Artikel




مَنْ يَضْمَنُ لِي مَا بَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنُ لَهُ الْجَنَّةَ


“Barangsiapa yang mau menjamin bagiku apa yang berada di antara dua dagunya (lisan), dan apa yang berada di antara dua kakinya (kemaluannya), maka aku akan menjaminnya masuk surga.” (HR. Bukhari).


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwasanya ia mendengar Rasulullah " bersabda:


إِنَّ الْعَبْددَ لَيَدتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَدةِ مَدا يَتَبَديَّنُ فِيْهَدا يَد لَُِّ بِهَدا فِدي النَّدارِ أَبْعَددَ مِمَدا بَديْنَ


الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ


“Sesungguhnya seorang hamba mengatakan suatu kata tanpa ia pikirkan terlebih dulu, dan itu bisa menggelincirkannya ke dalam neraka lebih jauh dari jarak antara timur dan barat.” (HR. Bukhari).


Faedah:


1. Lisan itu sangat berbahaya, karena itu wajib menjaganya. Seseorang bisa terjerumus ke dalam neraka hanya karena satu kalimat yang ia ucapkan tanpa mempertimbangkannya. Demikian juga, melepaskan ucapan bukan untuk ketaatan bisa menjadi sebab masuknya seseorang ke dalam neraka, dan menjaganya menjadi sebab masuknya ke dalam surga. Betapa banyak kesalahan yang


HUKUM DAN ADAB ISLAM


40


dilakukan manusia dan kelalaian mereka dengan mengucapkan kalimat yang tidak berguna.


2. Segala ucapan dan perbuatan seseorang akan dihisab, dan panca indera yang paling berbahaya adalah lisan dan kemaluan.


17. Haramnya ghîbah (menggunjing orang lain).


Allah  berfirman:


يَا أَيُّهَا الَّقِينَ امَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِ مَُُْ وَلاَ تَجَسَّسُدوا


وَلاَ يَغْتَ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيدهِ مَيْتًدا فَكَرِهْتُمُدوهُ


وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ تَوَّابُُ رَّحِيمُُ


"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagi- an yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS. al-Hujurât:12)


HUKUM DAN ADAB ISLAM


41


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


أَتَدْرُوْنَ مَا الْغِيْبَةُ؟ قَالُوا اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْدرَهُ قِيْدلَ


أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُوْلُ ؟ قَالَ: إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَدهُ وَإِنْ


لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ


“Tahukah kalian apa itu ghibah? Para sahabat menjawab, " Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau menjawab, "Kamu membicarakan saudaramu dengan sesuatu yang ia benci." Lalu beliau ditanya, "Bagaimana jika yang saya perbincangkan itu sesuai dengan keadaannya?" Beliau menjawab, "Jika yang kamu perbincang- kan itu sesuai dengan keadaannya, maka kamu telah menggunjingnya. Namun, jika yang kamu perbincangkan tidak sesuai dengan keadaannya, berarti kamu mengada-ngada tentangnya (berdusta).” (HR. Muslim).


Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata, "Saya pernah berbicara dengan Nabi ": Cukup bagimu bahwa Shafiah orangnya seperti ini dan itu (maksudnya, dia bertubuh pendek)", lalu beliau bersabda, " Sungguh kamu telah mengucapkan satu kalimat yang bila kamu campurkan dengan air laut, niscaya akan merubahnya” (HR. Abu Daud).


HUKUM DAN ADAB ISLAM


42


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَ الْمُسْلِمِ حَرَا م دَمُهُ وَعِرْضُهُ وَمَالُهُ


“Setiap muslim terhadap muslim lainnya itu haram darahnya, harga dirinya, dan hartanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ


“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam.” (HR. Tirmizi).


Diriwayatkan dari Abu Darda’ ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيْهِ رَدَّ اللهُ عَنْ وَجْهِهِ النَّارَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ


“Barangsiapa yang membela harga diri saudaranya, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka pada hari kiamat.” (HR Ahmad dan Tirmizi).


Faedah:


1. Ghîbah adalah perbuatan yang diharamkan dan termasuk dosa besar, serta ancaman yang berat bagi orang yang melakukannya.


HUKUM DAN ADAB ISLAM


43


2. Membicarakan seseorang dengan sesuatu yang dibencinya adalah ghîbah yang diharamkan, sekalipun yang dibicarakannya itu nyata.


3. Kewajiban untuk mengingkari dan mencegah orang yang melakukan ghîbah, dan larangan untuk mendengarkan ghîbah, serta keutamaan membela harga diri seorang muslim. Karena, hal itu dapat menjauhkan wajahnya dari api neraka pada hari kiamat.


