman :
Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman. [arRum/30 : 47].
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)
-Nya. [al Hajj /22 : 40]
Sesungguhnya Allah Shubhanahuwata’alla pasti akan memberikanpertolongan kepada kaum Muslimin. Tentunya, jika kaum Muslimin mau menegakkan syari'at-Nya, yaitukembali kepada al Qur'an dan as Sunnah menurut pemahaman para sahabatnya. Sebaliknya, jika kaum Muslimin berpaling dari syari'at-Nya, sibuk
14
dengan urusan dunia dan jauh dari ibadah yang bisa mendekatkan diri kepada-Nya, niscaya mereka akan mendapatkan kehinaan. Dan Allah Shubhanahuwata’alla tidak akan mencabut kehinaan tersebut, sehingga kaum Muslimin kembali kepada Islam yang benar, Islam yang dibawa RasulullahShalallahu ‘alaihiwasallam dan dipahami para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, sampai hari Kiamat
Maka marilah tingkatkan semangat kita untuk melaksanakan perintah Allah. Kita jauhi yang dilarang Allah. Kita juga iltizam dengan Sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallam. Dengan ini semua, niscayakita akan mendapatkanpertolongan Allah Shubhanahuwata’alla. Wallahu a'lam bish-Shawab. (Diangkat dari Majalisu Syahri Ramadhan, Syaikh Muhammad bin Shalih al'Utsaimin, hlm. 94-98)