4. Ghîbah terkadang dilakukan dengan ucapan atau dengan isyarat yang tidak disukai oleh orang yang menjadi objeknya.


18. Keutamaan jujur dan tercelanya dusta.


Allah  berfirman:


إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَقِبَ الَّقِينَ لاَيُؤْمِنُونَ بِئَايَاتِ اللهِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ


"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta." (QS. an-Nahl:105)


يَا أَيُّهَا الَّقِينَ امَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ


"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." (QS. at-Taubah:119).


HUKUM DAN ADAB ISLAM


44


...فَلَوْ صَدَقُوا اللهَ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ


“…Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka." (QS. Muhammad:21)


Diriwayatkan dari Hasan bin Ali ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


دَعْ مَا يُرِيْبُكَ إِلَ مَا لاَ يُرِيْبُكَ فَاِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِيْنَ ة وَإِنَّ الْكَقِبَ رَيْبَ ة


"Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu, karena kejujuran membawa ketenangan, sedang dusta menyebabkan kebimbangan” (HR. Tirmizi dan Nasa’i).


Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud ra. bahwa Rasulullah" bersabda:


إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَ الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِدرَّ يَهْددِي إِلَد الْجَنَّدةِ وَإِنَّ الرَّجُدلَ لَيَصْددُقُ


وَيَتَحَددرَّى الصِّدددْقَ حَتَّدد يُكْتَدد عِنْدددَ اللهِ صِدددِّيْقًا وَإِنَّ الْكَددقِبَ يَهْدددِي إِلَدد الْفُجُوْرِ وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِي إِلَ النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُدلَ لَيَكْدقِبُ وَيَتَحَدرَّى الْكَدقِبَ


حَتَّ يُكْتَ عِنْدَ اللهِ كَقَّابًا


"Sesungguhnya kejujuran menunjukkan jalan kepada kebaikan, sedangkan kebaikan menunjukkan jalan ke surga. Sesungguhnya seseorang akan bertindak jujur dan berusaha untuk jujur, sehingga di sisi Allah ia dicatat sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya


HUKUM DAN ADAB ISLAM


45


dusta menunjukkan jalan kepada kejahatan, sedangkan kejahatan menunjukkan jalan ke neraka. Sesungguhnya seseorang akan berdusta dan berusaha untuk berdusta, sehingga di sisi Allah ia dicatat sebagai pendusta." (Muttafaq ‘alaih).


Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. bahwa Rasulullah" bersabdda:


أَرْبَ ع مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا وَمَنْ كَانَتْ فِيْهِ خِصْلَة مِنْهُنَّ كَانَدتْ فِيْدهِ


خِصْلَ ة مِنْ نِفَداقٍ حَتَّد يَددَعَهَا إِذاَ اؤْنُِدنَ خَدانَ وَإِذاَ حَددَّثَ كَدقَّبَ وَإِذَا عَاهَددَ


غَدَرَ وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ


"Ada empat sifat yang barangsiapa memilikinya maka ia adalah seorang munafik murni, dan barangsiapa yang memiliki salah satu darinya, maka pada dirinya terdapat satu ciri kemunafikan sampai ia meninggalkannya, yaitu jika ia dipercaya maka berkhianat, jika ia berbicara maka berdusta, jika ia berjanji maka mengingkari, dan jika ia bertengkar maka bertindak curang." (Muttafaq ‘alaih).


Faedah:


1. Berdusta itu dilarang dan termasuk sifat orang-orang munafik. Orang yang menyebarkan dusta di kalangan orang banyak akan mendapatkan siksaan yang berat.


HUKUM DAN ADAB ISLAM


46


2. Dusta dapat menyebabkan orang melakukan berbagai kemaksiatan dan ia termasuk yang menyebabkan masuk neraka.


3. Keutamaan sifat jujur dan anjuran untuk selalu jujur dalam segala urusan.


4. Dusta termasuk tanda munafik.


19. Taubat.


Allah  berfirman:


...وَتُوبُوا إِلَ اللهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ


“…Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS. an-Nûr:31)


يَا أَيُّهَا الَّقِينَ امَنُوا تُوبُوا إِلَ اللهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا...


“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya…”(QS. at-Tahrîm:8)


Diriwayatkan dari Aghar bin Yasar al-Muzni ra. bahwa Rasulullah" bersabda:


يَا أَيَّهَا النَّاسُ تُوْبُوا إِلَ اللهِ فَاِنِّي أَتُوْبُ فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّة


"Hai manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah, karena dalam satu hari, saya bertaubat kepada-Nya sebanyak seratus kali." (HR. Muslim).


HUKUM DAN ADAB ISLAM


47


Diriwayatkan dari Anas ra. bahwa Rasulullah


" bersabda:


اللهُ أَفْرَ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَ عَلَ بَعِيْرِهِ وَقَدْ أَضَلَّهُ فِي أَرْضِ فَلاَة


"Allah lebih bergembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang di antara kalian yang tiba-tiba mendapati (menemukan) ontanya kembali setelah ia tersesat (hilang) di tengah padang pasir". (Muttafaq ‘alaih).


Diriwayatkan dari Anas ra. bahwa Rasulullah


"bersabda:


كُلُّ ابْنِ ودَمَ خَ ا وَخَيْرُ الْخَ ائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ


"Setiap bani Adam itu berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat." (HR. Tirmizi).


Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bin Khattab ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


إِنَّ اللهَ عَ وَجَلَّ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ


"Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama ruhnya belum sampai ke tenggorokan." (HR. Tirmizi dan Ibn Majah).


Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari ra. bahwa Nabi "bersabda:


HUKUM DAN ADAB ISLAM


48


إِنَّ اللهَ تَعَالىَ يَبْسُ يَدهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِديْ الن هَدارِ و يَبْسُد يَدد هُ فِدي النَّهَدارِ


لِيَتُوْبَ مُسِيْ اللَّيْلِ حَتَّ تَ لُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا


"Sesungguhnya Allah membentangkan Tangan-Nya di malam hari agar orang yang melakukan kejahatan di siang hari dapat bertaubat, dan juga membentangkan Tangan-Nya di siang hari agar orang yang melakukan kejahatan di malam hari dapat bertaubat sebelum matahari terbit dari arah barat." (HR. Muslim).


Faedah:


1. Kewajiban bertaubat kepada Allah setiap waktu dari semua dosa, bahkan dari dosa besar sekalipun. Karena, taubatlah yang bisa mendatangkan kebahagiaan dan keselamatan bagi seorang hamba.


2. Keutamaan taubat dan keluasan rahmat Allah serta karunia-Nya, sehingga Dia bergembira dengan taubat.


3. Berbuat kesalahan adalah sifat manusia, namun ia wajib bartaubat dan beristighfar dari segala dosanya.


HUKUM DAN ADAB ISLAM


49


Syarat dan hukum bertaubat:


1. Di antara syarat taubat adalah dilakukan sebelum tiba kematian dan sampainya ruh ke tenggorokan.


2. Di antara syarat taubat dilakukan sebelum matahari terbit dari ufuk barat, karena pada saat itu, taubat sudah tidak berguna lagi.


3. Orang yang bertaubat dari dosa dengan jujur lalu ia kembali berbuat dosa, maka taubatnya yang pertama diterima dan ia harus bertaubat kembali.


4. Meninggalkan dosa, menyesali maksiat yang lalu, dan bertekad untuk tidak mengulangi kembali.


20. Salam.


Allah  berfirman:


يَا أَيُّهَا الَّقِينَ امَنُدوا لاَتَددْخُلُوا بُيُوتًدا غَيْدرَ بُيُدوتِكُمْ حَتَّد تَسْتَأْنِسُدوا وَتُسَدلِّمُوا


عَلَ أَهْلِهَا...


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya…”(QS. an-Nûr:27)


Dari Abi Hurairah ra. Rasulullah "


bersabda:


HUKUM DAN ADAB ISLAM


50


لاَ تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ حَتَّ تُؤْمِنُوا، وَلاَ تُؤْمِنُوْا حَتَّد تَحَدابُّوْا، أَوَلاَ أَدُلُّكُدمْ عَلَد يَْْ إِذَا فَعَلْتُمْوه تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوْا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ


“Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman dan kalian tidaklah beriman sehingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang jika kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai? Tebarkan salam di antara kalian”


Dari Abdullah bin Salam ra. ia berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah " bersabda:


أَيُّهَا النَّاسَ أَفْشُوْا السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوْا ال عَدامَ وَصِدلُوْا الأَرْحَدامِ وَصَدلُّوْا بِال لَّيْدلِ


وَالنَّاسُ نِيَا م تَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ


“Hai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan kepada orang lain, sambunglah tali persaudara- an, dan shalatlah di malam hari ketika orang-orang tertidur lelap, maka kalian akan masuk surga dengan damai.” (HR. Tirmizi dan Ibn Majah).


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


إِذَا انْتَهَ أَحَدُكُم إِلىَ مَجْلِسٍ فَلْيُسَلِّمْ فَاِن بَدَا لَهُ أَنْ يَجْلِسَ فَلْديَجْلِسْ دَُمَّ إِذَا


قَامَ فَلْيُسَلِّمْ فَلَيْسَتِ الأُوْلَ بِأَحَقَّ مِنَ الآخِرَةِ


HUKUM DAN ADAB ISLAM


51


“Jika seseorang tiba di satu majlis, maka hendaklah ia mengucapkan salam. Jika ia ingin duduk, maka hendaklah ia duduk, kemudian jika ia bangun, maka hendaklah ia mengucapkan salam, karena yang pertama (kehadirannya) tidak lebih berhak dari yang terakhir (kembalinya).” (HR. Abu Daud dan Tirmizi).


Beberapa masalah:


1. Keutamaan mengucapkan salam karena salam akan mendatangkan rasa cinta, dan rasa cinta akan mengantarkan ke surga.


2. Disunahkan menyampaikan salam kepada orang Islam, baik yang dikenal ataupun yang tidak dikenal, karena salam bukan hanya untuk perkenalan saja.


3. Lafazh salam yang disunahkan adalah assalâmu‘alaikum, dan lebih utama bila ditambah dengan wa rahmatullâh, dan lebih utama lagi bila ditambah dengan wa barakâtuh. Kewajiban menjawab salam itu dengan mengucapkan lafazh salam yang sama, dan kesunahannya dengan menambah- kannya.


4. Diharamkan mengucapkan salam kepada orang kafir, namun jika mereka mengucap- kan salam kepada kita, maka kita harus menjawab wa ‘alaikum.


HUKUM DAN ADAB ISLAM


52


5. Jika dalam satu majlis terdapat kaum muslimin dan orang-orang kafir, maka diperbolehkan menyampaikan salam kepada mereka.


6. Disunahkan bagi orang Islam menyampaikan salam ketika mereka bertemu setelah berpisah, walaupun perpisahannya hanya sesaat.


7. Dilarang memasuki rumah tanpa seizin penghuninya.


21. Tata krama makan.


Diriwayatkan dari Aisyah ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَام ا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللهِ فَاِنْ نَسِيَ فِي الأَوَّلِ فَلْيَقُلْ فِي الآخِدرِ


بِسْمِ اللهِ فِي أَوَّلِهِ وَوخِرِهِ


“Jika seseorang memakan makanan, hendaklah ia membaca bismillâh, namun jika ia lupa membacanya di permulaan, maka hendaklah ia membaca (ketika ingat) di akhirnya bismillâh fî awwalihî wa âkhirihî.” (HR. Tirmizi dan Ibn Majah).


Diriwayatkan dari Umar bin Abi Salamah ra. ia berkata, "Rasulullah" pernah berkata kepadaku:


سَمِّ اللهَ وَكُلْ بِيَمِيْنِكَ وَكُلْ مِمَا يَلِيْكَ


HUKUM DAN ADAB ISLAM


53


“Sebutlah nama Allah (bacalah bismillâh) dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah makanan yang ada di dekatmu.” (Muttafaq ‘alaih).


Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. bahwa Rasulullah" bersabda:


لاَ يَدأْكُلَنَّ أَحَدد مِدنْكُمْ بِشِدمَالِهِ وَلاَ يَشْدرَبَنَّ بِهَدا فَداِنَّ الشَّديْ انَ يَأْكُدلُ بِشِدمَالِهِ


وَيَشْرَبُ بِهَا


“Janganlah seseorang dari kalian makan dan minum dengan tangan kirinya, karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim).


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata:


مَا عَابَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّ اللهُ عَلَيْدهِ وَسَدلَّمَ طَعَامًدا قَد إِذَا ا دْْتَهَاهُ أَكَلَدهُ وَإِنْ


كَرِهَهُ تَرَكَهُ


“Rasulullah"tidak pernah mencela makanan sama sekali, jika mau, maka beliau memakannya, namun jika tidak menyukainya, maka beliau tinggalkan." (Muttafaq ‘alaih).


Faedah:


1. Disunahkan membaca bismillâh ketika makan, namun jika seseorang lupa, maka hendaklah ia membacanya ketika ingat sewaktu sedang makan. Setelah selesai makan, seorang muslim juga disunahkan membaca:


HUKUM DAN ADAB ISLAM


54


اَلْحَمْدُ للهِ الَّقِي أَطْعَمَنِي هَقَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلاَ قُوَّ ة


"Segala puji hanya milik Allah yang telah memberiku makanan ini dan memberiku rezeki tanpa ada daya dan upaya dariku"


2. Dilarang makan dengan tangan kiri, karena perbuatan itu menyerupai perbuatan setan kecuali bagi orang yang berhalangan.


3. Berdasarkan sunah Rasul tidak diperboleh- kan mencela makanan. Jika ingin, hendaklah ia memakannya. Jika tidak, maka tinggalkan- lah. Meskipun demikian, diperbolehkan menyebutkan aib suatu makanan untuk tujuan memberi tahu kepada orang lain.


22. Membuang kotoran.


Diriwayatkan dari Anas ra. ia berkata, "Ketika hendak memasuki kamar kecil (toilet), Rasulullah " membaca:


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ


“Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan jin laki-laki dan jin perempuan”. (Muttafaq ‘alaih).


Diriwayatkan dari Aisyah ra. bahwa ketika Rasulullah" keluar dari kamar kecil (toilet), beliau membaca:


HUKUM DAN ADAB ISLAM


55


غُفْرَانَكَ


“Saya memohon ampunan-Mu.” (HR.Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasa'i, dan Ibnu Majah).


Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah ra. bahwa Rasulullah melarang membuang air kecil (kencing) di air tenang. (HR. Muslim).


Faedah:


1. Disunahkan bagi seorang muslim ketika memasuki kamar kecil untuk membaca:


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ


“Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan jin laki-laki dan jin perempuan.” Dan, ketika keluar sambil membaca:


غُفْرَانَكَ


"Saya memohon ampunan-Mu."


2. Ketika membuang hajat, diwajibkan menutup aurat dari pandangan orang lain, dan disunahkan menjauhkan diri dan bersembunyi, sebagaimana diwajibkan pula untuk tidak menghadap dan membelakangi kiblat di luar bangunan pada saat membuang hajat.


3. Diwajibkan untuk tidak terkena air kencing dan air besar, dan agar bersuci setelahnya.


HUKUM DAN ADAB ISLAM


56


4. Islam adalah agama sempurna yang mencakup segala persoalan, bahkan masalah membuang hajat.


23. Bersin dan menguap.


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi " bersabda:


إِنَّ اللهَ يُحِ الْعُ اسَ وَيَكْدرَهُ التَّثَداؤُبَ فَداِذَا عَ دسَ أَحَددُكُم وَحَمِددَ اللهَ كداَنَ


حَقَّا عَلَ كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يَقُوْلَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللهُ وَأَمَّدا التَّثَداؤُبُ فَاِنَّمَدا هُدوَ


مِنَ الشَّيْ انِ فَاِذَا تَثَا بَ أَحَددُكُم فَلْيَدرُدَّهُ مَدا اسْدتَ اعَ فَداِنَّ أَحَددُكُم إِذَا تَثَدا بَ


ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْ انُ


“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap, karena itu, jika seseorang bersin, lalu ia memuji Allah, maka wajib bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk mengucapkan yarhamukallâh (semoga Allah merahmatimu). Sedangkan menguap berasal dari setan, karena itu, jika seseorang menguap, maka hendaklah ia menahannya sekuatnya, karena ketika seseorang menguap, maka setan telah menertawakannya.” (HR. Bukhari).


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


HUKUM DAN ADAB ISLAM


57


إِذَا عَ سَ أَحَدُكُم فَلْيَقُلْ: اَلْحَمْدُ للهِ وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوْهُ أَوْ صَداحِبُهُ : يَرْحَمْدكَ


اللهُ فَاِذَا قَالَ: يَرْحَمُكَ اللهُ فَلْيَقُلْ: يَهْدِيْكُمُ اللهُ وَيُصْلِحْ بَالَكُم


“Jika seseorang bersin, hendaklah ia membaca alhamdulillâh dan hendaklah saudara atau temannya membaca yarhamukallâh (semoga Allah merahmatimu), jika saudaranya atau temannya membaca yarhamukallâh, hendaklah ia membalas dengan mengucapkan yahdikumullâh wa yushlihu bâlakum (semoga Allah memberi petunjuk kepadamu dan memperbaiki urusan- mu).” (HR. Bukhari).


Diriwayatkan dari Abu Musa ra, ia berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah " bersabda:


إِذَا عَ سَ أَحَدُكُم فَحَمِدَ اللهَ فَشَمِّتُوْهُ وَإِنْ لَمْ يَحْمَدِ اللهَ فَلاَ تُشَمِّتُوْهُ


“Jika seseorang bersin lalu ia memuji Allah, maka doakanlah ia dengan mengucapkan yarhamukallâh (semoga Allah merahmatimu), namun jika ia tidak memuji Allah, maka jangan- lah kalian mendoakanya.” (HR. Muslim).


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah jika bersin, beliau menutup wajahnya dengan tangan atau pakaian, dan melirihkan suaranya. (HR. Ahmad, Tirmizi dan Abu Daud).


HUKUM DAN ADAB ISLAM


58


Faedah:


1. Disunahkan mengucapkan yarhamukallâh kepada orang yang bersin, jika ia memuji Allah, bagi siapa saja yang mendengarnya.


2. Jika ia tidak memuji Allah, maka janganlah membaca doa tersebut untuknya.


3. Disunahkan agar tidak menguap dan berusaha menahannya.


4. Disunahkan menutup mulut dengan tangan ketika menguap.


5. Disunahkan menutup wajah dengan pakaian atau tangan atau sapu tangan ketika bersin.


6. Dimakruhkan mengeraskan suara ketika bersin dan menguap.


24. Memelihara anjing.


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


مَنِ اتَّخَقَ كَلْبًا إِلاَّ كَلْ مَا دِْيَ ة أَوْ صَديْ د أَوْ زَرْعٍ اِنْدتَقَصَ مِدنْ أَجْدرِهِ كُدلِّ يَدوْمٍ


قِيْرَا ط


"Barangsiapa yang memelihara anjing selain untuk menjaga ternak, atau berburu, atau menjaga tanaman, maka pahalanya akan ber- kurang setiap hari satu kirat (yaitu: sebesar gunung uhud)." (Muttafaq ‘alaih).


HUKUM DAN ADAB ISLAM


59


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


إِذَا وَلَغَ الْكَلْ فِي إِنَا أَحَدِكُم فَاغْسِلُوْهُ سَبْعًا وَعَفِّرُوْهُ الثَامِنَةَ بِالتُّرَابِ


“Jika seekor anjing menjilat bejana seseorang diantara kalian, maka kalian harus menyucinya sebanyak tujuh kali, lalu pada kali yang ke delapan campurlah dengan tanah.” (HR. Muslim).


Faedah:


1. Larangan memelihara anjing selain untuk berburu, menjaga ternak, atau menjaga tanaman.


2. Anjuran untuk menjauhi anjing.


3. Hukumnya najis berat, sesuatu yang dijilat anjing. Oleh karena itu, harus dicuci sebanyak tujuh kali yang salah satunya dicampur dengan tanah.


25. Zikir kepada Allah.


Allah  berfirman:


...وَاذْكُرُوا اللهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ


“…dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. al-Jumu'ah:10)


يَآأَيُّهَا الَّقِينَ امَنُوا اذْكُرُوا اللهَ ذِكْرًا كَثِيرًا


"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya." (QS. al-Ahzâb:41)


HUKUM DAN ADAB ISLAM


60


Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari ra. bahwa Nabi " bersabda:


مَثَلُ الَّقِي يَقْكُرُ رَبَّهُ وَالَّقِي لاَ يَقْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ


“Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dan yang tidak berzikir kepada Tuhannya adalah laksana orang hidup dan orang mati.” (Muttafaq ‘alaih).


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَ اللِّسَانِ قََِيْلَتَانِ بِالْمِيْ اََنِ حَبِيْبَتَانِ إِلَ الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ


اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ


“Ada dua kalimat yang ringan diucapkan pada lisan, namun berat timbangannya dan dicintai oleh ar-Rahmân (Dzat Yang Maha Penyayang), yaitu subhânallâh wa bihamdihî subhânallâhil-‘adhîm.” (Muttafaq ‘alaih).


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


لأَنْ أَقُوْلَ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَدرُ أَحَد إِلَديَّ مِمَدا


طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ


“Sungguh membaca subhânallâh wal-hamdulillâh wa lâ ilâha illallâh wallâhu akbar lebih menye-


HUKUM DAN ADAB ISLAM


61


nangkan diriku dibandingkan segala sesuatu yang disinari matahari.” (HR. Muslim).


Diriwayatkan dari Jabir ra. ia berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah " bersabda:


أَفْضَلُ القِّكْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ


“Zikir yang paling utama adalah lâ ilâha illallâh.” (HR. Tirmizi).


Zikir-zikir pilihan.


1. Doa ketika akan tidur:


بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا


“Dengan menyebut nama-Mu, ya Allah, aku mati dan hidup”


2. Doa ketika bangun tidur:


اَلْحَمْدُ للهِ الَّقِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورِ


“Segala puji hanya milik Allah Yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nya kami dibangkitkan.”


3. Doa ketika naik kendaraan:


بِسْمِ اللهِ اَلْحَمْدُ للهِ سُبْحَانَ الَّقِي سَخَّرَ لَنَا هَقَا وَمَا كُنَّا لَدهُ مُقْدرِنِيْنَ وَإِنَّدا إِلَ د رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ


HUKUM DAN ADAB ISLAM


62


“Dengan nama Allah, segala puji hanya milik Allah, Maha Suci Dia yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami.”


4. Doa ketika singgah ke suatu tempat:


أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ رَِّْ مَا خَلَقَ


“Saya berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan segala sesuatu yang Ia ciptakan.”


5. Doa sebelum wudhu’:


بِسْمِ اللهِ


“Dengan nama Allah.”


6. Doa setelah wudhu’:


أَ هَْْدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ رَِْيْكَ لَهُ وَأَ هَْْدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ


“Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.”


7. Doa hendak keluar rumah:


بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَ اللهِ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ


“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali milik Allah.”


HUKUM DAN ADAB ISLAM


63


8. Doa ketika memasuki rumah:


بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَعَلَ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا


“Dengan nama Allah, kami masuk (ke dalam rumah), dan dengan nama Allah, kami keluar (dari rumah), dan hanya kepada Tuhan kami, kami bertawakal.”


9. Tata cara bershalawat kepada Nabi " :


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَ مُحَمَّد وَعَلَ ولِ مُحَمَّد كَمَدا صَدلَّيْتَ عَلَد إِبْدرَاهِيْمَ وَعَلَد ولِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْد مَجِيْد ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَ مُحَمَّد وَعَلَ ولِ مُحَمَّد كَمَ دا


بَارَكْتَ عَلَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَ ولِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْد مَجِيْ د


“Ya Allah, curahkan rahmat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau mencurahkan rahmat-Mu kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Zat Yang Terpuji dan Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau memberikan keberkahan-Mu kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Zat Yang Terpuji dan Mulia.”


10. Doa di pagi hari:


اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ


HUKUM DAN ADAB ISLAM


64


“Ya Allah, dengan (izin)Mu, kami memasuki waktu pagi. Dengan (izin)Mu, kami memasuki waktu sore. Dengan (izin)Mu, kami hidup. Dengan (izin)Mu, kami mati, dan hanya kepada-Mu, kami akan dibangkitkan.”


11. Doa di sore hari:


اللَّهُمَّ بِكَ أمْسَيْنَا وَ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْهِ الْمَصِيْرُ


“Ya Allah, dengan (izin)Mu, kami memasuki waktu sore. Dengan (izin)Mu, kami memasuki waktu pagi. Dengan (izin)Mu, kami hidup. Dengan (izin)Mu, kami mati, dan hanya kepada-Mu, tempat kembali.”


26. Teman.


Allah  berfirman:


اْلأَخِلآ يَوْمَئِق بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُ و إِلاَّ الْمُتَّقِينَ


" Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS. az-Zukhruf:67)


وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَ يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَقْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً، يَد ا


وَيْلَتَ لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِدقْ فُلا نًدا خَلِديلاً، لَّقَددْ أَضَدلَّنِي عَدنِ الدقِّكْرِ بَعْددَ إِذْ جَدآ نِي


وَكَانَ الشَّيْ انُ لِلإِنسَانِ خَقُولاً


" Kiranya (dulu) aku mengambil jalan (yang lurus) bersama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku;


HUKUM DAN ADAB ISLAM


65


kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan jadi teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari al-Qur'an ketika al-Qur'an telah datang kepadaku. Dan setan itu tidak akan menolong manusia." (QS. al-Furqân:27-29)


فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَ بَعْضٍ يَتَسَآ لُونَ، قَالَ قَآئِ ل مِّدنْهُمْ إ نِّدي كَدانَ لِدي قَدرِي ن،


يَقُولُ أَ نَّكَ لَمِنَ الْمُصَدِّقِينَ، أَ ذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَ نَّا لَمَدِينُونَ، قُ دالْ


هَدلْ أَندتُم مُّ لِعُدونَ، فَداطَّلَعَ فَدرَ اهُ فِدي سَدوَو الْجَحِديم،ِ قَدالَ تَداللهِ إِن كِددتَّ


لَتُرْدِينِ، وَلَوْلاَ نِعْمَةُ رَبِّي لَكُنتَ مِنَ الْمُحْضَرِينَ


"Lalu sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain sambil bercakap-cakap. Berkatalah salah seorang diantara mereka: "Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman, yang berkata:"Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)? Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?" Berkata pulalah ia:"Maukah kamu meninjau (temanku itu)?" Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala. Ia berkata (pula):"Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku, jikalau tidak karena nikmat


HUKUM DAN ADAB ISLAM


66


Rabbku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka)." (QS. ash-Shâffât:50-57)


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


الرَّجُلُ عَلَ دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُم مَنْ يُخَالِلُ


“Seseorang itu menurut agama temannya. Oleh karena itu, hendaklah seseorang memperhatikan siapa yang menjadi temannya.” (HR. Abu Daud dan Tirmizi).


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


سَدبْعَ ة يُظِلُّهُدمُ اللهُ فِدي هِلِّدهِ يَدوْمَ لاَ هِدلَّ إِلاَّ هِلُّ دهُ ، وذكدر مدنهم : وَرَجُدلاَنِ


تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ


“Ada tujuh orang yang akan Allah lindungi dalam naungan-Nya, pada hari tidak ada naungan selain naungan-Nya ….. dan dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya.” (Muttafaq ‘alaih).


Faedah:


1. Setiap orang pasti memiliki teman, oleh karena itu, carilah teman yang baik yang dapat menunjukanmu dan menolongmu pada kebaikan.


2. Bisa jadi teman akan menjadi musuh yang paling jahat, jika ia menuntun kepada kemaksiatan dan kekufuran kepada Allah.


HUKUM DAN ADAB ISLAM


67


3. Dilarang menjadikan orang-orang kafir sebagai teman, karena mereka akan menghalangi seorang muslim dari kebaikan dan ketaatan.


27. Sabar.


Allah  berfirman:


يَا أَيُّهَا الَّقِينَ امَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا ...


“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu...” (QS. Âli Imrân:200)


وَلَنَبْلُددوَنَّكُمْ بِشَدديْ مِددنَ الْخَددوْفِ وَالْجُددوعِ وَنَقْددصٍ مِّددنَ اْلأَمْددوَالِ وَاْلأَنفُددسِ


وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ


"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar" (QS. al-Baqarah:155)


Diriwayatkan dari Shuhaib bin Sinan ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْ ر إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّا كََْرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ


وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّا صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ


“Sungguh menakjubkan keadaan orang mukmin, karena semua urusannya adalah baik. Jika ia mendapatkan kesenangan lalu ia bersyukur, maka


HUKUM DAN ADAB ISLAM


68


yang demikian itu lebih baik baginya, dan ketika ia tertimpa kesusahan lalu ia bersabar, maka yang demikian itu lebih baik baginya.” (HR. Muslim)


Diriwayatkan dari Anas ra. ia berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah " bersabda:


إِنَّ اللهَ عَ وَجَلَّ يَقُوْلُ إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدِي بِحَبِيْبَتَيْهِ فَصَبَرَ عَوَّضْتُهُ مِنْهُمَا الْجَنَّةَ


“Sesungguhnya Allah berfirman, "Jika Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya yang ia cintai (baca: membutakannya), lalu ia bersabar, maka Aku akan memberinya surga sebagai gantinya.” (HR. Bukhari).


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


مَا يُصِديْ الْمُسْدلِمَ مِدنْ نَصَد وَلاَ وَصَد وَلاَ هَدم وَلاَ حُد نٍَْ وَلاَ أَذًى وَلاَ


غَمٍّ حَتَّ الشَّوْكَةِ يَشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَ ايَاهُ


“Tidaklah seorang muslim tertimpa keletihan, sakit, penderitaan, kesedihan, siksaan, dan kesengsaraan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah pasti menghapus dosa-dosanya dengan itu semua.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah " bersabda:


HUKUM DAN ADAB ISLAM


69


مَا يَ اََلُ الْبَلاَ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَفِي وَلَددِهِ وَمَالِدهِ حَتَّ د يَلْقَد اللهَ


وَمَا عَلَيْهِ خَ يْئَة


“Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya, dan hartanya sampai ia bertemu dengan Allah, tanpa ada kesalahan padanya” (HR. Tirmizi).


Faedah:


1. Dianjurkan bersabar dalam menghadapi segala urusan dan menjauhkan keluh-kesah, karena hal itu bisa menghapus pahalanya cobaan.


2. Seorang muslim akan dihapuskan segala dosanya dengan berbagai cobaan yang menimpanya.


3. Sabar dalam menjalani ketaatan dan menjauhi kemaksiatan termasuk sabar yang paling utama.


4. Seorang muslim seharusnya rela terhadap pembagian yang telah ditentukan oleh Allah, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, Ia Yang Paling Mengetahui tentang kemaslahatan hamba-Nya.


HUKUM DAN ADAB ISLAM



 



Tulisan Terbaru

PESAN DARI KHAMAH MUS ...

PESAN DARI KHAMAH MUSLIM KEPADA ORANG KRISTEN

Keutamaan Puasa Enam ...

Keutamaan Puasa Enam Hari Syawal Shawal